Warn: NC, PWP, Gay Sex, Sex Toys, Explicit Content

DLDR, please.

.

.

.

"Kau tegang?" Jongin mengelus kulit leher milik Sehun yang basah terkena air. Bibir bawahnya di gigit dengan sengaja, sambil sesekali menyingkirkan helaian rambut cokelatnya yang basah ke arah belakang. Tapi rambutnya kembali turun, membuat helaian yang basah itu berantakan. "Kenapa bisa, hm?" Lalu kedua tangannya bergelantung dileher Sehun, kemudian bergerak untuk mengacak rambut hitam kekasihnya.

"Tch," pria yang di panggil Sehun itu berdecih didepan wajah Jongin yang terlalu dekat. Sampai-sampai Sehun bisa menghirup aroma Jongin yang terlalu memabukkan dipenciumannya. "Apa kau tidak tahu bahwa penisku ini selalu berdiri disaat bokongmu itu bergerak-gerak seakan minta disumpal?"

"A-ah.." Jongin mendongakkan kepalanya saat Sehun menangkup kedua bokongnya yang hanya ditutupi oleh celana dalam hitam. Dirinya merasa melayang di atas air saat Sehun memeras bokongnya semakin keras.

Sehun langsung saja menyambar leher serta rahang Jongin yang terekspos. Dia mengecap bulir-bulir air yang turun dari helaian basah Jongin. Kemudian tangan besar itu memerosotkan sebelah kemeja putih Jongin yang sudah transparan karena terkena air itu hingga membuat bahu tan-nya terlihat. Dan Sehun kembali melayangkan beberapa tanda merah disana. Dan menurut pengelihatannya tanda itu sangat indah jika ada di tubuh Jongin.

"Mmh!" Sehun dengan tiba-tiba mencium bibir Jongin dengan penuh nafsu, penisnya dibawah sana semakin tegang saat mendengar desahan Jongin. Menggigit, menghisap dan bermain lidah, begitu hingga Sehun kehilangan keseimbangan karena nafsunya yang membludak. Kedua tubuh yang saling berpelukan itu jatuh kedalam air. Tapi tak peduli dengan diri mereka yang tenggelam, Jongin dan Sehun masih tetap melanjutkan ciuman mereka, hingga membuat beberapa gelembung-gelembung udara keluar dari sela-sela bibir mereka.

Mereka berdua tidak akan takut ketahuan orang lain karena beradegan panas diluar ruangan, lebih tepatnya di kolam renang. Dengan cahaya yang remang-remang, membuat keduanya merasa terpacu nyalinya untuk beradegan seks diluar ruangan. Ini di hotel, dan mereka sedang berada di Hawaii. Mereka tidak sedang bulan madu, bukan. Sebenarnya tujuan mereka kemari hanya untuk merasakan sensasi yang lain saat bercinta. Pernah mereka melakukannya dibalkon hotel ini, saat sore hari tadi, dimana sunset yang indah ada dihadapan mereka. Mereka melakukannya dengan liar dan penuh nafsu. Tak dilupakan rasa cinta, yang terlalu tabu untuk mereka berdua rasakan. Karena mereka adalah laki-laki muda yang seharusnya berpasangan dengan lawan jenis, bukannya seperti ini. Tapi tanpa peduli kata orang, mereka tetap melanjutkan hubungan terlarang ini hingga sekarang.

Sehun dan Jongin saling tertarik bukanlah tanpa alasan. Sehun menyukai sifat Jongin yang nakal, walaupun pada kenyataannya dia adalah pria tulen. Dan dia tidak pernah tertarik dengan laki-laki lain selain Jongin. Sedangkan Jongin, pria itu memang gay dari masih Sekolah Menengah Akhir. Dia bertemu dengan Sehun di pub, tempatnya bekerja sebagai disk jokey dan penari disana. Klasik, Sehun mabuk dan tak sengaja melakukan seks dengan dirinya, tapi Jongin tak menolak waktu itu. Malah, dia adalah yang menggoda Sehun saat pria itu sudah teler. Dan berawal dari situ mereka berkenalan dan sering bertemu. Kegiatan akhir yang biasa mereka lakukan saat bertemu, adalah blowjob yang sering Jongin lakukan kepada penis Sehun. Dan Jongin akan meminta servis fingering di lubangnya kepada Sehun, atau tidak menggunakan dildo dan vibrator untuk membalas kegiatannya tadi. Dan jangan lupakan seks liar yang biasa mereka lakukan didalam mobil, atau hotel mungkin?

