Title : IMYSB

Author : KimDeegita88

Main Cast :

Kim Jongin x Do Kyungsoo

Support Cas:

All Member EXO

Rated : T

Genre : Romance, Hurt/Comfort, Drama, Friendship, GS!

Disclaimed : Story is My mine, kalau ada kesamaan nama,tempat, situasi, alur, dan lejadian percayalahhanya kebetulan hehe. Ini bener asli pemikiran author sendiri kok.

Warning! Rawan Typo! No EYD! GS!

.

.

.

Don't Like? Don't Read!

NO BASH!

.

.

.

R n R

.

.

.

Chapter 1

Suara gaduh di sebuah ruangan cukup memekakan telinga siapa saja yang melewati kelas tersebut. Ini adalah jam kosong yang panjang, surge bagi para siswa siswi yang tidak terlalu menyukai jam pelajaran, bahkan siswa pandai pun juga menyukai jam kosong.

Termasuk dua orang namja yang sedang duduk di bangku pojok paling belakang, satu orang sibuk dengan game nya dan satu lagi sibuk memejamkan mata menikmati alunan music dari heandseat berwarna putih nya yang setia bertengger di telinganya. Entah mengapa, wajah namja berkulit tan itu tidak seceria seperti biasanya, mungkin ia sedang dalam mood yang tidak baik.

"Aishhh" ia mengacak rambutnya frustasi, sambil menendang kaki meja di depannya yang tidak bersalah. Chanyeol, yang sedari tadi fokus pada game nya hanya bergidik sebal dengan sahabatnya karena bersikap tidak seperti biasanya.

"Kau kenapa? Kenapa aneh sekali hari ini?" ucap Chanyeol setelah mem-pause game dari tanganya. Jongin hanya terdiam lalu menutup matanya kembali, badannya ia sandarkan pada dinding kelas sehingga ia menghadap kearah Chanyeol, dan heandseat yang masih setia bertengger pada telinga namja tampan itu.

Merasa di abaikan, Chanyeol kembali pada kegiatan pertamanya, tapi sebelum itu, ia memperhatikan sebentar gadis yang sedang duduk sendirian di bangku barisan kedua dari belakang.

Gadis itu terlihat asyik dengan novel yang ia baca, telinga nya ia sumbati dengan earphone berwarna pink tua, jangan lupakan surai hitam pekat yang ia biarkan terurai panjang, dan poni sedahi yang menutupi dahi mulusnya serta anak rambut yang ia selipkan pada telinganya, lalu tangan kanannya yang ia gunakan untuk menyangga kepalanya dan tangan lainnya untuk membolak balikan setiap halaman dari novel itu.

Sudut bibir Chanyeol terangkat mengukir sebuah senyuman, sebenarnya sudah lama ia mengagumi gadis itu, tapi entah mengapa namja tampan itu tidak mau cepat mengungkapkan yang sebenarnya, meskipun ia sudah sering bergonta ganti pasangan kencan.

Jongin tersenyum kecut melihat kelakuan sahabatnya itu, ia berdehem dan menyadarkan Chanyeol dari pandangan memujanya dari gadis bernama Byun Baekhyun itu, lalu melanjutkan aktivitas game nya, berlagak seakan tidak terjadi apa apa barusan.

"Apa perlu aku yang mengatakan padanya?" ucap Jongin dengan mata yang masih terpejam.

"A-aapanya?" balas Chanyeol, Jongin kini hanya tertawa tanpa suara melebarkan senyumannya yang tampan, menampakan gigi putihnya meliht tingkah Chanyeol yang gelagapan barusan, Chanyeol berhasil membuat mood namja tan itu kembali, meskipun tidak sepenuhnya. Chanyeol berdecih sebal pada sahabatnya yang lebih muda darinya, lalu kembali menatap ponsel pintarnya, melanjutkan game yang sempat tertunda tadi.

Ekspresi seriusnya kembali terukir ketika ia sudah akan mencapai puncak kemenanganyasebelum Jongin menarik tangannya kasar dan berjalan keluar kelas.

