Baiklah, ini adalah sebuah kisah tentang kematianku. Bukan! Tenang saja, ini bukan cerita horor ataupun sedih. Kuharap cerita ini akan menyenangkan untuk kalian. Jadi, kita mulai saja ceritanya.
Pada zaman dahulu kala, ada sebuah kerajaan yang dipimpin oleh seorang raja dan ratu yang bijaksana. Sang raja tampan memiliki perawakan yang tenang, santun dalam berbicara, cerdas, dan intuitif. Ia bernama Namikaze Minato. Tentu ia didampingi oleh seorang ratu yang tepat untuknya. Sang ratu bernama Uzumaki Kushina. Ia adalah wanita yang cantik memiliki rambut merah, panjang dan kepribadian lembut (meski terkadang seperti gadis tomboy) dan baik hati. Mereka kedua sangatlah berbahagia.
Kebahagiaan mereka bertambah dikala akan hadirnya bayi kecil mereka. Yup, Kushina sedang hamil 8 bulan dan sebentar lagi akan melahirkan. Kebahagian itu bukan hanya dirasakan oleh mereka, tapi juga oleh masyarakat. Banyak orang yang menantikan kehadiran malaikat kecil tersebut.
Tidak perlu waktu lama, waktu yang ditunggu-tunggupun tiba. Sang ratu melahirkan. Seorang anak laki-laki bersurai pirang bermata biru langit dengan tiga goresan dimasing-masing pipinya yang sangat manis itu akhirnya terlahir kedunia dengan disambut kebahagian semua orang. Dan kalian tahu, dialah Naruto Uzumaki.
Raja dan ratu pun mengadakan pesta menyambut kelahiran Naruto. Dalam pesta itu, sang ratu menyanyikan sebuah lagu indah untuk bayinya. Sedangkan sang raja, ia memberikan Naruto sebuah kalung dibuat khusus dari Crystal Gem yang indah.
Semua orang diundang kepesta tersebut dan dapat melihat sosok malaikat kecil itu. Semua orang terpana melihat Naruto. Ia begitu manis untuk ukuran seorang bayi laki-laki. Dan hal itu memikat hati seorang pangeran dari kerajaan lain.
Sabaku no Gaara, pangeran yang masih berumur 5 tahun, jatuh cinta pada seorang bayi yang baru saja lahir. Dan ia ingin memilikinya untuk dirinya sendiri. Tapi apa yang ia bisa perbuat. Tentu saja Naruto milik orang tuanya. Tapi, hati Gaara sudah terlanjut terpikat dan ia akan melakukan apapun untuk memilikinya. Ya, apapun.
Seminggu telah berlalu sejak kelahiran Naruto. Kebahagianpun selalu menyelimuti keluarga tersebut. Namun, semua itu segera berubah.
Disuatu tengah malam, Naruto diculik oleh seseorang yang tak dikenal. Raja dan Ratu berusaha untuk menemukan Naruto. Namun, Naruto tetap tidak ditemukan. Kesedihan pun hadir dalam keluarga itu.
Akhirnya, setiap tahun dihari kelahiran Naruto, sang ratu selalu menyanyikan lagu yang ia nyanyikan untuk Naruto. Berharap suatu hari Naruto akan kembali pada mereka. Meskipun bertahun-tahun berlalu, sang ratu akan terus bernyanyi setiap tahunnya.
Tapi tanpa diketahui siapa pun, di suatu pondok indah yang untuk kesana harus melewati sebuah hutan yang gelap, seorang anak laki-laki bersurai merah tengah setia memandang dan merawat bayi kecil bersurai pirang dengan penuh kasih sayang. Ia memerintahkan kakaknya untuk merawat bayi itu, sedangkan ia sendiri akan bersama bayi itu dikala malam tiba dan tidur tepat disamping bayi itu.
Ia tidak akan menyerahkan bayi itu pada siapapun.
"Naruto... you're my little Kitsune,"
Sleeping Beauty?
Disclaimer : Aku inginnya punyaku! Tapi, ini milik Masashi Kishimoto
Pairing : SasuNaru, GaaNaru
Rate : T
Warning : AU, OOC, Typo, Alur kadang nggak jelas, Shounen-ai, dll.
m(_ _)m
"Kitsune, bangun sudah siang," ucap seorang wanita cantik membangun seorang pemuda yang malah semakin menutupi dirinya dengan selimut tebalnya.
"Engg... masih ngantuk, Kak Temari," lirih pemuda itu pelan.
"Apa yang akan dikatakan Gaara bila ia melihatmu seperti ini, hm, Kitsune?" ucap Temari membuka jendela kamar membiarkan cahaya mentari yang hangat menyinari kamar sederhana itu.
"HAH! Gaara akan kemari sekarang?" tanyanya segera bangkit dari tidurnya.
