Yahoo~ Minna! Kali ini saya kembali lagi dengan fic shugo chara terbaru dengan tema Halloween! Sebenarnya gak ada rencana bikin sih tapi karena ada lomba di salah satu grup di FB jadi ikutan deh. Daripada cuma nganggur di FB, mending sekalian publish di FFN juga, hehe..

Oya, fanfic ini ada crossover Zombie-loan dan Rozen Maiden. Tenang aja, nama pengarangnya sama kok. Sama-sama Peach-pit. ^^

Happy reading minna-chan and here we go! XD/


Disclaimer:

Peach-pit sensei! Kapan Ikutonya kasih ke saya? *dikeroyok FG Ikuto*

Summary:

Pesta Halloween tiba! Amu dan kawan-kawan akan menghadiri pesta Halloween di SD Seiyo gakuen dan sudah siap dengan kostum mereka. Akan tetapi, suatu hal menyeramkan terjadi! Kira-kira, bagaimana ya nasib mereka?

Warning:

Udah pasti tau alurnya kan?, OOC lah, gajeness, lebayness, misstyponess (?), dwwl (dan warning-warning lainnya).

Author note:

Amu dan kawan-kawan sudah kelas 1 SMP, kecuali Yaya, Kairi, Rikka, dan Hikaru masih SD.


.

Trouble Halloween

By: Yui Hoshina

Chapter 1: Meet Hunter Zombie

.

-In Royal Garden-

"Amu-chi! Kostum halloweenmu sudah siap?" tanya Yaya pada Amu yang lagi sibuk mengobrak-abrik kotak harta karun (?).

"Sudah. Bagaimana dengan kostummu, Yaya?" tanya Amu balik tanpa mengalihkan pandangannya.

"Sudah siap. Bagaimana dengan kalian?" tanya Yaya pada Rima, Nagihiko, Tadase, Rikka, Hikaru, dan Kairi.

"Kami sudah siap!" jawab mereka serentak.

"Daripada ngobrol terus, bantu aku bawa kotak ini ke gedung olahraga Seiyo dong. Kita masih belum menghias ruangan buat pesta Halloween nanti." Protes Amu yang terlihat keberatan dengan kotak yang seperti kotak harta karun itu. Tadase langsung menghampiri Amu.

"Akan kubantu!" kata Tadase seraya membantu Amu membawa kotak itu.

"Terima kasih, Tadase-kun!" ucap Amu seraya membawa kotak itu bersama Tadase ke gedung olahraga.

"Ide untuk membuat pesta Halloween bagus juga. Kerja bagus King, Queen." Puji Nagihiko pada King dan Queen yang baru yaitu Hikaru dan Rikka.

"Terima kasih!" jawab Hikaru dan Rikka serempak.

"Tapi kalian jadi kerepotan juga membantu kami menyiapkan semua ini. Padahal pesta ini untuk kalian tapi malah kalian sendiri yang menyiapkannya sendiri. Maaf." Ujar Hikaru pelan.

"Tidak apa-apa. Kami juga senang membantu kalian. Kalian pasti kerepotan menyiapkan semua ini." Ujar Rima sedikit menghibur.

"Kami juga minta maaf soal tamu yang diundang. Orang yang diundang sangat terbatas karena tempatnya kurang luas. Jadi, kami hanya bisa mengundang teman seangkatan Amu-senpai saja dan juga tamu khusus." Kata Rikka pasrah.

"Tidak apa-apa. Ini sudah cukup. Oya, apakah Ikuto, Utau dan Kukai di undang juga?" tanya Nagihiko.

"Iya! Amu-senpai meminta kami untuk mengundang mereka. Lagipula, kedatangan penyanyi terkenal seperti Utau Hoshina sangat hebat sekali! Aku masih tidak menyangka bahwa Utau Hoshina adalah teman kita." Kata Rikka bersemangat.

"Rikka, jangan terlalu bersemangat. Memalukan." Keluh Hikaru.

"Tidak apa-apakan. Itulah sifat Rikka." Kata Hotaru, shugo chara milik Rikka.

"Hahahaha.." semua tertawa senang.


~Rozen-Maiden~


"Ugh.. membosankan! Kemana perginya Jun itu? Kalau begini terus, aku bisa mati kebosanan di kamar ini. Apa sebaiknya aku jalan-jalan sebentar dan bertemu Rozen Maiden lainnya, ya?" gumam gadis kecil, ehem.. maksudnya sebuah boneka kecil dengan rambut pirang dikuncir dua dengan pakaian ala eropanya yang berwarna merah yang bernama Shinku.