"Kau gila? Lihat apa yang kau lakukan padaku, aku kalah bodoh!" cibir Chanyeol kesal sambil menduding layar ponselnya yang tertera tulisan "YOU LOSE" di depan Jongin . Jongin melepas earphone nya lalu ia biarkan earphone putih itu melingkar sempurna di leher jenjangnya. Ahhh sangat tampan ^_^

"Kau tau? Didalam sangat berisik, bahkan aku tidak bisa mendengar dengan jelas suara lagu dari sini" ucap Jongin sambil menunjuk heandseat nys "meskipun volume nya sudah penuh" ucap Jongin melanjutkan, sambil sebelah tanganya ia gunakan untuk menduding kearah kelas mereka.

Jongin lalu melangkahkan kakinya meninggalkan Chanyeol yang masih terdiam di depan kelas

"Kau mau kemana?" tanya Chanyeol, bukannya menjawab namja tampan itu hanya menunjukan jari kelingkingnya kearah atas, Chanyeol tau yang di maksut Jongin.

Atap, ya atap sekolah adalah tempat favorit Jongin jika ia sedang malas atau sedang tidak pada mood yang baik.

Chanyeol lalu membuntuti Jongin dari belakang, sambil melirik sebentar gadis earphone pink yang masih sibuk dengan novelnya did alam kelas, Chanyeol lalu menyamakan jalannya dengan Jongin. tangannya ia masukan pada saku celananya.

Mereka sampai pada atap sekolah, pemandangan dan angin yang berhembus lembut di rasakan oleh Jongin, namja itu menyukai tempat ini, melihat bangunan bangunan yang terlihat sejajar dari atas.

Jongin menghela nafasnya panjang, menikmati udara di atas atap, lalu berjalan menuju Chanyeol yang terlebih dulu berbaring di atas kursi panjang dengan memainkan game nya kembali, rupanya namja itu tidak menyerah dengan game nya.

Jongin menidurkan dirinya di sebelah Chanyeol, memasang kembali heandseat yang tadi nya melingkar di leher jenjangnya, memejamkan mata indahnya lalu melipat kedua tangan nya pada dada bidang namja tampan itu dan menikmati terpaan angin, sungguh ini adalah tempat yang sangat Jongin senangi, iia tidak terlalu menyukai sesuatu yang berisik mskipun terkadang namja itu tidak pernah bisa diam jika bersama Chanyeol.

Lama sudah mereka berada pada atap gedung sekolah, Jongin melirik sebentar pada jam tangan hitam yang melingkar di pergelangan tangannya, ini sudah hampir jam terakhir pelajaran akan berakhir, artinya sebentar lagi jam sekolah akan habis.

Jongin bangkit dari posisi tidurnya, dan melirik Chanyeol yang tertidur dengan ponsel yang masih ia genggam dan mulutnya yang sedikit terbuka, fikiran jail di otak Jongin pun mulai kambuh, ia mendorong tubuh Chanyeol hingga ia terjatuh dan terbangun.

"Hyaaa! Kkamjong!" teriak Chanyeol sambil membenahi bajunya yang terlihat kusut dan Jongin hanya tertawa melihat Chanyeol yang terlonjat kaget karena terjatuh dari tidur tampannya.

"Ini sudah hampir jam pulang sekolah, dank au masih mau tidur disini? Sampai besok?" Ucap jongin, lalu namja tampan itu memulai langkahnya meninggalkan Chanyeol yang tak lama kemudian namja bertelinga peri itu menyusul Jongin dengan sedikit berlari kecil.

Mereka berjalan menyusuri lorong sekolah, jam kosong sepertinya belum berakhir sampai jam pelajaran terakhir.

Untuk sampai pada kelas tempati harus melewati ruang guru terlebih dahulu, Jongin menghentikan langkahnya melirik sebentar ke dalam ruang guru melewati jendela transparanruang itu.

Semua dewan guru terlihat sedang melanjutkan rapat mereka, lalu tidak lama kemudian seorang gadis cantik dengan balutan seragam yang berbeda datang dan duduk di samping pemilik sekolah ini.

"Kau lihat apa?" ucap Chanyeol membuat Jongin terkejut

"Sepertinya aka nada murit baru" ucap Jongin, Chanyeol ikut melirik kea rah ruang guru.

"Mungkin siswa kelas satu, lihat saja wajahnya terlihat seperti anak kecil" ucap Chanyeol sambil tertawa lepas. Apanya yang lucu yeol? (-_-") Jongin lalu menarik seragam Chanyeol, mengajak namja itu untuk melanjutkan berjalan ke kelas mereka.

