Tokyo Root S
Disclimer : Naruto By Masashi Kishimoto.
Story by : Papa Haise The Centipede / Daun Kering 2.
Genre : Slice of Life, School, Action, Romace, Angst, Hurt/Comfort, Crime, Etc.
Rate : M (No LEMON)
Warning : OOC, Typo(s), Miss Typo(s), AU(Alternative Universe), Blood, Gore, Little Bit a Dark, Abal-abal, GaJe, Bahasa tidak baku, dan menyebabkan sakit mata karena Typo dan kawan-kawannya berserakan di tengah jalan
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Prolog
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Dussh!
Taak!
Duss!
Duss!
Takk!
Irama musik berpacu semakin cepat setiap kali sang DJ memainkan Vynil pada Turntable yang menyatu dengan sebuah CDJ. Hentakan-hentakan musik keras menggairahkan memacu adrenalin para pengunjung sebuah club malam di salah satu kawasan distrik cabang kota Tokyo. Alih-alih berkurang, para pengunjung Club tersebut malah semakin ramai ketika jarum jam menunjukan angka satu, sungguh suasana yang menggiurkan dan menyegarkan otak dari rasa penat selama seminggu bekerja. Para pengunjung semakin dibuat menggila ketika sang DJ mengolah musik dengan skill terbaiknya yang disalurkan melalui tombol-tombok kecil di atas Music Mixer.
Masih dalam gedung yang sama tepatnya di dalam ruang VIP milik Club malam tersebut yang pintu keluarnya dijaga oleh beberapa pria kekar bersenjatakan Hand gun, terlihat seorang pria bertubuh eer... Cebol dengan perut buncit yang membuat wajah jeleknya bertambah jelek, tengah tertawa nista sembari menikmati seorang gadis muda berparas cantik dengan tubuh 'semok' pada bagian sensitifnya dengan kejam. Nampaknya pria nista tersebut memiliki Fetish yang abnormal.
Gadis yang menjadi objek pemuas fetis abnormal pria cebol itu hanya dapat meringis tertahan, ketika mendapati perlakuan kasar dan mengerikan dari sang pria. Pada satu sisi gadis itu sangatlah jijik dengan perlakuan pria mesum plus jelek ini, tetapi di satu sisi yang lain gadis tersebut tak bisa mengelak dari perlakuan nista yang tengah dirasakan oleh tubuhnya karena bagaimanapun, ini adalah salah dirinya sendiri yang sudah berani untuk masuk ke dalam dunia gelap dan akhirnya terjerumus dengan alasan kurangannya perekonomian.
Wussh!
Tiba-tiba beberapa pria bertubuh kekar yang bertugas menjadi penjaga pintu VIP itu mengawaskan kelima indera mereka sekaligus memasang posisi siaga dan menyiapkan Hand Gun yang berada di saku jas masing-masing.
Cekrek!
Suara kokangan Hand Gun yang ujungnya tersemat karet peredam suara, terdengar nyaring secara serempak dari kelima body guard tersebut saat insting mereka membunyikan tanda bahaya.
Crash!
Tiba-tiba para body guard itu melebarkan mata secara sempurna karena salah satu dari mereka telah tumbang dengan kepala yang terputus dari lehernya. Darah segar menyebur dari tubuh yang kehilangan pusat kontrolnya mengotori jas formal para Body guard yang ada di sekitarnya. Tanpa ba-bi-bu keempat Body Guard yang tersisa menarik pelatuk pada Hand Gun mereka masing-masing dan menembak secara acak ke segala arah.
Door! Door! Door! Door! Door! Door!
"Bangsat! Siapa yang telah melakukan ini!" Salah satu Body Guard itu berteriak lantang namun karena kerasnya volume musik yang masih di racik dan dimainkan oleh sang Disc Jokey (DJ) membuat teriakan pria tersebut hanya dapat terdengar di wilayah koridor sekitar ruang VIP.
Syut!
Crash!
Crash!
Crash!
Pria yang baru saja berteriak lantang itu syok setengah mati saat puluhan benda tajam berwarna perak mengkilap-yang iya yakini berbentuk bintang-melesat sangat cepat ke arahnya dan membunuh ketiga rekannya yang tersisa.
"BANGSAAAAAT!"
Door! Door! Door!
Door! Door! Door!
Pria malang yang menjadi satu-satunya orang tersisa itu menembakan enam butir timah panas dari Hand Gun yang berada di genggamannya, tak tentu arah. Berniat dengan itu ia dapat membunuh sesuatu yang telah menghabisi teman-temannya.
Clek! Clek! Clek!
Sang Body Guard semakin gugup, saat menyadari serangan acaknya itu mengakibatkan ia kehabisan peluru. Rasa tukut yang berpusat dari hati mensugesti otak kiri sebelum menjalar keseluruh inchi tubuh kekarnya yang bergetar layaknya bayi. Tiba-tiba direksi pengelihatan pria itu mengkap sebuah gerakan cepat dari arah depan sebelum sepersekia milisekon sebuah kilauan pedang, merenggut nyawanya.