"Iya, tapi nanti malam. Oh ya, aku akan pergi keluar hutan untuk membeli keperluan untuk beberapa hari kedepan jadi mungkin aku akan pulang lusa nanti. Untuk sarapan dan makanan sampai lusa nanti, sudah kusediakan untukmu," ucap Temari dengan pergi keluar kamar.
"Uh... kenapa Kak Temari boleh keluar hutan, sedangkan aku tidak boleh," ucap Kitsune dengan sedikit cemberut.
Pemuda bernama Kitsune itu pun melangkahkan kakinya ke kamar mandi. Dibasuhnya dengan pelan kulit tan lembut miliknya. Meski ia ini laki-laki, ia terlihat sangatlah manis. Dibiarkan tubuhnya berendam di air yang hangat, merasakan kenyaman yang sangat menyenangkan.
Tanpa disadarinya ia menyanyikan sebuah lagu. Ia sendiri tidak tahu dari mana ia mengetahui lagu yang ia nyanyikan ini. Tapi entah mengapa, lagu ini seperti sudah tersimpan dengan sangat baik diingatannya dan tidak bisa ia lupakan. Setiap kali menyanyikannya ia selalu merasakan perasaan rindu.
"Kitsune, apa itu kau yang bernyanyi?" teriak Temari yang menyadarkan lamunan Kitsune.
"Iya,"
"Kuingatkan untuk tidak menyanyika lagu itu didepan Gaara, ia tidak menyukainya. Dan jangan terlalu lama berendamnya, aku tak mau Gaara khawatir karena kau jatuh sakit, mengerti?"
"Iyaa..."
"Ya sudah, aku pergi dulu," teriak Temari yang kemudian masuk melewati hutan yang gelap itu.
Tidak lama kemudian, Kitsune menyudahi acara berendamnya dan mengeringkan tubuhnya. Dikenakan olehnya sebuah kemeja putih yang kebesaran untuk tubuhnya yang mampu menutupi sedikit bagian bawah tubuhnya. Dan pakaian itu, membuat Kitsune terlihat lebih menggoda. Ia juga tak melupakan kalung kesayangan yang sudah dimilikinya sejak kecil.
Selesai berpakaian, Kitsune berjalan menuju ruang makan, disana sudah tersedia sebuah sup hangat. Dimakannya perlahan sup hangat itu dengan memikirkan berbagai hal. Memikirkan bagaimana keadaan diluar hutan yang mengelilingi pondok tempat ia tinggal ini.
Meski hanya sebuah pondok. Tapi pondok ini begitu nyaman dan indah. Namum ingin sekali Kitsune untuk keluar dari tempatnya selama ini meski untuk sekali saja. Tapi, bila ia melakukan itu, ia akan menghancurkan hati seseorang. Seseorang yang sangat mencintai dirinya selama ini.
Selesai makan, Kitsune pun bangkit dari duduknya dan segera membersihkan piring yang kotor itu. terlalu terlena dengan pikirannyaa hingga tidak menyadari kehadiran seseorang yang sekarang tengah memandang intens dirinya.
Orang tersebut berjalan perlahan mendekati sosok Kitsune yang membelakangi dirinya itu. Dengan perlahan pula ia memeluk sosok pemuda pirang itu.
Kitsune sangat terkejut karena tiba-tiba saja ada yang memeluknya dari belakang. Dengan cepat ia menoleh untuk melihat siapa orang ini. Dan ternyata ia adalah,
"Gaara!? Kenapa kau ada disini? Kau mengagetkanku saja," ucap Kitsune tenang sudah mengetahui ternyata yang memeluknya adalah Gaara.
"Kenapa kau seperti itu? apa kau tak suka aku berada disini?" tanya Gaara masih dengan tetap memeluk Kitsune.
"Bukan begitu, kupikir kau akan datang pada malam hari,"
"Memang apa yang sedang kau pikirkan hingga tidak menyadari keberadaan diriku?"
"Aku hanya berpikir seperti apa dunia dibalik hut -"
"Jangan pernah berpikir tentang hal itu!" ucap Gaara dingin memotong perkataan Kitsune.
"... iya, tenang saja, aku tak akan pergi kemana-mana," ucap Kitsune tersenyum hangat.
Sebenarnya ia sangatlah ingin keluar dari tempat ini. Tapi ia juga tahu, Gaara tidak akan membiarkan ia meninggalkan tempat ini. Sudah sejak lama ia mengetahui kalau dirinya sengaja disembunyikan Gaara dari dunia diluar sana. Ia sendiri tidak tahu memangnya ada apa diluar sana. Tapi yang ia tahu pasti, Gaara tidak akan membiarkan siapapun mengambil dirinya dari Gaara.