Sehun sempat menyangkal kenyataan bahwa dirinya sudah menjadi gay karena Jongin. Tapi lama kelamaan dia tidak lagi peduli soal orientasinya, yang terpenting penisnya selalu terpuaskan saat bersama Jongin.

"Hah! Hah!" Nafas mereka berdua tersengal saat ciuman under water itu berakhir. Entah apa yang membuat kedua anak adam itu merasakan euforia menyenangkan saat berciuman dengan sensasi baru itu. Dan Jongin sangat menyukai Sehun yang selalu menghadirkan cara-cara baru untuk bercinta. Dia merasa tertantang dengan semua itu.

Mereka berdua kembali berciuman, kali ini tangan Jongin menelusup kedalam underware Sehun. Lalu menangkap penis besar yang sudah sangat ereksi itu sambil sesekali mencengkramnya dengan pelan. Membuat Sehun sedikit menggeram.

"Kau sangat nakal, sayang"

Jongin terkekeh kemudian menyeringai, "ayo, sentuh aku Sehun"

Tak banyak bicara Sehun langsung memerosotkan celana dalam Jongin dan merobek kemeja basah itu lalu membuangnya kepinggiran kolam. Dia mengangkat tubuh Jongin dengan kedua tangannya yang menangkup bokong Jongin lalu menghisap puting Jongin yang terlihat mengkilat itu dengan kuat.

"Akh.. terus!" Jongin menggelengkan kepalanya saat jari-jari Sehun mulai merambat dari yang tadinya hanya mengelus berubah menjadi memasuki lubangnya dan menggerakkannya keluar-masuk dengan cepat. Dan kuluman diputingnya tak berhenti, membuat kenikmatan itu berlipat-lipat.

Sehun mencengkram rahang Jongin, "Kau menyukainya?" Jongin tidak menjawab, dia terus mendesah tapi mata sayunya menatap ke arah mata Sehun yang tajam.

"Ssh" tangan Jongin mencengkram bahu lebar Sehun saat gerakan jari Sehun bertambah cepat, hingga mengenai prostat-nya.

"Kau tidak menjawabku, sayang" lalu semua sentuhan itu hilang, membuat Jongin yang tadi berada pada gendongan Sehun terlepas dan kakinya kembali menapak pada lantai kolam renang. Dirinya merasa sedikit kecewa, karena, sialan sekali, dia sudah ingin orgasme!

Jongin melihat Sehun naik keatas kolam renang, meninggalkan dirinya yang masih ada di bawah. Sehingga Jongin bisa melihat penis besar milik kekasihnya dengan bola kembar itu dari bawah. "Naik" Sehun mengulurkan tangan kanannya kepada Jongin, lalu Jongin menerima ulurannya. Badan mereka menempel saat Jongin sudah naik keatas. Tangan milik pria tan itu kembali mengalung di leher Sehun, kemudian Sehun menggendong Jongin sambil menciumnya. Tak peduli dengan tubuh mereka yang telanjang, mereka tetap berjalan kedalam kamar mereka dan berakhir dengan Jongin yang telungkup dipinggir ranjang dan Sehun yang terduduk dengan angkuh di atas kursi setelah memakai bathrobe yang tersedia disana.

Kemudian Sehun menarik kursi itu mendekat kearah Jongin yang masih membelakanginya, sehingga Sehun bisa melihat dengan jelas bokong, penis, bola kembar dan jangan lupakan lubang Jongin yang memerah itu dari belakang. Dan itu terlalu indah untuk dilihat.

Sehun mengambil rokok yang ada diatas meja nakas disamping tempat tidur, dan menyulutnya menggunakan korek gas.

Plak!

"Angh.." Jongin berjengit kaget saat bokongnya ditampar oleh kekasihnya, "S-Sehun ah!"

Plak!

"M-more, Sehun, please" sebut saja dirinya masokis. Lihatlah betapa senangnya Jongin saat Sehun melakukan itu pada dirinya.

Plak!

Sehun menyeringai saat mendengar Jongin memohon seperti itu, tak dapat dipungkiri bahwa dirinya juga merasa senang jika Jongin mengeluarkan sifat yang disukainya itu. "Buat aku mau menyentuhmu, slut " kemudian asap penuh penyakit itu keluar dari mulutnya saat dia selesai berbicara.

Tangan Jongin bergerak untuk membuka nakas yang ada di samping kirinya, lalu buru-buru mengambil vibrator yang sempat ia bawa kesini. Tanpa peduli dengan barang-barang yang berjatuhan akibat aksi brutalnya tersebut.

