Here We Go :

1. Terpaksa Jadi Pasutri :

Midorima ShintarouxAgressiveReader

"Shin." panggil [Name] datar. Gadis itu kemudian menyodorkan smart phone miliknya ke arah sang suami. "Baca." titahnya.

Shintarou yang sedang sibuk hanya bisa menghela nafas. Ia mulai membaca pesan singkat itu.

Dari : Mertua Cerewet

[Name]-chan, apa kabarmu? Shintarou baik denganmu, 'kan? Ohyaa, kapan cucuku jadi, Okaa-san sudah tidak sabar lagi.

Perempatan muncul di kening pria bersurai hijau lumut tersebut. Wajahnya memerah. "A-Ada apa ini, nanodayo? Kenapa... O-Okaa-san bilang begitu!" ujar pria itu kesal.

[Name] mengerlingkan bola matanya kesal. "Apa lagi, ibumu minta anak bodoh." semburnya karena tak kuasa menahan mulut setelah melihat kebodohan sang suami.

Shintarou melipat kacamatanya, kemudian meletakkannya di meja. "Aku tahu itu, kau kira aku buta, nanodayo!" jawabnya kesal. Ia kemudian menutup laptopnya dan menatap [Name] dengan frustasi. "Apa yang harus kita lakukan? Apa solusinya... tapi bukan berarti aku peduli dengan Okaa-san atau apa, nanodayo." ujarnya yang terdengar seperti rengekan bayi untuk [Name].

"Tinggal buat saja anaknya, bodoh." [Name] langsung melepas kancing kemejanya dan menjatuhkannya ke lantai begitu saja, meninggalkan bra hitam yang menjadi wadah dari dadanya yang penuh dan terlihat sensual.

"[Name]! A-Apa yang kau lakukan, nanodayo!?" Shintarou berseru kaget.

[Name] menghela nafas lemah, kemudian tangannya bergerak dan langsung menarik dasi Shintarou yang masih belum lepas sejak sore tadi. "Ayo, di kamar saja." lanjutnya.

Perlakuan [Name] sontak membuat Shintarou kaget. Pipi pria itu memerah seketika. "Kau pikir aku mau denganmu! Lepaskan aku!" serunya kesal masih dengan wajah yang merona.

"Aku juga tidak mau," [Name] menatapnya malas. "tapi si cerewet itu memaksa." ujarnya membalas Shintarou.

"Ta-Tapi... [Name] matte!"

[Name] berdecak kesal. "Cepatlah, kau harusnya bersyukur," Gadis itu membalas tatapan Shintarou yang penasaran dengan datarnya. "karena tak perlu onani malam ini." ujarnya menasehati.

"K-Kau tau darimana, nanodayo!?" seru Shintarou.

"Suaramu keras tahu," [Name] menyeringai tipis. "dan bekasnya masih berceceran, lengket dan... menggoda?" kekehnya.

"DAMEEE!"

Chapter 1 - Complete