Wajah cantik.
"Kise-chan! Ohayou."
"Hai , Ohayou."
"Hari ini pun kau tetap terlihat cantik."
"Benarkah ? Arigatou."
.
populer.
"Kise-chan, aku lihat kamu loh dimajalah Sho-Show edisi minggu ini."
"Iya, kau terlihat serasi sekali dengan Kise-kun."
"Eh? Masaka ?"
"Huwaa.. iri nya, kau beruntung sekali menjadi adik dari Kise-kun."
"Ahaha, tidak seperti itu kok."
.
Banyak teman.
"Gawat, doshio.. buku tugasku ketinggalan . padahal harus dikumpulkan hari ini.."
"Tenang saja Kise-chan, kau boleh menyalin tugasku."
"Eh? Sungguh ? kau yakin tidak apa-apa ?"
"Tentu, lagipula kau juga sering memperbolehkan aku menyalin tugasmu "
"Benar, kalau kau mau—kau juga bisa menyalin tugas punyaku."
"Wahh..Arigatou minna."
.
Prestasi.
"Lihat Kise-chan , kau masuk peringkat dua puluh besar lagi."
"Kau benar, padahal kise-chan kan sibuk bekerja tapi mendapat peringkat dua puluh besar lagi. Sugoii"
"Ma, ma.. kalian terlalu berlebihan."
.
Sama seperti Aniki—Aniki ? Ya, dia Kise Ryouta seorang model yang sedang naik daun. Aku Kise (Name) pun juga seperti dirinya. Sebutan untuk kami , couple Kise bersaudara—namun berbeda dengan Aniki yang sejak lahir memang memiliki sifat Hyper seperti cacing kepanasan yang tiada hari tanpa mengoceh . Aku berbeda—aku tekankan sekali lagi aku ini Ber-be-da!
Jika terlihat oleh mata biasa memang aku tidak ada bedanya dengan Aniki. Cantik, populer, punya banyak teman dan—mungkin jika prestasi aku lebih unggul dari Aniki. Jujur saja dia itu agak bodoh, tapi ku akui dia sangat hebat jika dalam Basket. Bayangkan saja, dia sampai disebut-sebut salah satu dari kiseki no sedai. Oke kembali ke ceritaku, kubilang aku berbeda darinya karena ketenaran dan pencitraan itu tidak alami dan takdir seperti yang orang-orang bilang. Tapi aku membuatnya, berusaha membangunnya agar aku tidak tertutup oleh bayang-bayang Aniki yang begitu menyilaukan mata.
Pada kenyataannya , aku yang populer itu hanya diriku yang palsu. Seperti 'Topeng Noh' yang tak hentinya tersenyum untuk menutupi diriku yang sebenarnya dari publik.
FanFiction
Secret Both of Us
Anime :: Kuroko no Basuke
Rated: T+ ,Indonesia.
Disclaimer: Fujimaki Tadoshi
Genre: Romance & Humor (maybe)
Pairing : Aomine Daiki X Reader (OC) , slight AoKise
Summary: Kau adik dari Kise Ryouta. Bagaimana jika rahasia hidup dan matimu diketahui Aomine? Reputasimu sebagai model diambang caramu membungkam Aomine ?/ "APA? KAU MENYUKAI KAKAKKU ?"
WARNING : Bad language ,Wibu, BUKAN BL (Boys Love) , typo(maybe), no flame.
Enjoy and happy reading~
.
.
.
Aku melangkahkan kakiku berjalan ke atap sekolah. Aku memang suka pergi keatap sendirian pada jam istirahat, hanya untuk melepas lelah dari 'topeng' yang biasa ku pakai—atau terkadang untuk tidur jika ada pemotretan malam hari dan paginya aku harus pergi sekolah. Yaa, bagiku ini seperti private place mengingat hanya disinilah aku hanya bisa bernafas lega tanpa harus memakai 'topeng' sandiwara.
Sebenarnya ada satu lagi rahasia besar dalam hidupku, satu hal yang selalu aku rahasiakan dan tidak membiarkan satu orang pun tau—bahkan pada Aniki sekalipun.
