TITLE : OUR BABY

CAST : KIM JONGIN , OH SEHUN , JENO (AS A BABY) , PARK CHANYEOL, AND OTHER CAST

PAIRING : KAIHUN

CHAPTER : 1

DISCLAIMER : THEY ARE BELONG TO THEIR PARENTS, BUT SEHUN BELONG TO ME PLEASE? Hehe /dirampok(?) ._.

OUR BABY

NOTE : TERINSPIRASI DARI FILM BERUDUL 'BABY AND ME' OLD FILM YA HEHE, TAPI PENGEN BUAT VERSI KAIHUN NYA ._. . THIS IS MY SECOND FICT, TANGAN SAYA UDAH GATEL PENGEN NGETIK FF BARU, PADAHAL YANG "SWAG" BELUM SAYA LANJUT XD, ITU AKIBAT KAIHUN YANG BUAT OTAK SAYA SENGKLEK UNTUK MENGHAJAR(?) MEREKA. TAPI TENANG…. SELAMA NEGARA API BELUM MENYERANG SAYA TETAP LANJUT FICTS SAYA SAMPAI TUNTAS KE AKAR AKARNYA XD (lu kata kurap -_-)

.

.

.

.

Kim jongin pemuda tampan, kaya raya, berkulit tan sexy, bibir sexy, badan atletis, famous student, digilai wanita maupun pria yang 'serong'. Tapi dibalik itu semua pemuda yang satu ini adalah seorang gangster, trouble maker, pembolos, suka berfoya foya dan all the worst things. Berulang kali surat panggilan orang tua sampai dirumahnya, namun banyak masih tertutup rapi karena orang tuanya tahu apa isi surat itu, tidak jauh beda dengan isi surat surat lainnya 'its about kim jongin's prank'. orang tua jongin yang sibuk dengan pekerjaan atau bisnis yang besar atau jongin sering menyebutnya 'my parents is hard worker ever' sudah mengenal dengan detilnya. Sadar tidaknya orang tua jongin, mereka jarang memenuhi panggilan dari pihak sekolah anak semata wayang mereka tersebut. Mereka mengerti jongin butuh perhatian, jongin butuh belaian kasih sayang sebagai anak, namun pekerjaan dan bisnis juga penting untuk masa depan jongin.

"maaf kan kelakuan anak saya pak, kami berjanji akan mendidiknya lebih keras lagi". ucap seorang lelaki paruh baya sambil membungkukkan badannya sedikit.

"bapak kim, sebagai kepala sekolah saya sebenarnya sudah jenuh menghadapi jongin, tapi baiklah saya akan beri kesempatan selama sebulan, jika anak bapak tidak berubah. Dengan berat hati saya harus mengeluarkan jongin dari sekolah ini". Lelaki paruh baya itu mengangguk mengerti sambil menghembuskan nafas lega. Ini belum apa apa, sebulan? Mungkin tidak sampai sebulan anaknya akan benar benar ditendang dari sekolah ini. Lelaki paruh baya itu keluar dari ruangan kepala sekolah dengan wajah penuh amarah, ugh sungguh ia ingin memarahi anaknya yang terlihat santai berdiri sambil mengunyah permen karet habis menguping pembicaraan ayahnya dengan kepala sekolahnya yang mirip kepala sekolah shincan itu.

"jongin-"

"aku sudah tahu". Jongin memotong perkataan tuan kim ayahnya, sungguh anak kurang ujar untuk tingkat anak sekolah menengah seperti jongin. Jongin dan ayahnya berjalan menuju parkiran sekolah dan memasuki mobil limited mereka.

"dasar anak kurang ajar!".

"ayah! Aw ! aw!". Jongin memegangi telinganya yang dijewer habis habisan oleh ayahnya.

"kau mau mempermalukan ayah ?! ha?! Benar begitu jongin?!".

"ayahh ! telingaku mau putus! Lepas! Ayah!"

"biar! Biar ! saja biar kau tahu rasa jongin!". Supir keluarga kim yang tengah menyetir itu hanya menggeleng gelengkan kepalanya melihat adegan ayah versus anak yang tampak dari kaca mobil di depannya.

"AYAH!".

.

.

.

.

Kkriinngg!

Braakk!

Jam weker yang malang, umurnya hanya satu malam sebelum hancur berserakan dilantai korban dari pelemparan kim jongin di pagi hari. Tenang, jongin memiliki banyak jam weker. Matanya masih terpejam diatas kasur king size nya. Mengeluarkan dengkuran favoritnya. Ugh this guy -_-

O8.00 –

.

