We're Always Together
Getre: Family, Romance, Fantasy
Rated: M
Pairing: Naruto x Hinata
Disclaimed: Mashasi Kismoto
Sumary:
Warning: Abal, Gaje, OOC,Typo, Lemon, Lime
"Naruto-kun! Selamat tinggal Hiks..."
"Naruto-kun, Aku Hiks... akan menjaga pisau pemberianmu Hiks.."
"Hikk... Jangan pernah Hiks... melupakan ku Hiks.. Hiksss...!"
Naruto bangun terduduk dengan keringat membanjiri seluruh tubuhnya, "mimpi itu lagi, sebaiknya Aku mandi dulu." Naruto berjalan dengan langkah gontai menuju kearah kamar mandi.
Sudah ketiga kalinya Ia bermimpi seperti ini, Ia tidak mengerti dengan situasi yang seperti ini, Ia bermimpi melihat seorang wanita yang sedang menangis sambil menyebut namanya berkali-kali.
Ia edarkan pandanganya, terlihatlah Handpone yang Ia cari-cari sedari tadi diantara tumpukan buku yang berserakan diatas meja, "Ahh... berantakan sekali!" Ia ambil Handpone itu dan segera menuju dapur untuk memasak ramen.
Setelah sarapan selesai Ia langsung berangkat Kuliah dengan motornya. Ia mengendarai motornya dengan kecepatan sedang, sudah tiga hari Dia selalu berangkat pagi, itu dikarenakan mimpi yang selalu datang menghantuinya sejak tiga hari yang lalu.
We're Always Together
Naruto memarkirkan motornya di tempat yang paling ujung, agar lebih mudah untuk mengambilnya saat Ia pulang nanti, di Universitas Konohagakure Ia mengambil Fakultas bisnis, itu karena Ayahnya adalah pengusaha.
"Tumben kamu datang pagi, Dobe!" Naruto menengok kesamping.
"Enak saja, Aku memang biasa datang pagi, tebayo!" Naruto menatap kesal kearah Sasuke. Sasuke adalah sahabat Naruto sejak masih kecil. Sasuke juga mengambil Fakultas bisnis sama dengan Naruto karena Ayah juga pengusaha, bahkan Kakak Sasuke yang bernama Itachi juga mengambil Fakultas bisnis.
"Hn." Hanya kata ambigu yang keluar dari bibir Sasuke.
"Kau menyebalkan, Teme!" Ucap Naruto sambil memajukan bibirnya.
"Sebaiknya kita lihat hasil ujian semester lalu."
"Baiklah." Mereka berjalan menuju mading untuk melihat hasil Ujian masing-masing.
Kecewa. Itulah yang saat ini Naruto rasakan, bagaimana tidak kecewa kalau dia mendapatkan nilai D. Naruto memang sangat lemah dalam hal berbau teori, sedangkan Sasuke yang mendapatkan nilai A tak henti-henti mengejeknya.
"Dasar Dobe!" Naruto mendelik tak suka kearah Sasuke.
"Huhh...!" Naruto mendengus sebal dan berbalik meninggalkan Sasuke.
"Kemana?"
"Ke Kelas." Mereka berdua menuju kearah kelas karena sembentarlagi akan ada Dosen yang akan mengajar.
Naruto berjalan kearah tempat duduknya dengan Sasuke yang berada di sampingnya. Mereka melihat para Mahasiswi yang sedang bergosip di sudut ruangan.
"Benarkah?" Naruto mendengar suara antusias Sakura dari kejauhan.
"Iya. Kata Neji Dia akan Sekolah disini!" Tenten menjawab tak kalah antusias.
"Apa Dia pintar?" Kini Ino yang bertanya.
"Hmmm... " Tenten mengusap dagu sepertinya detektif. "Tentu saja. Dia selalu menjadi peringkat pertama saat SMA." Lanjut Tenten.
"Ap—" Ucapan Ino terpotong saat Kakasi memasuki Kelas, di belakang Kakasi terlihat seorang perempuan dengan rambut panjang sepinggang yang terus menundukan kepalanya.
"Kalian akan mendapatkan teman baru, Dia adalah murid pindahan dari Suna. Hinata, perkenalkan dirimu!" Kakasi menyuruh gadis itu untuk memperkenalkan diri.
"Hajimemashite, watashi-wa Hyuga Hinata -desu" Hinata memperkenalkan diri dengan membungkuk sopan.
"Hinata, Kamu cari tempat duduk yang kosong!" Perintah Kakasi kepada Hanata.
"Hai" Hinata langsung menuju tempat duduknya.
"Kita telah melaksanakan Ujian Semester minggu lalu, Semuanya lulus kecuali Naruto" Kakasi berkata dengan memandang tajam Naruto. "Naruto, setelah selesai pelajaran datanglah keruang guru" lanjut kakasi kepada Naruto sedangkan yang diajak bicara hanya bisa berkeringat dingin.
"Ha-Hai Sensei" Naruto mengangguk patuh.
"Semua, buka Bab IV." Dan Kakashi memulai pelajaran hingga selesai.
We're Always Together
Bel istirahat berbunyi, semua mahasiswa berhamburan keluar kelas menuju kantin. Naruto kini telah berada di depan ruang dosen, jantungnya terasa ingin meledak menahan darah yang mengalir lebih cepat 10x lipat dari biasanya.
Sfx. Kriettt
"Konnichiwa!" Naruto mengedarkan pandangannya keseluruh ruangan dan mendapati Kakasi yang sedang membaca dokumen. Naruto berjalan kearah Kakashi.
"Se-Sensei." Naruto berucap dengan nada gugup.