"Oh ya, Kitsune, aku tidak bisa berlama-lama disini dan sepertinya aku tidak akan kesini untuk dua hari kedepan karena ada urusan yang harus aku lakukan," ucap Gaara.
"Oh, makanya kau mengunjungiku sekarang, hm?" goda Kitsune sedangkan Gaara semakin mempererat pelukannya.
Dan sebuah ide muncul diotak Kitsune, bila Gaara tidak bisa kesini dan Kak Temari yang baru pulang lusa nanti. Berarti ia memiliki waktu yang cukup untuk ia pergi keluar dari hutan dan kembali kesini. Ia bisa melihat dunia dibalik hutan ini.
"Temari kemana?" tanya Gaara tiba-tiba.
"Ah, Kak Temari? Ia, Kak Temari... ia... pergi, pergi mencari buah, iya, dia mencari buah, baru saja pergi, mungkin, mungkin sebentar lagi ia akan kembali, hehe" ucap Kitsune berbohong.
"Hm? Ya, sudah, kalau begitu aku pergi dulu. Kau harus berhati-hati," ucap Gaara mengecup kening Kitsune.
"Iya," jawab Kitsune.
Gaara pun pergi, meninggalkan Kitsune yang mulai menyusun rencana agar ia keluar dari tempat ini bersama dengan Kurama, rubah peliharaannya, dan kemudian kembali lagi ke pondok ini.
Sedangkan ditempat lain dihari yang sama, seorang pemuda tampan bersurai raven dengan mata onyx-nya menatap sekeliling karena tersesat didalam sebuah hutan yang gelap. Pemuda bernama Uchiha Sasuke itu terus berjalan meski ia sendiri tidak tahu dimana jalan keluarnya.
Karena terlalu santai berjalan dan melihat-lihat, ia tidak melihat jalan didepan dan akhirnya tergelincir. Tubuhnya terus berguling-guling melewati semak-semak belukar membuat pakaiannya robek sana-sini. Akhirnya, tubuhnya berhenti berguling. Badannya sekarang terasa sangat sakit.
"Sial! Ini semua karena si keriput sialan yang menipuku," ucap Sasuke dengan merasakan sakit ditubuhnya saat ini. Dengan terhuyung ia berjalan kembali.
Kemudian, ia mendengar suara nyanyian. Tapi tidakkah aneh, didalam hutan yang gelap ini terdengar suara seseorang bernyanyi. Dan suaranya juga merdu. Tanpa disadari, Sasuke berjalan menuju asal suaru itu. Perlahan ia melihat seberkas cahaya didepan sana ditempat suara itu berasal. Ia terus berjalan menuju asal suara itu.
Akhirnya ia sampai di tempat bercahaya itu, dan saat itu pula kegelapan menyelimutinya. Ia pingsan.
BRRUUKKK
Suara itu segera menarik perhatian seorang pemuda pirang yang tak lain adalah Kitsune. Dihampirinya asal suara itu dan menemukan seorang pemuda raven terbaring tak sadarkan diri.
"Siapa dia?"
m(_ _)m
Sasuke POV
Kurasakan seluruh tubuhku begitu sakit. aku berusaha mengingat-ingat apa yang terjadi. Oh ya, aku tergelincir dihutan gelap itu, lalu aku mendengar suara dan berjalan menuju asal suara itu. sepertinya setelah itu aku pingsan. Tapi tunggu dulu, apakah rerumputan terasa empuk dan lembut seperti ini? Lagi pula ini lebih terasa seperti sedang berbaring diatas kasur.
Aku pun perlahan membuka mataku, bukan langit biru yang menyambutku tapi yang kulihat adalah langit-langit kamar. Dan yang pasti kamar ini bukan kamarku, karena langit-langit kamarku lebih bagus dari ini. Lalu, aku dimana?
"Kau sudah sadar?" tanya sebuah suara.
Kumenoleh ke asal suara itu dan melihat seorang pemuda tengah tersenyum kearahku. Ia... sangat manis.
"Hei, apa kau bisa mendengarku? Kau sudah tidak apa-apa? Hei, ayolah, jawab pertanyaanku... tunggu, jangan-jangan kau gagu ya? oh... maafkan aku, aku tak bermaksud. Kalau begitu ini kertas dan pensil. Nah, sekarang kau bisa menulis apa yang ingin kau katakan. Silakan, jangan sungkan," ucap pemuda pirang manis itu dengan menyerahkan kertas dan pensil padaku.
Dia dengan seenaknya menyimpulkan kalau aku ini gagu? Pemuda ini memang manis tapi ternyata ia..
"Bodoh," ucapku.
Sedikit wajah kaget muncul diwajah manisnya. Namun ia kembali tersenyum dan bertanya,
"Maaf, tadi anda berkata apa?"