Still dreaming about sexy female dancer

09.00-

Still dreaming about kissing a hot girl

10.00

Still dreaming about ''ugghh ahh ugghh aahh"

11.00-

Still—

"aaaghhhhhhhhh!". Apa yang terjadi? Lihat, kim jongin akhirnya terbangun dengan peluh di wajah dan leher. "dasar mimpi buruk sialan!, masih enak enak mimpi memasuki- agh sudahlah". Jongin kau tidak perlu meneruskan curhatan dirty mu, jongin tersenyum bodoh sekarang, setidaknya pagi ini ia tak mendengar pembantu nya menggedor gedor pintu, tidak mendengar ibunya teriak teriak, dan sepertinya tidak ada yang memaksanya untuk sekolah hari ini. Its so beautifull life guys~

Jongin mengecek smartphone nya '11.10'. hmm sudah hampir siang, jongin mengecek berpuluh puluh kotak masuk, tanpa membaca ia hanya menekan tombol 'delete all'. Dan jongin mengatakan "ugh good bye fans". Sambil meletakkan smartphonenya. Yeah~ kotak masuk dari para fansnya disekolah,fansnya yang mau menggantikan membersihkan wc saat jongin di hukum, fans nya yang mau membersihkan sepatu jongin dengan dasinya, fansnya yang mau mengisi PR jongin. This is heaven.

Setelah membersihkan tubuhnya dikamar mandi, jongin merasa perutnya harus di isi, ia pun turun kelantai bawah. Satu pertanyaan sekarang "kemana semua orang pergi?". Begitu sepi, biasanya terlihat semua maid dirumah mondar mandir di rumah nya yang bak istana pangeran di dongeng. Ah bukankah ini bagus? Berarti ia bebas melakukan apapun sekarang?.

"UUH YYEEAHHH!''. Jongin bahagia. Ia melompat kesana kemari sebelum-

"hoooeeee hooeeee". Uhg? Ringtone handphone siapa yang berbunyi? Jongin mengabaikan nya. Mungkin punya maid yang tinggal.

"hoeee hooeee". Apa tetangga jongin baru melahirkan? Membuat penduduk korea bertambah lagi?. ah masa bodoh, titah jongin.

"hooeee hoeee". This is so fucking annoying!, jongin mengacak rambutnya.

"bayi apapun kau, bayi setan? Bayi gorilla? Kau sudah menghancurkan hari indahku dengan suaramu!". Tampaknya jongin akan benar benar akan mendatangi tetangga yang baru mempunyai bayi itu. Jongin berjalan menuju pintu depan rumahnya, Mungkin jongin akan memaki habis habisan dan-

"hoeeee".

BAYI-

Jongin menundukkan kepalanya kebawah perlahan.

"ini mimpi kim jongin". Gumamnya sambil menutup kembali pintu rumahnya.

Satu

Dua

Tiga

Empat

Lima

Ceklek!

"aisshh! Really! Siapa kau? Ha?"

"hooeee".

Jongin tidak tenang ketika beberapa detik yang lalu ia tinggal, suara bayi itu benar benar memekakkan telinga jongin, jongin berjongkok menatap nanar benda hidup di depannya, dengan keranjang lucu serta selimut tebal berhasil menutupi badan bayi mungil yang putih dan pipinya yang tembem, this a BABY! ughh~ jongin jangan terpengaruh oke? Batin jongin. Sercarcik surat terlihat di sudut keranjang. Jongin mengambil surat itu dan membukanya.

'jaga anak ini dengan baik. Namanya jeno. Dan kau ayahnya jeno, Kim jongin'.

Whats the fucking going on here?

Ini mimpi kim jongin ini mimpi!. Sejak kapan? Sejak kapan seorang sexy kim jongin menjadi ayah? Sejak kapan hot kim jongin menghamili anak orang lain? Sejak kapan pula kim jongin sudah memberi nama anak itu? Ini sungguh gila. Jongin menatap bayi itu, bayi itu tertawa melihat jongin, ah mungkin lebih tepatnya bayi ini mungkin senang melihat hidup jongin yang sebentar lagi akan semakin kacau. Haha. Jongin mengankat keranjang bayi itu lalu berjalan menuju gerbang rumahnya.

"ini pasti ulah orang tuaku, mereka pasti sengaja, huh! Kalian pikir aku bodoh? Aku hanya tinggal membuang nya saja, pasti sebentar lagi akan ada yang mengutip hahaha". Jongin menyeringai, jongin benar bukankah ia tinggal meletakkan di gerbang depan rumahnya saja?

