Diclaimer: Aku nggak nyangka kalo bakal ngebuat fict yang berdisclaimer-kan Takeshi Obata n' Tsugumi Ooba lagi.. xD
Author's
Note:
Whew... akhirnya wahai akhirnya... fict ini pun jadi sekejap dalam 10
menit saja.. haha.. my
best record
nihh..
Err...
gimana yahh.. ini sebenernya side story dari "Akibat Gosipp,,,",
jadi kusarankan kalian membaca itu dahulu sebelum ini... )
Tapi
gapapa kalo kalian nggak mau, soalnya gue inih orang yang suka bikin
fict OOC, jadi asal kalian tau char2nya, it's
okay
lah... xD
Oia..
masalah puisi di dalem fict inih, itu... nggak tau gue kesambet
apaan pas bikinnya.. kadang emang gue bisa tiba-tiba jadi gombal
banget... gawat, nih...
Oke
deh.. met baca.. and jangan lupa reviewnya.. x3
Biar
bisa tau kekurangan n kesalahan di fict ini..
+++Six Pairs+++
"Matsu-chan!! Ini, aku bacakan puisiku padamu... hanya untuk Matsuko yang kucinta,"
Mikami pun bersandar di bawah pohon Akasia yang rindang dan sedang hijau-hijaunya. Mungkin itu karena musim semi hampir tiba.
"Hm? Aih, senangnya...!!! Mikami-kun, bacakanlah hanya untukku. Untuk yang kau cinta itu," katanya malu-malu-mau sambil duduk di sebelah Mikami dan bersandar manja pada bahunya yang tegap, tapi sangat lembut.
"Baik, baik... aku bacakan sekarang ya," katanya tanpa meminta jawaban Matsuda... Matsuko lagi. Dia pun mulai mengambil kertas yang terlipat di dalam sakunya, kemudian membukanya dan mulai membaca.
Isinya:
- - -
Matsu-chan, kaulah kegelapan dalam terangnya cahaya...
Cahaya keadilan Kira-sama, satu-satunya alasan hidupku...
Kaulah secercah keputus-asaan...
Di antara sejuta harapan...
Harapan akan Kira-sama,
yang akan menolong manusia dalam ketidak-adilan dunia.
Terkadang, daku pun bingung...
Kenapa harus ditakdirkan bersama Matsu-chan.
Karena dia, sama sekali tidak cantik, apalagi manis.
Cara jalannya pun kecentilan, seperti bencong yang keserempet selokan.
Tapi, akhirnya daku tahu.
Itu semua karena...
- - -
Belum selesai puisi itu dibacakan, Mikami menghentikan kata-katanya karena wajah Matsuko yang sudah tertekuk dua belas.
"Kenapa, sayang? Kamu nggak suka sama puisiku? Ini aku bikin dengan sepenuh hatiku, loh," kata pemuda bermata merah itu dengan raut khawatir.
"Huh, gimana mau suka coba!? Kamu sebenarnya buat puisi untuk siapa, sih?? Buat Kira-sama mu atau buat aku?! Kenapa yang dipuji Kira-sama terus, sementara aku dijelek-jelekin terus?" serbu Matsuko yang ternyata tidak suka dengan puisinya Mikami dan melepaskan sandarannya pada bahu Mikami.
Sekarang dia menggenggam tangan Mikami kuat sambil menghadapkan wajahnya ke arah Mikami dengan raut hampir menangis. Air matanya pun hampir keluar.
"Eh? Masa kamu nggak suka, sih? Hmm... kamu kan belum aku bacain sampe akhir, gimana kamu bisa tahu suka atau nggaknya, hmm??" Mikami membela diri. Ia pun mengeluarkan Rayuan no Jutsu-nya dengan mengelus kepala Matsuko, dan membelai rambutnya.
"He? Benarkah? Benarkah endingpuisimu tak akan mengecewakan aku?" kata Matsuko malu-malu. Tapi dia pun mulai menunjukkan raut wajah bahagianya, meski akan terlihat 'sedikit' menjijikan dengan pakaian maid barunya yang lagi-lagi... pink.
"Iya, dong. Mana mungkin aku bohong pada orang yang membuat darah pembelaku bergejolak begini?" bela Mikami sambil mengusap air mata Matsuko yang 0,001 lagi akan mengalir.
"Oke, deh. Bacain sekarang," katanya dengan senyum tipisnya yang sama sekali nggak anggun, apalagi cantik.
Jadi...
- - -
Tapi, akhirnya daku tahu.
Itu semua karena jiwaku...
Jiwaku yang bergejolak...
Hanya karena melihat orang kesusahan,
Dan orang jelek macam dirimu...
Cara jalanmu yang seperti orang gila pun...
Membuatku ingin membela orang jelek macam dirimu...
- - -
"Selesai deh, Sayang. Suka? Romantis banget 'kan?" kata Mikami membanggakan puisinya, yang paling ngaco sejagat.
"GRRRHHHH...!!!!!!! Lo itu kelainan atau gimana siehhh!?!??! Kaya gitu kok dibilang puisi??! Dasar wong edan!!! Kita putus sampai disini!! Aku udah nggak tahan lagi berada di sisimu!!" isak Matsuko dan akhirnya berlari membelakangi Mikami.
"Loh? Kok kamu kabur? Tunggu, dong!" Mikami yang berusaha mengejarnya pun akhirnya jadi kejar-kejaran.
Sementara itu di suatu tempat di dekat sana...
