Ting, ting, ting…
"Oke, cukup Rin." instruksi seorang kakek pada cucu gadisnya. Sang gadis mengangguk patuh dan menghentikan permainannya.
"Ada apa kakek?"
"Permainanmu sudah cukup baik, sekarang istirahatlah. Sudah malam…" ucap sang kakek sambil mengusap puncak kepala cucunya dengan lembut.
"Baik," balas sang gadis, ia kemudian berlalu ke kamarnya diiringi senyum 'selamat malam' dari sang kakek.
"Heart Melody"
.
Pair: LenRin (Pastinya, yang lainnya tebak sendiri yah~)#hajared
.
Disclaimer: Sampai dunia kiamat pun Utauloid, Vocaloid 1, 2, 3, ampe seratus pun nggak akan pernah jadi milik saia. TAT#pundung
.
Warning(s): Music life, rada ngga nyambung, OOC(?), banyak Crack pair?, Lennya jadi agak gimana gitu.. =="#ditampol
Don't Like? Belum terlambat untuk menekan tombol back kok, ^w^
Full Sumarry:
.
Kaganemi Rin, seorang bintang musik klasik & tradisional di sekolahnya harus bertemu dengan Kagamine Len yang juga adalah seorang bintang musik modern di sekolah itu. Perbedaan sifat yang mencolok dan aliran musik yang cukup jauh berbeda menyebabkan Rin menantang Len untuk uji kemampuan. Akankah Rin brerhasil menang? Ataukah Len yang akan menang? Bagaimana kelanjutannya? kita lihat berikut ini.
.
Happy reading and enjoy~~
RIN POV
Humph, hari yang indah~~
Ah iya perkenalkan namaku Rin, Kaganemi Rin. Aku terlahir disebuah keluarga musik klasik. Ayahku adalah seorang pemain biola terkenal dulunya dan ibuku pun merupakan pianis kelas dunia saat ia masih saat aku berusia delapan tahun ibuku mengalami kecelakaan tragis yang menyebabkan beliau dipanggil oleh Tuhan.
Sejak saat itulah ayahku menjadi seorang pecandu alkohol dan akhirnya diusir oleh kakek, tapi aku senang sekarang ayah sudah tidak pernah minum-minum lagi dan juga menjadi lebih perhatian padaku.
Ya ampun! Sepuluh menit lagi dan aku akan ketinggalan pelajaran shamisen! Oh tidak!
Len POV
Oh, hai.. Namaku Kagamine Len. Aku seorang pemain gitar. Di sekolahku alias Vocamusic, culture and art academy ini aku mengambil jurusan musik modern, aku sangat suka bermain gitar dan gara-gara itu aku jadi cukup populer dikalangan gadis. Haaah.. mereka itu manusia paling berisik menurutku..
Aku tinggal bersama ibuku, Kagamine Lily. Dan adikku, Kagamine Lenka. Aku sama sekali tidak tahu siapa ayahku karena ibu tidak pernah cerita… tapi biarlah..
Ah iya, aku ada kelas di alat musik tradisional hari ini…
Haaah, kenapa dialiran musik modern seperti aliranku harus ada pelajaran alat tradisional segala sih...
Normal POV
'Greeeek,'
"Ma-maaf saya terlambat," ujar seorang gadis berambut blonde yang berdiri di depan pintu karena terlambat masuk kelas.
Sang guru yang sedang mempraktikkan cara mengharmonisasikan nada Shamisen(*) itu pun berhenti sejenak dan menatap Rin tajam.
"Kaganemi-san, mungkin memang benar anda adalah seorang jenius musik tradisional. Tetapi itu bukan berarti anda bisa seenaknya terlambat seperti ini," ujar guru itu tajam, Rin menunduk.
"Maafkan saya pak, saya janji ini adalah yang pertama dan terakhir." ucap Rin, guru itu mengangguk.
"Saya pegang janji anda Kaganemi-san, sekarang untuk hukuman anda. Silahkan mainkan shamisen ini," perintah guru tersebut, Rin mengangguk dan segera berjalan ke depan gur tersebut.