"Ah, sebaiknya aku pergi saja. Terus diam di tempat ini juga bisa membuatku stress." Gumam Shinku seraya pergi dari kamar Jun.

Di tengah perjalanan, Shinku bertemu dengan Rozen Maiden yang lain. Sosok gadis kecil berambut coklat yang panjang dengan pakaian lolita berwarna hijau.

"SUISEISEKI!" teriak Shinku yang hampir membuat gadis (boneka) kecil terjatuh karena posisinya sedang berdiri di atas tiang jemuran (?).

"Huwaaaa~! Sh-Shinku, desu~?" ucap Suiseiseki terkejut.

"Kenapa kau berdiri di tiang jemuran? Sangat memalukan nama Rozen Maiden." Oceh Shinku.

"Hehe.. aku basah, jadi sekalian aku berjemur saja biar cepat kering, desu~.." Ucap Suiseiseki polos.

"Tapi kan tidak harus berdiri di tiang jemuran segala. Kita Rozen Maiden ini sangat elit. Kau tau itu!" protes Shinku.

"Iya, iya. Terserah kau saja, Shinku. Ngomong-ngomong, tumben sekali kau datang kesini. Kau mau bertarung denganku ya, desu~?" tanya Suiseiseki dingin.

"Aku tidak berminat bertarung denganmu. Aku ingin jalan-jalan saja. Kau tidak mau pergi sebentar untuk bersantai-santai sejenak?" tanya Shinku.

"Hmm.. boleh juga. Baiklah, aku akan mengajak Sou-chan ikut!" kata Suiseiseki bersemangat.

"Baiklah. Tolong kumpulkan semua Rozen Maiden yang ada. Kita akan pergi jalan-jalan. Sudah lama kan kita tidak setenang ini?" kata Shinku lembut.

"Benar juga. Aku juga sedikit lelah dengan Game Alice ini. Sedikit beristirahat rasanya tidak masalah. Baiklah, aku pergi dulu, desu~." Pamit Suiseiseki seraya pergi mencari Rozen Maiden lainnya.

"Huh! Dengan begini, aku tidak perlu repot-repot mencari mereka semu-.. ekh! Tunggu! SUISEISEKI~! KENAPA AKU DITINGGAL SENDIRIAN?" teriak Shinku sedikit shock.


~Zombie-loan~


"Disini ya?" tanya seorang cowok berambut hitam yang agak kehijauan di depan sebuah gedung SD.

"Iya. Aku merasakan mereka ada disekitar sini." Ucap gadis berambut pink pucat dengan kacamata besar bulatnya walaupun begitu, ia masih terlihat manis.

"Tunggu apalagi, ayo kita hancurkan saja!" kata cowok berambut putih keabu-abuan dengan semangat.

"Akatsuki-san, bersabarlah. Ini masih siang, mereka tidak akan muncul saat siang hari. Kau mengerti?" kata cowok berambut hitam itu.

"Shito! Sudah aku bilang, panggil aku Chika!" protes cowok berambut putih itu yang diketahui bernama Chika. Atau lebih tepatnya, Chika Akatsuki.

"Kau ada masalah, Akatsuki-san?" tanya cowok yang dipanggil Shito dengan pandangan tanpa ekspresi.

"Ugh, kau menyebalkan, Shito!" keluh Chika.

"Ano.. Shito-kun, Chika-kun, bisa kita pergi sekarang. Sepertinya.. kita diperhatikan banyak orang." Lerai gadis berambut pink pucat dengan kacamata besar bulat itu.

Dua cowok itupun melihat sekitar mereka dan memang benar, banyak orang yang memperhatikan mereka.

"Kau benar, Michiru. Sebaiknya kita pergi sekarang." Kata Shito seraya pergi. Cewek yang dipanggil michiru itupun mengikutinya.

"Cih! Kenapa Shito sama sekali tidak memanggil nama depanku sih? Padahal 'Gopher'(1) itu saja dipanggil nama depannya." Batin Chika kesal dengan tingkah Shito dan juga iri terhadap Michiru. Chika pun akhirnya mengikuti dua orang tersebut dan bersiap-siap untuk pertempuran nanti malam.


~oOo~


"Yo, Amu!" sapa Ikuto sambil memeluk Amu dari belakang.

"Kyaaaa~! I, Ikuto?" ucap Amu terkejut.

"Ikuto nii-san! Sedang apa disini?" tanya Tadase kaget.

"Hanya mampir untuk melihat pacarku." Kata Ikuto sedikit menggoda.

"I, Ikuto!" keluh Amu malu plus blushing.