"beres, hey kau, carilah orang tuamu, kasihan sekali kau harus jadi korban permainan orang tuaku, oh iya kalau kau bertemu orang tuaku, katakan, aku tidak butuh bayi, tapi aku butuh uang banyak, paham?". Jongin tampaknya mengajak mengobrol bayi yang mengedipkan matanya lucu itu, apa otak jongin yang tidak beres?.

"bye!". Kata jongin sambil melambaikan tangannya ke bayi tembem itu. Jongin menutup kembali gerbang rumahnya. Dan kim jongin akan memulai pesta dirumah lagi.

30 menit kemudian~

Ting

Tong

Agh! Siapa lagi yang mengganggu kehidupan jongin sekarang, baru setengah jam ia menikmati film action terbaru sambil menikmati es krim serta chating dengan beberapa gadis dan pemuda cantik. Apa perlu ia hancurkan saja bel rumahnya itu?

"who-". Mata jongin terbelalak, apa-apaan ini? Kenapa banyak warga dan bayi?. Jongin kenal sekali bayi ini, bukankah ia baru saja membuangnya?

"maaf, tapi anak anda kami temukan di depan rumah anda, kim jongin kan?"

"eh-aku eh- bukan"

"tapi kau mirip sekali dengan yang di foto Ini?". Salah seorang warga mengangkat foto berukuran sedang. Oh god. Itu benar benar foto kim jongin.

"kami menemukan fotomu, dibawah bayi ini, jika kau punya masalah rumah tangga sebaiknya selesaikan lah dengan baik bukan dengan membuang anakmu sendiri". Kata seorang warga dan warga lain hanya mengangguk dengan wajah datar sekali.

.

.

.

.

"aaggghhh! Damn damn damn!". Jongin mengacak rambutnya frustasi, apa ini yang dinamakan karma?, kepalanya sungguh ingin pecah sekarang, tangisan bayi yang tak berhenti sedari tadi, orang tuanya yang menonaktifkan handphone mereka, dan tidak ada pembantu seorang pun dirumahnya. Disinilah jongin dan bayi lucu itu, di ruangan tengah dengan jongin yang terduduk lemas di sofa.

"hey diamlah! Kau membuatku tambah pusing sekarang!"

"hooeeee!". Bukannya diam, bayi itu semakin gencar menangis karena di bentak jongin. Ugh~ jongin, kau sungguh kejam.

Jongin mengangkat bayi itu dan mendudukkannya dipangkuannya, bayi itu tiba tiba diam menatap jongin yang frustasi menyenderkan kepalanya disandaran sofa.

"hey apa yang kau lihat? aku tahu aku tampan, ternyata wajah tampanku berhasil membuatmu diam ya?". Bayi itu merespon jongin, ia tertawa melihat wajah jongin yang berantakan. Dan…

Ciissss~

OH NO

"aakkkk! Apa yang kau lakukan! Agh! Ini menjijikkan! Dasar anak bodoh! Kau mengotori celanaku!". Good baby. Ternyata bayi itu telah buang air kecil tepat dia atas pangkuan jongin. Ini akan membuat suasana semakin panas. Sepanas kepala jongin sekarang. Hoho siapa yang akan menjadi ayah sekarang huh?. Setelah mengganti celananya jongin kembali lagi keruangan tengah dan bayi itu belum berhenti menangis tentunya. Everybody, help jongin!

"aaissshh! Kenapa kau terus menangis? Apa kau tidak lelah huh!". Bayi yang jongin letakkan dilantai begitu saja merangkak mendekati jongin, bayi itu memegang kaki jongin.

"hoeee, hooee". Jongin jongkok mencoba mensejajarkan tubuhnya. Ia berpikir sejenak. Jongin berdiri lagi dan meraih smartphone nya. Mencari sebuah nomor kontak di smartphonenya, setelah menghirup nafas panjang akhirnya ia menekan tombol hijau. Tanpa menghiraukan bayi itu yang masih menangis.

Tut..

Tut..

Tut..

"halo, kau menambah absen mu idiot"

"sehun! Dengar aku-"

"mabuk lalu tertidur dan akhirnya tidak sekolah"

"aiisshh sehun aku tidak mabuk dan ada hal penting yang-"

"hal penting? mengintip rok miss jung? Atau menebar paku di kursi mr yunho?"

"SEHUN AKU PERLU BANTUANMU SEKARANG!".

"permintaan ditolak, try again"

"Sehun~ aku mohon, this is so danger! Its about baby". Tak ada jawaban dari sehun sampai akhirnya sehun membuka suara lagi.