Aku membuka Notebook putih yang ku bawa, menyalakan tombol Turn On. Lalu memasukan SDcard yang kemarin malam aku Copy, dengan tidak sabar aku membuka File tersebut—namun sialnya ponselku berbunyi, pesandari Aniki ? dia mengirimi ku pesan dan mengganggu waktu pribadiku hanya untuk meminta membelikan Roti dikantin ? yang benar saja!
Tapi apa boleh buat, aku tidak bisa menolak permintaanya. Aku tau dia pasti kelelahan karena ada pemotretan malam hari. Tapi apa yang harus aku lakukan, File di Notebook sudah terlanjur ku buka. Kubiarkan sajalah, toh ini hanya sebentar aku pasti segera kembali kemari.
Dengan cepat aku pergi ke kantin meninggalkan Notebook ku di atap dan membeli Roti pesanan Aniki,lalu pergi ke kelasnya . Sesampainya disana, seperti biasa begitu melihatku dia langsung menerjangku dengan pelukkannya yang hampir membuat tulang rusukku remuk.
"(Name)-cchi. Aku rindu padamu. Arigatou hehe"
"Mou, Aniki. Ini Roti mu, dan berhentilah memelukku begini. Mattaku!"
"Gomen , gomen-ssu hehe aku hanya ingin bertemu dengan Imouto ku yang manis." Katanya dengan cengiran lebar diwajahnya.
"Err.. Hentikan Siscon mu itu Aniki, memalukan." Ketusku dengan nada berbisik.
"HEEE…(Name)-cchi Hidoi-ssu .."
"Sudah tidak ada urusan lagi kan ? Aku pergi."
"C-chotto matte! (Name)-cchiii teba…."
Hahhh..beginilah jadinya kalau bertemu Aniki, selalu saja—Yabai ! aku lupa kalau Notebook ku masih berada di atap. Semoga saja tidak ada orang yang kesana, Bisa gawat kalau ada yang melihat isi File ku. Aku mempercepat langkahku, menaiki beberapa anak tangga, membuka pintu dan—
Jantungku Hampir lepas,Pupil mataku membulat sempurna saat melihat Notebook ku berada ditangan seorang pria tinggi berkulit Tan , bersurai Dark Blue—Eh ? Sepertinya tidak asing ?
Tubuhku serasa membeku, mulutku kelu seakan terkunci .Dia menoleh saat menyadari keberadaanku yang sedang berdiri mematung didepan pintu.
Mati aku, mati aku, mati aku. Sambil terus berdoa—atau lebih tepatnya komat kamit dalam hati. Aku mengumpulkan keberanian untuk bersuara.
"K-kau ! sedang apa disini ? kenapa Notebook ku ada ditanganmu?"
"Hah? Oh, ini punyamu?" jawabnya dengan tampang bodoh sambil mengajukan Notebook ku yang ada ditangannya.
"Iya, kembalikan!"
"Hn. " dia menyodorkan Notebook ku sembari menguap. Apa dia idiot heh? Masa bodoh lah!
Aku segera merebut Notebook ku dengan cepat dari tangannya,dan memeluk Notebook ku menghela nafas lega—Chotto, Tidak! Ini belum aman , aku belum menanyakan apakah dia melihat isi Notebook ku.
"O, Oy kau!"
"Siapa ? aku ?"
"Memangnya siapa lagi yang ada disini selain kau."
"Oh, ada apa ?"
"Um..Ano…." bagaimana aku menanyakannya? Aku bingung, dia pasti menganggapku aneh.
"Apa?"
"E-eto …" Ayo tanyakan (Name)!
"Ada apa ? cepatlah sedikit."
"Tu, tunggu sebentar!, E-eto.."
"Hm ?"
"K-kau meliha—"
KRIIIINGGG…
Ah sial, kenapa disaat genting seperti ini bel masuk malah berbunyi.
"Sudah bel masuk, aku harus ke kelas." Katanya sambil melenggang pergi.
"Hei, Chotto matte!" Reflekku menarik lengannya.
