Couple; SasuNaru version
by; Cnara-chan Namiuzukage
Disclaimer; Masashi Kishimoto
Inspired by Couple- Watase Yuu
Genre; Romance, Supernatural
Rating; T
Pagi minna-chan.., sebelumnya C mau memperjelas lagi kalau fic ini terinspirasi dari komiknya Watase Yuu-san. Oh ya, maaf buat yang nunggu kelanjutan fic C yang judulnya "Jadilah Egois KURA-KURA" soalnya C nulis berdasar mood. Masalahnya mood C itu kadang ngambang, kadang ngapung, kadang tenggelem, atau malah ketelen. Jadi tolong maklum ya, soalnya C mau coba tulis serius,takutnya ntar ceritanya malah C ya? Jadi ini C tulis fic pendek yang terpaksa jadi femnaru, karena gak ada karakter lain yang cocok.
OK, that's enough!
Happy reading minna-san..
.
.
.
.
COUPLE
Konoha High School.
Festifal sekolah.
"GYAAAA!" teriak seorang maid berambut pirang histeris, membuat jantung para oengunjung kafe kelas 2B tersentak. Beberapa murid tidak berdosa menumpahkan minumannya keseragam mereka.
"Sudah dimulai?!" ucap seorang gadis bernama Naruto tadi panik, ia baru sadar setelah melihat jam tangan nya.
"Naru! Bawa ni nih!" ucap Tenten mengoper hidangan spesial menu kafe mereka keluar dapur dadakan kelas mereka.
"Maaf, Tenten, aku tidak bisa, aku harus pergi sebentar!" Naruto mengembalikan nampan berisi parfait-parfait itu pada si gadis bercepol dua.
"Sakura-chan! Kau pergi dulu.!" ucap Naruto sambil tergesa-gesa berlari keluar kelas melewati teman berambut pinknya begitu saja.
Sakura yang langsung mengerti maksud Naruto hanya bisa teriak padanya.
"Nanti traktir aku ya! Titip salam untuk Sasu.." sambil melongokkan kepalanya keluar pintu kelas.
Naruto segera berlari tunggang langgang kehalaman sekolahnya. Orang-orang yang melihatnya langsung menyingkir saat menatap wajh horor itu yang mengerikan itu sedang berlari menembus mereka.
WUSH! WUSH! WUSH!
.
.
.
Dilapangan.
"Hosh.. hosh.. hosh.." Naruto langsung celingukan melihat banyaknya orang yang berkumpul menonton acara musik band-band KHS yang tampil dipanggung.
Matanya menangkap seorang pemuda berambut raven yang sedang memainkan gitar mengiringi band nya dikejauhan.
"Masih keburu waktu!" ujarnya sumringah, lega saat dirinya sendiri msih ngos-ngosan setelah turun tangga dengan kecepatan ekstra.
Ia masih terus menatap si gitaris , saat matanya secara kebetulan bertemu dengan tatapan mata onyx hitam itu.
Seketika itu juga, Naruto yang berada dibarisan terbelakang kerumunan gadis-gadis fans fanatik pemuda tampanitu langsung melompat-lompat dengan mulut mengeja nama sang pujan hati.
'SASUKE'
Sasuke yang melihatnya hanya tersenyum tipis. Menbuat gadis-gadis dibarisan depan berteriak histeris menyerukan namanya.
Ah... Dia selalu tampak keren. Naruto memandang sinis cewek-cewek kecentilan yang sok kecakepan yang menyeru-nyerukan nama Sasuke.
Kejadian 3 hari yang lalu sungguh suatu keajaiban.
.
FLASHBACK
.
.
"Sasuke Uchiha? Nggak mungkin!"
"Dia'kan cool, lebih suka gitar daripada cewek.."
Sudah banyak cewek yang ditolaknya"
"Kalau begitu selamat berjuang ya.."
Naruto yang waktu itu jatuh cinta pada pandangan pertama pada Sasuje selalu mengejarnya, tanpa pantang menyerah, walau mendengar perkataan- perkatan tidak mengenakan diatas mengenai pangeran cool disekolahnya itu.
