Skenario Takdir © Ardhan Winchester

Gundam Seed Destiny © Bandai

Infantrum 50 Sentences Challenge

~25 tema, set 4~


.

#34 First

Sang pemuda berambut hitam berdiri tegak di karang yang kokoh, pandangan matanya terarah ke tebing di seberang sana, tempat seorang gadis berputar-putar dengan tangan terkembang lebar seakan sedang menari—itulah pertama kalinya Shinn Asuka melihat Stellar Loussier.

.

.

#19 Heart

Tangan-tangan takdir mulai bergerak mempermainkan keduanya: sang gadis terjatuh dari tebing lalu diselamatkan oleh sang pemuda—sungguh klise, tapi begitu berkesan di hati masing-masing.

.

.

#49 Promise

Sebuah janji ia berikan pada sang gadis sebelum berpisah—sumpah akan selalu melindunginya.

.

.

#31 Prove

Sebuah saputangan dari sang pemuda untuk sang gadis dan kalung berliontin kerang pink dari sang gadis untuk sang pemuda menjadi bukti tanda mereka telah dan akan bertemu lagi.

.

.

#8 Side

Saat itu keduanya tidak menyadari bahwa takdir memiliki skenario yang berbeda untuk mereka—mereka memang akan bertemu lagi, di sisi yang berbeda di medan perang sebagai lawan yang harus dikalahkan.

.

.

#15 Scene

Jika sebelumnya takdir mengerahkan tangannya untuk mendekatkan keduanya, kali ini takdir menaruh pemuda dan pemudi tersebut dalam adegan pertarungan sengit dengan Gundam-Gundam mereka tanpa mengetahui siapa sebenarnya yang mereka lawan.

.

.

#14 Truth

Takdir tertawa gembira sambil menorehkan tinta gelap di skenario, saatnya kebenaran terkuak; sang pemuda pun mengetahui identitas asli dari sang gadis: pilot dari Gundam yang ia kalahkan dan salah seorang Extended dari Earth Alliance—satu kata: musuh.

.

.

#16 Reflect

Ketika sang gadis menyadari dirinya menjadi tawanan di Minerva, sang pemuda mampu melihat ketakutan tercermin di matanya—dan hal itu membuat hatinya perih.

.

.

#26 Face

Shinn tak mampu menyembunyikan kekecewaannya, segalanya terpeta jelas di wajahnya—sang pemuda tak sanggup menghadapi kejadian ini, dimana sang gadis melupakan dirinya seakan tak mengenalinya sama sekali.

.

.

#27 Near

Sang pemuda menunggui gadis yang tertidur akibat kelelahan—padahal mereka sebegini dekat, tapi rasanya mereka terpisah begitu jauh oleh suatu dinding tak kasat mata.

.

.

#43 Believe

Shinn percaya bahwa Stellar akan mengingatnya lagi—hanya satu harapan itu yang menjadi tempatnya bersandar, atau ia akan tenggelam dalam jurang dalam kepedihan.

.

.

#20 Smile

Dan kesabaran sang pemuda berbuah keajaiban: Stellar terbangun dan kembali mengingatnya; Shinn hanya mampu tersenyum bahagia saat itu—tak menyadari senyum licik takdir.

.

.

#25 Fade

Stellar akan meninggal tanpa perawatan dan obat yang tepat, dan sebelum itu terjadi, ia akan dikirim untuk penelitian program Extended di fasilitas sains ZAFT—bayangan bahagia dalam benak Shinn langsung memudar saat mendengarnya.

.

.

#39 Traitor

Meski tahu apa hukuman seorang penghianat yang melepaskan tawanan perang, Shinn tetap saja membawa Stellar kembali ke Neo Roanoke di Earth Alliance supaya gadis itu mendapatkan perawatan yang mampu memperpanjang hidupnya.

.

.

#21 Huge

GFAS-X1 Destroy adalah gundam super besar, dengan ukuran 56,3 meter; ZGMF-X56S Impulse yang hanya sepertiga ukurannya melayang di hadapan kokpit sang musuh—Shinn terpana, tak mampu lagi bertarung ketika mengetahui bahwa Stellar lah yang menjadi pilot Gundam raksasa Destroy, padahal Neo berjanji akan merawat gadis itu dan tak kan menggunakannya sebagai senjata tempur lagi.

.

.

#10 Two

Kedua Gundam terdiam; kedua pilot merasakan hatinya masing-masing meminta untuk mengakhiri pertarungan; kedua insan tersebut tenggelam dalam perasaan mereka—hingga muncul Gundam ketiga: ZGMF-X10A Freedom, sebuah tanda mata ironi dari takdir.

.

.

#23 Run

Shinn dapat melihat bahwa Stellar mulai panik ketika melihat kemunculan Freedom; gadis itu seperti ingin lari dari tekanan Kira Yamato sebagai pilot Freedom—serangan Destroy yang sempat terhenti pun dimulai lagi.

.

.

#22 Wound

Tebasan Freedom yang diarahkan pada cannon di atas kokpit Destroy menyebabkan ledakan yang melukai sang pilot dengan fatal—Stellar terluka parah; dan Shinn berteriak keras penuh dendam pada Kira—skenario takdir hampir mendekati akhir.

.

.

#12 Small

Dengan hati-hati, penuh kasih dan takut lebih menyakitinya, sang pemuda merengkuh tubuh gadis yang lemas dan berlumuran darah—begitu kecil dan rapuh; Shinn menggeram marah, mendendam pada semua orang yang membuat sang gadis merasakan kesakitan seperti ini.

.

.

#13 Wish

Hanya satu pinta Shinn kala memeluk erat tubuh sang gadis: harapan supaya Stellar tetap hidup, bersamanya—tapi takdir tak semurah hati itu.

.

.

#5 Secret

Kelopak mata itu membuka perlahan, iris berwarna magenta balas menatap sang pemuda, "Shinn... Stellar... suka Shinn...."—sebuah rahasia yang dipendam oleh sang gadis akhirnya bisa diungkapkan pada sang pemuda; dengan kekuatan terakhirnya, Stellar tersenyum bahagia.

.

.

#9 Cross

Sang pemuda akhirnya menyadari skenario yang ditulis takdir, jalan hidup mereka bersilangan dengan titik pertemuan dipenuhi kepedihan dan tangis ...serta duka; tapi segalanya telah terlambat.

.

.

#11 Over

Akhir pun tiba—dengan sang gadis terbaring seolah hanya tidur dalam dekapan sang pemuda.

.

.

#6 Melody

Tangisan penuh kepedihan mengiringi kepergian separuh jiwa yang dikasihi, bagai melodi menyayat hati bagi siapapun yang mendengarnya.

.

.

#44 Regret

Begitu banyak sesal yang dirasakan Shinn: ketidakmampuannya memenuhi janji untuk selalu melindungi Stellar, kesalahannya membawa Stellar kembali ke Neo yang dikira akan menyelamatkan gadis tersebut tapi malah membawa kematian baginya—dan terutama, karena ia tak sempat memberitahu Stellar betapa ia juga mencintainya.

.

.

*~OWARI~*

.

.

Takdir tersenyum puas, skenario telah dimainkan begitu sempurna oleh para pemeran. Itulah akhir dari hubungan dua insan manusia, sang pemuda dan pemudi; sesama pengemudi Gundam; dua orang yang menjadi korban dari kekejian sang takdir. Skenario lain telah ditulis, pemeran lain telah dipilih. Selamat tinggal, Stellar, sampai jumpa, Shinn, terima kasih telah berpartisipasi kali ini.

.

.

Otanjoubi omedetto, Shinn Asuka.