"Oh.. Kamu. Duduklah!" Naruto duduk berhadapan dengan Kakasi. "apa kamu tahu kenapa kamu berada disini?" Kakasi bertanya dengan nada datar membuat Naruto semakin berkeringat dingin.
"Ti-Tidak. Aku tidak tahu?" Naruto meremas ujung bajunya karena gugup.
"Karena Nilaimu jelek, Aku bisa saja membuatmu mengulang mata kuliah jika Aku mau."
"Ja-Jangan!" Naruto berujar dengan nada panik disertai dengan wajah yang memucat.
"Kalau tidak mau, Kamu harus mendapat nilai yang besar di semester-semester berikutnya. Ini!" Ucap Kakasi sambil memberikan secarik kertas kepada Naruto.
"Apa ini?" Naruto kebingungan melihat isi kertas tersebut.
"Itu adalah Mahasiswa yang mendapat nilai tertinggi, kamu bisa meminta tolong kepada salah satu dari mereka untuk menjadi tutormu." Jelas Kakasi kepada Naruto. "Semoga berhasil." Kakasi pergi meninggalkan Naruto dengan seringaian diwajahnya.
We're Always Together
Naruto keluar dari ruang dosen, dengan langkah gontai Dia menuju ke kantin untuk membeli ramen karena perutnya sudah mulai lapar. Di kantin Ia mendapati Sasuke yang sedang di kerumuni oleh 'fans girl'nya. Ia memesan ramen miso dan jus jeruk lalu Ia membawanya ke tempat duduk yang kosong
Naruto memakan ramenya dengan sangat lahap, Dia seperti orang yang tidak pernah makan selama seminggu.
"B-Boleh Aku duduk disini?"
"Uhuk.. Uhuk" Naruto tersedak. Ia teguk jus jeruk yang ada di sampingnya hingga kandas.
"Ahh.. K-Ka-Kau tidak apa-apa?"
"Hah~ Iya. Aku tidak apa-apa kok?" Naruto mendesah lega dan menatap orang yang ada di depanya. "Kamu murid baru itu kan, kalau tidak salah namamu itu Hinata kan?"
"I-Iya. Aku Hinata Hyuga." Hinata berkata dengan wajah menunduk ke bawah.
"Namaku Naruto. Namikaze Naruto, tebayo!" Naruto berkata dengan sangat bersemangat. "Ahh Duduklah!" Naruto baru sadar kalau Hinata masih berdiri.
"Terimakasih." Hinata duduk dan memakan makananya. Suasana terasa canggung, tak ada yang berniat membuka percakapan diantara mereka. Setelah beberapa menit berlalu, karena jengah Hinata mencoba membuka percakapan diantara mereka.
"N-Naruti-kun! Apa aku cantik?" Pertanyaan Bodoh. Sontak saja membuat muka keduanya Merah merona karena malu.
"T-Te-Tentu saja. Ka-Kamu cantik kok." Naruto tidak habis fikir, Kenapa Hinata malah bertanya seperti itu kepadanya.
Hinata yang di bilang cantik hanya bisa menunduk dengan rona merah yang hampir diseluruh permukaan wajahnya. "Apa Na-Naruto-kun sudah punya pa-pacar? Apa Naruto-kun mencintai seseorang?"
"Belum. Orang yang aku cintai adalah Sakura-chan." Kecewa. Itulah yang Hinata rasakan saat ini.
Hatinya terasa tergores oleh sebilah pisau, pisau yang dulu pernah Naruto berikan kepadanya sebagai kado ulang tahunya. Matanya merah menahan tangis, tangannya meremas erat rok yang Ia kenakan.
"Aku pergi dulu, Naruto-kun." Hinata langsung pergi setelah membayar.
Dia berlari menuju ke toilet, sesampainya di toilet Ia langsung menanggis tersendu-sendu. Ia tak pernah berpikir bahwa Naruto akan melupakannya, Naruto adalah pahlawan baginya. Ia melihat jamtangan yang bertengger di lengan kirinya, '10 menit lagi ada kelas.' Hinata kembali ke kelas dengan tergesa-gesa.
We're Always Together
Hinata terdiam di depan pintu saat mendengar suara pujaan hatinya yang sedang berbicara dengan seseorang.
"Ayolah. Hanya kamu yang bisa membantuku Shika." Hinata melihat Naruto berbicara sambil memohon-mohon Kepada orang yang disebut Shika.
"Kenapa tidak Sasuke saja. Aku sibuk! Hoam~~." Shikamaru menguap kebosanan.
"Sasuke tidak mau menjadi tutorku."
"Hinata?" Hinata tersentak kaget saat Shikamaru menyebut namanya.
"Hinata kan perempuan. Masak tutorku perempuan?" Naruto mengerucutkan mulutnya kedepan. 'Jadi tutor Naruto-kun?' Pikir Hinata.
"Sudahlah, Sana pergi. Aku tidak mau menjadi tutor, merepotkan!" Dengan langkah gontai Naruto duduk dibangkunya.
Seringaian tipis terpatri di wajah cantik Hyuga Hinata. 'Aku akan membuatmu mencintaiku, Naruto-kun.'
TBC
Huhhh... melelahkan! Ini adalah fict saya yang ke dua setelah fict 'Kado Spesial'. Fict ini juga ada kaitanya dengan fict Kado spesial, fict pertama saya telah berakhir dengan tragis -_- . Terimakasih yang udah baca fict Kado Spesial buatan saya, Sebenarnya fict 'Kado Spesial' itu masih kurang mateng #Emangnyagorengan :3
Untuk PERHATIAN: Chapter depan bakalan ada LEMON
Untuk Tragger dan Sahabat ackerman saya sangat berterimakasih kepada Anda karena telah memotivasi saya untuk terus berkarya.
Arigatou Gozaimasu
Review, Please!
