Kakashi dan Sakura adalah kakak dan adik yang normal pada umumnya, tapi siapa sangka perasaan cinta tumbuh diantara salah satu dari mereka, biarpun perasaan itu terlarang tapi sangat sulit untuk menghilangkannya bahkan semakin hari semakin besar cinta itu tumbuh. Bagaimanakah perjalanan Kakashi dalam menghadapi persaan itu?

.

.

.

DARK LOVE © HTK-ROSE

NARUTO © MASASHI KISHIMOTO

SUMMARY : Kisah Cinta Yang Seharusnya Tak Terjalin, Karena Hanya Akan Menyakitkan Kedua Hati Tersebut.

GENRE : Romance / Drama

WARNING : Sepertinya Banyak Typo, Vulgar tidak terlalu yakin!, incest, Dll.

.

A/N : Dimohon jangan mengcopas cerita ini, dan setelah membacanya riview ya! Kalian kan baik hati^^

.

DON'T LIKE DON'T READ! ^^

~¥ SELAMAT MEMBACA ¥~

.

.

.

Hari ini aku sangat kesal, bahkan setiap hari aku sangat kesal padanya. Bagaimana tidak ishhh coba kalian bayangkan jika mempunyai seorang kakak yang sangat overprotective. Seperti tadi pagi padahal aku sudah bersikeras tidak mau diantar olehnya ke sekolah tapi dia tetap saja keras kepala ingin mengantarku ke sekolah.

Kalau Cuma mengantar dan pergi sih tidak masalah bagiku, tapi ini berbeda dia slalu saja memaksaku untuk 'menciumnya' sebagai salam perpisahan katanya, yah… walaupun bukan di bibir tapi tetap saja itu memalukan akukan sudah dewasa bukan bocah 5 tahun lagi~

Oh iya perkenalkan namaku Hatake Sakura aku adalah salah satu siswi di high school konoha street gokure (KSG) dan yang kuceritakan tadi itu adalah satu-satunya kakak yang kumilliki, entah kenapa Kami- sama memberikanku kakak yang sangat overpro.

Huhh' sudahlah lupakan saja kejadian tadi sekarang aku sedang duduk di kelas ku dan mendengarkan penjelasan tentang system reproduksi pada manusia, dan itu sangat membuat ku bosan karena jujur saja aku sudah sangat-sangat mengerti tentang itu semua. ( Hahaha… ayo ngerti apa?ada yang konek gk ).

Berbeda dengan temanku yang ini, dia sangat serius memperhatikan sensei di depan, tapi aku sangat tau apa yang sedang ia pikirkan sekarang.

"Hei forehead aku heran kenapa Kami-Sama menciptakan pemuda yang sangat tampan, sexy, cool, dan sangat six pack seperti Hyuga-sensei… oh Kami-sama" ucap Ino yang duduk disamping ku.

"Huh~… sudah kuduga kau memikirkan hal itu pig" jawabku pasti, karna tidak biasanya sahabatku ini mau mendengarkan sensei yang sedang mengajar.

"Ya ampun forehead kau ini! Ini adalah anugerah dari Kami-Sama yang harus kita manfaatkan dengan sebaik mungkin, memang dimana lagi kau dapat melihat orang setampan Hyuga-sensei selain Kakashi-nii! Tentunya… " jawab ino dengan sangat antusias .

'Huh…' Aku hanya dapat menghela napas dalam diam, mendengar perkataan temanku yang satu ini.

.

.

.

Kringggggg kringggg kringggg~

Kami-sama akhirnya bel pulang berkumandang, sungguh aku sangat bosan mendengarkan Gai-sensei bercerita tentang semangat masa mudanya padahal dia sendiri sudah keriput, dan itu sangat membuatku muak ingin muntah, Kami-sama kenapa kau bisa menciptakan orang seperti itu!~

"Hei forehead hari ini kau mau langsung pulang atau mau mampir ke toko ku dulu?" tanya Ino saat kami keluar kelas.

