Disclaimer:saya tidak punya Digimon,tapi ingin punya.
A/n ini adalah karyaku tentang kehidupan Hikari. Aku masih pemula jadi tidak terlalu bagus dalam membuat cerita. Aku benar-benar tak tahu harus berbicara apa lagi. Aku sebenarnya sangat grogi dalam membuat cerita. Tapi aku paksakan agar aku bisa memperluas Imaginasiku. Jadi sepertinya itu saja , aku takkan bicara panjang lebar. Aku berterima kasih pada kalian semua jika kalian mau review dan mengkoreksi karyaku. Terima Kasih!.
Jepang 15-06-08
"Ri...Hika...Ri..."
Aku mendengar ada suara orang yang sedang samar-samar tapi makin lama...aku mendengar suaranya makin jelas. Aku membuka kedua mataku dan melihat Kakaku sedang menggoyangkan badanku.
"Hikari! Ini hari pertamamu pinah ke Sekolahku kan? Ayo cepatlah kalau tidak aku akan telat lagi." Katanya yang terus menggoyangkan badanku. Aku berusaha membuka mataku dan melihat jam. Ternyata sudah jam 8:00 pagi..."EHHHHHH! Kakak kenapa kau tak membangunkan ku lebih awal!" kataku. Aku langsung pergi ke meja makan mengambil sepotong aku pergi mengambil handuk dan baju seragam baruku dan masuk ke kamar mandi.
"Hei! Apa kau akan makan roti di kamar mandi! Itu menjijikan Hikari!" teriaknya.
"Apa boleh buat jika kau Benar-benar ingin tak terlamabat masuk sekolah!" balasku. Aku habiskan rotiku dalam 3 lahap besar. Aku tahu itu tak sopan bagi seorang perempuan , tapi apa boleh buat. Aku mandi hanya dalam waktu 5 menit , mungkin kurang. Setelah itu aku ganti baju di kamar mandi dan Kakaku terus memukul pintu kamar mandi dan berteriak menyuruh ku untuk lebih cepat. Akhirnya aku keluar dari kamar mandi dan masuk ke kamarku untuk mengambil tas dan buku-buku ku.
"Ayo Hikari kita akan terlambaaaaaat." kata Kakaku Sambil berlari ditempat.
"Iya,iya" kataku sambil memakai sepatuku. "Oh aku hampir meluapakan kameraku." lalu aku pun mengambil Kamera di meja makan dan menaruhnya di tasku. Aku dan Kakakku pun berlari sampai sekolah. Saat sampai di sekolah aku dan Kakaku melihat pada jam dinding sekolah. Ternyata jam sekolah masih menunjukkan jam 7:40 pagi.
"KAKAK!KAU PASTI SALAH MENGAKTIFKAN ALARAM!" kataku dengan sangat marah. Tentu saja aku marah , aku hanya mandi 5 menit dan tidak sempat mengambil bekalku.
"Maaf deh sebagai gantinya akan kuberitahu letak-letak sekolah ini." katanya dengan senyum minta maaf. "Oh ya kalau kau kenapa-kenapa kau bisa menemuiku di kelasku lantai 3 , kelasku kelas 3-1 ya, atau jika aku tidak ada kau bisa menemuiku di lab komputer , aku akan bersama teman-temanku." katanya yang langsung berlari dan melambaikan tangannya padaku. Di perjalanan menuju ruang guru aku melihat murid-murid membungkuk hormat pada seorang tukang kebun. Apa di sekolah ini sangat sopan ya? Tanya ku dalam hati.
Oh ya aku belum memperkenalkan diri , namaku Hikari Yagami. Umurku 17 tahun. Aku adalah murid pindahan di Sekolah Kakaku. Kakaku namanya Taichi Yagami. Ia adalah orang yang periang , tegas , lembut , dan berjiwa kepemimpinan. Makanya ia menjadi kapten di klub sepak bolanya. Kakakku mempunyai rambut yang tidak teratur. Entah bagaimana ia mendapatkan model rambut seperti itu. Kesehariannya ia selalu pakai pakaian biru dengan gambar bintang berwarna kuning , aku juga tak tahu ia punya berapa banyak baju yang sama di lemarinya.
Akhirnya aku sampai di depan pintu ruang guru untuk menemui guru yang bernama Momoka-sensei. Ternyata saat aku masuk ke ruang guru Momoka-sensei sudah ada di depanku. Aku tahu ia Momoka-sensei karena nama di badge nya tertulis Momoka.