Pertama dia menggesek-gesekkan ujung mainan seks itu kepermukaan lubangnya yang berkedut. Hingga membuatnya memejamkan mata. Kemudian dengan perlahan benda panjang itu masuk kedalam, dia menenggelamkan wajahnya saat merasakan permukaan benda itu menggesek dinding rektumnya.

Sehun yang tak sabar melihat pertunjukan yang akan Jongin tunjukkan padanya itu langsung mendorong secara tiba-tiba vibrator yang masih setengah masuk itu, membuat Jongin mendongakkan kepalanya sambil memekik, "Akh! S-sial! Rmhh.." dia menggeram merasakan bahwa vibrator itu mulai bergetar didalam anusnya, dan ujung benda kesayangannya itu menyentuh titik kenikmatan miliknya secara cepat.

"AH! AHH! OH MY- SHH.. AH!" Jongin sedikit kaget karena vibrator yang bergetar itu bergerak keluar masuk dengan sangat cepat pada lubangnya. Dia tahu bahwa Sehun yang sedang menggerakkan mainan itu dengan cepat dan kasar. Dia menyukainya, sangat.

Cpk! Cpk! Cpk!

Jongin terus saja berteriak karena menikmati kenikmatan yang keterlaluan ini pada lubangnya. Tak peduli kalau para penghuni hotel lainnya mendengar, karena Jongin tahu Sehun memesan kamar hotel bintang 5, kedap suara.

Tangan Jongin bergerak untuk meremas bokongnya sendiri, kemudian tangan yang satunya lagi meremas seprai.

Jongin kembali merasa kecewa karena tangan Sehun yang berhenti menggerakkan vibrator itu, "Berbalik, sayang"

Jongin menurut saja pada kekasihnya, lalu dia menaruh kedua kakinya untuk mengangkang dibahu lebar Sehun. Jangan lupakan fakta bahwa vibrator itu masih berada pada lubang Jongin yang sudah becek. "Kau bawa mainan lagi tidak?" Tanya Sehun tenang, tangannya itu mulai mengelus penis Jongin yang sudah berlumur cairan precum. Dia suka sekali menggoda Jongin-nya.

Jongin mengangguk lemah. Sehun menyeringai,

Cup!

"Ah!" Paha Jongin bergetar karena merasakan bibir tipis Sehun mengecup kecil kepala penisnya yang sudah memerah itu. Kemudian Jongin merasakan Sehun menurunkan kedua kakinya dari pundaknya. Mata sayunya itu melihat Sehun yang sedang menaruh puntung rokoknya ke asbak dan mengobrak-abrik isi tas Jongin dengan brutal.

Dan berakhir dengan Sehun yang kembali sambil membawa sebuah dildo dan sebuah vibrator kecil. Yang biasa wanita gunakan untuk merangsang klitorisnya sendiri. Tapi karena Jongin tak punya klitoris, Sehun tahu bagian mana yang dia akan jadikan sasaran.

DRRT!

"AKHH!" Jongin kembali berteriak karena kaget dengan nipple-nya yang ditempelkan oleh benda kecil sialan. Dia merasa sangat geli dan terangsang disaat yang bersamaan. Kemudian Jongin bisa merasakan lubangnya yang sedang dimasuki lagi oleh sesuatu, dildo. Padahal lubangnya sudah penuh oleh sebuah vibrator tapi Sehun menambahnya lagi. Perih memang, tapi dia sangat suka. Masokis sekali kau, Kim.

"Ssh, Sehun, sakit"

Tidak, itu hanya semacam permohonan Jongin kepada Sehun agar lebih cepat memasukkan sex toys itu kedalam lubangnya yang terlalu penuh sekarang. Sehun sangat mengerti semua kata-kata Jongin jika sedang melakukan semua kegiatan ini. Dan semua kata-katanya mengandung arti yang berbanding terbalik. Jika dia minta untuk berhenti, maka itu artinya dia meminta lebih. Jika kesakitan? Tch, bocah jalang itu sedang kenikmatan namanya.

Lihatlah dia sekarang. Wajahnya yang memerah lalu tatapannya yang sayu itu. Tatapannya macam, 'C'mon fuck me harder, and gangbang me please' Shit, shit, shit. Sehun sedang menahan hasratnya yang meledak dengan susah payah. Baru kali ini dia bisa terlalu horny hanya karena melihat wajah seorang laki-laki yang sedang kesakitan. Jongin merubah segalanya

Getaran didalam lubangnya dan juga getaran di nipple-nya. Jongin benar-benar merasa tersiksa sekarang. Karena dia bisa merasakan lubangnya yang lecet karena tidak memakai lube disaat-saat seperti ini. Walaupun becek, tapi Jongin bukan lah wanita yang menghasilkan lendir. Becek tadi karena air, okay?