Crash!
Pria itu tumbang dengan tubuh yang terbelah dua dari atas kepala hingga pinggannya.
"Saatnya membunuh target utama." Dengan itu seorang pria-berbaju hitam yang hampir menutupi seluruh tubuhnya- yang bertanggung jawab atas pembantaian itu menghilang bersama gelapnya bayangan dari barang yang tak terkenacahaya lampu merah, kuning, dan birukhas media pencahayaan sebuah club malam.
"Ah~ hmmn~!"
"Ya-yamate... Kudasai yo!"
"Ikkeh... Ikkehhh~ KI-KIMOCHI~!."
Suara erotis menggairahkan bercampur dengan hentakan-hentakan musik penggugah adrenalin yang semakin cepat tiap detiknya, bergema di seluruh penjuru ruangan VIP tempat si pria cebol dan gadis muda itu tengah melakukan sebuah hal kotor. Perlu diketahui Pria cebol pemilik fetish abnormal tersebut adalah seorang pengusaha sukses dalam bidang pelayaran, sekaligus pemilik darmaga paling strategis di Mizu no kuni. Saking suksenya pria itu dalam bidang Export dan Inport, ia memenangkan Tender kerjasama dengan pemerintahan Jepang. Akan tetapi usut punya usut pria bernama Gato itu terlibat dalam kasus korupsi, yang mengakibatkan pemerintahan Jepang mengalami kerugian cukup besar hingga miliyaran Yen.
Plaaak!
"Ayolah jalang! Apakah cuma ini kemampuanmu? Cih percuma saja aku membayarmu mahal!" Gadis yang telah ditampar dan mencapai puncaknya itu hanya dapat terkulai lemas di atas sofa dengan tubuh tanpa busana yang masih meneteskan bulir-bulir keringat. Dalam hati kotor milik sang pelacur, ada niat untuk memukul pria cebol di hadapannya itu dengan botol Vodka yang terletak di atas meja. Namunapa daya? Ia hanya seorang gadis lemah yang telah tercemari oleh pekerjaannya dan jika memang dirinya punya nyali untuk memukul Gato,,, pasti pria cebol tersebut akan menyewa orang untuk membunuhnya.
'Kami-sama tolong maafkan dan selamatkan'lah hamba atas semua ini... Hamba berjanji akan meninggalkan dunia gelap penuh dosa ini jika Engkau mengabulkannya.' do'a tulus terlantun lemah dalam hati sang gadis kotor. Air matanya bahkan mengalir deras pada kedua pipi mulus yang tak lagi halus karena bekas lembab akibat pukulan Gato.
Crash!
Tiba-tiba kepala Gato terpotong dengan mulus dari lehernya. Liquid kental berbau amis berwarna merah menghambur deras dari leher sang pria cebol yang tak berkepala telah meregang nyawa. Darah segar membanjiri permukaan laintai, mengotori meja, dan membasahi sebagian tubuh gadis tanpa busana yang tengah di landa syok hebat atas apa yang baru saja di saksikannya di depan mata kepalanya sendiri. Sebuah kejadian sadis! yang mungkin tak'kan pernah bisa ia lupakan dalam hidup, dan ingatan untuk,,, Selamanya.
Bruuk!
Sebuah koper besar berwarna perak yang berisi uang tunai dalam mata uang dolar, jatuh dari langit-langit tepat di hadapan gadis tersebut, "Ambil seluruh isi koper ini, dan mulailah menjalani hidup baru yang lebih baik. Jalanmu masih amat panjang! Jangan jadikan segala alasan untuk kembali terjerumus dalam dunia hitam. Lain kali jika aku melihatmu lagi dalam keadaan seperti ini,,, Jangan harap Tanto-ku tidak menebas lehermu." Dengan begitu pemilik suara bariton yang menutupi seluruh tubuhnya dengan pakaian berwarna hitam tersebut menghilang secepat kedipan mata, meninggalkan seorang gadis bugil yang tengah menangis tersedu- sedu.
"Arigatou hiks,,, hontou ni arigatou."
.
.
.
.
.
.
To be Continue
.
.
.
.
.
.
Halo~ berjumpa lagi dengan saya heheh. Merasa familiyar dengan cerita ini? Atau mungkin hafal dengan judulnya? Ahh mungkin nggak bakal ada wkwkwkwkw. Ok ini adalah re-make dari fic Tokyo Root S yang berada di akun Papa Haise the Centipeda. Seperti yang saya katakan di fic saya yang satunya bahwa akun papa Haise tidak bisa dibuka, jadi terpaksa saya pindahkan ke sini hehehe.
Mungkin cukup segitu dulu yaa, chapter satu nanti malam akan saya Up jika sempat. Jangan lupa tinggalkan jejak berupa kritik, saran dan masukan jika berkenan.
Salam Anti-Mainstream