"Kau pasti Hikari Yagami kan? Aku adalah wali kelasmu ayo ikut aku." katanya sambil menarik lenganku dan masuk ke kelas. Kelasku adalah kelas 1-3. Saat aku dan Momoka-sensei masuk kelas sangat bersik dan gaduh. Ada yang main kartu , adu pancho , bahkan ada yang foto-foto di kelas.
PLOK-PLOK!" ia menepukkan tangannya , tepukkannya itu membuat seluruh kelas terdiam dan kembali pada tempat duduk mereka masing-masing, padahal tadinya sangat gaduh. "Ehem! kita kedatangan murid perempuan baru looooo!" katanya sambil meninju tangan kanannya ke udara. Setelah itu aku mendengar seluruh anak laki-laki berteriak Wuooooooo sambil meninjukan tangan kanannya ke udara juga. Aku tak tahu sepertinya Momoka-sensei termasuk guru yang sangat dekat pada murid-muridnya. " Bisa perkenalkan namamu cantik?" kata Momoka-sensei.
"Emmm namaku Hikari Yagami aku baru pindah dari Sekolah $%&( silahkan bayangkan nama sekolahnya sendiri sesuka kalian.) aku ingin sekali akrab dengan kalian jadi mohon bantuannya." kataku sambil membungkuk. Tiba-tiba seorang anak lelaki dengan kacamata besar yang terpasang di dahinya berdiri dan berkata.
"Jadi kau mau akrab dengan kami semua , bisakah kau memberikan nomor teleponmu agar kita bisa makin akrab?" pintanya . Karena menurutku masuk akal aku pun menjawab Iya . Setelah aku bicara begitu semua anak lelaki berebutan mendekatiku. Akhirnya Momoka-sensei menyuruh anak lelaki duduk dan menyuruhku ke tempat dudukku. Tempat dudukku ada di belakang , dan di tengah-tengah. Sebelah kiriku aku melihat anak dengan kacamata dan berambut panjang yang berwarna pink. Dan sebelah kananku terdapat bangku yang masih kosong. Aku pun meranjakkan kakiku ke tempat dudukku. Saat aku berjalan ada yang menyandun ku dengan kakinya. Untunglah aku tak jatuh. Karena hari ini aku baru masuk, aku tak ingin membuat musuh . Aku langsung minta maaf padanya. Ia menjawab.
"Jangan mentang-mentang kau manis kau bisa melunjak." ancamnya. Aku pun terdiam dan berkata dalam hati "Di hari pertama aku sudah musuh? Hebat sekali Hikari." aku pun duduk di bangkuku. Lalu orang di sebelah ku mengajak ku bicara.
"Hey" katanya.
"Ha...hai" jawab ku dengan sedikit senyum.
"Nama ku Miyako." katanya langsung menyalam tanganku "Ku harap kita bisa berteman baik" katanya dengan senyum yang melegakkan. Aku pun menjadi tenang karena masih ada orang seperti itu.
Bel berbunyi , Guru pun berganti. Yang kali ini masuk adalah Miss Honoka. Ia mengajar di sekolah ini sehari sebelum aku masuk. Guru Momoka sangatlah penakut. Saat baru masuk kelaspun ia langsung berlari dan bersembunyi di belakang ruang guru. Kadang-kadang ia mengintip dan kadang-kadang hanya tertawa kecil di bangkuku. Miyako menagatakan kalau guru di sekolah ini memang kebanyakan yang aneh, seperti guru Matematika yang kalau bicara selalu di ulang-ulang. Aku pun maju untuk berbicara dengannya. Saat aku ke meja guru ia sedang duduk dilantai. Ia sangat kaget dan ketakutan melihatku. Aku pun Menjongkokkan diriku dan berkata.
"Ibu tak perlu takut kami takkan menggangu ibu , mungkin di sekolah ibu yang dulu ibu diganggu, tapi disini berbeda , jadi tenang saja ya." kataku sambil memejamkan mata dan tersenyum padanya. Lalu ia pun berdiri perlahan-lahan dan memegang pundakku .
"Te...Terima ka...kasih ya kepercayaan di...diriku akhirnya pulih." katanya yang mungkin masih sedikit takut. Aku pun berdiri dan kembali ke tempat dudukku. Aku melihat anak lelaki yang memakai kacamata besar di dahinya menyentilkan bulatan kertas pada guru itu. Begitu kertas itu tersentil , kertas itu mengenai kacamata Miss Honoka dan terjatuhlah kacamatanya. Sesaat Miss Honoka terdiam kelas pun ikut diam. Lalu Miss Honoka memukul meja dengan telapak tangannya dan hancurlah meja itu.