.

Chanyeol berjalan sendirian melewati koridor sekolahan yang sudah terlihat sepi, Jongin sudah pulang terlebih dahulu karena ia harus ke bengkel, mengambil motor besar kesayangnnya yang beberapa hari lalu sempat sakit. Chanyeol hendak memasuki mobil sport warna biru tua miliknya, sebelum mata tajam Chanyeol menangkap sebuah pandangan sosok gadis yang tak lagi asing bagi Chanyeol.

Gadis yang selama ini menjadi pusat perhatian bagi Chanyeol yang sedang duduk sendirian di depan pos satpam sambil earphone nya yang terlihat masih sangat setia menyempil pada telinga mungil gadis itu dan jangan lupakan kedua sisi dari anak rambut yang ia selipkan di balik telingannya, menambah kesan cantiknya.

Gadis itu Nampak sedang menunggu seseorang, lalu Chanyeol memberanikan dirinya untuk berjalan kea rah Baekhyun.

Chanyeol berdiam sejenak ketika berada tepat didepan gadis yang sedang asyik dengan ponselnya, tidak lama kemudian Chanyeol berdehem kecil menyadarkan gadis itu tentang keberadaan Chanyeol didepannya. Gadis itu mendongakkan kepalanya dan mendapati Chanyeol yang sedang tersenyum menggelikan kepadanya.

"Hai" sapa Chanyeol.

Baekhyun lalu melepas earphone pink tuanya dan tersenyum ramah pada Chanyeol. Sataga cantik sekali kau Baekh batin Chanyeol, tangannya perlahan terangkat memegangi dadanya yang berdegup kencang tak terkontrol. Astaga ini kan hanya senyuman -_-

"Hai yeol" sapa Baekhyun kembali.

Suara Baekhyun kini tidak hanya membuat dada Chanyeol berdegup kencang, tapi membuat tubuh Chanyeol bergetar seakan akan ambruk pada tempatnya.

Namja itu mengatur nafasnya pelan agar detak jantungnya dapat terkontrol seperti semula. Mengapa Chanyeol terlihat gugup? Jawabanya adalah karena Baekhyun adalah satu satu nya gadis yang membuat Chanyeol seperti orang gila, meskipun Chanyeol banyak kali berkencan atau pacaran dengan banyak gadis di luar sana tapi tidak ada yang bisa menggantikan pesona Byun Baekhyun di mata Chanyeol.

"Sedang menunggu jemputan?" Baekhyun hanya mengangguk imut.

"Mau Kuantar?" tanya Chanyeol hati hati, karena takut gadis itu tidak mau atau bahkan tersinggung dengan ajakan nya.

"Apa tidak apa apa" Chanyeol menggeleng semangat. Mereka berdua lalu berjalan bersama menuju mobil Chanyeol yang terparkir tidak terlalu jauh.

Chanyeol membukakan pintu mobilnya untuk Baekhyun dan berhasil membuat gadis itu tersipu malu, lalu namja telinga lebar itu berlari kecil sambil dalam hatinya yang tidak berhenti bersorak gembira.

Chanyeol lalu melajukan mobilnya pelan, sungguh ia tidak ingin cepat cepat sampai pada ruamh gadis bermata sipit di sampingnya itu. Dasar modus -_-.

.

Jongin melangkahkan kakinya memasuki rumah mewahnya setelah berhasil membawa motor besarnya pulang kerumah karena beberapa waktu lalu motor itu sempat di bawa ke bengkel meminta layanan servis.

Namja tan itu kembali menampakan wajah malasnya ketika melihat ayah dan ibunya sedang berada di ruang tengah, tidak biasanya Jongin melihat sang ayah dirumah, karena biasanya sang ayah akan menghabiskan waktunya hingga larut malam dirumah sakit.

Oke, Jongin adalah siswa tingkat akhir di sekolahnya, beberapa bulan lagi akan menempuh ujian nasional yang menentukan masa depannya selanjutnya.

Jongin tergolong siswa pandai, sangat pandai malah meskipun penampilan dan sikap jailnya yang tidak bisa menjamin dengan otak nya. Pintar, tampan, dan juga salah satu anak dari pemilik rumah sakit besar di Seoul.

