Disclamer : Masashi Kishimoto

.

.

Sore itu hujan deras turun dikawasan perumahaan elit Konoha Street, tampak Suara hujan yang turun terbentur di genting atap rumah-rumah yang berada di sana, begitu juga suara petir saling bersahutan. Dan Angin yang dingin menusuk kulit siapapun yang melintasi jalanan perumahaan yang diguyur Hujan lebat.

Sebuah mobil mewah berwarna hitam melintasi jalanan masuk menuju ke perumahaan Konoha street dengan kecepatan cepat, didalam mobil terdapat sepasang suami-istri yang telihat sedikit lelah karena perjalan Jauh dari Suna ke Konoha.

Senju Tobirama, pria berambut putih jabrik, seorang CEO di Perusahaan Raksasa yang tersebar di penjuru dunia yang bernama Senju Crop. kini pria itu duduk di kursi kemudi dengan serius, ia mengemudi-kan setir mobil yang kendarainya , lalu disampingnya duduk seorang wanita berambut Merah muda panjang sepunggung Sabaku Laira, yang kini tengah mengendong seorang bayi bersurai Merah muda yang dibungkus dengan jas warna hitam milik suami. Sabaku Laira atau kini Senju Laira kakak dari Sabaku Rasa, ia seorang Aktris yang sering muncul dilayar kaca televisi dalam judu film" My Lady" yang kini tengah hits di masyarakat luas jepang.

FLASBACK saat perjalanan pulang ke Konoha.

Pasangan Suami-istri Senju Tobirama dan Senju-Sabaku Laira masuk kedalam mobil mewah Honda berwarna hitam, setelah berpamitan dengan Sabaku Rasa dan Karura yang dua hari yang lalu baru saja melangsungkan pernikahan mereka.

Tobirama melajukan Mobilnya dengan kecepatan sedang meninggalkan kediaman Sabaku, tampak suasana hening menyelimuti mereka. Tak ada yang bersuara diantara keduanya. Senju Laira tampak sedikit tertunduk memandang kebawah kursi depan yang kini didudukinya, raut wajahnya yang tadi riang saat berpamitan pulang dengan Adik dan adik iparnya, kini berganti dengan Wajah mendung dan terdapat kesedihan yang begitu besar terpancar di dua bola mata emerladnya.

" Maafkan aku, Anata!" ujarnya lirih seperti bisikan sambil kepalanya yang masih tertunduk.

Tobirama menyulur- kan tangan kirinya dan mengelus rambut merah muda istrinya dengan pelan penuh akan kasih sayang.

" Sudahlah, jangan menyalakan dirimu sendira, Sayang. Ini juga salahku, seharusnya aku tak menyuruhmu untuk membawakan berkas meting perusahaan yang tertinggal dirumah waktu itu" suara serak Tobirama sedikit mengema dalam mobil yang mereka tumpangi.

" Itu semua salahku, hiks.. Aku membunuhnya, seharus aku bisa menjaganya. hiks..hiks.. dan juga tidak ngebut dijalan saat itu, Dan mungkin "Anak" Kita saat ini sudah lahir dan tetap bersama kita, aku... Tidak becus untuk bisa menjadi ibunya..hiks..."ucap Laira masih menyalahkan dirinya sendiri sambil menangis cukup keras.. Karena kematian calon anak mereka tiga minggu yang lalu yang begitu diharapkan selama depan bulan terakhir itu, untuk menjadi Penurus Sang suami suatu saat nanti menggantikan posisi sebagai CEO diperusahaan Senju.

"..." Tobirama terdiam dalam hatinya juga bersedih sama halnya dengan Laira.

"Lebih baik Kau ceraikan saja aku Anata,aku sudah tak bisa memberimu seorang anak lagi,hiks."Rancaunya lagi.

CKITT..! Mendadak mobil yang ditumpangi mereka berdua berhenti mendadak, karena di rem oleh Tobirama. Tobirama langsung Memandang Laira-istrinya dengan pandangan tajam menusuk, Kemudian tiba - tiba pandangannya menjadi lebih melemut dan langsung memeluk Istrinya yang duduk di sampingnya .

"Sstt.. Sudah cukup, Laira! Aku sudah mengatakan puluhan kali kepadamu, Aku tak akan pergi meninggalkanmu dan berpaling ke wanita lain. Kita sudah berjanji di depan tuhan untuk selalu bersama dalam suka dan duka di pernikahan kita dulu. Biarpun kau tidak bisa lagi memberiku seorang anak, aku tak kan meninggalkanmu, seorang diri. Kita akan selalu bersama selamanya dan kita bisa mengangkat seorang anak dari panti untuk menjadi anak kita berdua" Ucap Tobirama lembut kemudian menghapus jejak-jejak air mata di pipi mulus istrinya.

"Anata...hiks..." isak Laira menangis kencang untuk ketiga kalinya setelah Kepergian Calon anak mereka karena kecelakan mobil yang ditumpangi laira.

Setelah Laira cukup redah menangis Tobirama malajukan mobilnya lagi yang tadi sempat terhenti.

Dua jam dalam perjalanan menuju pulang ke dari Suna-Konoha, tampak Laira kembali ceria dia mengoceh tentang beberapa film dan pemain Aktris atau aktor yang pernah dibintangi dan lawan mainnya dulu.

Terlihat sebuah mobil Audi warnah silver didepan mobilnya yang menepi di pinggir jalan dekat restoran akan mereka datangi untuk makan bersama. Kemudian muncul seorang pria yang keluar dari dalam mobil Audi itu. Pria itu memiliki rambut yang berwarna merah muda kusam yang mempunyai bentuk menyerupai bunga sakura. Tak lupa sebuah buntalan kecil berwarna biru muda yang berada dalam dekapannya. Pria itu kemudian berlari cukup cepat.

Sepasang suami-istri itu keluar dari mobil dan masuk ke dalam restoran untuk memesan makan siang mereka.