"Siapa...SIAPA YANG BERANI MELAWANKU HAAAAAH! teriaknya. Seluruh kelas menjadi diam. Aku bisa melihat wajah anak yang menyentilkan kertas itu terlihta pucat , tegang , merinding dan persaan bersalah yang berkumpul jadi satu. Karena tidak ada yang jawab , ia meninju papan tulis itu hingga membuat cekungan yang besar. Aku pun tertegun. Dan anak lelaki itu berkeringat sangat banyak. Aku tak tahu apa yang akan terjadi jika ketahuan ia yang melakukannya. Lala ada anak lelaki menyelinap kebelakangnya dan memasang kan kacamatanya yang tadi terjatuh.
Saat terpasang entah kenapa kemarahannya mereda. "Lo ada apa ini?" Miss Honoka melihat sekelilingnya. "Hah! Mejanya hancur!"katanya Kaget. "Waaaa papan tulisnya juga! Apa yang terjadi?" katanya sambil menggaruk-garukkan kepalnya dengan kedua tangannya. "Aku tak bisa disini terus aku harus pergi!" katanya yang langsung pergi meninggalkan kelas.
"Te...terima kasih Ken." katanya..
"Yo." Balasnya.
Aku pun kembali ke tempat dudukku. Aku melihat Miyako sedang terpana melihat sesuatu. Aku pun duduk dan melambaikan tanganku di depan mukannya tapi ia tetap saja melihat ke arah pintu. Aku pun melihat apa yang ada di dekat pintu. Ternyata ada anak yang bernama Ken. Ia sepertinya jatuh cinta pada anak itu.
"Oh ya Miyako sebenarnya siapa yang ada di sebelahku?" tanya ku sambil menggoyangkan badan Miyako.
"Hmmmm~...namanya Takeru Takaishi , ia selalu bolos dari pelajaran dan anehnya nilainya selalu bagus dalam ujian. makanya guru-guru tidak keberatan dengan itu." jawabnya.
"Apa ia tak pernah ikut Olimpiade?" tanyaku lagi.
"Aku tak tahu . Tapi alasannya tidak ikut Oliampiade kalau tidak salah karena ia tidak mau melakukan hal yang merepotkan , Ah! Tapi kalau pelajaran olaharaga tentang basket kau akan melihatnya kok."
Bel pun berbunyi dan aku pun bermaksud mencari kakakku di kelasnya. Saat aku didepan pintu kelas aku pun di cegat oleh oleh 2 orang anak lelaki. Satu adalah anak yang bernama Ken , satunya lagi adalah anak lelaki yang memakai kacamata besar di dahinya.
"Hello ladies! My Name is Daisuke Motomiya. Nice to meat you. Katanya dengan bahasa inggris. Aku tertawa dan temannya Ken memberitahu bahwa kata-katanya salah. Ia pun bertanya balik apa yang salah pada Ken. Aku pun menjawab.
"Harusnya Meet bukan Meat." kataku masih sedikit tertawa.
"Ah! Namaku Ken Ichijoji" katanya sambil mengulurkan tangannya. Aku pun menjabat tangannya. "Aku tahu kau yang membuat Miss Honoka jadi percaya diri. Aku sangat terkagum olehmu."Katanya dengan senyumnya. Mukaku pun sedikit merah dibuatnya. "Oh ya kau mau makan bersama kami." ajaknya.
"Ah! Tidak dulu ya , aku harus pergi menemui kakakku." kata menolak ajakan mereka.
"Eh kau punya kakak?" tanya Daisuke.
"Dasar bodoh tentu saja kakak nya Taichi kan? Nama keluarga mereka sama." kata Ken menjawab. Ia memang pintar bisa langsung mengetahui aku adik kak Taichi. Apa mungkin Daisuke yang terlalu bodoh?
"Eh jadi dia adik Taichi?" katanya kaget. Seluruh murid perempuan yang ada diluar dan didalam kelas pun mendekatiku.
"Kau adik kak Yagami?kupikir nama keluarganya Taichi?..."katanya diam sebentar. "Emmm bisakah kau pergi menemuinya dan berikan surat ini padanya?" kata salah satu anak perempuan sambil memberiku suratnya.