Rin mulai menyetel shamisen itu dan mulai memainkannya. Permainan Rin terasa sangat lembut dan indah, itu sudah pasti. Karena pada dasarnya Rin sudah bermain alat musik tradisional dan klasik sejak ia berumur tiga tahun.
Namun tanpa mereka sadari, seorang pria berambut blonde juga seperti Rin malah sedang pulas-pulasnya tertidur karena permainan Rin.
Rin yang sudah hampir menyelesaikan permainannya itu pun melihat ke seluruh kelas, sampai ia menemukan seorang pria yang tertidur pulas saat ia bermain. Rin menghentikan permainannya.
"Ada apa Kaganemi-san?" tanya sang guru saat Rin tiba-tiba menghentikan permainannya.
"Maafkan saya pak, saya tidak ingin bermain jika tidak didengarkan," ucap Rin sambil menatap kearah laki-laki yang tertidur tadi.
Sang guru juga mengikuti arah pandang Rin dan mendengus sedikit.
"Kagamine Len-san," penggil guru tersebut.
"…"
Tidak ada jawaban. Akhirnya guru tersebut berjalan ke arah Len dan memukul kepala Len dengan penggaris yang dibawanya pelan. Len terbangun.
"Kagamine Len-san, kenapa anda tertidur dipelajaran saya?"
"Maafkan saya pak, sejujurnya saya tidak mengerti apa yang sedari tadi anda ajarkan." ucap Len acuh.
"Jadi dari awal kau sudah tertidur saat aku bermain shamisen tadi?" sambar Rin, Len memutar kepalanya dan mengangguk.
"Aku tidak mengerti apa itu, dan musik apa yang tadi kau mainkan." ucap Len sambil menunjuk shamisen yang dibawa Rin. "Tapi setidaknya musik yang kau mainkan tadi cukup enak untuk membuatku tertidur,"
Ucapan Len tadi sukses membuat Rin maik pitam karenanya, yah, itu wajar;…
Siapa coba orang yang senang saat kerja kerasnya dilecehkan seperti tadi? Tidak ada.
"Apa menurutmu permainanku tadi adalah lagu penghantar tidur untukmu!" sentak Rin.
Len mengangguk acuh dan itu malah membuat Rin semakin naik darah.
"Cukup Kaganemi-san, Kegamine-san. Ini adalah kelas saya. anda tidak berhak untuk membuat kegaduhan di sini." potong sang guru yang dari tadi terabaikan.
Rin dan Len menoleh secara bersamaan ke arah guru tersebut. Guru itu menatap Rin dan Len tajam, seperti ingin menerkam mereka berdua.
"Hei Kagamine Len," panggil Rin saat mereka sudah selesai dengan kelas mereka, Len berhenti berjalan dan berbalik dengan malas berhadapan dengan Rin.
"Kau mau apa lagi?" tanya Len malas, Rin menunjuk tepat pada muka Len.
"Aku mau menantangmu." ujar Rin tegas.
"Hah?"
"Aku tau kau mengambil jurusan musik modern kan? Karena itu, ayo kita buktikan siapa yang lebih baik. Aku dengan musik tradisionalku atau kau dengan musik modernmu yang berisik itu," tantang Rin, Len masih menatapnya malas.
"Apa untungnya buatku meladenimu?" Len memutar matanya, sangat malas untuk meladeni Rin. Rin yang merasa terhina pun segera berkata,
"Kalau kau menang, aku akan menjadi pesuruhmu selama tiga minggu." Len mulai merasa sedikit tertarik.
"Ta-tapi itu kalau kau menang. Kalau kau kalah kau yang akan jadi pesuruhku," lanjut Rin.
Len menyeringai, "Aku tidak akan kalah. Dan juga aku terima tantanganmu,"
"Baiklah, tiga hari lagi di aula sekolah. Ingat itu," kata Rin, Len tersenyum penuh kemenangan.
"Aku akan memberimu sesuatu yang menyenangkan saat kau menjadi budakku," ucap Len.
"Aku yang akan memberimu pelajaran yang berarti Kagamine Len." ucap Rin tajam.
Dan dengan itu, aura perselisihan mulai membara disekitar Len dan Rin.
