Disclaimer :
BoBoiBoy, the characters, and every set involved, belongs to Animonsta Studios
.
.
Genre : Humor, Tragedy, Sci-Fi
Starring : BoBoiBoy and Fang!
Summary : Adu Du menciptakan Pistol Kompres Waktu yang mampu menembus pelindung apa saja dengan sekali tembakan, begitupun perisai perlambatan waktu Ying, perisai tanah BoBoiBoy, dan perisai bayangan Fang. Demi teman-teman mereka, BoBoiBoy dan Fang harus terkena tembakan pistol tersebut. Apakah akibat dari tembakan sinar ini akan mempengaruhi hidup mereka?
Grown-Ups Chaos!
Chapter 1 : Pistol Kompres Waktu
"Ayo lempar bolanya, Gopal!", kata seorang anak lelaki dengan topi dinosaurus oranye menyahuti temannya.
"Sabar,BoBoiBoy! Aku mau bersihkan bolanya dulu", kata seorang anak laki-laki berkulit hitam yang dipanggil Gopal sedang mengambil bolanya dari semak-semak.
"Aku tak sabar mau mengalahkan Fang kali ini...", kata BoboiBoy sambil melirik seorang anak lelaki tamvan(?) rambut ungu yang sedang memasang wajah datar.
Ya, mereka sedang bermain basket bersama di halaman belakang rumah Fang. Kebetulan hari itu adalah liburan Tahun Baru Imlek di Pulau Rintis, dan berkumpul bersama dalam rangka bersilaturahmi. Sementara Ying dan Yaya, sedang duduk bersama di sebuah kursi tak jauh dari lapangan basket sambil menikmati jajanan yang disediakan.
Namun, kebersaman itu tak berlangsung lama...
.
BRUAK!
.
Sesosok robot raksasa datang tak diundang pulang tak diantar. Di atasnya,seosok alien berkepala kotak. Ia menembakkan sinar laser dari sebuah pistol.
"Perlambat waktu!", Ying segera mengeluarkan perisi perlambatan waktunya, namun sinar laser itu tetap tak berhenti. Ia segera berlari menghindar, hingga serangan tadi terkena sebuah pohon. Pohon tersebut layu seketika.
"Mwahahahahahahahaha!", tawa sang alien berkepala kotak kegirangan. "enjataku kali ini takkan mempan terhadap perisai kalian. Tak ada lagi tempat sembunyi untuk kalian semua!"
"Kami takkan terpedaya oleh perkataanmu, Adu Du!", sahut BoBoiBoy.
"Kau meremehkanku, BoBoiBoy...", kata alien yang dipanggil Adu Du tersebut. "Ini adalah Pistol Kompres Waktu. Perisai setebal perisai tanahmu, takkan dapat menahannya, karena semua benda yang melewatinya akan berpindah ke masa depan!"
Adu Du segera turun dari robotnya. Ia mentap Ying dengan hati-hati. "Temanmu ini memanipulasi waktu, bukan? Mari kita lihat apakah dia bisa mengendalikan ini..."
Adu Du segera mengarhkan pistolnya dan mulai menembak.
.
SYUUUUUUNG!
.
"TIDAK KU BIARKAN KAU SAKITI DIA!", teriak BoBoiBoy segera berlari ke arah Ying. Beberapa saat kemudian, Fang menyusulnya dan berkata, "Kau jangan bodoh, BoBoiBoy!
.
.
"Tanah Pelindung!"
"Perisai Bayangan!"
.
Keduanya saling melindungi Ying. Mereka tahu tentang kemampuan senjata Adu Du, tapi diri mereka harus dikorbankan demi orang lain.
.
.
.
SIIIIIIING!
BRUK!
.
.
"GAAAAAAAAH!"
.
Laser dari Pistol Kompres Waktu, menembus perisai bayangan Fang dan tanah pelindung BoBoiBoy. Mereka berdua jatuh tersungkur, namun Ying selamat tanpa terluka.
"MWAHAHAHAHAHAHA!", Adu Du terkekeh. "Riwayatmu akan tamat tak lama lagi, BoBoiBoy! Aku akhirnya bisa mengalahkanmu!"
