Cast: KrisYeol Couple
LayHo couple not Sulay couple
LuMin Couple
SM Rookies and other(s)
Rate: T to M
.
.
.
.
.
.
Genre: Hurt/Comfort, Yaoi, MPreg, Romance, little bit angst, and more
Warning! OOC, banyak typo, alur cepet, GJ dan lain lain. Jika tidak suka dengan epep(?) saya silahkan tekan tombol back di HP anda masing masing!(?)
ENJOY READING
Aku ingin sempurna dimata kalian
Apa itu salah?
Dentingan halus jam dan suara kicauan burung yang telah membangunkan seorang namja tampan dan berkharisma. Seseorang yang saat ini sudah menjadi kepala keluarga, harus membangunkan semua orang yang menghuni di dalamnya. Tapi... kemana sang istri? Bukankah harusnya sang istri melakukan itu semua?. Wu Yifan atau Kris namja itulah yang selalu melakukan kegiatan itu setiap saat eh.. ani maksudku setiap hari, sang istri bernama Pa- Wu Chanyeol atau bisa dipanggil Chanyeol ini sangatlah susah untuk dibangunkan, padahal ia telah dikaruniai 2 orang anak kembar yang sudah berumur 8 tahun. Chanyeol yang berusaha bangun pagi dan menyiapkan apa yang diperlukan keluarganya saat ini selalu saja GAGAL. Ia telah mencobanya tapi selalu saja tidak berhasil, Kris sebenarnya sangat lelah dengan sikap Chanyeol yang selalu bangun siang dan jarang sekali bisa membangunkan seluruh penghuni di rumah itu.
Pertama, Kris membangunkan kedua anaknya dan menyuruhnya mandi. Setelah itu Kris membangunkan Chanyeol. Kris selalu sabar menangani Chanyeol yang selalu susah untuk di bangunkan, entah sampai kapan kesabarannya akan habis.
"Chanyeol... Irreona...!" Teriak Kris di telinga Chanyeol, tidak pernah Kris membangunkan Chanyeol dengan cara halus. Karena itu akan membuatnya semakin malas
"Yakk! Cepatlah bangun, kau ini bisakah untuk bangun pagi untuk 2 hari?!" Dengan cepat Chanyeol bangun
"Begitu lebih baik, aku akan mandi dulu. Kau ingin mandi dahulu?" Tanya Kris, Chanyeol hanya menggeleng
"Baiklah, aku akan mandi duluan" Kris pun beranjak menuju kamar mandi dan meninggalkan Chanyeol yang masih menunduk mengantuk, mungkin?
"Kapan kau akan membangunkanku dengan cara halus lagi, huh?" Ucap Chanyeol pelan, Chanyeol pun mengambil bajunya dan menuju kamar mandi yang ada di dekat dapurnya
Hmm….
"Appa!" Teriak kedua anak itu, Doyoung dan Jaehyunn si duo trouble maker dalam keluarga Wu
"Aigoo, anak appa sudah siap?" Tanya Kris yang masih sibuk dengan masakannya
"Kita belum makan appa " Kata Doyoung
"Appa, kenapa tidak umma yang memasak? kenapa harus appa terus yang memasak? kan seharusnya umma yang memasak, teman teman Jaehyun dan Doyoung selalu dibuatkan makan oleh ummanya" Kata-kata itu keluar dari mulut Doyoung dan bertepatan dengan Chanyeol yang akan menuju ke ruangan dapur.
"Heum.. apa umma tidak bisa memasak ya hyung? Jadi appa harus memasak" Tambah jaehyun sambil memainkan sendok makan yang ada dihadapannya
"Ani... kau ingat kata Boa ahjuma? Seorang istri itu harus bisa memasak, jadi umma juga harus bisa memasak" Kata doyoung yang sok pintar
"Aku lupa hyung, karena aku tidak terlalu mendengarnya" Jaehyun pun menyengir kepada Doyoung yang hanya dibalas tatapan malas dari hyungnya sendiri
"Umma juga jarang bangun pagi kan? hanya appa yang selalu membangunkan kita" Jaehyun berbicara sambil memperhatikan masakan Kris yang baru saja matang
"Hey.. hey... kalian berdua tidak boleh begitu pada umma kalian, mungkin umma sedang lelah jadi ia tidak bisa memasak dan membangunkan kalian. Kau juga Doyoung kau seperti orang dewasa saja berbicara seperti itu" Bela Kris, Kris sebenarnya kesal juga dengan sifat Chanyeol yang pemalas, tapi bagaimanapun juga ia tetap istrinya.
"Jja.. habiskan, lalu kita berangkat sekolah" Kris yang melihat chanyeol ada di belakang doyoung dan jaehyun ia kaget apa tadi chanyeol mendengar perkataan doyoung dan jaehyun?
.
Sedangkan Chanyeol terdiam dengan kata kata yang keluar dari mulut kecil kedua dikatakan kedua anaknya sangat benar, ia tidak pernah membangunkan kedua anaknya dan tidak pernah memasak. Harus diakui Chanyeol tidak memasak, Chanyeol sudah berusaha ribuan kali tapi gagal. Untuk bangun pagi, ia sangat susah apalagi hari libur ia bisa tidur sampai matahari sudah ada di atas kepala. Kini Chanyeol merasa seperti istri yang tidak berguna.
