Resident Evil [Black Shadow]
By Ayu Noctlight & Lightning Shun.
Percakapan :
■[...]■ : Robot Voice
"..." : Pembicaraan tokoh.
'...' : Pembicaraan dalam hati/batin.
Timeline:
Resident evil 6 namun awal bab setelah kejadian Marahawa-School ending Ricky Tozawa Report.
[Action]
[Part :1] : [Ini dimana]
"Eh?,"
Seorang gadis nampak menatap bingung saat memandang pandangan yang sangat asing dipengelihatanya, ia teringat sebelumnya dia berada didalam ruangan kerja informasi AlcemiHunter seperti biasa, tapi kenapa sekarang dia berada ditengah kota sepi yang hancur, dengan bau ledakan, asap dan amis darah nampak mengelilingi tempat ini.
"Vivi deteksi tempat ini,"
■[Perintah anda akan saya kerjakan]■
Sebuah hologram padat biru, muncul mengelilingi dirinya bersamaan sebuah catatan dan laporan nampak bermunculan, terlihat data-data berbentuk Word berisi : Gelombang, pendeteksi kondisi, bahkan laporan lokasi dari scaner diliat dari satelit.
■[Kita berada di Shanghai china]■
Seketika mendengar perkataan, lokasinya membuat kebingungan setengah mati saat ia harusnya berada di Seoul, kenapa ia berada dicina dan ia tak mengerti mengapa dia berada ditempat penuh kehancuran seperti ini. Perasaan dia tak pernah mendengar kabar masalah cina hancur seperti ini.
KLEP-KLEP-KLEP-KLEP!
Suara baling-baling hellikopter terdengar membumbung diudara, membuat gadis itu mengidik kaget, saat reflex mematikan semua hollogramnya dan bersembunyi disemak-semak ia melihat enam-hellikopter tempur nampak berterbangan secara rendah, menunjukan situasi sedang buruk.
"Vivi siapkan protokol pendeteksi, aku mengizinkanmu mengakses yang kau mau,"
■[Dipindai]■
Ucapan Oprator robotic nampak terdengar tenang, dimana gadis itu nampak begitu tenang menatap hellikopter, namun suara gersak-gursuk terdengar dari semak-semak sebelahnya membuat ia penasaran, mengerakan sedikit kakinya dan mata hitamnya melotot terkejut saat menemukan, anjing memakan tubuh manusia, dan penampilan tubuh sang anjing sangat mengerikan dimana tubuh sebagaian mengelupas kering, layaknya sebuah bangkai yang hidup.
'Astaga bukanya itu!'
Gadis itu mengidik membuat anjing itu menyadari keberadaanya, anjing itu mulai meraung keras dan berlari kearahnya, membuat ia keluar dari tempatnya bersembunyi bersetan dengan ketahuan atau tidak lagi pula Hellikopter itu terlihat sudah jauh dari tempatnya. "Vivi keluarkan 'Black-Kunai',"Perintahnya.
■[Disediakan]■
Tiba-tiba sebuah hologram padat biru membentuk dua pedang pendek tak terlalu panjang muncul dari sisi kiri dan kananya, membuat gadis itu menghindari sergapan anjing aneh itu.
Gadis itu bergerak sangat lincah dan langsung menyerang menumpuh kearah perut Anjing hingga menjadi dua bagian. Menatap itu membuat ia menghelah nafas bangkai tubuh tergeletak itu benar-benar mati. "Bisa-bisa sadar kita sudah ada ditempat terkutuk mengerikan begini, Vivi kau menemukan apa?,"
■[Pindaian Hellikopter tadi adalah Milik BSAA Cpr, Tim Alpha BSAA adalah unit SOU yang melekat pada cabang Aliansi Penaksiran Keamanan Bioterorisme Amerika Utara]■
"Wait apa? Jelaskan lagi Vivi,"Jerit perempuan itu ditengah kesunyian taman yang seolah menjadi kota mati.
■[Tim Alpha BSAA adalah unit SOU yang melekat pada cabang Aliansi Penaksiran Keamanan Bioterorisme Amerika Utara. Kini mereka tersebar kepenjuru keseluru dunia dan menjadi salah satu penanganan team terbaik dunia]■
Suara robotic Vivi membawa inner gadis itu seolah melayang dan kaki yang awalnya berdiri tegap kini terduduk ditanah, depan bangkai anjing yang dibunuhnya, sebuah hollogram foto hellikopter menunjukan gambar BSAA yang sudah diperbesar menunjukan hasil yang terbaik Vivi membuat sang gadis tak berkata apa-pun.
■[Pergerakan terdeteksi kehidupan berupa manusia terdekat sini]■
"Apa,"Ucap Gadis itu langsung bangkit dari posisi menyedihkanya. "Vivi berikan aku senapanku,"Ucapnya datar.
■[Disediakan]■
Sebuah sinar biru hollogram mengeluar muncul memadat dipaha kirinya membentuk gagang penyimpanan dan gadis itu lalu menaruh dua kunainya dipahanya, sementara cahaya hollogram muncul kembali didepanya, membentuk sebuah senapan laras-panjang yang muncul dihadapanya lalu bergerak cepat menuju ketempat yang dilacak sensorik vivi.
Suara langkah gaduh terdengar dari salah satu bangunan jeritan frustasi terdengar sangat lemah pada dua sosok ibu dan anak yang menangis ketakutan melihat kehancuran diibukota dalam serang Bow.