"Bo..boleh saja" kataku sambil mengambil suratnya. Lalu semua perempuan memintaku memberikan suratnya pada Kakak. Akhirnya aku membawa satu plastic berisi surat untuk kakaku. Aku pun beranjak ke kelas Kakakku , aku melihatnya duduk di atas mejadan sedang menerima telepon. Ia sempat melihatku dan menyuruh ku masuk dengan gerakan tangannya. Tapi aku tak bisa karena aku malu. Akhirnya setelah ia menutup telepon itu kakakku keluar menemuiku.
"Yo! ada apa Hikari?" katanya
"Ini ada surat dari penggemarmu." kataku sambil memberikannya kantung plastic itu. "Oh ya mana janjimu akan mengajak ku berkeliling?" tanyaku.
"Maaf ya aku baru saja di panggil pelatih ke bawah" katanya sambil mengusap-usap kepala bagian belakangnya.
"TING-TONG...TING-TONG!" itu adalah suara bel pemberiathuan. Ya aku tahu bel sekolah ini memang kedengaran sangat aneh "Diharapkan pada Taichi Yagami, Daisuke Motomiya , dan Ken Ichijoji agar segera turun dan menuju kelapangan , Terima kasih."
"Tuh aku di panggilkan , daaah !" katanya sambil berlari dan melambaikan tangan.
Aku pun menghela nafas kembali ke kelasku dan duduk di mejaku. Aku sempat tertidur cukup lama disana. Tapi saat aku bangun tak ada satupun guru yang masuk ke kelas . Entah kenapa aku benar-benar capai. Aku butuh udara segar. Aku beranjak dari tempat duduk ku dan segera pergi ke atap sekolah untuk mencari udara segar. Saat aku sampai di atap dan membuka pintunya , aku melihat anak lelaki berambut Pirang dan bermata biru laut sedang memakan permen lolipop dan membaca komik Jump sambil bersandar di pagar kawat.. Entah mengapa aku tak bisa memalingkan pandanganku pada rambut dan matanya. Rambut agak tersibak dan bersinar. Matanya sangat cerah dan juga terlihat tenang.
"Anu." katanya sambil melepas lolipop dari mulut dan membuangnya.
"Eh!ah ya ada apa?" tanya ku yang baru sadar dari kelamunanku.
"Ada yang bisa kubantu? Kau terus melihat wajahku , apa ada sesuatu?" katanya menaruh komiknya dan mendekat.
"Ah tidak kok tidak apa-apa hahaha."kataku malu. "Ah maaf ya aku menggangu waktu santaimu" kataku sambil berjalan dekat pagar kawat melihat Kakaku sedang bertanding sepak bola.
"Oh ya aku tak pernah melihatmu , siapa namamu?" katanya sambil mengulurkan tangannya.
"Hikari Yagami." kataku sambil menjabat tangannya.
"Ooh aku Takeru Takaishi. " katanya.
"Jadi kau si jenius itu ya" sindirku dan aku duduk di depan pagar kawat.
"Jenius? Hahaha pasti Miyako yang memberitahumu. Dia suka membesar-besarkan masalah." jawabnya
"Kalau begitu kenapa saat ujian kau bisa selalu dapat nilai bagus?"tanyaku heran.
"Oooh aku tidak selalu dapat nilali bagus kok. Aku selalu di ajari oleh kakakku. Guru-guru disini agak aneh terutama guru Kimia yang setiap menit harus mencuci kacamatanya. Saat ia menjelaskan pun ia sibuk mencuci kacamatanya." keluhnya
"Heeeee lalu apa benar kau hanya tertarik pada Basket?" tanya ku dan aku pun mulai kembali berdiri.
"Basket salah satu yang paling penting bagiku.." katanya sambil melihat kelangit. "Aku punya beberapa alasan mengapa aku bermain basket."
" Kalau begi..." sebelum aku menyelasikan bicaraku bel peringatan pun berbunyi.
"Bagi seluruh murid hari ini akan pulang lebih cepat. Karena ada penyerahan piagam bagi klub sepak bola yang berhasil mengalahkan juara nasional tahun lalu dengan skor 3-0. Terima kasih.
"Waaa kakakku menang." teriakku gembira sambil meloncat-loncat bahagia.
"Syukurlah." katanya sambil tersenyum. Mukaku langsung memerah . Aku bisa merasakan bahwa mukaku merah atau tidak. Aku langsung membalikkan badanku. Aku takut ia melihat mukaku yang sedang memerah.
"Ada apa Hikari?" tanyanya.
"Ti..tidak kok hahaha" kataku. "Oh ya bagaimana kalau kita ke bawah sekarang?" tanyaku
"Boleh saja. Bagaimana kalau kita makan?" ajaknya.