Sasuke Uchiha, dengan mata onyx sekelammalam, kulit yang seputih susu, dengan rambut ravennya yang berwarna hitam dengan secercah kebiruan.
Siapa yang bisa menolak pesonanya coba?
Dia selalu lewat taman tiap kali pulang sekolah, dan naruto yang rumahnya kurang lebih plus minus searah sama Sasuke selalu mengikuti Uchiha bungsu itu dibelakangnya.
'Musim semi, panas, gugur, dan dingin taman ini selalu dipenuhi pasangan..
Mungkin kali ini aku hanya bisa membuntuti. Tapi suatu saat nanti, aku pasti akan mesra dengannya, dan jadi pasangan!' - inner Naruto sambil memandang punggung Uchiha itu dari belakang. Tanpa menyadari kalau tangannya yang terkepal erat an menjulur keatas menarik perhatian orang-orang disekitarnya'
"Ehem!" Naruto yang menyadarinya langsung membersihkan tenggorokannya dan melangkah maju meneruskan langkahnya - seolah tak terjadi apa-apa - sambil mengangkat dagunya, merasa gengsi.
Sejak saat itu, Naruto selalu berusaha mengejar cintanya tanpa mengenal lelah.
Salah satunya seperti ..
...MANTERA CINTA...
Naruto yang waktu itu sampai bolak-balik ke kuil memohon - bersujud-sujud - di kuil selama berjam-jam.
"HIAAAA...!" teriaknya lantang dengan tangan memegang tasbih, berharap doa nya didengar oleh Kamisama, tak mempedulikan bhiksu-bhiksu yang melongo memandangnya tak mengerti.
Contoh lainnya lagi..
...MENJADI TUKANG BERSIH-BERSIH UCHIHA...
Seperti membersihakan loke si Uchiha bungsu dengan sepenuh hati hingga orang-orang yang lewat bisa melihat pantulan diri mreka di permukaan loke yang mengkilap itu.
Membuat si Uchiha bungsu, sasuke Uchiha mernyit bingung memandang seorang gadis yang sedang menggosok-gosok lokernya dengan sikat kawat dari kejauhan.
'Sedang apa dilokerku?' innernya.
Yang lain lagi..
...BIKIN BEKAL MAKANAN...Gadis manis berkulit tan yang biasanya paling anti bangun pagi dengan semangatnya membuatkan bekal makanan dari jan 4 dini hari, membuat Sasuke terkejutmenemuka bento misterius dimejanya, tetapi kemudian memakan bekal misterius bin aneh itu juga.
Dan lagi...
...BIKIN HADIAH BESERTA SURAT CINTA...
Menbuat dirinya seperti vampire yang terus menghisap darah yang keluar dari jarinya karena tertusuk jarum semalaman. Sasuke yang mendapati kado dan surat dilokernya itu hanya tersenyum saat membukanya. Melihat isi kadoyang ternyata boneka miniatur dirinya yang sedang bermain gitar.
Dan pada akhirnya Sasuke mau diajak bicara.
Zrassshhh...!
Hujan lebat mengguyur Konoha saat itu. Tetapi Naruto tetap mengajaknya ketaman sekolah yang basah disapu hujan.
"Mau ngomong apa?" tanya Sasuke sambil menggenggam payungnya ditangan. Sesekali terdengar bunyi petir menggelegar.
"A-aku.." Naruto meringis saat dirinya ikut-ikutan gagap seperti salah satu sahabatnya.
Sasuke hanya memanangi gadis bermata biru saphire yang sedang sibuk mencari kata-kata yang ini\gin diucapkannya.
'Hujan-hujan begini..' - inner Sasuke.
Naruto menarik napas panjang dan membulatkan tekadnya.
"Sebetulnya sudah lama kau.. su.."
SRET!
"SUKA!"
GEDUBRAK!
Naruto jatuh dengan tidak elitnya karena terpeleset genangan air tempatnya berpijak yang menjadi licin.
Sasuke yang kaget langsung menghampiri gadis blonde itu.
"Hei, kau tidak apa-apa?"
Naruto yang syok dirinya bisa terjatuh disalah satu momen terpenting dihidupnya hanya bisa meringis.
"Iya.." gumamnya pelan.
