Perjodohan
Naruto © Masashi Kishimoto
Story © My Imagination
Warning : AU, OOC, Misstypo AND SASUSAKU Pair.
Hope You like it!
Chapter 1
Sakura POV
"Kita berpisah disini!" Suara pemuda di sebelah ku menyentakkan lamunan ku yang mengiringi kesunyian di sedan coklat miliknya. Aku menoleh kearah-nya, menatap wajah tunanganku Uchiha Sasuke.
"Apa lagi yang kau tunggu. Turun sana!" Ku lihat rahang-nya mengeras dengan kesal, bukan hanya itu, onyx-nya pun menatap emerald milikku dengan amat tajam. "Kau dengar tidak!"
Ku anggukan kepalaku cepat. Tanpa berkata apapun aku meraih tas milikku dan bergegas turun. Tak lama kemudian sedan itu-pun melesat pergi meninggalkan ku.
Tuhan. Apa Sasuke itu begitu membenciku? Asal kau tau Sasuke, aku juga tak pernah mau terikat denganmu. Dengan pemuda yang sama sekali tak mencintaiku. Ini karena Ayah dan Ibu yang menjodohkan ku dengan Dia. Awalnya aku tak pernah mau dengan tawaran ini, kau pikir aku ini apa? Tapi, aku takut, takut jika aku di'cap' sebagai anak tak tau diri. Ya, aku anak yatim piatu, yang dipungut oleh orangtua ku sekarang. Orang tua tiriku.
Ku langkahkan kakiku menuju sekolah, mataku rasanya berembun. Kebiasaan. Entah berapa kali sudah aku menangisi ini. Percuma Sakura. Percuma.
"Hai, kau Sakura kan?" Sebuah tepukan dipundakku membuat ku tersentak. Dengan cepat aku menghapus airmataku. "i-iya . . " ku amati wajahnya, rambut merah dengan wajah baby face itu. Tampan. "a-ada apa?"
Dia tersenyum, mengulurkan tangannya. "perkenalkan. Aku Sasori, Aka Suna No Sasori, lengkapnya." Sedikit ragu aku membalas jabatan tangan itu.
"Sakura. Haruno Sakura."
"Nama yang cantik. Seperti orangnya." tidak! dia pandai berkata, dapat kurasakan wajah ku memanas. "mau pergi bersama?" tawarnya.
Anggukan kecil sebagai jawaban tawarannya dariku.
End Sakura POV
_Perjodohan_Perjodohan_Perjodohan_
Pemuda berambut raven itu memainkan kunci mobil dijemarinya. Para siswi disekitarnya tak henti menyapa, walau tak ditanggapi sama sekali oleh pemuda itu.
Perlahan ia berbelok kesebuah kelas berpapan XI IPA-1 dapat ia rasakan keramaian didalamnya, onyx-nya hanya berputar bosan menanggapi itu.
"Hoi teme!" termasuk meladeni yang satu ini.
"Hn."
"Kau ini. Hei, kau tau tidak. Ada murid baru loh." pemuda blonde itu menempatkan diri dibangku depan meja sahabatnya. Sasuke menatapnya cuek.
"Apa hubungannya denganku?" tanyanya ketus.
Pemuda blonde itu menggelengkan kepalanya. "tidak denganmu. Tapi denganku."
"Kenapa?"
"Lihat saja!" telunjuk Naruto-pemuda blonde-itu mengarah kepada dua sosok di luar kelas. Merah muda dan merah. "bagaimana tidak jadi masalah, jika belum apa-apa sudah berani mendekati Sakura."
Sasuke ikut mengamati, ada rasa kesal yang entah kenapa ada di dadanya. Tangannya mengepal.
"Dasar anak baru!" Naruto berucap. "berani sekali dia." aquamarine-nya kembali menatap Sasuke. "Heh? Woi teme. Apa kau mendengarkan ku?" tangannya melambai didepan wajah pemuda raven itu.
"Tsk . . " Sasuke menampiknya. "Aku ada urusan."
Sasuke pun pergi meninggalkan Naruto yang menggaruk kepalanya bingung. "Hayeh? Kenapa dia yang marah?"