"我的母亲害怕!(Bu Aku takut!),"Jeritnya dengan airmata tertahan, ia memeluk ibunya takut dengan kondisi mengerikan ini.
"别担心,让我们帮忙, (Jangan Khawatir semua akan baik-baik saja, aku bersamamu),"Ucap sang ibu tergetir keduanya menangis sambil mencari pertolongan.
Namun sosok seorang lelaki pemakai topeng nampak mengejar mereka dengan, sebuah badik raksasa dan siap menyabet sang ibu, yang langsung memeluk sang anak menanti kematian.
Dor
Sebuah letusan peluru terdengar beruntun, membuat sang ibu melirik sosok yang menembakan peluru membuat orang bertopeng terpental jauh, sosok pria muda blasteran, berambut coklat nampak mengenggam sebuah pistol mendekati mereka.
"Are your okay !, (Kalian tidak apa-apa!),"Ucap Lelaki blasteran itu menatap legah menatap kedua anak dan ibu itu masih hidup.
"谢谢, (Terimakasi),"Ucapnya dengan lemah lalu berusaha bangkit dibantu anaknya, sementara Pria blasteran itu terfokus melirik sosok bertopeng, yang bermutasi dengan wujud mengerikan.
Kepanikan kembali terjadi, saat mutasi tubuhnya selesai, sosok tanganya berubah menjadi gumpalan daging panjang bagai sulur tajam dan mengarah, pada pemuda Blasteran.
"兄弟,危险!, (Kakak Bahaya),"Jerit anak perempuan itu menatap pria itu, namun sebelum sulur pria bertopeng itu bergerak mulus sebuah letusan senjata berupa senapan muncul bersamaan sosok seorang gadis dibalik kegelapan.
DOR!
Seorang gadis berambut hitam pendek, cantik berkulit pucat, mengenakan seragam hitam, rok sepatu hitam berupa pakaian sekolah yang nampak terlihat resmi, ia menenteng senapan dengan tatapan dingin menatap tiga orang yang masih hidup, sementara mahluk itu terkulai tak bernyawa.
"Berhasil,"Gadis itu berguma, sedikit menahan senang dengan penuh kelegaan menatap ketiganya dan mendekat. Ia menyengit mereka mengunakan bahasa yang berbeda Pria itu berbahasa inggris dan sang ibu berbahasa china, jadi dia memutuskan berbicara dengan laki-laki itu dengan bahasa inggris.
"Kau menembak dia?,"Ucap Pria itu terkejut bukan main namun seulas senyum tersiar dari wajah Gadis itu.
"Aku terbiasa mengunakan senjata berat, dan menghadapi masalah dalam perang, tapi tidak dengan mutasi seheboh ini,"Desisnya lalu menatap tubuh mahluk tadi sangat hancur karna dampak peluru gadis itu. "Sebaiknya bawa mereka ketempat aman,"Ucapnya sembari menatap Pria itu serius. "Waktu kita tak banyak aku melihat Hellikopter disebelah sana."Desis datar.
"Ya kau benar,"Ucapnya lalu menyimpan senjatanya dibalik jacketnya, memanggil Sang ibu dan putrinya menjelaskan dengan isyarat agar mengikuti dirinya, dan mereka setuju sementara Gadis itu mengawasi keadaan mereka.
"Terimakasi kau menolong kami, siapa namamu?!,"Tanya Pria itu dengan tatapan masih tegang sembari sesekali mengambil photo dari kamera GPS, sesekali.
"Nama-ku adalah Kurosawa Terra,"Ucap Gadis bernama Terra dengan pandangan datar menatap wilayah sekitar. "Dan kau?,".
"Nama-ku adalah Ricky Tozawa,"Ucapnya sembari tersenyum. Mendengar itu, mata kelam gadis bernama Terra nampak terlihat Shock bukan main.
'ASTAGA! AKU BENAR-BENAR BERADA DIDUNIA ITU' Jeritnya mengerang Frustasi dalam batinya.
◇Kendari◇
■ Sabtu-24-maret-2018 ■
Author note :
Biodata oc (Reader) Author.
Nama : Kurosawa Terra
Panggilan : Terra
Nama dasar : Tea
Lahir : 2 -Juni-3032
Status : Sekolah militer AlcameHunter
Jalur : Marskman
: Assassin
: Brain Informan (Vivi)
Senjata : Black-Kunai
: Havy black gun (senapan)
: led hook
Tehinik : Karate
Jutsu brasil
Ombak
OC : AlcameHunter [Resident Evil]
History :
Terra adalah salah satu murit berbakat di AlcamaHunter yang mendapat perhatian khusus, memiliki kemampuan spesalis mengingat super tinggi, memiliki IQ diatas rata-rata normal, menjadikan dia masuk sebagai team informan digedung pusat, akan tetapi tak jarang dia keluar dari gedung serta melaksanakan misi sebagai Pembuat Strategi yang cekatan.
Baginya percuma memiliki otot besar, jika tak memiliki otak yang mendukung apa-pun tindakan, makanya dia memilih merencanakan sesuatu dulu sebelum menanggulanginya. Dilain dari masalah pekerjaan sebenarnya Terra memiliki sisi tertutup akan masalah pribadinya, dikehidupan keluarganya sangat kelam karna kedua orang tuanya terbunuh saat ia sedang berada diasrama dan saat itu membuat ia bertekat mencari pelaku pembunuhan yang membantai kedua orang tuanya.