"Memangnya kenapa? Apa aku tidak boleh bertemu pacarku ini. Aku rindu padamu." kata Ikuto manja. Tadase sweetdrop dengan tingkah Ikuto.

"Ugh.. daripada kau membuang waktu hanya untuk melihatku, lebih baik kau bantu menghias gedung ini untuk acara halloween nanti." kata Amu sedikit kesal.

"Baiklah, tapi.. kau taukan syaratnya?" tanya Ikuto sedikit menggoda.

"Iya, iya, nanti aku akan membelikanmu kue taiyaki (?). Sekarang bantu aku!" kata Amu cuek sambil menyerahkan dekorasi ruangan ke Ikuto.

"Ugh.. bukan itu maksudku." Keluh Ikuto tapi akhirnya ia kerjakan juga.


~oOo~


Malampun tiba, acara halloweenpun hampir dimulai. Gedung olahraga Seiyo Gakuen penuh oleh alumni-alumni seangkatan Amu.

"Ohohoho~ kostumku adalah yang paling mewah dan indah. Pasti kostumku lebih bagus daripada Amu." Kata seseorang dengan narsis. Siapa lagi kalau bukan Saaya Yamabuki, satu-satunya orang yang menganggap Amu adalah saingan terbesarnya. Ia memakai kostum yang menonjol dan paling bersinar, kostum putri dongeng seperti cinderella.

Semua orang yang disana sweetdrop plus kagum pada kostum Saaya. Dibelakang panggung, para Guardian memperhatikan orang-orang yang sudah datang dengan kostum mereka masing-masing.

"Uwaaaa~ banyak sekali yang datang. Bahkan Yamabuki sekalipun datang dengan kostum yang mengagumkan." Ucap Amu takjub.

"Benar juga. Oya, Amu, waktunya kita ganti kostum." Kata Nagihiko.

"Oh iya! Semua kostum kita ada dikotak properti didalam Royal Garden, termasuk kostum Utau dan Ikuto." Kata Amu.

"Baiklah, aku mau kostum yang serasi dengan Amu." Kata Ikuto.

"Tenang saja. Kostum Ikuto dan Amu adalah model bajak laut dan putri." Kata Nagihiko.

"APAAAAAAAA?" teriak Amu shock.

"Seperti Amulet Fortune dan Seven Seas Treasure?" celetuk Tadase.

"Yah, seperti itulah." Jawab Nagihiko.

"Baiklah. Waktunya kita ganti kostum, nya~!" teriak Yoru.

"Yaaa~!"


~Zombie-loan~


"Groaaaaa...! Groaaaa..! Praang! Bruaaak!" raungan mengerikan terdengar di dalam di dalam Royal Garden. Benda-benda yang mulanya rapi kini berantakan. Sesosok makhluk mengerikan mengamuk didalamnya dengan melempar semua benda yang ada didekatnya termasuk kotak properti yang berisikan kostum Amu dan kawan-kawan.

Ia meraung dan terus meraung hingga.. DOR!

"GROAAAAAA...!" makhluk ituu meraung kesakitan. Sebuah peluru sempat menyerempet lengannya. Ia pun lari meninggalkan hasil karyanya (?) di Royal Garden.

"Hei, Shito! Bidik yang benar dong! Dia jadi lari kan." Protes Chika.

"Aku hanya sedikit meleset. Lagipula, dia tidak seperti Zombie lainnya. Buktinya saja ia masih bisa bergerak walaupun sudah terkena tembakanku." Kata Shito tenang.

"Huh, benar juga. Seharusnya, ia langsung mati begitu terkena tembakanmu." Kata Chika.

"Michiru, kearah mana Zombie itu pergi?" tanya Shito.

"Tunggu sebentar.. ng.. kearah sana!" tunjuk Michiru kearah planetarium.

"Baiklah, kali ini giliranku beraksi!" seru Chika bersemangat.

Mereka bertigapun pergi ketempat itu.


~Rozen-Maiden~


Di planetarium, tampak 6 sosok boneka duduk diatas atap planetarium. Mereka tak lain adalah, Shinku, Suigintou, Kanaria, Hina Ichigo, Suiseiseki, dan Souseiseki.

Mereka sebenarnya sudah bersiap-siap dengan kostum mereka yang sangat berbeda dari pakaian mereka biasanya.

"Hei, Shinku! Untuk apa kita kesini?" tanya Suigintou sedikit kesal. Dari tadi mereka hanya duduk diam tanpa melakukan apa-apa. Suigintou, salah satu dari boneka Rozen Maiden, rambutnya berwarna putih keabuan panjang. Bisa dibilang, sosoknya terlihat lebih dewasa dari para Rozen Maiden lainnya.

