Player Girlfriend
.
Some players supporting here are *Kim Jaejoong – Jung Yunho – Kim Kibum – Choi Siwon
.
[Meeting with Ryuki present]
...
Desc:
Jaejoong tak ingin menjalin hubungan dengan namja manapun hanya untuk kehidupannya yang nyaman.
Tetapi, apakah ia masih tetap memaksakan pemikirannya ketika ia bertemu dengan Yunho, seorang namja yang memiliki kekayaan yang tak jauh berbeda seperti mantan-mantannya terdahulu.
...
PART 1
Hatinya sudah sangat resah, bahkan melebihi orang lain yang telah membeli beberapa nomor pacuan kuda agar dapat memenangkan sejumlah uang dari tempat itu.
Ia mencoba meninggikan tubuhnya dalam posisi duduk untuk mengamati persiapan di lapangan arena berkuda. 'Kenapa tak segera di mulai?' ia bergumam pada dirinya sendiri. Dia kembali menurunkan tubuhnya dengan lemas," Kumohon biarkanlah aku pergi dengan kemenangan nanti' pintanya dengan suara lirih saat ia berdoa, ia bersungguh dalam berharap agar dapat terhindar dari kemalangannya yang lebih jauh pada hari itu.
Fuuhh.. ia menghempaskan kecewaannya seorang diri dari bangku penonton,"sepertinya masih lebih lama .." ia bergumam lagi, kali ini terdengar seperti mendapatkan kenyataan yang pahit.
-Ooo-
Sudah hampir puluhan kali Minhyun berjalan bolak-balik pada tempat yang sama dengan wajah tertunduk lesu sambil memegang selembar kertas ditangannya. Dia mencaci kebodohan otaknya, seharusnya ia tak terlalu kegirangan hingga melupakan pertanyaan penting mengenai jadwal penerbangan sahabatnya yang akan kembali ke Seoul.
Haiisssshhh...-Pabo! Pabo! – Minhyun mengetuk kepalanya dengan sebelah tangannya yang terbebas.
Ia menengadahkan kepalanya, mencoba mencari kesegaran sejenak untuk berpikir. Haruskah ia kembali saja ke kantor untuk menyelesaikan pekerjaannya, karena mungkin saja sahabatnya itu sebenarnya akan kembali esok harinya. Sehingga ia bisa menyiapkan dirinya dengan lebih baik untuk menyambut kedatangan teman baiknya.
Akhirnya Minhyun bisa memutuskan hal yang harus ia ambil. Ia menarik sedikit jasnya dengan kedua tangan dan melangkah pergi dari tempat ia menunggu selama beberapa jam.
.
Seorang namja terhenti menyeret koper besarnya. Ia menunduk dan meraih kertas yang terinjak oleh sepatunya.
Dia sedikit memperbaiki kertas kusut yang terkena sepatu mahalnya yang menyisakan bekas alas kakinya pada kertas di tangannya.
Ia sangat kesal karena tak menemukan sahabatnya dan justru menemukan kertas milik sahabatnya yang akan digunakan untuk menjemput dirinya ketika ia keluar pertama kali dari tempat migrasi.
"Apa dia sudah menjemput seseorang yang mirip denganku dan membawanya pulang ke rumah?! " Ia meremas kertas milik seseorang yang telah membuatnya pusing ketika pertama kali menginjakkan kakinya di Korea.
Dia kembali berjalan dan menyeret kopernya sambil menghubungi seseorang.
"Hei- apa kau menjadi pelupa sekarang!" tanya namja berkacamata hitam.
"Kau sudah sampai?" Minhyun terkejut dan segera menghentikan langkahnya mendekati mobil miliknya di tempat parkir.
"Aku sudah berada disana dan menunggumu selama beberapa jam. Aku kira kau akan datang besok. Karena aku lupa menanyakan tentang kedatanganmu." ucap Minhyun ketika membela dirinya.
Namja berkaca mata itu harus menghela nafas beratnya mendengar perkataan sahabatnya. Ia menarik kopernya dan menghentikannya tepat disisinya, ia telah berhenti ditempatnya berdiri untuk menjawab kata-kata sahabatnya dengan nada kesal,"Lalu untuk apa aku memberitahumu kemarin jika aku kan pulang lusa?!"
