CHAP 1 : 'Bye'

HALOOOOOOOOOOOOOOOO! *dadah-dadah di tengah jalan*

Berjumpa lagi dengan saia! *dengan gaya Ultramen*

AUTHOR nan GAJE, bin ABAL, gak JELAS, emang NEKAT,..*lagu 'blah..blah'nya milik non Ke$ha(?) mengalun entah dari mana(?)*

Sekarang saia mau cobhaa buat fict yang meminjam 'Gener' 'FRIENDSHIP' untuk Eyeshield 21!(Tet..toet..tonett..) *jangkrik tepuk tangan*

Saia juga lagi males nulis tulisan-tulisan(baca : summary) yang biasanya saia gunakan diawalan fict-fict saia!

Terus harus di wajibkan mengingat(?) kalau.. FICT INI PERCHAPTER! Yaay~~! (anak TK mode : ON)

Kenapa? Soalnya saia gak nulis 'oneshoot' di fict ini 'kan.? Mwhehe~! *ketawa sendiri(?)

Satu info lagi!(Tidaaakk..*nangis sampe banjir(?)*) di setiap CHAP saia akan membahas para ALUMNI SMA masing-masing chara Eyeshield 21.

Udah deh.. saia mau mulai langsung aja! Mumpung saia lagi insaff(?) ngebacot(?)..

.

.

Don't Forget

Disclamer : Riichiro Inagaki & Yusuke Murata

Story by : Shuzuki Honoda

Gener : Friendship, Hurt/Comfort

Rated : T

Main-Chara : Alumni Deimon

Warning : GaJe, Lebay, typo, Terlalu abal, OOC, pendek, Jelek(Jelas-Jelas Nekat),

di Harapkan anda sekalian mendaftar ke RSJ sebelum membaca Fic ini(?),

atau kalau tidak siapkan obat sebanyak mungkin untuk penanggulangan(?),

karena saia gak mau kebanyakan bacot(?) mari kita mulai Ficnya sajah!

.

So Let's Start!

.

.

Deimon Devil Bat Club

Di sore hari yang di selimuti langit jingga, di sana.

Di lapangan TIM amefuto 'Deimon Devil Bat' berdirilah seorang pria tua yang membawa botol sake. Doburoku Sakaki, nama pria itu.

"mereka sudah besar ya? Dan umurku pun sudah bertambah tua.." kata Doburoku sambil meneguk sakenya.

"dulu..aku menuntun mereka agar mencapai tingkat teratas.. 'Christmas Bowl'.." katanya lagi sambil tersenyum kecut.

"Haha.. lagi pula, umurku sudah bertambah tua.. mereka 'pun sudah bertambah dewasa seiring berjalannya waktu.." katanya sambil meneguk sakenya lagi.

"mereka..pasti sudah ada yang bekerja bahkan ada yang sudah berkeluarga.." katanya dengan mata yang mulai berkaca-kaca.

"Chubo 'pun.. sudah lulus..apa mereka masih mengingat si pemabuk tua Bangka ini ya?" tanya Doburoku pada semilir angin.

"Haha. Pasti mereka tidak akan ingat ya..? untuk apa mereka mengingat si pemabuk tua Bangka yang menyusahkan sepertiku ini..? ya. Untuk apa?" katanya sambil menelelehkankan buliran bening yang sudah tak terbendung lagi di matanya.

"Ah. Tuhan.. aku lebih baik mati dari pada begini terus.. sekarang aku sudah tidak dibutuhkan lagi.. aku hanya bisa menyusahkan mereka saja.." katanya memohon. Berharap. Meminta. Ya. Sekarang hanya itu yang bisa dia lakukan.

"Ah? Apa ini? Untuk apa aku menangis? Untuk apa.. untuk apa..airmata ini? Aku..aku..tinggal menunggu ajalku dijemput dalam waktu yang terus mengejarku..aku memang..memang.." kata-kata Doburoku 'pun terputus karena Doburoku menyeka airmatanya yang terus menggenangi pelupuk matanya yang sudah tua itu.