Namja tampan itu akan melanjutkan jejak sang ayah, menjadi kepala rumah sakit yang kini sedang ayahnya jalankan. Entah mengapa namja tampan itu ingin menjadi dokter professional dalam hal perbedahan. Ia sangat terobsesi dengan gelar sang ayah dan mendamba dambakan kehebatan sang ayah, meskipun kali ini ia sdang tidakk akur dengan sang ayah.

Meskipun ia namja yangterlihat menyebalkan, percayalah ia adalah namja yang pandai dan tidak sedikit gadis di luar sana yang ingin menjadi kekasiih seorang Kim Jongin (termasuk author) -_-

Jongin menaiki anak tangga di rumahnya sebelum suara sang ayah menghentikan langkahnya

"Jongin" panggil sang ayah, merasa di abaikan oleh Jongin ia meneruskan pembicaraannya dengan suara lantangnya dari ruang tengah

"Minggu depan kita harus menemui keluarga paman Ahn" Ucap Kim Seung So –ayah Jongin- Jongin hanya terdiam sejenak lalu melanjutkan langkahnya menaiki anak tangga satu persatu tanpa menghiraukan ayahnya. Jongin menutup pintu kamarnya dengan kasar, sehingga dapat terdengar dari penjuru ruangan itu, termasuk terdengar hingga ruang tengah.

"Dasar anak keras kepala" ucap Kim Seung So, eomma jongin hanya tersenyum melihat suaminya yang Nampak kesal dengan kelakuan merajuk anak semata wayang mereka, See Jihn –eomma Jongin- lalu bangkit dari posisi tempat duduknya.

"Mau kemana?"

"Menemui putra tampanku yang keras kepala" Ucap See Jihn sambil tesenyum, suaminy hanya mengangguk.

Wanita paruh baya itu lalu pergi dari hadapan Seung So, enaiki tangga satu persatu lalu berhenti ketika sudah sampai pada depan pintu kamar Jongin, ia mengetuk perlahan pintu itu.

"Boleh eomma masuk?" ucap See Jihn pelan, merasa tak mendapat jawaban dari anak semata wayangnya ia membuka pintu secara perlahan dan memasuki kamar Jongin.

Ia melihat Jongin yang sedang menidurkan dirinya di atas ranjang besarnya, dan selimut putih lembut yang menutupi seluruh tubuh namja tampan berkulit tan itu.

Wanita paruh baya itu berjalan mendekati ranjang putra nya, dan menduduki dririnya pada tepi ranjang, membuka perlahan selimut yang menghalangi tubuh Jongin, melihat anaknya yang sedang pura pura tidur.

"Jangan pura pura tidur Jongin" Ucap sang eomm sambil membelai surai coklat sang anak.

Jongin tak membalas perkataan eomma nya, ia malah kembali menutupi dirinya dengan selimut yang sempat eomma nya tadi buka, hingga kini tubuhnya kembali terkubur di balik selimut halus itu.

See Jihn tersenyum geli melihat tingkah anak semata wayangnya yang terlihat masih manja di depan eomma nya, sedangkan jika dengan appa nya menjadi orang yang sangat keras kepala.

Jongin lalu membuka selimutnya dan melihat sang eomma masih berada di sampingnya dan mengukir senyuman untuknya.

Namja itu lalu mejulurkan tangannya pada pinggang sang eomma dan menenggelamkan kepalanya pada perut datar See Jihn.

"Eomma, tak bisakah eomma berkata pada appa, sungguh ini seperti ide gila, dia kira aku tidak tampan? Hingga harus di carikan jodoh"

"Wae sayang? Kau belum melupakan gadis itu?" ucap sang eomma menggoda anaknya.

"A-aani, pokoknya aku tidak mau" rajuk Jongin

"Dengarkan eomma pria tampan" Jongin menyetarakan duduknya dengan sang eomma, meninggalkan pelukannya dari perut sang eomma, persinggahan pertama paling nyaman sebelum atap sekolah.

"Kau harus membuka hati mu untuk gadis lain di luar sana, hanya karena menunggu gadis yang belum tentu pulang untukmu? Ayolahh sayang kau sudah besar bukan? Mau sampai kapan kau mempermainkan hati gadis di luar sana lalu kau patahkan sesuka hatimu? Kau juga berhak menolak jika kalian sudah bertemu nanti" ucap sang eomma. Memang benar yang di ucapkan See Jihn eomma Jongin, namja tampan itu selalu bergonta ganti pasangannya tanpa menseriusi hubungan mereka, Jongin akan memutuskan mereka jika Jongin sudah tidak ingin atau bosan.