"Bodoh! Dasar bodoh! Hn? kenapa kau diam? atau jangan-jangan kau ini tuli, heh, Dobe,"
Tidak perlu waktu lama wajahnya memerah dan teriakan yang keras menyambut telingaku.
"AKU BUKAN DOBE, DASAR TEME! AKU INI KITSUNE,"
"Hn," tanggapku.
Dan sekarang ia terlihat kesal, tapi wajah kesalnya manis juga.
"Hn itu apa Teme?"
"Hn,"
"Teme! Kau in-"
"Ini dimana?" potongku.
Kemudian ia terdiam dan sepertinya mulai mengatur emosinya dengan menarik nafas panjang dan menghembuskannya kembali.
"Ini dikamarku, setidaknya berterima kasihlah karena aku sudah menolongmu,"
"Hn" jawabku yang kemudian bangkit dari tempat tidur.
"Itu bukan berterima kasih tahu. Eh, kau mau kemana?" tanyanya.
"Pulang," jawabku singkat dan bila dilihat lagi kenapa pemuda pirang ini hanya memakai kemeja saja. Memang sih, kemeja itu bisa sedikit menutup bagian bawahnya. Dia terlihat sexy. Argghh... apa yang aku pikirkan.
"Hei, maksudmu pulang itu, keluar dari hutan ini?" tanyanya lagi memandangku terus menerus.
"Iya, Dobe,"
"Hei, sudah kukatakan namaku ini Kitsune, bukan Dobe, Teme! Oh ya, namamu siapa?" tanya Kitsune mengikutiku.
Tunggu, ia tidak mengenaliku? Sepertinya pemuda ini memang benar-benar menarik. Untung aku mengikuti kata-kata si keriput itu. Berguna juga si keriput itu jadi kakakku.
"Sasuke, namaku Sasuke," jawabku.
"Pekerjaanmu?" tanya Kitsune.
"...Tukang kayu bakar," bohongku.
"EHHH! Sungguh? Tapi tak mirip ah,"
"Hn,"
"Em... Sasuke, boleh aku minta sesuatu padamu?" ucapnya ragu-ragu.
"Hn?"
"Tolong bawa aku keluar dari tempat ini,"
"Imbalannya?" tanyaku.
Tampak ia berpikir sejenak, dan kemudian sepertinya ia mendapatkan jawabannya.
"Apapun," jawabnya.
"Hn?"
"Imbalannya adalah apapun yang kau inginkan dariku,"
"Baiklah, kau boleh ikut,"
'Heh... pemuda ini memang menarik,'
Dan Kitsune pun pergi bersama dengan Sasuke. Tidak lupa rubah peliharaan Kitsune yang setia menemaninya. Mereka tidak akan pernah menyangka bahwa pertemuan mereka akan merubah segalanya.
End Sasuke POV
Sementara itu, ditempat lain diwaktu yang sama, Gaara tengah berjalan melewati gelapnya hutan.
'Setelah aku kembali, aku akan melamar Kitsune dan membuatnya menjadi milikku selamanya,' pikir Gaara.
Memang sudah sejak kecil ia ingin membuat Kitsune menjadi miliknya sendiri. Bahkan sejak melihat ia yang baru lahir, ia sudah memutuskan Kitsune akan terus jadi miliknya selamanya. Ia tidak akan menyerahkannya pada siapapun.
Namun, sesuatu menarik perhatiannya. Diatas sebuah semak-semak terdapat sebuah benda yang tidak mungkin ada ditempat seperti ini. Sebuah sobekan pakaian tersangkut disemak-semak itu. berarti ada orang lain dihutan ini dan mungkin.. Kitsune!
Dengan cepat Gaara berlari kembali menuju pondok tempat ia meninggalkan Kitsune. Ia berharap, semoga saja apa yang ia pikirkan tidak akan terjadi.
Namun kenyataan berkata lain. Kitsune miliknya tidak ada. Dan kemungkinan terbesar, sekarang ia bersama orang asing.
Dugaannya diperkuat dengan adanya dua buah gelas diatas meja. Ada orang lain yang bersama Kitsune tadi dan orang ini bukanlah Temari. Karena Temari memiliki gelas pribadinya. Dan bila dilihat dari kelakuannya tadi siang, sepertinya ia berbohong soal Temari yang pergi mencari buah.
PRRAANNGG
"Kitsune! Aku tidak akan membiarkanmu pergi! Akan kubunuh siapapun yang telah membawamu!"
Bersambung...
Wah... maaf, aku malah bikin cerita baru lagi :(
Berminat untuk mereview?
Maaf bila masih ada kesalahan dalam fic ini
Please review...
Terima kasih untuk yang sudah membaca dan mereview^^
Mohon kritik dan saran yang membangun^^