_Perjodohan_Perjodohan_Perjodohan_
"Wah jadi kita sekelas ya?" pemuda itu tertawa kecil, semburat merah tipis menyapu kedua pipinya.
Gadis didepannya pun sama, tertawa kecil. "Iya."
"Kalau begitu, ayo . . . tunjukan aku dimana kelasnya!" pemuda itu menarik lengan gadis itu. Sedangkan sang gadis hanya bisa mengangguk kecil, mengekor dibelakang sang pemuda.
"Sakura."
"Ya?"
Sasori menggaruk tengkuknya. Tertawa canggung. "apa kau tau dimana WC?" tanyanya.
Sakura menghentikan langkahnya, tersenyum. "itu!" tunjuknya, Sasori mengangguk. "err kau tak apakan menunggu sebentar?"
Sakura mengangguk.
"Aku tak akan lama." detik berikutnya, Sasori sudah berlari secepat yang ia bisa kearah WC. Untuk menuntaskan 'urusan'nya.
_Perjodohan_Perjodohan_Perjodohan_
Sakura menyandarkan tubuhnya pada tembok. Menatap ujung sepatunya.
"Hei kau!" pemuda bermata onyx itu menghampirinya. Sakura mendongak menatap siapa yang memanggilnya.
"Sasuke?"
"Hn. Kenapa disini?"
Sakura menggaruk tengkuknya. "a-ano . . "
"Maaf menunggu. Loh?" Sasori memperhatikan Sakura yang tak lagi sendiri. "Oh hai!"
"Hn,"
"Em a-aku se-sedang menuju ke-ke kelas Sasu. Ta-tapi tiba-tiba . . "
"Aku ada keperluan disana." Sasori memotong ucapan Sakura. Jempolnya menunjuk kearah WC.
Sasuke menatap tajam Sasori. "Hn."
"Kau pacarnya Sakura ya?" Sasori memperhatikan keduanya.
"Tidak! Hanya teman." suara dingin Sasuke menjawab. Sakura menundukan wajahnya, ia sadar akan statusnya yang tidak ingin diketahui orang lain ya . . . atas kemauan Sasuke tentunya.
Sasori ber'oh ria, mengulum senyum.
"Kami permisi ke kelas." Sakura mengambil langkah menjauh, tanpa menoleh kearah Sasuke.
"Wah wah, sudah dulu ya teman." Sasori menyusulnya.
Sasuke menatap tubuh berambut pink itu dari belakang. Tangannya mengepal erat. Kala melihat sosok merah disamping gadis itu merangkul pundak sang gadis. Gadis Haruno. Tunangannya.
_Perjodohan_Perjodohan_Perjodohan_
"Pagi Sakura!" tubuh gadis itu terhuyung mundur, kala gadis berponi panjang-Ino-sahabatnya, memberikan pelukan selamat pagi kearahnya.
Sakura menjitak pelan kepala gadis blonde itu. "dasar! Untung saja aku tak jatuh."
Melepas pelukannya, Ino menggaruk kepalannya. Nyengir. "he he he." shapire-nya beralih kearah pemuda disamping Sakura yang tengah menatap keduanya bingung.
"Wah wah siapa ini?"
"Heh?" Sakura tersenyum, "ini murid baru Ino."
Sebuah tarikan nafas kesal dari arah Ino. "ck. Kau ini. Maksudku siapa namanya?" bisik Ino, melirik kecil Sasori yang kini tersenyum kecil.
"Namaku Sasori. Salam kenal." bukan Sakura yang menjawab, malah Sasori duluan yang memperkenalkan diri. "aku pindahan dari Suna."
"Hu hu hu . . " Ino tertawa centil, meraih err menjabat paksa tangan Sasori. "aku Ino. Yamanaka Ino. Sahabat luar dalam Sakura." terangnya, cengengesan tak jelas.
Sasori meringis, menatap Sakura. Meminta pertolongan. Sakura yang sadar akan itu menarik lengan Ino.