"Hari ini aku mau mampir ke toko buku dulu pig, aku ingin membeli beberapa manga dan novel setelah itu aku akan membantumu di toko, bagaimana?... kau mau menemaniku membeli komik?" jawabku yang yang langsung di hadiahi tatapan berfikirnya.

"Hmmm… baiklah, lagi pula manga doujinshi ku sudah ku baca semua sekalian manambahkan koleksi manga ku ayo!"

Kalian jangan heran dengan teman ku ini sejak dulu dia memang penggemar manga yang berbau sex ya seperti douinshi & manga hentai entahlah bagaimana bisa dia menyukai hal-hal seperti itu akupun heran olehnya. Sementara aku lebih suka membaca manga atau novel yang bergenre romance yang pastinya Happy Ending.

.

.

Saat ini aku sedang berada di café yang ada di pinggir kota, café ini sangat menarik menurutku karena tempatnya yang terbilang classic juga terdapat danau yang indah di sebagian wilayah café sangat romantis bukan. Oh pasti kalian sedang bertanya-tanya kenapa aku bisa ada di sebuah café padahal tadinya aku ingin ke toko buku, beginilah ceritanya!

Flashback

"Hmmm… baiklah, lagi pula manga doujinshi-ku sudah kubaca semua sekalian menambahkan koleksi manga ku ayo!"

Aku dan Ino langsung menuju ke toko buku, sesampainya di toko buku aku dan Ino mulai mencari-cari buku yang ingin kami beli. Tapi saat aku sedang membawa beberapa manga dan novel untuk aku bayar tiba-tiba ada seseorang yang menabarak tubuhku dari depan hingga aku hampir saja terjungkal ke belakang jika saja tak ada tangan kekar yang memegangi pinggangku agar aku tidak terjatuh. Karena sadar akan posisi kami Ino pun berdehem hingga pemuda itu tersadar dari lamunannya yang entah karna apa? Dan langsung melepaskan tangannya dari pinggangku dan berkata.

"Maaf aku tidak sengaja menabrakmu, apakah ada yang sakit?" sambil memberikan buku ku yang tadi berceceran di lantai.

Aku pun menerima buku ku dan menjawab, "Ah aku tidak apa-apa, terima kasih"

"Sepertinya aku pernah melihatmu? kau Hatake Sakura murid kelas 12-C kan! aku Akasuna Sasori salam kenal!" tanya pemuda tersebut sambil menatapku…

"Iya kau benar aku Hatake Sakura salam kenal, bagaimana kau bisa tau namaku Akasuna-san?"

"Itu mudah saja, kelas 12 yang memiliki rambut berwarna soft pink hanya satu orang saja yaitu kau tentu semua orang kenal dengan mu" jawab pemuda itu.

"Oh tentu saja, aku lupa akan hal itu ahaha…" oh Kami sama bagaimana aku bisa melupakan hal itu iner ku menjerit.

"Di kelasku banyak laki-laki yang membicarakan mu loh…"

"Membicarakan ku? Seingat ku aku tidak memiliki kasus apapun?...".

"Bukan itu maksudku, mereka sering berkata kalau kau itu cantik, tapi setelah aku bertemu dengan mu ternyata perkataan mereka salah"

"Memangnya kenapa? ada yang salah denganku?" jawab aku tersinggung.

"Mereka salah kalau bilang kau itu cantik, tapi kau itu sangat cantik dan manis lebih dari apa yang mereka katakan…."

~Blushhh~ sudah dapat di pastikan wajahku pasti sudah semerah buah tomat sekarang!

Setelah itu kami memutuskan untuk berbincang-bincang sebentar di café yang tidak jauh dari sini, sementara itu Ino yang tadinya menemaniku jadi pergi duluan meninggalkanku… dia bilang tidak mau menjadi 'serangga pengganggu' ishh dasar piggy.

Dan di sinilah aku terjebak dengan seorang pemuda tampan bernama Akasuna Sasori dan sialnya pemuda itu sangat manis bagaikan baby face hingga aku tidak bisa menolak permintaannya untuk mengobrol dengannya. Entah kenapa aku merasa sangat nyaman berada di dekatnya Kami-sama aku tidak akan kuat lama-lama bersamanya.

