Between Two Worlds

Author : Shin Ayumi

Main Chara : Choi Siwon, Kim Kibum, and the others.

Rated : T

Genre : Drama and slight Romance (bisa berubah sewaktu-waktu)

Summary : Choi Siwon adalah seorang namja tampan dan kaya tapi sombong, suatu hari dia didatangi oleh sesosok roh yeoja cantik yang masih gentayangan dan meminta bantuannya untuk menyelesaikan persoalan di dunia. Mampukah Choi Siwon membantu roh yeoja itu?

Hai readers..

Saya datang bawa FF baru nih. Maaf ya sebelumnya buat readers yang nungguin FF Sibum saya yang lain, saya lagi mandet ide T.T Waktu mikirin gimana cerita selanjutnya, eh yang muncul malah ide ini, daripada lupa jadi meningan saya ketik aja deh. Tapi saya janji bakal terus update FF yang lain, biar readers gak penasaran. Hehe.. Daripada banyak omong meningan langsung mulai aja. Warning : Genderswitch, Gaje, Abal fic. Sibum (again). Don't like don't read, kalo mau baca yaudah tapi jangan lupa review :)

Story line... (Happy reading)

Suatu hari ada keluarga yang beranggotakan suami, istri, dan kedua anak perempuan. Mereka sedang bersuka cita karena akan menghabiskan waktu liburan. Wajar saja, keluarga itu memang sangat sibuk sehingga jarang bertemu jadi liburan kali ini sangat berharga bagi mereka.

"Appa.. Hari ini kita jadi ke pantai kan?"

"Tentu saja jadi."

"Yeeaayy!"

Saat mereka tengah di perjalanan tiba-tiba ada truk besar lewat di persimpangan jalan dan saat akan menginjak rem ternyata rem mobil mereka blong.

"APPA AWAAASS!"

"OH TIDAK! REMNYA BLONG!"

"Aaaaaaa...!"

Sudah jatuh tertimpa tangga, itulah peribahasa yang pantas menggambarkan kejadian itu. Rem mobil yang mereka tumpangi tidak berfungsi, sehingga sang supir yang membawa semua anggota keluarga membanting stir ke kiri namun naas bukannya selamat mereka jatuh ke dalam jurang yang dalam.

*BRAAKK!

Semua orang yang ada di dalam mobil itu terjebak berada di dalam mobil, kecuali satu orang, putri sulung mereka terlempar keluar dari mobil karena dialah satu-satunya yang tidak memakai sabuk pengaman. Lalu gadis itu pun terpental beberapa meter, tubuhnya pun penuh luka.

"Aww... Aku dimana?"

"Kim Kibum.."

"Appa.. Eomma.. Saehee?"

"..."

"Kalian mau pergi kemana?"

"Kibum, kami semua akan pergi ke tempat yang sangat jauh. Kau tetaplah disini untuk mencari tau siapa yang melakukan semua ini."

"Tapi... Aku ingin ikut bersama kalian. Kumohon jangan tinggalkan aku.."

"Kibum, jika semua urusanmu di dunia sudah selesai. Kau bisa kembali bersama kami."

(Kibum pun tersadar)

Saat dia sadar, sudah banyak orang yang berada di lokasi kecelakaan keluarganya tadi. Lalu dia melihat tim medis yang mengangkut jasad keluarganya satu persatu.

"Appa, bangun!"

"Eomma.. eomma, bangun!"

"Sa-Saehee.. Hiks.."

Kibum sangat terkejut karena yang terakhir diangkut adalah dia sendiri.

"Hah..? Itu kan... Aku.."

Kibum mencoba menyentuh jasad kelurganya, tapi dia tidak bisa menyentuhnya. Dia pun tidak percaya kalau dirinya belum mati, lalu dia mencoba membuktikannya.

"Tidak bisa? Kenapa.. Kenapa tidak bisa?!"

"Hei.. Kau yang disana!" kata Kibum memanggil seseorang, tapi orang itu tidak menjawab.

"Ahjussi! Kau bisa melihatku?" kata Kibum sambil menggerak gerak telapak tangannya ke seorang yang sedang menyaksikan evakuasi kecelakaan itu.

...

"Dasar bodoh! Kau kan sudah mati!"

"Kau... Siapa?"

"Aku adalah malaikat maut."

"Tidak... Ini tidak mungkin! Kalau kau malaikat maut, cepat bawa aku ke tempat keluargaku berada!"

"Tidak bisa, apa kau tidak mendengar apa kata orang tuamu? Kau harus menyelesaikan perkara mu di dunia."

"Kalau aku sudah menyelesaikan perkaraku di dunia aku bisa pergi ke tempat orang tuaku kan? Tapi ngomong-ngomong sekarang mereka ada dimana?"

"Mereka sekarang sudah ada di surga. Baiklah, sekarang kita membuat kesepakatan akan kuberi kau waktu 3 hari untuk menyelesaikan semua persoalanmu."