"Kau memang bodoh pemabuk tua sialan! KE KE KE !" tawa seorang setan yang dulu sangat familiar di telinganya. Ya. Sangat. Familiar di telinga sang tua Bangka ini.

"H–Hiruma? Kalian semua juga..!" kaget Doburoku saat melihat para alumni 'Deimon Devil Bat' yang dulu selalu mewarnai hidupnya yang tidak berarti itu. Baginya.

"Youichi jangan kasar begitu pada Doburoku-sensei! Ah. Ya! Lama tak bertemu ya Doburoku-sensei..!" kata sang malaikat ramah padah Anezaki nama wanita itu.

"Iyaa~~! Sudah lama! Lamaaaa sekali!" kata Suzuna tetap ceria dan semangat seperti biasanya.

"IYA! MAX! Kira-kira umur Doburoku-sensei berapa tahun sekarang ya? Satu.. dua.. tiga.. empat.. lima.. enam.. tujuh.. delapan.. te-terus?" kata Monta yang menghitung umur Doburoku dengan pisangnya(?).

"AHAHA~! Lama sekali tak berjumpa Doburoku-sensei~~!" Sapa Taki.

"lama tak jumpa Doburoku-sensei.. Apa kabar, baik?" tanya Sena sopan.

"Haha. Lama tak bertemu ya? Tentu kabarku baik-baik saj–OHOK! OHOK!" sayang. Sayang sekali. Perkataannya tidak bisa selesai.

"HEI! Orang tua! Kau kenapa?" Tanya Juumonji, Togano, dan Kuroki yang kasar tapi sangat kawathir dengan Doburoku.

"Ak–OHOK! OHOK!" ternyata dia memang tidak bisa melanjutkan kata-katanya. Dia ingin. Tapi susah.

"Doburoku-sensei?" Resah Kurita.

"Kau kenapa? Apa kau sakit?" kata Musashi yang juga ikut kawathir.

"FUGOO!" seru Komusubi yang diartikan oleh orang kuat 'kenapa!'.

"Aku s–OHOK!" Inilah hal yang sangat tidak bisa mereka duga termasuk Hiruma.

CROOOT..

Doburoku mengeluarkan cairan merah kental dari mulutnya. Darah. Darah itu..sangat banyak.. hingga.. membasahi baju Doburoku.

"I-ini.." kata Ishimaru yang tidak di dengarkan mereka yang menyaksikan tragedy di depannya.

"CEPAT PANGGIL AMBULANCE! INI SUDAH MENCAPAI SIAGA 1!" teriak Yukimitsu saat menyadari penyakit yang di idam sang guru.

"Ah. Baik! Ambulance? Iya. Tolong segera. SMA Deimon. Tolong segera! Terima kasih!" Telfon Mamori pada seorang perawat Rumah Sakit.

"B-bagai mana ini? Doburoku-sensei kumohon.. bertahan 'lah!" seru Sena memegangi tangan sang pri tua yang sudah putus asa pada hidup itu.

"CIH! Bertahan 'lah pemabuk tua sialan! Baka! Di mana Ambulance bodoh itu!" teriak Hiruma.

"ITU! Ambulancenya datang!" seru Suzuna sambil menujuk mobil putih dengan palang merah pada body mobil itu. Ambulance.

"Permisi.. biar kami angkut beliau masuk ke dalam ambulance." Pinta seorang perawat.

"Ah. Iya.. silahkan." kata Kurita mempersilahkan.

NING..NUNG..NING..NUNG..NING..NUNG..

Suara gemuruh ambulance memenuhi isak tangis para alumni 'Deimon Devil Bat'.

"Ayo… cepat bawa masuk ke ruang ICU! Maaf nyonya-nyonya dan tuan-tuan.. kami akan mengerahkan semua yang kami bisa.. maka tolong tunggu di luar.. terima kasih." Kata sang dokter.

"Bertahan 'lah MAX Doburoku-sensei..!" kata Monta.

.

5 menit…

.

10 menit…

.