"Kau menghamili anak orang?".

.

.

.

.

Sehun dan jongin menopang dagu mereka, memperhatikan bayi lucu yang sedang memainkan smartphone milik jongin. Pasalnya bayi itu hanya diam saat diberi smartphone milik jongin. Ugh~ see, benda kesayangan milk jongin itu pebuh dengan saliva milik bayi itu. Mereka lelah karena baru saja berhasil memakaikan popok yang terdapat dikeranjang bayi tersebut.

"jongin, aku tak sangka anakmu sudah sebesar ini, pandai sekali kau menyimpan semuanya". Sehun membuka percakapan yang membuat jongin ingin menghajar sehun sekarang juga.

"dia bukan anakku!"

"berarti ia anak istrimu"

"aiishh! Aku bahkan belum pernah meniduri seorang pun kau tahu?, ini sungguh gila! Tiba tiba sudah didepan pintu rumahku, menangis lalu saat aku sudah membuangnya, warga disini mengambalikannya padaku dan gilanya, fotoku terdapat dikeranjang bayi ini! Are you thinking im in joke?!". Jongin menarik nafas dalam dan kembali merebahkan tubuhnya di sofa, sehun tak menoleh sedikitpun, setidaknya ia mulai sedikit percaya dengan penjelasan jongin, lagi pula bayi ini memang tak ada miripnya dengan jongin. Err jongin itu hitam. Ah I mean he has tan skin.

"lalu uruslah anak ini"

"are you crazy oh sehun? Aku yang tampan, sexy, terkenal, model ini kau suruh mengurus bayi?, apa wajahku seperti babysitter? Agh!"

"sedikit", jawab sehun datar. Jongin mengacak rambutnya yang sudah berantakan.

"hoooeeeee hoeeee". Debat antara sehun dan jongin pun terpending karena bayi itu mulai menangis lagi. membuat jongin maupun sehun panik, apa lagi sekarang yang bayi ini inginkan?

"hey hey jangan menangis anak manis". Kata sehun dengan suara cute nya, membuat jongin ingin muntah melihat acting sehun yang berlebihan. Pasalnya sehun adalah orang yang dingin dan tak terlalu banya omong, oh ya perkenalkan oh sehun, teman sekelas jongin yang menjabat sebagai seketaris kelas, ia bukanlah teman se genk jongin, namun ia sedikit dekat dengan jongin, tanpa diketahui oleh siapapun. Yang teman temannya tahu jongin itu tidak pernah dekat dengan siapapun selain dengan genk nya sendiri.

"lihat jongin, ia menghisap jariku ugh!~". sehun membawa bayi itu kepangkuannya di samping jongin.

"apa artinya itu ia suka memakan jari manusia?". Tanya jongin.

"bukan bodoh, ini artinya ia haus". Jawab sehun masih memberi jari telunjuknya untuk dihisap bayi itu.

"ah aku tahu!". Jongin beranjak dari sofa lalu mengambil sesuatu dari dalam kulkas dan kembali duduk disamping sehun.

"berikan saja ini?".

So idiot jongin action here

Plak!

"kau kira bayi ini meminum minuman seperti itu?!". Kata sehun sambil menampar kepala jongin dari belakang. "dia butuh susu ".

"susu? Tapi disini tak ada susu!". Mereka terdiam dan berpikir sejenak. Tak ada susu. Tak ada Asi. Jongin menatap sehun pelan lalu beralih ke dada sehun yang sedikit terpampang karena sehun sedang mengenakan kaus V neck yang longgar. Oh so milky skin.

"apa yang kau lihat idiot!". Sehun menutup dadanya dari tatapan jongin yang sulit diartikan. Ugh~ apa yang sedang jongin pikirkan?

"hey sehun bagaimana kalau berikan dadamu saja pada bayi ini?"

.

.

.

"are you crazy! Kau kira aku punya ASI! Dasar bodoh! Aku ini seorang pria! Dan- awh~". Sehun menghentikan segala caci makian yang ia lontarkan ke jongin.

"hey kau kenapa sehun?"

"eugh jongin"

"se- sehun, ia melakukannya". Jongin dan sehun menatap bayi yang sedang menghisap dada sehun dari luar bajunya, menyebabkan baju sehun dibagian dada sebelah kiri basah oleh saliva bayi tersebut.

"aaaakkkkkkkk!"

T B C

/tutup dengkul/. Owh I think this is embrassed XD

Ok guys, gak tau mau ngomong apa dah, yang bersedia beri komen sama fict gendeng ini. :"v

/ngacir ke ketek jongin/