"Haa- -haa.., mungkin saja kau ingin aku mempersiapkan kedatanganmu." Minhyun memberikan jawaban terbaik yang ia sendiri tak yakin dengan jawabannya. Ia bahkan merasa aneh ketika mengatakannya hingga ia menggaruk kepala bagian belakangnya yang tak terasa gatal.
"Lalu kenapa kau datang jika kau berpikir aku tak akan pulang hari ini?"
"Ah~kau benar~~" Minhyun membalasnya kemudian dengan suara lirih ketika membenarkan ucapan sahabatnya.
"Kau tunggu aku disana! Aku akan segera datang"
Minhyun segera mematikan ponselnya dan berlari masuk ke dalam airport.
.
Minhyun menghentikan langkahnya di hadapan sahabatnya, ia berjalan mendekat sambil menyunggingkan senyum manisnya.
Yunho memberikan kopernya pada Minhyun kemudian meninggalkan sahabatnya.
Minhyun sempat membulatkan kedua matanya sejenak ketika Yunho meninggalkan kopernya begitu saja. Ia tak ingin membahas atau mengeluh apapun pada sahabatnya yang baru saja kembali. Minhyun pun menyeret koper besar itu bersamanya untuk menyamai langkah Yunho.
"Aku akan pulang ke rumahku."
Minhyun menyela pembicaraannya, ia memandang wajah Yunho dengan serius ketika menanyakan apa maksud perkataan Yunho sebelumnya,"Kenapa kau tak pulang ke rumah Siwon hyung?"
Yunho semakin mempercepat langkahnya dan tak menjawab apapun untuk Minhyun.
.
Minhyun harus berlari kecil agar ia dapat mengejar Yunho. Bagaimana pun mereka hanya akan naik satu mobil saja untuk pergi dari airport tempat mereka berada.
"Yunho, apa kau tak memberitahukan kedatanganmu padanya?" tanya Minhyun sekali lagi untuk menghentikan Yunho meraih handle pintu mobilnya.
Keduanya saling berpandangan. Yunho mengamti kedua bola mata sahabatnya,"Selama setahun aku terbiasa tinggal sendirian. Aku rasa aku akan lebih nyaman seperti itu untukku."
Minhyun mengangguk-ngangguk kecil mendengarnya.
"Berikan kunci mobilmu." Pinta Yunho.
Minhyun melempar kunci miliknya. Yunho menangkapnya dan membuka pintu mobil tersebut untuk dirinnya sendiri.
Minhyun kembali mengganggu Yunho. Ketukan Minhyun beberapa kali di kaca mobil tak segera berhenti hingga Yunho harus menurunkan kaca jendela mobil tanpa membukakan pintu untuk melihat Minhyun.
Yunho mencondongkan tubuhnya dari tempat duduknya di depan kemudi,"Apa lagi?!"
"Buka pintunya. Aku juga harus duduk di dalam" Minhyun mengingatkannya.
"Siapa yang mengatakan jika kau akan pulang bersamaku. Bawa koperku pulang ke rumah!"
"YA! !KAU! - Aku tak membawa apapun saat menjemputmu karena aku terburu-buru mengingat kau akan pulang hari ini." Minhyun tetap mencoba membuka pintu mobil hingga menimbulkan suara kegaduhan diantara mereka,"Cepat buka pintunya!"
Yunho mencoba tak mendengarnya. Ia membenarkan posisi duduknya dan segera meng-gas mobil Minhyun untuk pergi.
Chahh! ! – Minhyun meletakkan kedua tangannya di pinggang, ia mendengus kesal memandang Yunho yang melesatkan mobilnya pergi dan meninggalkannya di airport.
"Dasar! - Dia jauh lebih menyebalkan daripada satu tahun lalu."
[][][][]
Sry, I know these was too short. But hopefully 'chingu-deul will stay pattienly to wait for updating.
I will never getting bored to ask you all to leave any comment. Thank for reading ^ ^