"Yeol..." kris menuju Chanyeol tapi tertahan karena chanyeol memundurkan langkahnya dan Jaehyun Doyoung melihat kebelakang ternyata ada ummanya ketiganya masih memandang Chanyeol dengan tatapan sulit diartikan
"Eumh... kalian semua makanlah, aku akan bersiap siap untuk berangkat ke kantor. Sepertinya aku akan lembur, kerjaanku sangat banyak jadi jangan menunggu untuk malam nanti" Chanyeol hendak pergi tapi tangan kris menahan chanyeol
"Kau bilang sekarang kau akan bekerja setengah hari?" tanya Kris dengan tegas
Chanyeol menarik nafas, matanya sudah berkaca kaca "Aku baru saja ditelepon oleh bos ku tadi, aku mempunyai banyak tugas yang harus kerjakan. Jadi sekarang aku akan pulang malam, atauu tidak akan pulang" Chanyeol melepaskan tangan kris lembut dan menuju kamarnya untuk mengambil mantelnya
"Aku pergi, annyeong" Punggung chanyeol pun menghilang dari pandangan Kris, ia tau bahwa istrinya sedang sedih. mungkin ia butuh waktu untuk sendiri
Kris lalu menatap anaknya yang ternyata memperhatikan mereka berdua, yang satu menatap bingung kepada Kris dan yang satu menatap datar Kris. Ia hanya memijat pelipisnya karena ia tak pernah berpikiran jika anaknya akan bersikap seperti ini kepad Chanyeol.
"Habiskan makanan kalian lalu kita akan berangkat" Kata Kris cepat lalu ia membereskan semua peralatan memasak yang ia gunakan
other place~
Kini Chanyeol sudah berada di dalam taxi ia hanya menatap keluar jendela dengan tatapan kosong, ia masih teringat dengan kata-kata Jaehyun yang sudah membuat hatinya sakit. Walaupun masih kecil kata-kata Doyoung sangatlah tajam, berbeda dengan adiknya Jaehyun yang masih polos dan lugu kata katanya yang selalu membuat orang yang berada disekitarnya tertawa. Entah mengapa kini Chanyeol tidak bersemangat untuk bekerja, dalam hatinya ia ingin bisa seperti apa yang Doyoung bilang. Bangun pagi membangunkan seisi rumah dan memasak masakan untuk keluarga kecilnya, tapi itu semua hanyalah sebuah khayalannya saja. Ia sering melamun dan memikirkan tentang hal ini, namun tidak ada satupun jalan keluar dari otak Chanyeol
Sangat asik dengan renungannya, Chanyeol dikagetkan dengan sesorang yang membukakan pintunya. Ternyata ia sudah sampai di tempat kerjanya
"Gamsamida, ahjusi" Chanyeol keluar sambil memberi uang kepada sang supir taksi
"Ne.. cheonma.." Supir taxi itupun memasuki mobilnya dan pergi dari handapan chanyeol
"Hfft... ayo semangat Chanyeol" Chanyeol menyemangati dirinya sediri
.
Kris kini hanya memainkan pulpennya keatas dan kebawah, ia masih memikirkan Chanyeol yang tadi mendengar percakapan antara Jaehyun dan Doyoung. Kris tau bahwa istrinya sudah mencoba berkali kali walaupun hasilnya gagal. Semenjak Jaehyun dan Doyoung lahir, Kris sudah tidak pernah memanggil nama kesanyangan Chanyeol yang adalah 'Yeoli', karena saat itu Kris yang selalu kerepotan malam hari untuk merawat si kecil. Entah mengapa bibirnya terasa kaku untuk menyebut nama itu, Kris juga heran, sifat happy virusnya Chanyeol telah hilang semenjak Kris membentaknya sebagai pemalas, Kris memang merasakan sakit jika orang tersayang di katai seperti itu. Tapi kata kata itu langsung keluar dari mulut Kris tanpa hambatan, ia terkadang sedih jika ia dan Chanyeol hanya berdiam satu sama lain saat bersama.
TOK...TOK...TOK...
Sebuah ketukan pintu berhasil membuyarkan lamunan Kris, Kris pun langsung memperbaiki posisi duduknya menjadi tegak
"Masuk" Ucap Kris tegas
"Maaf, Kris sajangnim... ada apa anda memanggil saya? Apa anda butuh bantuan?" Kata seorang yeoja dengan nada yang meremehkan
"Ah.. ne, aku meminta bantuanmu untuk mengirimkan ini..." Kris mengambil sebuah buket bunga yang sangat besar dari bawah meja kerjanya "Kirim buket bunga ini kepada Wu Chanyeol yang berada di gedung SM Crop" Yang disuruh malah membulatkan matanya
"Mwo?! kau tidak salah akan mengirim bungan ini ke istrimu? Sebesar ini?" Kaget Jessica
"Untuk apa aku salah? Lagi pula, ukuran ini tidak terlalu besar" Santai Kris
"Heh.. dan apa ini? Hanya bunga baby breath? Membosankan... apa kau tidak memberinya bunga mawar atau bungan lainnya, eoh?" Jessica berprotes kepada Kris, Kris hanya menatap kesal rekan kerjanya ini
"Yak! Istriku memang suka bunga ini, sudahlah cepat kirimkan ini atau akan kupotong gajimu bulan ini" Kata Kris mantap dan Jessica hanya menatap sebal Kris
"Kau ini hanya bisa mengancamku dengan kata kata itu, arra arra.. aku akan mengirimkannya untukmu BOS yang MENGESALKAN..." Jessica pun membawa buket bunga dengan sedikit raut muka yang kesal
"Bye!" Kris hanya mengayunkan tangannya atau yang artinya mengusir
'semoga kau suka yeol' senyumnya.
TBC
Edited by author.
1 June 2017. Thanks :)