"Dia gadis yang baik, pintar dan tidak kalah cantik dengan gadis gadis lainnya" lanjut sang eomma.

"Eomma mengenalnya?" See Jihn hanya mengangguk

"Tapi eomma tidak pernah bertemu dengannya hehe, eomma yakin Jongin, gadis itu sama dengan yang di bayangkan eomma" Jongin kembali pada posisi awalnya, menutup dirinya dengan selimut tebalnya

"Itu sama saja eomma belum tau" ucap Jongin dari dalam selimut "Baiklah akan ku coba, tapi dengan syarat aku berhak menolak" gumam Jongin lagi masih dalam selimut. See Jihn tersenyum menang, setidaknya ia selalu berhasil membujuk dan membuat Jongin sedikit luluh. Tidak, Jongin memang selalu luluh dan meurut jika eomma nya sudah angkat bicara,.

.

Jongin memarkirkan mobilnya di tempat biasa, bibirnya tersenyum ketika melihat mobil si telinga lebar juga baru saja memasuki area parkir.

Jongin bergidik ngeri ketika melihat Chanyeol tersenyum idiot pagi ini.

"Kau kenapa dobi?" tanya Jongin

"Behenti mengataiku dobi Kamjong sialan!" umpat Chanyeol sebal, lalu kembali tersenyum idiot.

"Dasar gila!" ucap Jongin lalu mendahului langkahnya meninggalkan Chanyeol yang masih berimajinasi sambil tersenyum idiot seperti orang gila baru. Chanyeol lalu menyusul Jongin sambil masih tersenyum gila. Sungguh dia sudah seperti orang gila sekarang, bahkan tidak sedikit siswa yang berpapasan dengan Chanyeol melihat Chanyeol dengan tatapan anehnya.

"Jangan berjalan denganku, bisa bisa aku di kira gila juga sama sepertimu" ucap Jongin.

Langkah Jongin terhenti ketika melihat seorang gadis mungil yang sedang berjalan di samping wali kelas Jongin.

"Bukankah itu gadis yang kemarin?" ucap Chanyeol

Jongin hanya terdiam lalu melanjutkan jalannya untuk enuju ruang kelas, pasalnya jam pelajaran akan di mulai 30 menit lagi.

"Hello baby Baekhyunii" ucap Chanyeol ketika memasuki kelas dan menemukan Baekhyun yang juga baru saja sampai pada kelas. Jongin hanya berdecih sebal kepada sahabatnya yang kelewat aneh itu, ia lalu mengambil posisi duduknya lalu mengeluarkan buku tebal.

"Kau serius akan melanjutkan ke situ" ucap Chanyeol yang baru saja duduk di samping Jongin

Jongin hanya mengangguk tanpa menjawab pertanyaan sahabat telinga peri nya itu

"Kenapa?" ucap Jongin.

"Ani, hanya saja aku tidak yakin jika ada dokter bedah sepertimu" ucap Chanyeol sambil menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.

Jongin melayangkan satu jitakan pada kepala Chanyeol

"Hyaaa! Kamjong! Sakit bodoh" ucap Chanyeol, tidak lama kemudian wali kelas mereka datang memasuki kelas, hari ini memang ada jam pelajaran dari wali kelas .

"Perhatian"

"Kalian kedatangan murid baru" ucap wali kelas. Semua urid saling memandang teman sebangku mereka masing masing. Bukankah ini sudah tahun akhir dan akan mendekati ujian akhir, kenapa masih ada saja murid baru, gumam Jongin. Tidak lama kemudian seorang gadis mungil dengan surai hitam yang panjang dan sedikit bergelombang di bagian bawah memasuki ruang kelas.

'Bukankah itu' gumam Jongin dan Chanyeol dengan wajah yang sama sama terkejutnya

"Perkenalkan namamu nak"

"Anyyeonghaseyo, Do Kyungsoo imnida" ucap gadis bermarga Do itu sambil membungkukan dirinya dan sedikit tersenyum kaku.

.

TBC

Tadinya mau aku kasih prolog, tapi enggak usah deh yaa kayaknya nggak terkesan suprice gitu hehehehe. Oke aku tunggu review kalian readers^_^