Naruto mengangkat wajahnya perlahan menatap Sasuke.
"...nggak apa!"
"BWAHAHAHAHA..!" Sasuke yang melihat tampang berlumur lumpur diwajah gadis dihadapannya tidak bisalagi menahan tawanya. Ia terus tertawa hingga memegang perutnya yang mulai sakit.
"Belepotan.." gumamnya disela tawa.
Glek! 'Hilang sudah kesempatanku..' pikir naruto nelangsa.
'Kau ini.. lucu banget ya.. Mau jadian denganku?"
Ucapan pemuda itu membuat Naruto cengo.
MAKASIH TUHAN...!
.
END OF FLASHBACK
.
.
.
"Pertunjukkan mu tahun ini sukses, Suke!" ujar Naruto sambil tersenyum manis. Saat ini dirinya sedang berjalan pulang bersama Sasuke ditaman biasanya.
"Hn" jawab Sasuke sekenanya.
pemuda tampan yang biasanya berjalan dengan menenteng tas gitarnya dipunggung sambil memakai earphone, kali ini tidak menggunakan alat itu ditelinganya.
"Lain kali, bikin pertunjukkan ditaman ini ya.."
Mereka bercakap-cakap selama perjalanan.
...Seperti mimpi bisa berduaan dengannya!
Tapi kami bahkan belum bergandengan tangan.
Naruto melirik Sasuke yang sedang bersenandung kecil disebelahnya.
Kapan ya, kami bisamesra kayak gitu? pikirannya mulai melayang ke adegan-adegan romantis komik percintaan.
Tiba-tiba Sasuke membuyarkan lamunannya.
"Mau naik perahu?" tanyanya saat melihat danau ditaman itu.
Naruto langsung mengangguk-angguk semangat.
'Aku ingin kami lebih dekat' pikirnya.
"Cuma itu yang kosong..." pegawai perahu yang sudah tua itu menunjuk kearah perahu angsa putih.
'Jelek sich, tapi nggak apa-apa dech..' inner Naruto.
Jarak diantara mereka jadi bertambah dekat.!
Naruto sudah mulai berkhayal kemana-mana ketika mereka sudah sampai ditengah-tengah danau.
Siapa tahu aku dicium disini lalu.. lalu...
Khayalannya dengan wajah yang memerah.
Tiba-tiba Sasuke merangkul pundak Naruto yang duduk disebelahnya.
Deg! Deg!
jantung Naruto berdebar kencang.
"Naruto.." bisik Sasuke pelan.
'Ini dia! Langkah pertama...' Naruto memajukan bibirnya beberapa senti sambil memejamkan matanya.
"Dibawah pohon itu.."
Eh? Naruto membuka matanya.
"Ada cewe cantik banget tuh?" lanjut Sasuke.
Cewe cantik?! kening Naruto berkedut-kedut kesal. Ia langsung menolehkan wajahnya kearah yang ditunjuk Sasuke.
Tapi nihil. Naruto masih terus menilik pepohonan ditepi danau itu.
"Dari tadi dia melihat kita. Siapa ya?" lanjut Sasuke lagi.
Naruto yang bingung, memalingkan wajahnya kearah Sasuke kembali.
"Nggak kelihatan, kok!"
"Lho, itu tuh disana!" Sasuke menunjuk sebuah pohon besar disebuah sudut.
"Nggak ada!"
"Ada! Mbak-mbak cantik bertubuh langsing.."
"Sudah kubilang nggak ada.!"
"Kau nggak lihat ya?" Sasuke menatap Naruto bingung.
Tiba-tiba..
"Sudah dech, aku pulang saja.." ujar Sasuke tidak peduli.
Mereka pun turun dari perahu angsa itu dan berjalan pulang kerumah masing-masing.
"Nggak ada siapa-siapa kok.! Baru saja ada kesempatan berduaan, malah ngomongin gadis cantik.." gumam Naruto lesu.
Sementara itu.. dibawah pohon besar yang ditunjuk Sasuke tadi, berdiri seorang wanita cantik dengan tubuh seksi yang membawa biwa - sitar Jepang kuno - dipunggungnya sedang bersandar dipohon itu.