"3 hari? Itu kan terlalu singkat, tambahkan lagi."

"Baiklah 5 hari."

"Ah! Bagaimana kalau 7 hari, jadi pas 1 minggu."

"Aish, kau ini! Sudah diberi tambahan waktu masih saja mau tambah lagi. Dasar manusia memang tidak pernah merasa puas."

"Kumohon.. Beri aku waktu 7 hari ya? Aku tidak akan berbuat yang aneh-aneh."

"Ya baiklah! 7 hari, kau puas?"

"Yes! Terimakasih!"

"Kau harus memanfaatkan waktumu baik-baik dan jangan disia-siakan!"

"Ya, aku mengerti."

"Baiklah, aku pergi dulu. Masih ada tugas yang harus ku selesaikan." kata malaikat maut itu sambil menaiki motornya. (Bayangin aja malaikat mautnya kaya Jung Ill Woo di 49 Days) :D

"Aku baru tau kalau malaikat maut bisa naik motor, kalau begitu tolong antarkan aku ke rumahku ya?"

"Enak saja! Memangnya aku angkutan umum? Kau pergi saja sendiri."

"Eh tunggu! Kalau aku butuh sesuatu bagaimana?"

"Gunakan ini, tekan saja tombolnya dan aku akan datang." kata malaikat maut itu sambil memberi Kibum sebuah ponsel.

Malaikat maut itu pun pergi

Kibum POV

Malaikat maut yang aneh..

Sekarang apa yang harus kulakukan ya? Oh iya, pertama aku harus menyelediki penyebab kecelakaan keluargaku tadi. Kulihat bangkai mobilnya sudah dinaikkan ke jalan raya dan mobil ambulan yang membawa keluargaku sudah pergi yang ada hanyalah polisi yang berjaga di lokasi kecelakaan tadi. Aku melihat-lihat mesin mobil yang rusak dan terbuka, mungkin saja ada petunjuk toh tidak akan ada yang tau aku disini kan?

"Baiklah, sudah dipastikan penyebab kecelakaan ini adalah rem mobil yang blong." kata salah seorang polisi.

Remnya blong? Bagaimana bisa?

Kuperhatikan dengan seksama sisi-sisi mobilku yang hancur itu, ternyata benar remnya blong. Ada yang janggal disini, aku melihat kabel remnya putus kecurigaanku semakin bertambah karena saat ku perhatikan potongannya rapi sekali, seperti dipotong dengan suatu alat entah itu gunting atau pisau. Bisa disimpulkan ada orang sengaja melakukan ini.

"Baiklah, barang bukti ini akan saya amankan di kantor polisi distrik Seoul. Kalian evakuasi bangkai mobil itu supaya tidak menimbulkan kemacetan."

"Ya, pak!"

Ya ampun, polisi itu membawa barang buktinya.

"Heeeiiii! TUNGGU! Pak polisi, tungguuu!" kata Kibum mengejar mobil polisi itu.

"Hah.. Hah.. Hah.. Sepertinya sia-sia saja, dia sudah jauh."

End of Kibum POV

Keesokan harinya...

Day 1

Hari pertama sebelum kepergiannya di dunia, Kibum harus menyelesaikan semua persoalannya. Dia tidak tau harus kemana, yang kini dia lakukan hanyalah berjalan tanpa arah dan tujuan. Sesekali dia melihat mobil ataupun kendaraan lain yang berlalu lalang.

"Apa yang harus kulakukan sekarang? Aku tidak tau mau kemana, aku bingung."

"Aku ingin minta tolong, tapi pada siapa? Jalankan minta tolong, orang-orang saja tidak dapat melihatku."

"Baiklah, barang bukti ini akan saya amankan di kantor polisi distrik Seoul. Kalian evakuasi bangkai mobil itu supaya tidak menimbulkan kemacetan."

"Oh iya! Polisi itu pasti membawa barang bukti itu ke kantor polisi Seoul, aku harus segera kesana! Tapi.. bagaimana caranya? Ini kan di Daegu, jarak dari Daegu ke Seoul kan jauh. Aduuh.. bagaimana ini?!"

...

"Hei! Bagaimana sih?! Kenapa pakai mogok segala?"

"Maaf tuan muda, saya akan cek mobilnya sebentar."

"Kenapa?"

"Maaf... Akinya habis, kita terpaksa harus mendorongnya."

"Kita? Apa maksudnya kita? Kau menyuruhku untuk mendorong mobilku sendiri?"

"Maaf, bukan begitu tuan..."

"Yasudah! Kalau begitu kau saja yang mendorongnya."

Namja tampan yang sedang mengendarai mobilnya itu sedang gusar karena mobilnya mogok di tengah jalan. Sang supir pun mendorong mobilnya sampai ke sebuah bengkel.

Sambil menunggu mobilnya diperbaiki, namja tampan itu duduk di ruang tunggu dengan wajah bad mood nya.

"Hei! Supir Lee!"

"Ya, tuan?"

"Belikan aku minum."