"Boleh , tapi aku tak tahu dimana kantinnya."
"Tenang , aku akan mengantarmu kok."
Akhirnya aku dan Takeru pergi ke kantin untuk makan. Sebelum ke kantin aku di beri tahu letak perpusatakaan , lab komputer , lab kimia , ruang kesehatan. Di jalan Takeru mengajak ku bicara.
"Jika kau tidak enak badan segeralah ke ruang kesehatan. Kalau menurutku Konpaka-sensei adalah satu-satunya guru yang normal di sekolah ini." katanya.
"Heee apakah kepala sekolah disini juga aneh?" tanyaku
"Emm kalau itu...apa kau melihat murid-murid hormat pada tukang kebun?" Tanyanya balik.
"Iya...tunggu! Jangan bilang!"
"Iyaa... tukang kebun itu sebenarnya kepala sekolahnya."katanya. Aku kaget bukan kepalang. Aku sangat shock bahwa sekolah ini benar-benar ANEH. "Ka..kalau wakil kepala sekolah?"
"Ia penjual kare di dekat sekolah."
"Apa masih ada guru yang normal selain pak Konpaka?"tanyaku
"Ah sebenaranya Konpaka-sensei itu perempuan yang sudah agak tua." jawabnya.
"Apa? Kupikir ia laki-laki." jawabku sambil sedikit tertawa.
"Hahaha saat ku denagar pertama kali juga sama!" katanya dengan ketawa yang lumayan keras.
Akhirnya kami sampai di kantin. Anehya tak ada siapa pun di sana. Di jendela kantin aku bisa melihat ke lapangan murid-murid sedang bersenang-senang dengan klub sepak bola.
"Kau tak ingin ke bawah?" tanyaku yang masih melihat ke lapangan.
"Ah tidak usah , aku tidak begitu suka keramaian yang berdesak-desakan." jawabnya. Aku mendengar suara langkah kaki sesorang. Saat sampai di kantin aku melihat laki-laki dangan rambut yang coklat sambil mambawa laptop.
"Oh ternyata kau Takeru. Siapa gadis ini?" tanyanya pada Takeru.
"Dia Hikari temanku dan adik Taichi." jawabnya
"Ooh jadi dia adik Taichi. Namaku Izumi Koushiro kau bisa menyebutku Koushiro saja , salam kenal ya."katanya dari jauh.
"Ah iya kak Koushiro." kataku sedikit membungkuk.
"Emm tolong jangan pakai kak , cukup Koushiro saja. Aku merinding jika di panggil dengan sebutan Kak." Pintanya.
"Ah baiklah." jawabku.
"Hikari ayo makan." katanya sambil menaruh makanannya di meja.
"Oh iya." aku langsung membeli makanan ku. Aku membeli nasi kare. Sedangkan Koushiro membeli Ramen. Dan Takeru hanya membeli Roti dan susu.
"Takeru kau harus makan yang banyak. Badanmu agak terlihat kurus." kataku sambil menaruh makananku di meja makan.
"Ya bukan kah kakakmu juga sering bicara seperti itu." kata Koushiro juga sambil meletakkan makanannya di meja.
"Ah tidak apa-apa aku kenyang kok hanya makan roti." jawabnya. Kami makan dengan persaan yang sangat tenang dan canda tawa. Aku sangat senang bertemu orang-orang seperti mereka. Kami berbicara sampai sudah agak sore. Setelah selesai makan aku dan Takeru mengambil tas dan pergi menuju gerbang sekolah. Di depan gerbang sekolah aku mendapat sms dari Kakakku.
Hikari aku pulang agak malam bisakah kau pulang duluan?.Aku pun membalas bahwa aku di antar aku pulang bersama Takeru. Ia mengantarku sampai di depan apartemenku.
"Terima kasih ya Takeru." ucapku.
"Sama-sama" jawabnya. "Jadi..sampai besok ya." katanya berjalan pulang sambil melambaikkan tangannya padaku. Aku membalasnya. Aku jadi tak sabar menunggu hari esok.
A/n bagaimana sudah betul tidak? Aku sudah berusaha membetulkan kata-kata yang salah. Tapi bila masih ada yang salah aku akan mengkoreksinya kembali. Oh ya jika bagian saat Miyako mengatakan Hai jawaban Hikari masih "" sebenarnya jawaban Hikari adalah : "Ha..hai". Begitulah saat aku meng-update chapter ini ada kata-kata yang ganda atau Hilang. Jadi jika sudah benar tolong review aku ya!. Terima kasih!.