15 menit…

.

20 menit…

.

25 menit…

.

30 menit…

.

35 menit…

.

40 menit…

.

50 menit…

.

55 menit…

.

1 jam…

.

Resah…

Gelisah…

Takut…

Sedih…

Kaget…

Marah…

Shock…

Cemas…

Semua rasa-rasa itu tercampur aduk di dalam hati mereka.

.

CKLEK…

Dan, pada akhirnya dokter berbaju putih itu 'pun keluar dengan bulir-bulir keringat membasahi pelipisnya.

"Dok, bagaimana keadaannya?"

.

"Apa dia baik-baik saja?"

.

"Katakan padaku kalau dia masih sehat"

.

"apa yang sebenarnya terjadi?"

.

"Dia pasti sedang meminum Sakenya seperti biasa kan?"

Berbagai, dan beragam pertanyaan menghujani sang dokter.

"Maaf… kami sudah mengrahkan semuanya…" balas Dokter itu.

"..jangan bilang kalau.." tanya Musashi.

"..ya.." balas dokter itu singkat.

"..hiks.." kata mereka menahan isak tangis.

"tapi kami..menemukan ini.." kata dokter itu sambil mengeluarkan selembar kertas.

"apa ini?" Tanya Yukimitsu terheran-heran.

Ternyata selembar kertas itu adalah pesan yang selama ini ingin Doburoku sampaikan pada mereka. Alumni Deimon Devil Bat.

.

" Untuk : Para Alumni 'Deimon Devil Bat'

Dari dulu aku ingin mengucapkan ini pada kalian. Umurku sudah bertambah tua.. Kalian 'pun sudah bertambah dewasa seiring berjalannya waktu bukan.? Pasti Kalian tidak akan aku ingat lagi ya..? lagi pula, untuk apa kalian mengingat si pemabuk tua Bangka yang menyusahkan kalian sepertiku ini..? maaf ya, aku hanya bisa menyusahkan kalian saja. Mungkin sebentar lagi ajal akan menjemputku yang hina ini.. jika memang benar si tua Bangka ini akan mati.. aku tetap akan selalu mendukung kalian dari sana.. ku harap kalian akan selalu sukses di masa depan kelak.!

Dari : Doburoku Sakaki"

"Ya ampun…" kata Mamori mengucupkan kedua tangannya di mulutnya.

"..jangan bilang kalau…" kaget Kuroki.

"..dia sudah mengetahui ajalnya sudah dekat.." kata Sena menimpal.

Tanpa mereka sadari Hiruma masuk ke dalam ruang ICU dimana pemabuk tua itu berbaring, menutup matanya. Menutup matanya selama-lamanya.

"KEH? Oii.. bocah-bocah sialan! Lihatlah si pemabuk tua sialan ini.. dia.." Hiruma sulit melanjutkan kata-katanya.

"t-tidak mungkin dia.." kata Ishimaru sambil mengerjapkan matanya.

"..meninggal sambil tersenyum.?" teriak mereka histeris.

"ini sungguhan? Bukan mimpi?" Tanya Kuroki pada teman-temannya.

"Selam..at..jala..n…Dob..uro..ku…sen..sei.." kata Kurita terbata-bata.

"Hiks,, semoga.. Doburoku-sensei.. tenang di alam sana.." kata Suzuna sambil melelehkan buliran bening yang sedaritadi dia bendung.

"..ya.." balas mereka semua.

.

~ Author Massage ~

Fyuuhh~! Akhirnya selese jugaa~! *nyanyi-nyanyi di tengah jalan* sebenernya aku niat ngelanjutin'Big Anime'*promosi(?)* tapi aku malah mau berpaling ke fict ini untuk sementara waktu dulu.. Hwehehe~! Tapi pada suka fict ini gak? Soalnya kalau gak ada yang suka aku gak bakalan ngelanjutin fictnya.. hehe. Di sini boleh request kok! Misal nanti maunya SMA Teikoku atau apa lah! Boleh kok! Hehe.

.

.

Review Please !