"Kamu itu bagaimana sih!? Kamu kan mau ujian ahkir. Kenapa malah bawa barang-barang beginian?!"

"Ma-maaf sensei…"

Kalian tau kenapa aku di marahi oleh Nouhime-Sensei? Semua itu gara-gara si Baka Motochika.


.

Kejadian Nista Sebelum UN

Sengoku Basara © CAPCOM

.

.

.

#Cerita abal sebelum UN (Ujian Nista maksudnya *Plak*)

.


Malam itu Tsuruhime sedang belajar untuk menghadapi ujiannya besok. Entah karena terlalu fokus atau apa, tiba-tiba ia merasa pesan gurunya terngiang kembali dikepalanya.

"Untuk ujian besok jangan lupa membawa alat tulis lengkap!"

"Gawat! Aku lupa membeli pensil dan penghapus untuk besok!" ujarnya setelah memeriksa alat tulisnya. Kemudian ia melihat jam dinding yang menunjukan pukul setengah sepuluh malam.

"Setengah sepuluh! Kalau begitu disekitar sini sudah tidak ada toko yang buka lagi… bagaimana ini…" gumamnya. Berpikir sesaat, sambil melihat sekitarnya. Dan saat itu juga pandangannya terhenti pada ponselnya.

"Oh iya! Minta tolong Motochika saja."

Tangannya langsung mengambil ponselnya dan mengetikan sebuah pesan.

Subjek : Tolong

To : Motochika

Time : 21: 37

Text

Motochika, jika kau pulang nanti bisakah tolong belikan aku alat tulis untuk ujian besok. Aku lupa membelinya.

Selesai mengetikan pesannya ia pun menekan tombol 'Terkirim' dan pesannya pun terkirim.

Beep! Beep!

Bunyi ponsel merah muda itu membuat Tsuruhime kembali melihat ponselnya. Awalnya ia kira kalau pesannya dibalas. Namun, ternyata bunyi 'Beep' itu menunjukan kalau baterai ponselnya melemah. Tapi ia memilih mengabaikannya dan kembali belajar. Sepuluh menit berlalu pesannya pun ahkirnya dibalas.

Subjek :re: Tolong

From : Motochika

Time : 21:48

Text

Baiklah akan aku belikan… kuas, cat, dan amplas ya…

Membaca pesan itu membuat Tsuruhime terkejut.

"BakaChika! Bukan ituuu!" pekiknya. Dengan segera ia pun langsung menekan tombol 'Balas' pada ponselnya.

Subjek :re: Tolong

To: Motochika

Time : 21:49

Text

Bukan itu! Tap

PET!

Seketika itu juga ponselnya mati.

"Heee! Ga-gawat! Aku harus segera membalas pesanya! Bisa-bisa dia benar membelikan barang-barang itu!" pekiknya. Dengan segera tangannya memasang charger di stopcontacnya, kemudian memasangkan kabel charegernya pada ponselnya.

TEPP!

Listrik pun ikut padam saat ia hendak mencharge ponselnya.

"Hieeeee!"

.


Begitulah. Keesokan paginya. Bukannya datang dengan membawa alat tulis lengkap, Tsuruhime malah datang kesekolah dengan membawa kuas, cat, dan juga amplas hasil titipannya pada Motochika.

"Kamu itu mau ujian atau mau bangun rumah sih? Kenapa bawa barang-barang kaya begini?"

"Ma-maaf Sensei…"

Pada ahkirnya Tsuruhime harus mengikuti ujian susulan dihari pertamanya. Dan semua itu karena 'pemadaman' listrik dan juga Motochika yang salah mengartikan pesannya.

.

#Pesan : Jangan pernah lupa untuk selalu menyiapkan alat tulis lengkap sejak jauh-jauh hari sebelum ujian.

.

#Catatan: Jika ingin minta tolong pada orang pastikan mengatakannya secara spesifik. Dan pastikan orang dimintai tolong mempunyai kecerdasan rata-rata dan bukan 'Dibawanya'.

End


A/N : Kalau ada yang tanya kenapa aku buat fic ini, jawabannya 'Semua gara-gara ayahku.' Kalau ditanya "Kok bisa…?" jawabannya, 'pikir aja sendiri'*dilemparTeflon*. Yang jelas kejadian sebelum bikin fic ini yang bikin aku ngakak. And buat yang mau menghadapi UN, Ganbatte ne~ *Bow*