"Urussai! Kita kan mau melihat pesta Halloween di tempat ini. Apa kau tidak tertarik pada acara itu?" tanya Shinku.

"Tentu saja tertarik tapi, untuk apa kita disini terus. Seharusnya kita pergi ke tempat itu sekarang." Kata Suigintou.

"Justru itu yang sedang kupikirkan sekarang, bagaimana caranya kita bisa melihat pesta itu. Kita ini boneka, pasti sangat menarik perhatian orang-orang sekitar." Kata Shinku.

"Terus bagaimana, kashira~?" tanya Kanaria. Salah satu Rozen Maiden, model rambutnya pendek sebahu dengan dua kunciran yang bergelombang dibawah dan berwarna hijau pucat (untuk keterangan lebih lanjut, cari sendiri gambarnya di Om -?- Google).

"Jangan tanya aku terus! Kalian juga ikut memikirkannya!" protes Shinku kesal.

"Hoo~.. siapa ya yang seenaknya mengajak kita pergi tanpa memikirkan cara kita bisa masuk?" sindir Suigintou yang ditujukan kepada Shinku. Tentu saja Shinku menyadarinya.

"Kau sedang menyindirku?" tanya Shinku dengan nada sinis.

"Tidak. Hanya memberitahu." Ucap Suigintou cuek.

"Kau..."

"Kyaaaaaaaaaa~!" tiba-tiba saja Hina Ichigo berteriak.

Para Rozen Maiden langsung menoleh pada Hina Ichigo.

"To-tolong aku..!" jerit Hina Ichigo. Terlihat seorang zombie tengah menarik rok yang dikenakan Hina Ichigo. Hina Ichigo terlihat sangat ketakutan.

"Hina Ichigo!" teriak Shinku shock. "Dasar zombie kurang ajar! HOLLIE!"

Shinku langsung mengeluarkan kekuatannya dan zombie itu melepas pegangannya pada rok Hina Ichigo dan kabur begitu saja.

"Kau tidak apa-apa, Hina Ichigo?" tanya Suiseiseki dan Souseiseki bersamaan.

"A-aku tidak apa-apa, na no~."kata Hina Ichigo. "Tapi..." Hina Ichigo melirik rok yang ditarik zombie tadi telah robek.

Shinku yang melihat rok Hina Ichigo robek marah, "Ugh! Dasar zombie sialan! Gara-gara dia, kita para Rozen maiden tidak bisa tampil dengan sempurna di pesta Halloween nanti. Kita harus memburu zombie itu!" kata Shinku berapi-api dan bergaya ala boneka Kun-Kun yang disukainya.

Para Rozen Maiden lainnya sweetdrop dengan tingkah Shinku dengan pikiran, "Dasar maniak Kun-Kun!"

"Baiklah, aku setuju. Lagian, aku sudah bosan disini terus. Sedikit memberi pelajaran pada anak nakal sepertinya menarik." Kata Suigintou dengan wajah menyeramkan.

"Sepertinya.. Ini memang hari Halloween yang sebenarnya." Batin para Rozen Maiden merinding melihat wajah Suigintou yang terlihat menyeramkan.


~Trouble-Halloween~


"A-ADA APA INI?" teriak Amu shock melihat Royal Garden berantakan plus kostum-kostum mereka yang berserakan dan robek.

"Seperti habis terjadi angin topan disini." Ucap Rima melihat sekeliling ruangan Royal garden yang berantakan..

"Apa yang terjadi disini?" tanya Utau yang tiba-tiba datang bersama Kukai.

"Utau!" ucap Amu terkejut.

"Apa yang sebenarnya terjadi disini? Kenapa Royal Garden terlihat hancur berantakan seperti ini?" tanya Kukai.

"Kami juga tidak tau. Saat kami datang, semua sudah berantakan seperti ini." Kata Tadase menjelaskan.

"Bagaimana ini? Semua kostum kita sudah rusak. Kita tidak bisa ikut pesta Halloween nanti. Ini semua salahku." Kata Amu bersedih.

"Dasar bodoh!" Ikuto tiba-tiba muncul dan langsung memeluk Amu dari belakang.

"I-Ikuto?" Amu lagi-lagi kaget dengan tindakan Ikuto yang selalu tiba-tiba. "A-apa maksudmu?"

"Dasar bodoh! Kita kan masih punya kostum cadangan." Ucap Ikuto.

"Kostum cadangan? Apa maksudmu? Kita sama sekali tidak punya kostum yang lain lagi, tau!" kata Amu sedikit kesal.