"Wuih, liat tuh, L! Mereka mesra banget yah? Kita juga nggak boleh kalah, nih!" Light merangkul L dan membelai rambutnya yang halus.
"Aih, Light bisa aja, deh! Eh? Perasaan tadi si Mikami ngebangga-banggain kamu banget, sih?" ujar L malu-malu yang diakhiri dengan raut penasaran ekstra khawatir.
"Hm? Ah, ituuu..." Light pun jadi bingung menjawabnya, karena tak tahu harus menjawab apa.
"Ohh... jadi ini yang selama ini terjadi di balik punggungku?? Selama aku asyik makan permen dan coklat sama Near, kamu mesra-mesraan sama Mikami??"
"Ha? Aku nggak selingkuh sama siapapun kok! Serpihan cintaku yang manis ini hanya untuk dirimu... tunggu, tadi kamu makan permen sama coklat itu dengan siapa??" Light mulai menyadari sesuatu. Sesuatu yang 'agak' gawat.
"Sama Near dong... Uppss..." L menutup mulutnya rapat-rapat. Dia kebablasan...
"Heh, itu 'kan kamu yang selingkuh di balik aku!? Kamu kok tega-teganya mengkhianati cintaku yang seputih coklat..." katanya dengan Uke mode.
"Eh, nggak kok, Light! Aku 'kan tipe Uke setia... iya 'kan pembaca?"
Sementara mereka berdebat... dan MikamiMatsuko sedang kejar-kejaran...
"Wheep... kayanya cuma kita ya... pasangan paling mesra di dunia?" Matt memulai kata-katanya sambil memeluk erat Mello, sampai tak menyisakan udara di tengah pelukkannya.
"Haha, iya dong. Kita 'kan couple paling hot di kalangan penggemar Death Note. Eh Matt, daripada ngomongin itu... kita lanjut yuk?" Mello pun membiarkan bibirnya terkunci oleh bibir Matt.
"Yup. Kapan sih kita berantem? Padahal kita 'kan nggak pernah ngegombal kaya 2 pair disana itu," Matt pun kembali mencium Mello lembut.
"Hmm... gimana kalo kita coba berantem juga? Kayanya seru..." Mello yang ingin mencoba hal baru itu memberi usul yang segera ditolak dengan lembut.
"Mello, kalo kita berantem kaya gitu... kamu nggak bakal bisa nyium aku ataupun meluk aku, loh. Kamu nggak mau hal ituj terjadi 'kan?" Matt memeluk Mello erat sekali, sampai-sampai wajah manis Mello menjadi merah, seperti kepiting rebus campur saus tomat.
Akhirnya, cerita ini pun berakhir dengan aneh.
"He? Lalu aku sama siapa? Masa sama GunPla (Gundam Plastic Model) sih??" Near yang daritadi merasa dikacangin dan tidak dibuat cerita apapun menggerutu.
"Sudah, kamu main sama MisaMisa aja! Misa sebel, masa Light-sama lebih milih L-san daripada Misa?? Kan Misa jelas-jelas lebih cantik!" Misa mengambil bonekanya dan duduk di samping Near.
"Ihh.. ogah dehh maen ama Barbie! Lagian, Misa-san nggak tau apa enam orang disana pada kelainan semua??" kata Near menunjuk pada Mikami, Matsu, Mello, Matt, Light dan L.
"Huweee, Misa mau maen sama adiknya Light-sama aja! Kenapa kelainannya?"
"... dadah," Near yang tak bisa menjawabnya pun mengalihkan pembicaraan dengan pura-pura bermain dengan Action Figure Kamen Rider-nya.
Misa yang merasa ditinggal pun menciutkan bibirnya pun bergegas pergi meninggalkan Near menuju rumah Yagami.
Selesai deh ceritanya. Akhir yang aneh tapi nyata, yah? Jadi, enam mahkluk gila bin autis tadi pun akhirnya pergi ke rumah Yagami untuk numpang makan malam.
Bermacam-macam ending anehnya:
Mikami X Matsu: Kejar-kejaran non-stop dari jam 3 sampai jam 7-an. Tampaknya mereka berdua akan didaftarkan oleh Souichirou Yagami-san untuk lari jauh 100 km.
Matt X Mello: Saking keasikkan berduaan, mereka pun jadi lupa waktu. Dari jam 3 sampai jam 5 mereka berpelukkan, tapi itu belum termasuk injury-time. Mereka pun ber-kisu-kisu dari jam 5 sampai jam 7. Pasangan gila yang sangat tepat waktu.
Light X L: Dengan kekompakkan pair itu, kesalahpahaman dapat kembali pada waktu 30 menit. Sisanya digunakan untuk berdebat kembali tentang siapa-uke-siapa-seme. Sisa dari perdebatan digunakan untuk berpuisi-ria.
Near: Akhirnya menjodohkan Action Figure Kamen Ridernya dengan Barbie milik Misa, jika ingin Real Action Heroes (RAH) Ultraman miliknya dikembalikan.
Misa: Ditarik masuk oleh adiknya Light dan dipaksa untuk mengajarkan PR Mat yang ia sendiri pun tidak mengerti.
Maap kalo ada yang nggak ngerti ceritanya... karena gue sendiri pun paling ngga bisa nentuin akhir dengan bener... TT (ngubur muka)
Btw, maap kalo ada yang ngga suka Chara fave-nya diperlakukan begini.. ya mo gimana... tiba2 nih ide terbesit begitu aja waktu lagi ngerjain laporan sekolah... xD
Akir kata.. plis reviewnya yahh!! Gue mo tau pendapat kalian tentang fict inih... )