Gudang bacot Author: Oke, Readers bunuh saia… (Readers: *ngluarin piso, golok, meriam, granat dll buat ngebunuh author*)
E-eh? A-ak-aku cuma bercanda koook, canda, candaaaaa… *kringet dingin*
Araaa, maap nyampah lagi di FVI ini… *pundung*
Dan mungkin ini bakal apdet lebih cepet dari pada karya"ku yang lain, habisnya ide fict ini ngalir terus jadi dari pada ilang ya aku tulis aja... *sujud"*
Ah iya lupa, fict ini didasarkan pada salah satu drama korea yang akhir" ini dicekokin temenku, bagus loh~~
Ada yang tau?#digaprak
Dan pastinya drama itu juga bukan milikku~~
Ah uda deh segini aja, sampai jumpa di chap selanjutnya,~~
Note: (*) Shamisen : alat musik dawai asal Jepang yang memiliki tiga senar, dan dipetik menggunakan sejenis pick yang disebut bachi. Shamisen terdiri dari tiga bagian yaitu,
Do(badan), Sao(leher), dan itomaki(pasak). Secara garis besar, shamisen terdiri dari 3 jenis berdasarkan ukuran leher: Hosozao (leher sempit), Nakazao (leher sedang), dan Futozao (leher besar). Selain itu, jenis shamisen dikelompokkan berdasarkan nama kesenian. Contohnya: Shinnai shamisen, Jiuta shamisen, Nagauta shamisen, dll.
Oke untuk penjelasan lebih lanjut ada di chap-chap selanjutnya~~
Ah, iya dan untuk fict-ku yang Sing of Love tuh fict bakal ngadet, jadi maap ya buat yang nunggu... m(_ _)m (kea da yang nunggu aja deh.. ==)
Dan bales disini aja ya?
.
To: Miki Abaddonia Lucifen
Ma'achii, otak saia kan emang antik jadi juga aneh" bin ajaib semua~~~ (bangga?)
Err, Miki-chan... Yaoi-mu keluar... ( ._.)
Huwaaa, syukurlah Miki-chan suka ama fic gaje nan abal kea (?)#woy, yang buat kau bego!) itu.
KaiLenka? Gosip hangat? *liat skrip chap selanjutnya*
Errr, keliatanya bakal ada crack lagi... (o_o ?)
Sekali lagi ma'achiii~~ jangan kapok ripiu ya~~~
.
To: Hikarin Shii-Chii
Huwaaaaa, ma'achiii lagi~~~
Errr, etoo... rada ngadet Hikarin-chan... karena saia author ngga becus jadi ilang semua datanya... T^T *pundung*
KaiLenka? Ah. Di chap-chap selanjutnya ada yang lebih hot kok(?)
Ma'achiii, jangan kapok ripiu ya?
.
To: Kuro 'Kumi' Mikan nga login
Iyaaa, Tanjoubi omedettou(?)
Ah? Kenapa ya Len jadi cewek? Ada yang tau? (Kau kan authornya bego!)
Oke, babbay~~
.
To: Cherry Blossom Clash
Lohaaa~
Huwaaa, ma'achiii sarannya~~~
Ngga kuanggap flame kok, tenang~~
Ma'achiii, jangan kapok ripiu ya~~~
.
To: Toki no Miko
Lohaaa, Toki-chan!~~
Tapi, biar shota Rinny tetap cinta sama Len kokk~~~
Errr, etto... (Len: woy, dia yang buat dialognya, jangan protes ke aku!*nunjuk chiao*)
Emang nanggung sih, To-chan... ^^a
Huwaaaaaa, maunya sih gitu... *nangis guling"* tapi belum kesampean... T^T
Oke, jangan kapok ripiu ya~~
Okeeee, itu dia bales ripiu buat Sing of Love, kotak kritik dan saran masi dibuka loh yaa~~~
Err, dan karena besok saia masi ada USEK jadi apdetnya 2 minggu lagi ya? Itu kalo readers mau cerita ini berlanjut, kalo ngga ya pasti kuapus...
Jadiiii? Keep or... Delete?
I
I
I
I
I
I
V