"Baik, tunggu sebentar."

(Beberapa saat kemudian)

"Ini minumnya.."

"Terimakasih."

...

"Tuan mobilnya sudah diperbaiki, sekarang kita bisa pulang."


"Oppa, kau darimana saja?"

"Aku dari rumah temanku yang ada di Daegu."

"Oh.."

"Eomma kemana?"

"Eomma pergi dengan Appa ke Jepang, katanya ada urusan mendadak."

"Haahh~... Selalu saja begitu."

Namja tampan itu naik ke atas menuju kamarnya. Choi Siwon, itulah namanya. Tampan, kaya, dan memiliki segalanya namun sayang sifatnya yang angkuh dan kasar bisa membuat yeoja yang jatuh cinta padanya mungkin harus berpikir 2 kali kalau ingin menjadi yeojachingu nya.

Siwon POV

Disinilah aku, berada di ruangan yang luas berisi barang-barang yang dinamakan kamar. Tidak ada yang menarik di hidupku, semuanya tampak membosankan dan biasa saja. Aku memang memiliki segalanya, keluarga, teman-teman, dan harta tapi entah kenapa di dalam hatiku aku selalu merasa tidak puas dan tidak bahagia.

(Saat Siwon sedang berdiam diri sambil duduk di kursi kamarnya, tiba-tiba ada suara)

Krriiieett~... (Suara pintu terbuka)

Lho? Suara apa itu?

Karena penasaran aku coba mencari sumber suara itu.

Krrriieett~...

"Pi-Pintunya..? K-Ke-kenapa..? Terbuka sendiri?"

Aku melihat dengan mata kepalaku kalau pintu kamarku terbuka sendiri. Apa mungkin karena angin? Ah! Tidak mungkin, saat ini kan aku sedang menggunakan AC dan jendela kamarku tertutup lagipula angin mana bisa membuka pintu kamarku yang tergolong besar itu.

Krrriieett~...

Baiklah.. Untuk yang ketiga kalinya pintu itu bergerak sendiri, dan sekarang aku benar-benar panik.

"Aaaaaaa...! HANTUUU...! TOLONG AKUUU~...!"

(Dari balik pintu itu muncullah sesosok yeoja cantik berambut panjang berwarna hitam memakai baju dress selutut berwarna putih)

"Oh Tuhan.. Tolong aku.. Aku belum mau mati!"

"Hei.. Hei.. Sudahlah! Tidak ada hantu kok disini dan berhentilah berteriak."

"Eoh? Kau siapa?"

"Namaku Kim Kibum." katanya sambil mengulurkan tangan.

"Aku Choi Siwon."

(Saat mereka berjabat tangan, alangkah terkejutnya saat Siwon berjabat tangan dengan Kibum, tangan yeoja itu tidak bisa disentuh dan tembus pandang)

"L-Lho? Kok tidak bisa...?"

"Aaaaaaa..! KAU HANTUUU..!"

"Hei hentikan! Aduh lagi-lagi dia berteriak."

"Pergi.. pergi..! Jangan ganggu aku!"

Tap.. Tap.. Tap..

"Tuan muda, anda kenapa?" tanya salah seorang pelayan rumahnya.

"Ti-tidak... Tidak ada apa-apa.. Apa kau melihat seseorang selain aku disini?"

"Hmm.. Tidak, aku tidak melihat siapa-siapa."

"K-Kau... Jadi benar kau itu.."

"Haahh~... Dengar ya aku ini roh bukan hantu."

"Lalu mau apa kau kesini? Kalau aku punya salah tolong maafkan aku." kata Siwon yang masih ketakutan.

"Haha... Kau ini lucu sekali, kau tidak memiliki kesalahan apapun. Aku datang kesini ingin meminta bantuanmu."

"Bantuan apa?"

"Tolong bantu aku untuk menemukan siapa pelaku yang menyebabkan terjadinya kecelakaan yang menimpa keluargaku."

"Aku? Membantumu? Tidak terimakasih! Cari saja orang lain!"

"Tapi hanya kau orang yang bisa melihatku, lagipula ini sudah ditentukan."

"Ditentukan? Siapa yang menentukan kalau aku harus membantumu?"

"Ah.. Itu.. Pokoknya kau harus membantuku."

"Kubilang tidak mau ya tidak mau!" kata Siwon dengan nada yang dikeraskan.

(Lalu Siwon pun pergi keluar kamar)

Aku tidak percaya ini, aku bertemu dengan roh yeoja. Kalau kulihat sekilas dia cantik sih tapi tetap saja dia itu roh alias jiwa seseorang yang sudah mati. Aku tidak mau dilibatkan oleh permasalahannya. Tadi kutinggalkan dia di kamar dan semoga saja dia pergi.

To be continued...

Author's note : Hayoo~.. Kira-kira Siwon mau bantuin Kibum gak yaa? Tunggu di chapter selanjutnya

Makasih udah baca.. Silahkan tinggalkan review.. ^^