BNHA milik Kohei Horikoshi atau Horikoshi Kohei? Meh.
Yang jelas cerita ini milik gue muahahahaha...
sebelumnya maapin aja kalo didalam cerita ini terdapat banyak kesalahan.
ini cuma drabble iseng. enjoy!
Todoroki Ingin Melawak
1. Asal Muasal Todoroki ingin melawak
Todoroki Shouto sedang dalam masalah. Dan masalah itu sendiri adalah Bapaknya, Endavour. Setiap kemanapun ia melangkah, selalu saja ia disamakan dengan sosok yang ia benci itu. Hal ini berpengaruh besar dalam kondisi mentalnya saat mengetahui ada orang yang membenci dirinya hanya karena dia adalah anak dari Endeavor. Apalagi mengingat Ibunya… stop! Ini bukan fic hurt/angst. Jadi, untuk menghilangkan sosok Bapaknya dalam dirinya, ia memutuskan untuk meminta wejangan dari kakaknya Fuyumi.
"Kak Fuyumi. Gimana caranya aku diakui sebagai diriku? Maksudku, bukan sebagai anak dari Endeavor, tapi sebagai Todoroki Shouto!"
Fuyumi yang ditanya dengan pertanyaan agak serius, tidak. Benar-benar serius dari Shouto langsung mengalihkan perhatiannya dari televisi ke arah Shouto sepenuhnya. Kemudian ia tersenyum sambil mengusap kepala Shouto.
"Kenapa kau tidak coba membuat temanmu tertawa karenamu atau paling tidak membuat mereka tersenyum? Dengan begitu anggapan orang pada dirimu akan sedikit berubah." Ucap Fuyumi ngasal. Ia terlalu terbawa suasana pada apa yang tengah ditontonnya saat ini. Acara lawakan. Good.
"Begitukah?" Ucap Shouto datar. Padahal dalam hati teriak, "ITU IDE YANG BRILLIANT!"
Shouto menyamankan dirinya duduk di samping kakaknya di sofa sambil menikmati apapun yang sedang ditonton kakaknya. Karena kakaknya sedari tadi tertawa, mungkin saja apapun yang ada didalam acara ini bisa menjadi referensinya untuk membuat orang lain tertawa.
"Apaan? lu kira gua ini kembaran lu?! Sorry gk lepel."
"Ye kali aja lu anak hasil gelap babeh gue."
"Emang babeh lu bisa beranak?"
"Mi-unnn!…. Emang bener ya, yang namanya bego gak ada batesnya."
Jujur saja, Shouto tidak mengerti apanya yang lucu dari acara ini. Tapi, melihat kakaknya tertawa… ia putuskan ini memang lucu. Dan disinilah ia,(TN: latar di festival OR di season 2 episode 6) mendapat kesempatan untuk mempraktekan apa yang sudah ia serap dari acara lawak di televisi ke kehidupan nyata. Didepannya sudah ada Midoriya yang sebelumnya ia panggil untuk menemuinya di pintu masuk guru dan murid. Saking sangat senangnya menantikan semua ini, Shouto tidak sadar malah memasang wajah mengintimidasi yang mana membuat Midoriya was-was penuh antisipasi. Makasih buat Kacchan yang udah biasa bikin dirinya jadi bahan intimidasi, pikir Midoriya.
"Ng… apa yang ingin kau bicarakan?"
Pertanyaan dari Midoriya tidak segera dijawab. Karena ia sibuk memikirkan hal lain. Seperti bagaimana ia memulai ngelawak atau bagaimana sikap dalam melawak itu sendiri. Pikir Shouto, pikir. Innernya terus berteriak menyemangati.
"Kau berhasil mendesakku. Bahkan aku hampir saja mengingkari janjiku. Iida, Kaminari, Yaoyorozu, Tokoyami, dan Uraraka tidak merasakannya. Di akhir pertandingan tadi, hanya aku yang merasakannya. Hanya aku, yang pernah melihat kekuatan penuh All Might dari dekat."
"Maksudmu…?" Midoriya dalam hati sudah panik-panik-ajaib.
"Aku merasakan sesuatu yang sama darimu. Midoriya, apa kau…"
Panik-panik-ajaib Midoriya naik kelevel yang berbeda. Dalam hati ia sudah mengantisipasi dengan menangis kejar dan lari kepelukan All Might. Sementara Shouto hanya bisa teriak dalam hati, "Finally!"
"… anak All Might dari hasil hubungan gelap?" Ucapan Shouto dengan muka serius overload yang mana bikin Midoriya diam seribu bahasa. Pikirannya seketika nge-blank.
"Kok dia nggak tertawa? Acara televisi yang tidak bisa dipercaya. Masa bodoh. Berpikir, Shouto! Untuk mengcover pembicaraan ini apa yang harus kukatakan selanjutnya?!" innernya panik, walau luarnya stay cool.
Mungkin Shouto tidak berhasil dalam membuat Midoriya tertawa. Tapi bagaimana dengan Bakugou yang diam-diam menguping pembicaraan mereka atau orang lain yang menonton acara meraka diluar sana?(Author ngakak histeris pas adagen ini.) Shouto tidak pernah tahu kalau lawakannya berhasil walau salah sasaran.
Dan di menit berikutnya, Shouto terlihat berjongkok dibelakang gedung sambil memikirkan kegagalannya dalam melawak.
Pojok curcol Author:
Cerita ini terinspirasi dari(awas sop iler) pas Todoroki, Iida dan Midoriya satu ruangan lagi ngebahas 'kutukan cedera di tangan' yang mana bikin Iida dan Midoriya ketawa, padahal Todoroki gak maksud buat ngelawak XD
so? review aja. dijamin ceritanya bakal dilanjut... itu juga kalo ada yang suka. pffttwwwwwwww