Jongin merasakan kenikmatan yang hebat. Sehun semakin semangat mengeluar-masukkan benda itu pada anus Jongin. Desahan Jongin adalah yang terbaik, suaranya seksi sekali.

"Ahh! Lebih cepat! Astaga! Nghh.." semua permintaan Jongin Sehun turuti kali ini. Semua berlangsung sedikit lama, sebelum akhirnya-

"AAHHHH!" Jongin orgasme, dia keluar sangat banyak. Cum-nya mengenai wajah Sehun, perutnya sendiri, serta dadanya sendiri. Dia terkekeh lemah saat melihat Sehun terkena cairan cum-nya.

Kemudian dia terduduk sesudah melepas semua mainan-mainan itu dari tubuhnya. Lalu berlutut di atas tempat tidur dan menangkup wajah pucat Sehun yang ada didepannya. "Hmm.. mmh.." tak seperti yang orang bayangkan, Jongin menjilati semua sperma miliknya yang ada diwajah Sehun dan berakhir dengan lidahnya yang nakal itu menjilati permukaan bibir Sehun. Sehun menyeringai dan menghisap lidah Jongin hingga terjadi sebuah deep kiss yang melibatkan terlalu banyak saliva.

Mereka mengerang, tangan Jongin mulai menggerayangi bathrobe Sehun dan menyingsingkannya kesamping hingga tangannya berhasil menggenggam penis besar kesukaannya itu. Dia kocok, lalu dia pijat dengan pelan. Seakan-akan dia sudah sangat pro jika sudah menyangkut dengan penis kesukaannya.

"Kau mau posisi yang bagaimana, Sehun? Kamasutra? Doggy style? Atau-"

"Yang mana saja, sayang. Cepatlah, penisku ini sudah rindu sekali dengan lubangmu. Lihatlah dia" Jongin terkikik dengan perkataan Sehun, tapi pada akhirnya dia melirik kearah penis putih Sehun yang sedikit mengeluarkan precum diujungnya.

Tanpa menjawab Jongin langsung naik kepangkuan Sehun, lalu Sehun dengan sigap memegang pinggang ramping kekasihnya. Posisi love seat. Kemudian Jongin dengan hati-hati memasukkan penis Sehun kedalam lubangnya yang terasa sedikit perih. Kemudian mereka berdua mendongakkan kepalanya saat penis Sehun sudah masuk semua kedalam. Dan Sehun pasti akan memuji bagaimana ketatnya lubang Jongin walaupun sudah dimasuki oleh 2 buah dildo.

"Lubang mu ketat sekali sayang, ugh, aku sangat menyukainya"

Benarkan?

Kemudian badan Jongin bergerak naik turun dengan cepat. Penis Sehun berhasil menumbuk prostatnya dengan tepat. Lalu kepala penis Jongin yang menggesek perut ber-abs Sehun, menambah sensasi nikmat kepada Jongin.

Saat Jongin kelelahan, dia akan menggerakkan pinggulnya memutar, dan gerakan itu sangat erotis. Membuat penis Sehun bertambah besar saja. Tch.

Plak!

"Angh! Ah Hun! Ya-ah!" Jongin kembali bergerak naik turun saat Sehun menampar pipi bokongnya dengan kencang. Ia yakin sekali kalau kulit bokongnya akan berwarna merah meremang.

10 menit kemudian, Jongin mulai merasakan bahwa bola kembarnya sedikit membengkak, dan itu pertanda bahwa dia ingin orgasme.

"Ahh Sehunah! CUM!" Dia orgasme untuk yang kedua kalinya pada malam ini. Dan disusul dengan Sehun yang mengeluarkan spermanya didalam Jongin. Sebelum akhirnya Jongin tertidur dipangkuan Sehun saking kelelahannya.

Sehun mengecup pundak Jongin dan menghirup aroma keringat Jongin yang manis, "Love u"

END

.

.

.

Failed Sex Scene, omfg.

Gagal gk sih seks-nya? Kurang hot gk? Niatnya sih FF ini mau gue tambahin adegan blowjob, 69, striptease sama 1 ronde lagi, tapi gk jadi. Jangan bunuh gue oke? Wkwk, soalnya ini aja tulisannya masih berantakan bet, astaga.

Kenalin, gue author baru~ salam kenal yaaaa, semua~

Tbh, thanks 4 read this story, bye! 3

Review?