BoBoiBoy dan Fang merintih kesakitan, namun tak ada luka di tubuh mereka. Sementara itu, Adu Du melarikan diri bersama robotnya, tanda rasa puas pada pertarungannya dan niatnya merusak liburan anak-anak tersebut.
"BoBoiBoy, kau tak apa?", kata Gopal segera menghampiri BoBoiBoy dan Fang.
"Hei, aku tak ditanya?", sindir Fang.
"Masih saja kalian bertengkar. Setidaknya, kalian tak terluka!", kata Ying melerai.
Sementara Ying, masih duduk termenung.
"Ying?", kata Yaya bingung.
"Pistol Kompres Waktu...", kata Ying dengan nada ketakutan. "Mereka akan...terbawa ke masa depan..."
"Masa depan?", kata Gopal. "Mustahil mereka akan ke masa depan. Kalau terbawa ke masa depan, bagaimana caranya?"
Ying menunjuk sebuah pohon yang terkena serangan itu. Pohon itu mati, menggugurkan daunnya. Tak ada yang tersisa dari pohon tersebut.
"Oh, begitu…", kata BoBoiBoy, Fang, Yaya, dan Gopal bersamaan.
.
Wait for it...
.
.
"APA?!"
"Kalau aku akan mati seperti pohon itu…", BoBoiBoy tersentak. "Bagaimana aku akan sekolah?"
"Aku tak terkenal lagi karena sudah tua…", kata Fang ikut tersentak.
Kalimat yang dilontarkan Fang langsung mendapat hadiah jitakan berjamaah.
"Kita harus bagaimana?", kata Yaya.
"Alamak, bagaimana kalau mereka semua jadi kakek-kakek? Bagaimana kalau mereka putus sekolah? Bagaimana kalau mereka tak bias kuliah?!"
Gopal mendapat jitakan lebih banyak dari teman-temannya.
"Hanya ada satu cara untuk mengetahuinya…", kata BoBoiBoy member pencerahan. "Kita Tanya Ochobot soal ini."
.
.
Di rumah BoboiBoy…
Ochobot sedang memindai keadaan mereka berdua. Ia merasakan sesuatu, namun itu terasa tak pasti.
"Serangan tadi menyebabkan metabolisme pertumbuhan yang cepat. Namun aku belum dapat memastikan sampai kapan ini akan terus berlangsung", kata Ochobot.
"Jadi, kita tak tahu kapan mereka akan pulih?", kata Tok Aba yang juga kebetulan menyaksikan kejadian tersebut.
"Benar. Untuk sementara, tidak ada efek samping secara signifikan, namun untuk besok, aku tak dapat memprediksinya. Kompres waktu adalah teknologi yang baru untukku.", jelas Ochobot.
"Aduh…", Gopal memijit dahinya. "Baiklah, kita tunggu esok jika ada kabar…"
"Apa boleh buat. Kita tak dapat berbuat untuk saat ini.", kata Yaya. "ayo, kita pulang saja. Jika terjadi sesuatu, kita tetap saling menghubungi."
.
.
Di malam hari, ketika semuanya telah tertidur…
Ochobot merasakan ada pergerakan aneh di ranjang susun yang ditidurinya. Ranjang di atasnya, seakan mendekati tubuh bulatnya.
"Uh… BoBoiBoy?", kata Ochobot mendadak merinding. "Kau tak apa-apa disana? Sepertinya kau aka menimpaku…"
Tak ada yang mendengar robot bola yang mungil itu. Ranjang itu akan menimpanya tak lama lagi.
.
BRUK!
.
Boing! Boing! Boing!
Ochobot terpental kesana kemari karena berusaha menghindar. Ia terjatuh di lantai dengan keadaan sempoyongan. Ketika dirinya tersadar, Ochobot segera mendekat ranjang yang rubuh itu.
"BoBoiBoy?", katanya pelan. Ia perlahan mendekati bayangan seseorang di depannya.
Terus mendekat…
Terus mendekat….
.
.
.
.
"GYAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAA!"
.
.
Mereka berteriak serempak. Ochobot melihat sosok itu dengan jelas. Seorang lelaki bertopi oranye, namun bertelanjang dada karena bajunya telah sobek. Ia berusaha mengenali sosok tersebut.
"…BoBoiBoy, kaukah itu?"
-TBC-
