Hallo! Aku kembali mau bagi-bagi fanfiction.
Dan ini fanfiction pertamaku yang castnya full exo.
Maaf kalau yang Good Bye My Love belum selesai-selesai ceritanya. Hehe.
Oh iya, sebenernya cerita ini bukan full dari otak aku. Sebenernya ini cerita karangan temen aku, yang aku kembangin lagi. Dan oh iya, seperti biasa, cerita ini masih bergenre hurt/comfort.
Cast:
Park Chanyeol
Byun Baekhyun
Dan pemain sesuai jalan cerita ^~^
Pair:
ChanBaek / Baekyeol
WARNING!
Typo(s), and transgender/genderswitch. Aku bener-bener nggak tega kalo ngeliat bias suka sesama'-'v
If you don't like, please don't read:D
Summary:
Baekhyun datang untuk menemani hari-hari Chanyeol. Menghibur Chanyeol. Mereka memutuskan untuk membuat perjanjian, namun Baekhyun melanggarnya. Dan mereka membuat perjanjian kembali. Lagi-lagi Baekhyun melanggar. / Baekhyun, Chanyeol / Chanbaek – Baekyeol
Note:
Kali ini judul sama cerita cukup nyambung lah. Eh tapi lebih baik kalian baca sendiri deh. Wkwk.
.
Let's Read!
.
.
.
Hari terasa seperti biasanya bagi namja bermarga Park ini. Bukan kebahagiaan yang ia dapatkan, namun justru kesuntukan dan kebosanan yang ia dapati dari tiap-tiap harinya. Karena ia selalu saja menjalani harinya dengan tidur-makan-berobat-tidur-makan-berobat. Ia tak mendapatkan hiburan apapun di tiap-tiap harinya.
Pintu terketuk dengan teratur. Tak biasanya. Biasanya setengah jam lagi baru ada seorang suster yang datang untuk melihat kondisi dirinya. Namun bunyi ketukan itu terdengar lebih cepat setengah jam. Apa mungkin rumah sakit ini memajukan jadwalnya?
"Masuk!" sahut Chanyeol ketika ketukan tersebut semakin cepat dan keras.
Seorang yeoja mungil dan terlihat tanpa dosa datang dengan membawa boneka Spongebob. "Hey! Bukankah namamu Park Chanyeol?" yeoja itu bertanya dengan wajah cerianya. Mengangguk. Hanya mengangguk yang Chanyeol anggap sebagai jawaban. Yeoja itu tetap menampakkan wajah cerianya. "Bukankah kau menyukai spongebob? Aku membawa ini hanya untukmu!" serunya dengan memberikan sebuah boneka spongebob yang sejak tadi ia bawa.
Masih dengan muka datar. "Ne. Tapi itu dulu. Kau fikir aku masih kecil?" Singkatnya.
Yeoja bernama Baekhyun ini menghembuskan nafasnya. Meski sudah berkali-kali ia mendapatkan respon seperti Chanyeol, namun siapa yang tidak sakit hati mendapat perilaku dingin? "Mianhae, mungkin aku yang kurang membaca tentang info-infomu." Ucap Baekhyun lemas namun tetap dengan ditemani wajah cerianya itu. "Hm, baiklah! Baekhyun imnida… Aku yeoja sukarelawan yang akan membantu memberi semangat hidup untuk setiap pasien yang ada di rumah sakit ini." Kali ini senyum ceria ditemani dengan lengannya yang menjulur keatas, dengan maksud memberi ucapan "semangat".
"Mau apa kau ke kamarku? Aku tak butuh semangat hidup." Ketus Chanyeol. Ya, ia selalu berlaku dingin pada siapapun. Tanpa terkecuali keluarganya yang jarang menjenguknya.
"Hey, hidup itu menyenangkan! Kau harus tahu itu. Meski hidup penuh dengan rintangan, tapi ketika kau bersyukur, kau akan menemukan kebahagiaan di tengah itu. Percaya padaku!" jelas Baekhyun dengan senyum cerianya itu. Ya, hidup Baekhyun selalu terisi dengan keceriaan.
"Tujuan kau kesini apa?" tanya Chanyeol akhirnya.
"Aku ingin selalu menghiburmu!"
"Terserah kau sajalah. Aku ingin tidur." Ucapnya dengan membelakangi Baekhyun.
Baekhyun cemberut sebentar. "Hey…. Kau tak boleh bermalas-malasan saat aku datang. Mengerti? Ayo bangun! Kita harus membalikkan moodmu. Agar kau tidak bosan. Hey, ayo ayo!" Baekhyun menarik tangan Chanyeol untuk membangunkannya.
"Aku ingin tidur. Kalau aku kelelahan, penyakitku bisa semakin parah. Arra?"
"Tak boleh! Pokoknya ketika aku datang pagi, kau sudah harus mandi, dan ketika aku pulang, kau juga sudah harus dua kali makan dan dalam keadaan tubuhmu segar. Tak pucat, dan terlihat suntuk seperti ini!" cerocosnya dengan terus berusaha untuk membangunkan tubuh Chanyeol. Tubuh yang jauh lebih besar darinya.
Dengan malas Chanyeol menuruti perintah Baekhyun. "Hari ini aku tak akan seperti hari selanjutnya. Hari ini aku akan lebih memaklumimu. Tapi besok? Jangan harap kau akan tidur-tidur malas seperti ini. Arra?"
"Hey, aku sakit. Kalau kau memaksaku macam-macam, penyakitku akan semakin parah. Huh.." ucapnya kesal.
