Disclaimer SM Entertaiment
.
Kim Jongin – Do Kyungsoo – Kim Taeyeon – Im Yoona – Kim Youngwoon – Jung Yunho – Jung Jessica – Jung Krystal
.
Family/Angst
.
PRESENT
.
APHA
.
By
.
Nagichan94
.
.
.
.
.
.
"Kita cerai! Aku sudah muak dengan sikapmu, Tae."
.
"Appa! Appa mau kemana? Jangan pergi, appa!"
"Lepaskan bajuku! Dasar anak tidak tahu diri! Kau sama saja dengan ibumu yang jalang itu!"
BRUGH
"Unnie!"
"Unnie, gwaenchana?"
"Nan gwaenchana. Appa–"
"Hiks.. Sudah pergi unnie.. Hiks.. Hiks"
"Jangan menangis Krys."
"Jessica.. Krystal.."
"Umma!"
"Hiks.. Hiks.. Umma.. Appa.."
"Sudah, jangan menangis sayang. Umma disini. Umma rasa appamu tidak akan kembali lagi ke rumah."
"Tapi kenapa umma?"
"Umma berbuat kesalahan pada appa. Dia tidak akan memaafkan umma. Umma dan appa harus berpisah.."
.
.
.
.
.
"Jessica, Krystal, umma mau bicara. Bolehkah?"
"Tentu umma. Umma mau bicara apa?"
"Bolehkah umma menikah lagi?"
"..."
"Kalau kalian tidak mau, umma akan batalkan rencana umma."
"..."
"..."
"Tentu umma. Kami setuju umma menikah lagi, asalkan umma bahagia itu sudah cukup untuk kami umma."
"Gomawo.. Hiks.. Gomawo chagiya.."
"Umma, boleh aku bertanya?"
"Ne. Tanya apa, Krys chagiya?"
"Siapa namanya?"
"Namanya Kim Youngwoon."
.
.
.
.
.
"Yeobo! Yeobo!"
"Ada apa, yeobo? Tidak baik berteriak dipagi hari."
"A-aku.. Aku.."
"Ada apa denganmu, Yeonnie? Jangan membuatku khawatir."
"Aku hamil!"
"Jinjja? Aaaaaah~ syukurlah Yeonnie. Aku bahagia sekali! Gomawo Yeonnie, gomawo~"
"Woonie, jangan terlalu erat. Nanti aegyanya sesak."
"Oh, mian. Nae aegya, appa menyakitimu, eoh? Mianhae."
"Hihi, geli Woonie."
"Umma~"
"Jessica, Krystal. Coba tebak apa yang terjadi pada umma!"
"Apa yang terjadi padamu umma?"
"Umma hamil sayang! Umma mengandung adik kalian sekarang."
"Whoaaa, jeongmal? Horeeeee~ aku akan punya adik, yey!"
"Kita berdua yang akan punya adik Krys, bukan cuma kamu saja."
"Ehehe, ne unnie. Aku lupa."
"Kalau begitu ayo Krys, kita buat daftar untuk merawat adik kita nanti."
"Ne, unnie!"
"Aku yang menulis, kau yang berpikir."
"Eh? Boleh aku ikut menulis juga, unnie?"
"Tentu saja!"
"Yey!"
.
"Aku sangat lega Yeonnie. Kupikir, mereka tidak mau menerima kehadiran adik baru mereka."
"Kau bicara apa Woonie? Tentu mereka akan sangat senang, apalagi Krystal. Wajahnya bahagia sekali."
"Yah, mereka masih kecil. Aku hanya takut mereka tidak ingin menerima hal ini."
"Tapi ternyata ketakutanmu tidak terbukti kan?"
"Ne, Yeonnie. Gomawo. Kau dan anak-anakmu sudah hadir dalam hidupku."
"Seharusnya aku yang bilang seperti itu. Gomawo Woonie."
"Saranghae.."
"Nado saranghae.."
.
.
.
.
.
"Syukurlah kau selamat, Yeonnie."
"Bagaimana dengan uri aegya?"
"Dia selamat."
"Oh, Tuhan. Syukurlah.."