"Ada! Kau saja yang lupa. Padahal tiap hari kau selalu membawa kostummu kemana-mana." Kata Ikuto tidak mau kalah.

"Ekh! Jangan-jangan, yang kau maksud itu..." Nagihiko seperti tau maksud dari Ikuto.

"Jangan-jangan apa, Nagihiko?" tanya Amu penasaran.

"Yang dimaksud Ikuto itu.. kita masih punya kostum tanpa perlu susah-susah mencarinya dengan cara.. jadi karakter!" ujar Nagihiko.

"Tepat sekali." Ucap Ikuto.

"Hah? Maksudnya berubah karakter dengan shugo chara kita? Tapi.. bagaimana dengan Hikaru? Dia kan hanya punya Shugo Tama." Kata Yaya melirik Hikaru. Hikaru yang merasa dilirik oleh Yaya bereaksi.

"Jangan pikirkan aku. Aku punya banyak kostum jadi tinggal kupilih saja." Ucap Hikaru stay cool.

"Hikaru-kun memang hebat!" puji Rikka kagum.

"Begitu ya. Ikuto nii-san memang hebat." Puji Tadase kagum.

"Baiklah, tunggu apalagi. Ayo kita beru-.." kata-kata Kukai terputus begitu terdengar suara ribut-ribut di luar Royal Garden.


"Hei, Gopher! Dimana zombie itu! Kenapa kita kembali lagi ke tempat ini?" bentak Chika ketus.

"Ma-maaf. Aku juga tidak tau kenapa hal ini terjadi bisa terjadi. Entah kenapa planetarium itu seakan-akan hanya ilusi padahal aku masih merasakan keberadaan zombie itu lagi." Kata Michiru membela diri.

"Lalu, kenapa dari tadi kita tidak menemukan zombie itu? Bentak Chika lagi.

"Ta-tapi.."

"Sudahlah, Akatsuki-san. Sebaiknya kita terus mencarinya. Kalau tidak, bisa berbahaya." Ucap Shito menengahi.

"Hei, kalian sedang apa disini?" tanya Ikuto tiba-tiba. Ia baru saja keluar bersama para guardian dan Utau ketika mendengar suara ribut-ribut di luar Royal Garden. Para Guardian lainnya juga ikut-ikutan memasang tampang heran.

"Kalian siapa?" tanya Chika.

"Justru kami yang harus bertanya, siapa kalian?" tanya Kukai sedikit kesal. Dan terjadilah adu deathglare antara Kukai dan Chika.

"Orang berambut putih itu agak mirip Kukai ya." Celetuk Utau.

"Eh, benar juga." Sahut Yaya baru sadar.

"Orang berambut coklat itu memang agak mirip dengan Akatsuki-san." Komentar Shito.

"KAMI SAMA SEKALI TIDAK MIRIP!" teriak Kukai dan Chika bersamaan.

"Benar-benar mirip." Komentar semua orang yang bikin Kukai dan Chika mencak-mencak gak karuan.

"Ngomong-ngomong, kalian sedang apa disini? Dan, siapa kalian?" tanya Kairi akhirnya.

"Kami hanya pemburu zombie yang sedang berburu." Ucap Shito santai.

"HAH? PEMBURU ZOMBIE?"

.

To be continue

Yui: "Yeah! Chapter 1 update!" *teriak-teriak kegirangan*

Ikuto: "Oi, fic lain belum kelar udah bikin fic baru lagi? Gimana fic gue ma Amu?"

Yui: "E-eh.. itu.. belum jadi, hehe.." *senyum innocent*

Ikuto: "APAA! KENAPA BELUM?"

Yui: "Lagi... banyak tugas, hehe.."

Ikuto: "Terus.. fic ini gimana? Mana multichap lagi. Elo mau bikin berapa fic multichap lagi sih?" *marah-marah gak karuan*

Yui: "Tenang, darling. Ini cuma twoshot kok. Tinggal tunggu review aja, hehe.."

Ikuto: "Beneran cuma twoshot? Entar malah nambah lagi." *mandang curiga*

Yui: "Beneran! Lagian udah selesai kok. Tinggal nunggu review n waktu aja, hehe.. ^^v"

Ikuto: "Kalo gitu, hei para reader! Tolong reviewnya ya. Biar nih author cepet update and cerita gue ma Amu juga bisa kelar."

Yui: "Yup! Yup! Please review, ya! XD"

.

a/n: Gopher, nama panggilan Chika untuk Michiru di anime Zombie-Loan.

.

Cute smile

Yui Hoshina ^^v