"Kau fikir aku baru kali ini menjaga manusia-manusia layaknya kau? Aku punya aturan sendiri untuk mengembalikan semangat hidupmu. Okay?"
"Hhhhh… Baiklah-baiklah…" terima Chanyeol akhirnya.
.
.
.
Enam jam berlalu. Sore ini saatnya Baekhyun untuk pindah ke kamar yang lain. Seharusnya di tiap-tiap kamar, hanya cukup empat jam. Tapi berhubung terdapat insiden bertarungnya tadi, mau tak mau ia harus menemani chanyeol satu dua jam lebih lama.
Makan sudah dua kali Chanyeol lakukan. Mandi juga sudah dua kali. Hari ini Chanyeol terlihat lebih segar dari sebelumnya. Terlihat lebih ceria setelah bersama-sama Baekhyun. Dan hari ini lah, ia mendengarkan tawa renyah yang ia ingin dengarkan sejak dulu. Hari ini lah, Baekhyun memecahkan rekor tawa terenyah di hidup Chanyeol.
"Aku harus pindah ke kamar lain. Setelah ini akan ada seorang suster yang akan melihat keadaanmu. Kau harus berubah. Tak boleh terlihat dingin pada siapapun, arra?"
"Ya terserah kau sajalah.."
"Bagus!"
.
.
.
Satu bulan berlalu. Mereka jadi saling ketergantungan. Chanyeol yang selalu bergantung dengan tawa Baekhyun. Maksudnya, ketika Baekhyun tidak tertawa, hidup Chanyeol akan sepi begitu saja. Begitu pula dengan Baekhyun. Jika ia tidak mendengar tolakan Chanyeol dari ocehannya, hidupnya akan terasa tak lengkap.
Chanyeol menunggu Baekhyun yang terlihat jalan lebih lambat dari biasanya. "Cara jalanmu ini lama sekali, huh.." kesal Chanyeol dengan menggandeng lengan Baekhyun untuk berjalan lebih cepat. "Aku tak ingin waktu menjagamu habis hanya karena menunggumu berjalan yang sangat lambat itu!" tambahnya masih dengan menarik tangan Baekhyun untuk mempercepat jalannya.
Baekhyun meringis kesakitan. "Mianhae.."
Lalu Chanyeol terduduk di salah satu bangku taman. Tidak dengan Baekhyun. Baekhyun justru berdiri terdiam melihat Chanyeol yang sedang merebahkan tubuhnya di atas bangku tersebut. "Hey, Baekhyun. Kemarilah! Biasanya kalau aku seperti ini, kau akan memijat pundakku. Kau lupa?" ucap Chanyeol ketika hal yang biasanya Baekhyun lakukan namun kali ini tidak.
"Oh ya? Ah.. Baiklah.." Baekhyun menaruh jemarinya di pundak Chanyeol. Ia tampak berfikir sebentar. Lalu ia memijat pelan bahu Chanyeol.
Chanyeol mengerutkan dahinya. Ia menyentuh pundaknya, namun tangan Baekhyun tersentuh olehnya. Dengan cepat ia menoleh ke arah Baekhyun. Ia menyentuh dahi Baekhyun. "Kau sakit?" tanyanya. "Kau terlihat pucat…" lanjutnya ketika tak ada respon apapun dari Baekhyun.
Baekhyun menggigit bibirnya. Seperti menyembunyikan sesuatu. "Gwaenchana, Yeol… Gwaenchana…" ucapnya dengan senyum cerianya. Yang tak seperti dulu.
Ketika mereka kembali pulang ke kamar Chanyeol. Hal itu terulang lagi, jalan Baekhyun terasa lebih lambat dari sebelumnya. Berulang kali Baekhyun justru meminta bantuan Chanyeol, padahal disini yang sakit Chanyeol, bukan Baekhyun.
Baekhyun melihat ke arah Chanyeol. Keringat sudah mengaliri tubuh Baekhyun. Wajahnya tersirat tatapan sedih. Lalu ia kembali menunduk. Ia memegang sebagian kepalanya. Akhir-akhir ini pusing yang Baekhyun rasakan, terasa lebih parah. Padahal obat pil-pil itu semua sudah Baekhyun minum.
Seringkali Chanyeol menyuruh Baekhyun untuk beristirahat dari jalannya, tapi Baekhyun tak mau. Ia ingin sampai ke kamar Chanyeol tanpa duduk sekalipun. Ia ingin seperti dulu, yang dapat berjalan dengan santai menuju kamar Chanyeol, bahkan berlari menuju kamar Chanyeol.
Berulang kali Baekhyun meringis kesakitan, pandangannya juga terlihat buram, sejak tadi mual terus ia rasakan. Ia benar-benar ingin muntah.
Baekhyun menghentikan langkahnya sebentar. Ia tampak berfikir. Tak lama kemudian ia kembali berjalan menuju kamar Chanyeol, bersama Chanyeol.
Setiap kali Chanyeol menanyakan kabar Baekhyun, Baekhyun selalu berkata bahwa ia baik-baik saja. Dia fikir Chanyeol bodoh? Dalam keadaan kesakitan seperti ini, masih berkata bahwa baik-baik saja?
Hingga akhirnya, mereka sampai di kamar Chanyeol dengan banyak keringat di tubuh Baekhyun. Ia seperti merasa kelelahan yang luar biasa.
.
TBC
.
.
.
First ff exo. Review(s) please?:D