"Apa dia–"
"Laki-laki. Dia sehat dan tampan sepertiku."
"Haha, jinjja? Ah, aku sudah tidak sabar melihatnya. Woonie."
"Jangan khawatir. Sebentar lagi juga suster datang membawanya, Yeonnie."
.
"Tuan Kim Yongwoon."
"Ne?"
"Ini bayi anda tuan. Selamat nyonya Kim."
"Gomawo suster."
"Kalau begitu saya permisi dulu."
"Appa! Appa!"
"Ne, chagiya?"
"Boleh kami melihat adik bayi?"
"Tentu chagiya."
"Wah, tangannya mungil sekali, Krys!"
"Ne, unnie. Bahkan tangannya lebih kecil dariku."
"Tentu saja chagiya. Dia kan baru lahir."
"Lihat! Dia menggeliat unnie. Lucu sekali!"
"Ne, Krys. Appa, boleh kami menggendong adik bayi?"
"Untuk saat ini masih belum bisa chagiya. Adik bayi masih terlalu lemah. Nanti kalau adik bayi sudah kuat, kalian boleh menggendongnya."
"Jinjja appa? Yaksok?"
"Ne, yaksok."
"Sekarang kita biarkan adik bayi tidur dipelukan umma, ne?"
"Ne!"
.
"Woonie, apa kau sudah memikirkan nama untuk anak kita?"
"Ne, Yeonnie. Kim Jongin. Baguskan?"
"Ne.."
"Ne! Bagus appa!"
"Annyeong Jonginnie. Selamat datang ke dunia. Kami adalah kakakmu. Mulai sekarang kami, umma dan appa akan menjagamu. Kami adalah keluargamu.."
.
.
.
.
.
"Hueee.. hueee.."
"Aigoo, Jonginnie. Apa yang terjadi?"
"Sica nunna, hueee.. Jonginnie jatuh.. lutut Jonginnie beldalah.. hueeee.."
"Aigoo, jangan menangis Jonginnie. Ayo, kita obati lukamu didalam."
.
"Unnie, kenapa tidak menjaga Jonginnie? Lihat, dia sampai terluka begini."
"Maaf Krys, unnie lupa kalau Jonginnie bermain sendiri di taman belakang."
"Mestinya unnie bilang padaku. Aku kan bisa menjaga Jonginnie."
"Ne, mianhae Krys.."
"Nunna, jangan beltengkal. Klys nunna jangan malahin Sica nunna. Sica nunna tidak salah. Sica nunna bantuin Jonginnie jatuh tadi."
"Nunna tidak marah sama Sica nunna, Jonginnie. Nunna cuma khawatir kamu terluka."
"Unnie, maaf aku marah-marah padamu."
"Gwaenchana, Krys. Aku mengerti kok."
"Kita baikan?"
"Uhm. Kaitkan jari, ya?"
"Ne~"
"Nah, begitu dong. Jonginnie senang! Jonginnie sayang Sica nunna dan Klys nuna."
"Kami juga sayang padamu Jonginnie."
.
.
.
.
.
"Yeonnie."
"Ne, Woonie?"
"Aku ingin kita.. bercerai."
DEGH
"W-waeyo? Apa salahku Woonie?"
"Tidak ada."
"Lalu kenapa?!"
"Aku.. bosan hidup denganmu. Aku ingin kita berpisah."
"..."
"Aku tidak akan mengambil Jongin. Kau boleh mengurusnya."
"Sial kau Youngwoon!"
BRUK
BRUK
BRUK
"Kau bilang kau mencintaiku! Kau bilang kau tidak akan meninggalkanku! Tapi apa ini?! Apa!?"
"Yeonnie, jangan begini."
"Sial kau! Kenapa kamu melakukan hal ini padaku?! KENAPA?!"
"Mianhae, Yeonnie."
"..."
" Suratnya sudah ku tanda tangani. Terserah kau mau menandatanganinya atau tidak. Aku tetap akan pergi."
"Hiks.. hiks.. hiks.. kenapa Woonie? Kenapa kau lakukan ini padaku? Hiks.."
