Disclaimer © Togashi Yoshihiro-sensei
Warning!
AU banget, OOC kayaknya. Disini, Kurapika berperan sebagai perempuan
Her Crazy Story
Chapter 01 - Prologue
Ia sedang berjalan dipinggir hutan. Pakaiannya compang camping, robek sana sini. Rambut pirangnya kusut tak karuan. Kulit putihnya kotor karena ia tak mandi. Kini, ia sedang menuju kota terdekat dipinggir hutan. Ia bernama Kurapika. Ia sudah lama mengharapkan satu keajaiban. Yaitu, bisa tertawa lagi bersama teman-temannya.
Ketika ia sampai diluar kota, ia bersujud syukur(?) Tidak, ia pergi ke dalam kota itu, dengan sisa uang yang tak banyak, ia membeli baju baru dan beberapa roti juga air. Setelah ia mendapatkan semua itu, ia bergegas mencari penginapan. Dan ajaib, sebelum ia mencari penginapan, ia bertemu teman lamanya, Killua.
"Ku..rapika?"
Yang dipanggil langsung menoleh kebelakang.
"Astaga! Lama tak berjumpa! Bagaimana kaba-" bilaku tanya kabarnya, pasti ia akan jawab, "aku baik-baik saja, Killua." aku tahu itu. Batin Killua.
"Kenapa?"
"N.. Tidak. Kau sedang apa disini? Mencari penginapan?"
"Ping pong.. Aku sedang mencari penginapan. Killua, bisa carikan aku satu yang harganya juga murah?"
"Tak perlu repot, Kurapika. Kau tinggal tinggal dirumahku saja. Ayo, ikut aku. Akan kukenalkan dengan adik kesayanganku."
"Aku pulang."
"Kak Killua! Aku sudah lama menu- kak, siapa gadis itu?"
"Gadis? Oh, dia Kurapika, temanku. Kurapika, dia Alluka, adik kesayanganku."
"Jadi kau kak Kurapika? Temannya kak Killua!? Salam kenal, kak. Aku Alluka."
"Kurapika."
"Allu, bisakah kau antar dia kekamar?"
"Baik!" Alluka segera menggandeng Kurapika kekamarnya. "kak Kura, kau bau sekali. Kau harus mandi! Biar aku siapkan keperluanmu, ya? Oh, kita sudah sampai. Disini akan menjadi kamarmu."
"Te-terima kasih, Alluka."
"Biar ku siapkan mandimu dulu."
Kurapika menyapu kamar barunya. *ehem* maaf, CALON kamar barunya. Ternyata, Killua rumahnya besar juga, ya? Tunggu, dari mana dia mendapat semua uang ini?
"Haa~" Kurapika menghela nafas. Sebenarnya ia bosan, menghela nafas terus menerus. Namun, tak ada yang bisa ia lakukan. "Ya sudah, aku harus mempersiapkan barang-barangku. Eh?" ia baru ingat, kalau ia hanya membeli dua lembar baju. Itupun baju yang agak mencolok ke lelaki.
"Kak Kura.. Tempat mandimu sudah siap!"
"Terima kasih, Alluka." Kurapika keluar kamar "terima kasih dan maaf karena aku langsung merepotkanmu."
"Tak apa! Kau ini, salah satu temn baik kak Killua. Walau tak sebaik dan selucu kak Gon. Namun, kau tetap teman baik kak Killua. Ayo, mandi dulu."
"Terima kasih."
"Akan kutunjukkan dimana kamar mandinya. Mari ikut aku."
Setelah sampai dikamar mandi, ia lamgsung menggantung semua pakaian yang ia butuhkan. Juga melepas baju yang ia kenakan saat ini. Lalu, mulao berendam di bath up berisi air hangat.
"Hah~ nikmatnya. Tunggu, sudsh berapa lama aku tidak mandi, ya?" ia menghitung dengan jari. Setelah tahu sudah berapa lama ia tak mandi, ia tersentak dan tertawa. "Ya ampun! Ternyata aku tidak mandi sudah 15 hari! Pantas," ia mencium kedua ketiaknya. "Huek! Bau.. Haha.."