"Ada apa sih ?"
"Kau—kau tadi melihat isi File di Notebook ku ?"
"Oh, itu. Wari tadi aku tidak sengaja melihatnya"
KRAKK
Duniaku seakan runtuh. Hancurlah reputasi yang ku bangun susah payah selama ini.
"Sudah ya, Ja."
"C-chotto ! " kembali aku menarik lengannya.
"Ada apa lagi ?" Tanya nya dengan nada bingung.
Ini gawat, apa yang harus aku katakana padanya. Kartu Truf ku sekarang berada ditangannya, tidak boleh ku biarkan dia pergi begitu saja, aku harus cari cara untuk membungkamnya. Tapi bagaimana..
"Sepulang sekolah, bisa kau temui aku lagi disini ? ada yang ingin ku bicarakan denganmu."
"Apa ? tidak bisa, aku ada kegiatan klub."
"Klub ? Klub apa ?"
"Kenapa aku harus memberitahumu ?"
"Sudahlah katakan saja!"
"Hhh..keras kepala. Klub Basket!"
"Oke. Aku tunggu kau di Gym."
"Hah? Kau yakin? Tapi terserah kau sajalah." katanya sambil melenggang pergi begitu saja. Dasar tidak sopan!—lagipula apa dia tidak tau aku ini siapa? Sikapnya Dingin sekali.
Chotto matte! Tadi dia bilang apa ? Klub Basket ? Jangan bilang kalau dia teman Aniki. Bisa gawat kalau dia mengatakan pada Aniki—Tidak ,tidak,tidak mungkin! Anggota klub basket itu kan banyak, mustahil dia berteman dengan Aniki. Lagipula Aniki itu Reguler tim, dia pasti hanya masuk tim tiga atau dua. Ya, itu benar mana mungkin kan bisa terjadi kebetulan yang seperti ini ha ha.
"Shimatta ! aku juga harus masuk kelas."
.
.
.
Sepulang sekolah..
"Hahhhh…"
Sial, karena memikirkan cara untuk membungkamnya aku jadi tidak fokus menyimak pelajaran dikelas. Kenapa aku bisa bodoh sekali meninggalkan Notebook di atap, lagipula siapa yang mengira kalau akan ada pria itu disana—Biasanya juga tidak ada siapapun yang pergi ke atap selain .. Kamisama, kenapa kau begitu tega padaku.
"Hahhh…"
Yang bisa kulakukan sekarang hanya menemuinya dan bicara dengannya baik-baik—semoga saja dia bukan 'mulut besar' yang akan meminta tebusan banyak uang.
Sesuai janji, aku pergi ke gym untuk menemuinya. Tapi mana dia ? seharusnya aku bisa menemukannya dengan mudah mengingat warna kulit Tan yang err…aku akui terlihat Exotis. "Gwah! Apa yang ku pikirkan." Sambil menggelengkan kepalaku kuat-kuat.
Aku memperhatikan anggota tim basket dari tim satu hingga tim dua. Tidak ada pria itu diantara mereka—apa dia berbohong padaku? Eh, tapi ada satu yang belum aku cari—Reguler tim. Ah, mustahil tidak mungkin dia ada disana! Bukannya aku ingin percaya tapi apa salahnya kalau mencoba mencari kesana.
Baiklah, dengan ragu aku pergi ketempat tim reguler berlatih. Aku tau tempatnya karena Aniki sering memintaku mengantarkan botol minumannya—semoga saja firasatku salah mengenai pria itu adalah teman Aniki. OH! tidak hampir lima detik ,Kamisama malah mengabulkan Ketakutanku. Sasuga!
Ingin rasanya aku tidak mempercayai semua ini ,tapi bagaimana bisa aku 'tidak percaya' kalau ternyata dia sedang main One-on-One dengan Aniki sekarang, dalam arti yang sebenarnya oke tentu saja tanpa ada kutip. Kamisama bisa bunuh aku sekarang ?
Aku bediri mematung didepan pintu Gym karena tak tau apa yang harus aku lakukan , Aku tidak bisa bertemu dengannya sekarang karena ada Aniki aku harus pergi sekarang!
