"Hey, Mingyu."
"Apa?"
"Kau ingin kupukul ya? Jawab dengan lebih sopan!"
"Haaah, baiklah, ada apa Jeon Wonwoo Hyungnim?"
"Nah. Begitu lebih baik."
"…"
"…"
"Hyung, serius, kau membuatku kesal. Kau ingin bicara tentang apa sih?"
"Hah? Apa, ya? Aku lupa."
'Tahan, Kim Mingyu. Tahan, bagaimanapun dia lebih tua, jika kau pukul kau akan kena masalah yang lebih parah'
"Kau ingin mengetes kesabaranku, ya, Hyung?"
"Tidak. Tunggu sebentar aku ingat-ingat dulu."
"…"
"…"
"…"
"…"
"Sudah, Hyu—"
"Sst! Jangan mengganggu!"
"…"
"…"
"…"
"…"
"…"
"AHA!"
"YA! Kaget aku! Pelan-pelan saja Hyung, aku masih disini, tidak perlu berteriak. Jadi apa kau ingat?"
"Kau benar-benar ingin kupukul ya? Baiklah lupakan. Jadi yang ingin kukatakan adalah—"
"Apa? Apa?"
"—kudengar berciuman itu rasanya seperti lemon."
"…"
"Hanya itu Hyung? Hanya untuk itu kau membuang sepuluh menit yang berarti dalam hidupku?"
"Jangan berlebihan. Dasar alay."
Ternyata Jeon Wonwoo mengerti Bahasa sini, ya.
"Hyung, kenapa kau polos sekali. Hal-hal seperti itu pasti bohong, Hyung."
"Tapi sumbernya mengatakan kalau hal ini benar-benar nyata."
"Kau serius? Apa kau yakin? Masa sih? Beneran? Beneran ngga nih? Masa iya sih? Yak—hmmph!"
"Berhentilah mengoceh. Kim Mingyu, jika kau tidak percaya, ayo kita buktikan!"
"HAH?"
"Soalnya kalau kita tidak membuktikannya, kita tidak akan pernah tau tentang kebenarannya. Jika ini salah, berarti sumbernya yang berbohong, bukan aku. Baiklah, Mingyu. Ayo kita lakukan. Satu, dua,ti—"
"Ya! Ya! Ya! Hyung berhenti sebentar!"
"Ada apa?"
"Kenapa malah Hyung yang ada di atasku seperti ini? Tidak lucu, Hyung! Geser!"
"Aduh, kenapa mendorongku, sih, Kim Mingyu? Untung di bawahku ini kasur, kalau ini lantai, mati kau."
"Hehe, begini kan lebih baik, Hyung. Aku mulai ya Hyu—Aduh Hyung kenapa sih? Kenapa membekap mulutku?"
"Sebentar, bukannya kau tidak suka Lemon, Kim Mingyu? Bagaimana jika rasanya benar-benar seperti lemon?"
"Sudahlah, Hyung. Kita pikirkan itu nanti saja. Aku mulai ya, Hyung."
"…"
"…."
"..nnhh…"
"Sebentar Hyung, ada sisa saliva di sekitar bibirmu. Biarkan aku menjilatnya."
" …baiklah…"
"…"
"…"
"…"
"…haah…haah..haah"
"Bagaimana Hyung? Apakah rasanya seperti lemon?"
"Aku tidak tahu…"
"Ayo coba lagi, Mingyunie~"
"Dasar bodoh. Aku tidak akan berhenti sampai kita tahu rasanya, okay Hyung?"
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
"Okay."
Terinspirasi dari doujinshi KageHina yang aku baca bertahun-tahun lalu dan tahu-tahu aja keinget lagi.