"Sudah, sudah. Kau ini, ku adukan pada Kak Sai nanti." seketika senyuman diwajah Ino pudar. Membuat Sakura tertawa kecil menggelengkan kepalanya. "Ino . . . Ino . . "
_Perjodohan_Perjodohan_Perjodohan_
Bel tanda pulang tengah berdering. Para siswa dan siswi, bergegas meraih tas dan beranjak dari kelas, membaur dalam antrian murid lain yang berjejalan diluar sana.
"Wah kalau jam pulang penuh ya Saku." Sakura tersentak, seumur hidupnya hanya orang terdekatnya saja yang memanggil nama kecilnya. Dan sedikit harapan Sasuke akan memanggilnya begitu kelak. Apa? Mimpi saja kau Sakura!
"Iya begitulah."
"Mau sampai kapan kita disini Saku?" tanya Sasori, mendudukan diri dipinggir meja Sakura, mengambil buku novel milik gadis itu. Menjadikannya kipas dadakan.
"Entahlah. Sampai sepi mungkin." Sakura mengandikan bahunya. "atau kau mau duluan?" emeraldnya menatap Sasori.
Pemuda itu menggeleng. "tidak, em bagaimana kalau kita ikut berdesakan saja?"
"A-apa?"
"Ayo . . . !" dalam detik berikutnya, Sakura sudah ditarik paksa oleh Sasori, ikut berdesakan dengan yang lain disepanjang koridor.
_Perjodohan_Perjodohan_Perjodohan_
"Pinggir . . . pinggir!" Sasori menerobos masuk kedalam kerumunan. Sakura mengekor paksa dibelakangnya. Yang lain pun memberikan tempat. Agak merenggang.
Basah. Sakura dapat merasakan lengan pemuda yang menggenggamnya itu berkeringat. Gadis itu entah mengapa merasa senang. Seukir senyum, tergores dibibirnya.
"Permisi ya. . . " akhirnya mereka berdua terbebas. Sasori tertawa, menyandar pada pagar besi sekolah. "ha ha ha ha!"
"Kenapa tertawa? Kau senang melihatku berantakan begini?" ketus Sakura, menarik lengan bajunya.
Sasori berdiri, merapikan rambut pink pendek gadis itu dengan jemarinya. "biar ku rapikan."
Mata Sakura melebar, jantungnya berdegub kencang.
_Perjodohan_Perjodohan_Perjodohan_
Sasuke berdecak. Bagaimana tidak kesal, gadis yang dicarinya tak ada ditempat. Ditambah dia harus berdesakan dengan para fansgirl-nya. Kesal.
Dan sepertinya kekesalannya harus bertambah karena melihat gadis yang dicarinya tengah bersama pemuda lain. Bermesraan di depan matanya.
Sakura menampik tangan Sasori, emeraldnya menangkap sosok Sasuke yang tengah balik menatapnya. "Sa-Sasu?"
Sasori pun ikut melempar pandang kearah Sasuke. Sedangkan pemuda raven itu hanya menatap dingin keduanya, beralih pergi dengan stoic-nya menuju parkiran.
"Sakura?" Sasori menepuk pundak gadis itu. "kau menyukai Sasuke ya?"
Sakura yang tadinya mengamati Sasuke, beralih menatap Sasori. "tidak." gumamnya, menunduk. Dadanya bergemuruh, sampai kapan ia terus begini. Apa salah jika kau mencintai tunanganmu?
"Kau bisa mempercayaiku. Jika kau mau."
"Terimakasih."
_Perjodohan_Perjodohan_Perjodohan_
Sasuke mengendarai mobilnya cepat. Beberapa lampu merah sudah dilewatinya. Pikirannya kacau. Puluhan kali wajah gadis itu berkelebat di otaknya.
"Sial! Aku tak mungkin mencintainya. Tidak! Tidak akan!"
Tanpa ia sadari bahwa dilain tempat ada sebuah rasa yang mengharapkan balasannya. Apa Sasuke akan mencoba melihatnya?
TBC
_Perjodohan_Perjodohan_Perjodohan_
Yo, fict iseng lagi ^^ ngg jangan tanya chap berapa habisnya karena dakupun tak tau #plakk
Mohon review, soalnya takut gak berkenan
jadi . . .
Keep Or Delete?