Setelah ia selesai, ia mengenakan handuk yang ada disitu dan membawa semua pakaiannya, termaduk yang ia gantung. Lalu ia menuju kekamsrnya.
"Hah~" dan, iyaps! Ia menghela nafas lagi. Entah untuk keberapa kslinya hari ini. "Pakaian kotorku, aku letakkan dimana, ya?" ia mencari tempat yang pas untuk ia letakkan. "Disini saja, dilantai."
Kurapika mengenakan baju yang ia beli dipasar tadi. Dan semua yang harus ia kenakan. Setelah selesai, Alluka mengetuk pintu kamarnya. Setelah dipersilahkan masuk, Alluka menghampirinya.
"Kak Kura, biar aku cuci pakaian kotormu." lalu ia pergi keluar kamar Kurapika.
"Tak usah, Alluka. Aku terlalu merepotkanmu."
Dibawah, Killua yang sedang asik menonton televisi, menengok keatas dimana Kurapika dan Alluka berada. "Sudah, tak usah sungkan, Kurapika. Dia sedang ingin berbaik hati padamu. Karena dia mendapat seorang teman perempusn."
"Eh? Benarka-"
"BOHONG! Kak Kura, jangan percaya kak Killua! Dia suka bohong. Sini, biar aku cucikan bajumu," Kurapika sempat melihat wajah Alluka yang memerah dan ia mengembangkan pipinya.
"Baiklah, Alluka. Tapi, antar aku juga, ya?"
"Kemana?"
"Ketempat cuci baju. Biarkan aku membantumu."
"Baik. Mari ikut aku."
Ditempat Killua, dia hanya terkekeh mendengar percakapan kedua gadis yang ada dirumahnya itu. Ia merasakan sakunya bergetar. Ternyata telfon masuk. Gon.
"Halo?"
[Killua, bisa kita ketemu? Kudengar Kurapika menghilang.]
Kurapika? Apa Gon tidak tahu, bahwa ia ada di- benar juga. Kurapika tidak memberitahu dan tidak ingin Gon tahu dahulu. Kalau ia tinggal dirumahku.
FLASHBACK~
"Terima kasih, Killua. Kau telah mengizinkanki tinggal dirumahmu sementara waktu."
"A-aku tak bilang kau tinggal sementara waktu! Kau.. Kau boleh tinggal disini, selamanya."
"Benarkah? Aku sangat menghargai kebaikanmu itu, Killua. Namun aku tak bisa. Aku tak bisa merepotkanmu fan Alluka lebih jauh lagi."
"A-aku dan Alluka tidak merasa direpotka, kok."
"Itukan perasaanmu saja. Nanto lama kelamaan, kau juga akan jengkel bila aku terlalu lama tinggal disini."
"Sudah, sana. Mandi! Kau bau sekali!"
"Ih, Killua jahat banget sih! Ya sudah, aku mandi dulu."
"I-iya."
"Sekali lagi, terima kasih."
END FLASHBACK~
[Killua?]
[Killua, apa kau disana?]
"Eh, iya! Kenapa?!"
[Ih! Kudengar, Kurapika menghilang. Aku dan Leoriobingin kau berkumpul ditempat biasa kita berkumpuk, bagaimana?]
"Ah, maaf! Aku tak bisa. Sampai nanti!"
[Tunggu, Killu-]
Sementara di posisi Gon..
"Tunggu, Killu..a."
"Kenapa, Gon?"
"Killua menutup telfonnys, Leorio."
"Benarkah?"
"Aku ingin tahu, sebenarnya dimana Kurapika berada. Aku sih punya feeling, bahwa Kurapika ada dirumahnya Killua saat in."
"Be-benarkah!?"
"Aku kan sudah bilang, itu hanya feeling-ku saja, Leorio. Aku tak tahu benar atau salah. Lagi juga,"
"Lagi juga?"
"Yang namanya feeling, pasti bisa salah sewaktu-waktu." kata Gon dengan nada yang dikecilkan.
-oOo-
A/N: prologue is finish! Aku minta maaf banget atas Typo yang terbang seenak udelnya(?) yang dapat merusak keindahan membaca mata anda sekalian-_- saya menyelesaikan chapter 00 ini sampai pukul setengah sebelas malam. oke, langsung saja, Review please? *kittyeye*