"Woh ! hey kau, rambut pirang yang disana."
Agh! Mati aku, sepertinya dia menyadari keberadaanku. Tidak, sudahlah abaikan saja panggilannya dan lanjutkan berjalan—aku harus menjauh dari sini secepat mungkin, Tapi apa itu? aku mendengar suara langkah kaki, tidaakkk jangan kejar aku!
"O-Oy kau, kenapa kabur!—kau tidak dengar aku?"
Super sekali, sekarang dia mendapatkan lenganku.
"Hei, lepaskan tanganku. Aku harus pergi sekarang!" Dengan cepat aku melepaskan lenganku dari genggamannya.
"Hah? Bukankah kau kesini ingin bicara padaku?"
"Iya, tapi ini bukan waktu yang tepat untuk bica—"
"Hoyyy.. Aomine-cchi, kau sedang apa-ssu? Cepat kemariii.."
Yabai, itu suara Aniki. Tidakk, tolong jangan kesini Aniki! Siapapun tolong bawa aku pergi dari sini.
"Urusai kise! Aku sedang ada urusan."
"Hah? Kau sedang bicara dengan siap—are? Imouto, sedang apa disini-ssu ?"
Matilaah akuuuuu!
"A-a-ano—itu .. a-aku—"
"Kau kenal perempuan ini ?"
"Aomine-cchi bagaimana kau bisa tidak tau-ssu, dia ini adikku."
"Hoo… pantas wajahmu sangat tidak asing." Jawabnya cuek bebek.
"Mou, Oh iya (Name)-cchi sedang apa disini ? apa kau ingin bertemu Onii-chan mu ini? Kau rindu padaku ?"
Errr.. mulai kumat penyakit Siscon nya.
"Dia kesini untuk bicara denganku Kise."
"HEEEE.. Nande ? ada urusan apa Aomine-cchi dengan Imouto ku-ssu ?"
"Bukan urusan Aniki! Dan kau ikut aku sekarang."
"HEE..(Name)-cchi kau mau kemana-ssu,Onii-chan belum selesai bicara."
"Urusai Onii-chan!"
"O-Oy !"
Jawabku sembari menarik lengan pria yang disebut Aomine ini, dan membawanya menjauh dari Aniki sebelum dia membanjiriku dengan beribu pertanyaan.
"(Name)-cchi—heh? Chotto matte, tadi dia bilang 'O-onii-chan' ?"
.
.
Hahh..aku tidak percaya sekarang aku malah membawa pria ini kebelakang sekolah.
"Jadi , kau mau bicara apa sampai menarikku kesini ? genggamanmu itu terlalu kuat,lenganku sakit. Apa kau ini laki-laki heh?"
"Apa katamu? Tidak sopan !" menyebalkan sekali pria ini, apa dia tidak tau cara memperlakukan perempuan?! Baiklah, aku harusa sabar. Karena sekarang hidup dan matiku berada dalam genggamannya.
"Jadi apa mau mu, nona ?" cih! Sekarang dia berlagak sopan.
"To the point saja, apa yang kau lihat di layar Notebook ku tadi ?"
"Hah ? aku tidak mengeri maksudmu, aku tidak melihat apapun."
"Kau yakin tidak bohong ?" tanyaku skeptis.
"Aku yakin!"
Hah.. yokatta, sepertinya wajah bodohnya itu tidak mungkin berbohong.
"—OHHH .. atau maksudmu video Anime yang isinya sesama pria saling berciuman ?"
SKAK MAT !
.
.
.
To be Continued..
Lanjut? Review please^^
A/N: apa-apaain ini fic wkwk. hanya pelampiasan author yang obesesi punya nii-chan yang siscon mecem kise! *slap\ XD
sebenernya ini fic juga req dari aderu nee-chan yang disurabaya~~~ aku penuhi janjiku nee-chan,selamat bernista ria dengan abang Daiki( /)/ LOL
saa..dan sankyu untuk yang udah bersedia mampir, mohon kritik dan sarannya. jaa ne~ (^^)/