"Maaf, kau pasti lelah. Aku juga lelah. Sebenarnya aku tidak pernah benar-benar menyayangi anak-anakmu. Setiap aku melihat mereka, aku pasti teringat si brengsek itu. Aku sudah tidak tahan."
"Kalau begini kau sama saja dengan si brengsek Yunho, Youngwoon."
"Yeah, kau benar, Taeyeon. Aku tidak ada bedanya dengan bajingan itu."
"..."
"Jangan menangis untuk orang brengsek sepertiku. Ku harap, kau akan mendapatkan kembali pendamping hidup yang setia padamu sampai mati."
"..."
"Aku pergi.."
BRUK
.
"Appa mau kemana?"
"Appa harus pergi Jonginnie."
"Jonginnie boleh ikut?"
"Tidak, kau harus di rumah menjaga umma dan nunnamu."
"Tapi, appa akan pulangkan?"
"Appa tidak akan pulang."
"Appa! Tunggu appa! Jangan pergi! Appa!"
"Appa!"
"..."
"Appa!"
"..."
"APPA!"
"Jonginnie!"
"Eh, appa! Mau kemana? Appa!"
"Jonginnie, waeyo?"
"Sica nunna.. hiks.. appa pergi. Hiks.."
"Pergi? Kemana?"
"Aku tidak tahu nunna. Hiks.. appa bilang tidak akan pulang.. hiks.. hiks.."
"Krys.."
"Unnie.. appa sudah–"
"Hiks.. hiks.. appa.."
"Ssshh, gwaenchana Jonginnie. Semua akan baik-baik saja. Appa pasti akan pulang. Pasti."
"Hiks.. nunna.. hiks.. hiks.."
"Unnie.."
"Ne, Krys. Ku harap umma baik-baik saja sekarang."
"Appa.. hiks.. appa.. jangan pergi.."
"Hiks.. appa.."
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
"Appa mana, umma?"
"Dia pergi.. dengan pelacur sialan itu. Meninggalkan kita tanpa uang sepeserpun."
"..."
"Aku tidak habis pikir, bagaimana bisa appamu tergila-gila dengan pelacur itu dan mengorbankan kita berdua. Dia memang bajingan."
"..."
"Kau tenang saja, chagiya. Kita bisa tetap hidup tanpa ada dia. Umma akan bekerja keras untuk bisa menghidupi kita berdua. Umma janji.."
"..."
"Kau adalah anak umma satu-satunya. Hanya kau yang umma miliki. Kau harapan umma. Umma akan membuat hidupmu menjadi lebih baik, chagiya. Dan, hanya satu permintaan umma."
"..."
"..."
"Apa itu umma?"
"Tetaplah disisi umma apapun yang terjadi. Jangan pernah tinggalkan umma.."
"Arraseo umma.."
.
.
.
.
.
.
TBC or END? Or Delete?
Nagi's Bacotan :
Hay! Gue dateng lagi nih bawa ff iseng2 baru gue. Ini baru potongan2 cerita. Tapi nggak tahu deh bakal di suguhin di cerita utama apa nggak, soalnya mau gimanapun ini all about kaisoo –tapi kayaknya kebanyakan familynya deh- juga ff Kaisoo chaptered perdana gue jadi nunggu respon dulu deh.
Disini tokoh utamanya kai. Kai loh! Kai! Bukan Kyungsoo -.- *pundungdipojokan* Biasanya gue kan Kyungsoo!main mulu, maklum bias sih ._.v pengennya ngasih peran utamanya ke Kyungsoo, tapi nggak tega buat ngenesin bini(?) sendiri #eh
Dan ini.. Entah kesambet apaan gue bikin ff kayak beginian. Yang mau lanjut, kasih kritik, atau saran silahkan nyumbang di kotak review. :)
Dan ini asli dari kisah nyata, cuma gue modip dikit. Aslinya jauh lebih ngenes, Tragedi malahan -.- Tapi bukan gue yang ngalamin. Someone, di lingkungan gue.*maybe* Orang itu masih terikat sama gue. hehehe~ *ketawahoror* #sokmisterius-_-
Okey, see you guys~
Last,
Mind to review? puhlease *kasih mata puppy jongin kecil*
