perlu diingat !!!

Naruto, Tetsuya dkk bukan punya Kira.

Kira masih baru, dan masih belum punya pengalaman dalam menulis cerita. Kira minta maaf kalau nanti ceritanya tidak sesuai dengan yang kalian harapkan.

Mohon bantuannya.

1. Sekilas

Sore hari di Konoha High School.

" Naruuu.. ayo main.."teriak penuh semangat dari pemuda dengan tato segitiga di pipinya.

" Hn, daripada kau Cuma duduk-duduk saja dobe."setuju pemuda berambut raven mencuat.

" Huh?"respon bingung diberikan gadis bersurai pirang panjang dikuncir berantakan.

" Dobe."sindir si raven.

" Apa kau bilang teme."teriak si gadis kesal. "haahh... sudahlah aku mau pulang.. sebentar lagi Tetsu pulang."lanjutnya bosan. Ia sedang malas berdebat .

" Wahh.. sejak kapan kau jadi pengecut Na ru chan."pancing pemuda bermarga inuzuka yang belum menyerah membujuk Naruto.

Yup gadis itu bernama Naruto. Tepatnya Naruto Kuroko. Gadis 16 tahun berwajah cantik namun sedikit berandal. Terkenal dalam bidang akademik dan non akademik di sekolah. Karena memang dia masuk sekolah yang terbilang elite itu dengan beasiswa.

" Hoo... kau menantangku Inu.."sahut Naruto dengan seringai meremehkan.

Inu alias Kiba Inuzuka hanya mengangkat bahunya cuek. Hal ini membuat seringai Naruto makin lebar. Yang lain?

Entahlah.

" Baiklah.. kalian boleh melawanku bersama-sama."tantang Naruto sambil meninggikan ikat rambutnya.

Dengan pelan Naruto mulai melepas dua kancing atas seragam putihnya sehingga menampilkan tangtop jingga ketat kesukaannya.

Gulp..

' Sial.. kalau gini mana bisa konsen mainnya.'batin anak cowok kompak.

' Dobe. Kau keterlaluan.. calm down Sasuke.. kau sudah punya Sakura. Tapi punya Sakura kalah besar dengan punya si baka dobe. Ugh..'batin Sasuke menyadarkan pikiran kotornnya sambil menutup hidung.

' Meski tak sebesar milik Temari, punya Naruto terlihat lebih padat. "cowok bermarga Nara itu bahkan sudah melupakan kantuknya.

' Hehehe.. ini yang aku tunggu-tunggu..'pikir Kiba dengan senyum mesumnya.

" Anoo... sebaiknya aku tidak ikut bermain. Kakiku sedikit nyeri.' ujar cowok berambut coklat panjang aka Hyuga Neji. 'Dengan begini aku bisa puas melihat kedua benda itu memantul. boing boing boing'lanjut batin Neji nista.

" sepertinya aku juga.."

" Aku juga.."

" Begitu pula denganku.."

" Hmm... jadi?"tanya Naruto memastikan?.

Gulp..

' Inu sialan...' batin SasuShika.

" Hohoo.. jadi kalian bertiga yang akan melawanku?" ujar Naruto melihat SasuShikaKiba di depannya.

" heehe.." ketiganya tersenyum canggung.

Priiittt..

Pertandingan tiga lawan satu dimulai. Naruto dengan lincahnya melewati ketiganya sambil mendrible bola. Mungkin bisa dibilang berdua karena Kiba entah sejak kapan hanya berdiri mematung dengan senyum mesumnya setelah mencoba merebut bola dari Naruto. Abaikan.

" Naru chaaan.." seru gadis bersurai pirang pucat membuat si empunya nama menoleh bingung.

" Ino?" gumamnya menyebut nama gadis itu

" Kau lupa.. Sekarang sudah jaam pulang Tetsuya.."teriaknya sambil menunjuk jam di dinding gym yang menunjukkan pukul 02.15, lima belas menit setelah kepulangan Tetsuya.

Naruto melihat jam dan tersentak kaget.

" Nanii.."teriaknya kaget sambil membuang bolanya asal. Berlari sambil mengancingkan bajunya dan menyambar tasnya yang ada di pinggir lapangan.

Mengindahkan tatapan horor teman-temannya saat akan menuju pintu gym karena terlalu fokus pada kancing bajunya.

Brukk..

Naruto terjatuh sambil meringis sakit. Kancing seragamnya yang belum terpasang sempurna kembali terlepas. Ikat rambutnya yang memang hampir terlepas sekarang entah jatuh kemana menyebabkan surai pirang sepunggungnya tergerai indah.

lima pasang mata menoleh bersamaan.

' ca cantik..' batin kelimanya.

' mengagumkan'batin seorang berambut biru gelap diantara mereka saat melihat sedikit bagian dada Naruto.

Bangkit dari jatuhnya sambil meneput roknya yang kotor Naruto segera meminta maaf sambil membungkukkan badannya.

" Gomen.. saya buru-buru."ujarnya lalu kembali pergi.

Menghiraukan sepasang iris berbeda warna yang menatapnya intens.

" Naru.. kau melupakan bukumu.."seru Ino sambil melambaikan buku tulis milik Naruto yang sebelumnya dipinjamnya.

" Berikan saja sama teme."balas Naruto yang sudah menjauh.

" ck. Dobe."gerutu Sasuke.

Hening.

Mereka masih menatap kepergian Naruto.

Tap tap tap

Keheningan terpecah oleh langkah kaki yang terdengar tegas dari pemuda bersurai merah.

' Naru?'batinnya menarik sedikit sudut bibirnya.

" kita mulai latihan."serunya menyadarkan lamunan semuanya.

" Ha'i."balas semuanya kompak.

Latihan pun kembali dimulai.

" Shintarou?"panggil pemuda dengan iris berbeda warna pada pemuda bersurai hijau di sampingnya.

Shintarou, Midorima Shintarou mengalihkan pandangannya pada pemuda itu.

" Kau tahu gadis tadi?"

" Kau tak tahu Akashi?"serunya tak percaya. Tentu saja, Seijuro, Akashi Seijuro yang terkenal mengetahui segalanya tak mengenal primadona sekolah. Kemana saja kau Akashi?

Sadar dengan apa yang barusan diucapkannya segera dia melanjutkan perkataannya sebelum benda keramat kesayangan Akashi melayang.

" Oh.. dia Naruto, Naruto Kuroko siswi beasiswa kelas XI A, yatim piatu yang diadopsi keluarga Kuroko, unggul dalam bidang non akademik juga akademik, selalu mendapat tiga besar di kelas, terkenal dengan kecantikan, keramahan dan kebaikannya..."

" Sepertinya kau tahu banyak tentangnya ne Shintarou?"suara datar Akashi memotong penjelasan Shintarou.

" T tidak.. itu hal umum yang diketahui siswa siswi di sini."jawab gugup Shintarou sambil menaikkan kacamatanya. Jangan lupakan dengan tangannya yang menggenggap erat boneka kodok yang merupakan lucky itemnya hari ini.

Hening

Tap tap

Hahhh...

Menghela napas lega saat melihat Akashi yang berjalan menjauh menuju teman-temannya yang sedang berlatih. kali ini dia selamat. Well, memang itu adalah hal umum yang diketahui murid KHS. Dan Shintarou mengetahuinya karena dia juga mengagumi juniornya itu. Tapi, mulai sekarang sepertinya dia tidak bisa berharap lebih.

Sekian..

Kira minta maaf kalau ceritanya kurang memuaskan dan ide yang terlalu pasaran.

tbc.