Ini hanya tentang sebuah rasa. Apa merasa seperti sesak ketika bersama seseorang itu normal?

Apa merasa kepala berputar ketika seseorang itu menyentuh tanpa sengaja itu wajar?

Apa merasa seperti kupu-kupu menggelitik perut ketika seseorang itu menanyakan kabar itu biasa?

"Yuurii. Bangun! Kemarin kamu janji membuatkanku katsudon" aku merasa semuanya terasa mulai janggal.

"Yuurii. Yuuuriiii. Jangan melamun" banyak pertanyaan memenuhi kepalaku.

"Victor?" seseorang itu terkadang bertingkah konyol. Terkadang juga berubah serius dan menakutkan. Dan saat ini dia sedang menatapku, dengan tatapan sendu seperti sedang menyayangi sesuatu, asumsiku mulai tumpul dan tak terkendali

"Hn." Tangannya menjangkau tepian pipiku dan gelitik itu muncul.

"Apa aku sedang bermimpi?" remang dan berkabut, kepalaku seperti tertutupi sesuau yang aneh.

Seseorang yang biasanya hanya kujangkau dengan rasa kagum, dia yang membuat satu langkah hidupku menjadi seorang yang bersungguh akan sesuatu, sesuatu yang awalnya kuanggap hanya bermain dan bersenang-senang. Dia mengusap lembut permukaan kulit pipi kananku

"Kamu baru saja bangun Yuuri. Apa kamu masih mengantuk?" seseorang yang senyumannya selalu menjangkau asa juga mimpiku meski hanya kulihan dari jauh. Seseorang itu, dia tersenyum tepat dihadapanku.

Apa aku terlihat aneh di matanya? Apa aku terlihat konyol? Apa aku, apa aku

"Baiklah. Ayo kita tidur lagi saja kalau begitu. Nee Yuuri" hal aneh lain menyeruak menekan dada ketika seseorang itu menarikku dalam rengkuhannya, untuk berbaring di atas lengannya.

"Victor?" aku bingung, semuanya terasa makin janggal

"Nee Yuuri. Kalau bermimpi bisa membuatmu sadar. Ayo kita tidur" seseorang itu,

"Victor?" dia menatapku lagi, dadaku mulai sesak.

"Hn?" dia menyamankan diri, mengeratkan rengkuhannya. Tatapannya berganti kelopak mata berkilauan yang indah, tapi sesak ini tak kunjung hilang.

"Yuuri. Aku suka ketika kamu menatapku seperti tadi, seperti saat ini. Aku seperti sedang dicintai tanpa henti."

Ah sepertinya aku tahu kenapa semuanya janggal, dan aku tidak merasa terganggu dengan itu, melainkan rasa ini membuat adiksi, aku merasa aku ingin selamanya seperti ini. Merasakan hal aneh.

"Jangan seperti itu Yuuri. Aku bisa meledak dan tidak bisa berhenti nanti." Nafasnya hangat, berhembus ringan pada kulit wajahku

"Yuuri" Matanya terbuka lagi, dan menatapku lagi.

"Selamat hari jadi pernikahan kita yang ke 2" Ah ternyata seseorang itu.

Dia Victor Nikivorof. Suamiku.

Pantas saja, aku merasa

"Aku mencintaimu victor" dia memelukku. Dan semua rasa yang tadi terasa aneh, aku pikir aku akan terbiasa dengan ini. Karena seseorang ini kutahu merasakan hal yang sama denganku.


Author Note

Aaaah gomen gomen, gw kebawa suasana gegara baca beberapa fict di fandom Yuuri On Ice dan entah iseng aja nulis ini di handphone. Hanya merasa, seperti gw juga kayak gitu sekarang *kiwkiwkiw *digampar

Daaaan ini, semoga berkenan. Cuma tulisan singkat sembari di damri dan ternyata udah maghrib *plak

RnR ya. hahaha XD