End flashback~

Normal POV

.

.

.

Suara kicauan burung yang merdu, lambaian angin pada dedaunan pohon menemani sepasang manusia yang sedang duduk di café yang mereka tempati. Dua manusia itu tidak lain adalah Akasuna Sasori dan Hatake Sakura.

"Sakura… tadi ku lihat kau membeli novel, memangnya kau suka novel bergenre apa?" tanya Sasori untuk memecah kebisuan di antara mereka.

"Aku suka novel bergenre romance, tentang percintaan, kisah cinta yang butuh pengorbanan, ya pokoknya semua kisah cinta aku suka, tapi aku lebih suka kisah cinta yang happy ending" sahut Sakura dengan bersemangat.

"Oh begitu… sepertinya kau sangat suka kisah berbau cinta ya" jawab Sasori yang di balas dengan anggukan antusias dari Sakura.

"Ehm!~ memangnya Akasuna-san suka cerita yang seperti apa?" tanya Sakura.

"Sasori, panggil aku Sasori saja tidak usah seformal itu memanggilku Sakura"

"Eh iya Sasori"

"Entahlah aku tidak terlalu suka dengan kisah cinta yang slalu mereka tulis, karena bagiku kisah cinta tidak slalu berakhir dengan bahagia karena dibalik kesetian pasti ada penghianatan".

Sakura tidak membalas ia terjerat oleh mata hazel Sasori, Sakura melihat sepeti ada rasa sakit yang sangat mendalam yang tergambar jelas pada mata Sasori entahalah ia juga seperti ikut merasakan persaan itu perasaan seorang yang terkhianati oleh cinta sejatinya.

Begitupun dengan Sasori ia seperti terjerat oleh manik emerald itu, saat ia melihat manik emerald itu darahnya seperti berdesir dari atas kepala hingga ujung kaki dan seperti ada kehangatan yang memenuhi hatinya saat bertatapan dengan Sakura.

.

.

.

Setelah mereka berbincang-bincang cukup lama, mereka putuskan untuk pulang karna hari pun sudah malam dengan Sasori yang mengantar Sakura pulang ke rumahnya.

"Terima kasih untuk tumpangannya Sasori, aku jadi merepotkanmu"

"Sama-sama tidak usah sungkan denganku"

"Kau ingin mampir dulu akan ku buatkan teh kalau kau mau" tawar Sakura.

"Tidak, tidak usah lain kali saja lagi pula ini juga sudah malam lebih baik aku langsung pulang saja kalau begitu aku pergi jaa-ne Sakura"

"Baiklah jaa-ne sasori hati-hati di jalan"

Sasori pun pulang dengan mengendarai mobil sportnya, melaju melawati keramaian kota Tokyo yang padat tapi sangat tertib dalam berlalu lintas.

Sasori POV

Saat aku berbincang dengannya tadi di café kenapa aku merasa sangat nyaman pada wanita berambut buble gum itu padahal ini pertemuan kita yang pertama jantungku juga bedetak tidak wajar lebih cepat dari yang biasanya.

Atau mungkin aku…. Tidak itu tidak mungkin walaupun mungkin itu tidak boleh terjadi semua wanita itu sama 'seperti memakan permen karet jika manisnya telah hialang maka kau akan langsung di buang dan di lupakan'.

Sial tapi bayangan gadis itu sangat sulit untuk di lupakan, mata emerald, rambut sewarna buble gum, bibir itu, senyuman itu Tch… sudah cukup! Aku bisa gila karenanya.

Sakura kau harus bertanggung jawab karena telah membuat ku seperti ini.

.

.

.

.

.

.

TBC

A/N : Terima kasih sama yang udah mau baca cerita saya maaf deh kalo banyak penulisan yang salah maklum saya masih anak baru, jadi ilmu saya mungkin masih di bawah rata-rata. Sekali lagi saya minta buat yang sudah baca cerita saya tolong jangan copas dan saya minta riviewnya ya kalian yang baik hati^^…. Saya terima semua bentuk riview termasuk flame. Terima kasih minna-san ^^ lope2 buat kalian