Disclaimer: Masashi Kishimoto
Sakura membalikkan roti yang sedang dibakarnya dengan cepat, kemudian tersenyum kepada pelanggan yang sedang mengantri, menunggu pesanan yang sedang dibuatnya.
"Mau dengan topping apa?" tanyanya.
"Cokelat."
Sakura segera mengoles topping cokelat diatas roti bakar, kemudian mengangkat roti kedalam wadah kardus.
"Ini pesanannya." ucap Sakura sambil tersenyum, kemudian pelanggan tersebut memberikan beberapa yen kepada Sakura.
Sakura menghela napas. Langit mulai gelap, mungkin sebentar lagi akan hujan. Ia mulai membereskan peralatan tokonya. Daripada kerepotan ketika hujan nanti, lebih baik ia bersiap.
Beginilah aktifitas Sakura saat akhir pekan. Berjualan roti bakar ditepi taman kota. Hasil penjualan kecil-kecilannya untuk menambah penghasilan keluarga kecilnya. Selama ini dia tidak pernah merasa keberatan sih, tapi kalau ada seseorang anak di sekolahnya tahu sepertinya gawat juga. Sekolahnya merupakan salah satu sekolah paling elite di Tokyo, kira-kira apa yang bisa dikatakan anak-anak sekolahnya yang rata-rata merupakan orang kaya?
"Hai."
Sakura yang tengah membereskan peralatannya ternganga melihat Naruto yang dengan santainya berkata hai. Dia adalah salah satu murid di sekolahnya, walau tidak terlalu populer.
"Kau!"
Naruto tergelak mendengar seruan Sakura. "Kau berjualan roti bakar ya? Buatkan aku sebuah dong. Dengan topping stroberi, ya?"
Stroberi? Sakura mendengus, kemudian mulai membuat sebuah roti untuk Naruto. Jarang sekali ada seorang cowok yang memesan dengan topping stroberi.
Setelah siap, tanpa menunggu dingin, Naruto mulai mengigit. Mengunyah. Menelan.
Sakura memandang Naruto. "Bagaimana?"
Naruto memberikan beberapa yen pada Sakura. "Enak. Untuk apa kau berjualan segala?"
"Untuk menambah penghasilan keluarga," ucap Sakura, "Dan kau... jangan beritahu anak-anak sekolah, oke? Bisa jadi apa aku?"
Naruto berdeham. "Benar juga, sekolah kita memang penuh gosip orang kaya."
"Hm, hm. Akan kubunuh kau jika memberi tahu anak-anak sekolah." kata Sakura tajam, tangannya mengacungkan alat pembalik roti.
Naruto melambaikan kedua tangannya didepan wajah Sakura, tanda bahwa ia tidak mau bertengkar. Ia tersenyum kecil. "Oke. Tetapi itu tidaklah gratis. Ada bayarannya."
"APA?"
"Mudah saja, jadilah koki di rumahku setiap harinya. Aku yakin kaupintar memasak. Bagaimana? Mudah kan?" tawar Naruto.
"Tapi..."
"Tenang saja, akan kugaji lebih tinggi dari pendapatanmu. Agar kau tidak berjualan disini lagi, dan hanya memasak untukku." kata Naruto, menyela ucapan Sakura.
Mendengar tawaran Naruto, Sakura mengangguk. Gaji yang lebih tinggi dari pendapatannya? Siapa sih yang tak mau?
-X-
Fanfict ini dibuat saat adanya jam kosong di sekolah, jadi hanya sedikit wordsnya, hehehe. Semoga lanjutannya akan diupdate minggu ini juga ^^ Terima kasih telah membaca!
