Hubby VS Baby
Cast : Luhan
Oh Sehun (girl)
Rate : T
Genre : Humor, Romance
Warning : GS, typo everywhere, gaje, alay
Disclaimer : the plot is mine
Summary : Luhan dan Sehun, pasangan muda yang merupakan guru di SM high school. Selalu bersaing dalam hal prestasi. Bagaimana kisah mereka?
DLDR.
Happy Reading
Bel pulang sekolah baru saja berbunyi. Para siswa mulai meninggalkan kelas mereka masing-masing. Ada yang langsung pulang, duduk di kantin atau di bawah pohon taman sekolah, duduk di pinggir lapangan menonton kegiatan ekstrakurikuler.
Jadwal ekskurikuler sore ini adalah sepak bola dan tari. Para siswi sudah berteriak di pinggir lapangan menyemangati tim bola sekolah mereka yang isi nya manusia tampan semua. Belum lagi pelatih nya juga luar biasa tampan dan masih muda, membuat siswi semakin berisik di pinggir lapangan.
PRIIITTT
Peluit baru saja di bunyikan Luhan.
"Istirahat lima menit" ujar Luhan kepada murid-murid mereka.
"Dengar, pertandingan sudah semakin dekat, cara main kalian sudah bagus, tetaplah berlatih. Kita harus mempertahankan posisi juara yang telah dua kali berturut-turut ini." Jelas Luhan kepada murid-murid merek.
"Siap coach" seru mereka bersama.
"Dan kalian Minho, Kai, sebagai Ace dalam tim ini, aku sangat mengharapkan kalian." Tambah Luhan di akhir.
"Coach mengandalkan orang yang tepat." Ujar Kai.
Selanjutnya latihan tetap berlanjut, keringat sudah mengalir deras di badan para pemain bola sekolah ini, membuat para siswi semakin berteriak melihat para namja tampan yang terlihat semakin seksi.
Luhan menatap puas ke lapangan. Tim didikannya memang paling luar biasa hebat-inner Luhan-.
Dari arah barat lapangan, lebih tepat nya dari dalam gedung sekolah berjalanlah seorang wanita muda. Langkah nya begitu tergesa sambil memanggil salah satu yang ada di lapangan.
"Kai, kesini." Panggil nya, ia berdiri di pinggir lapangan.
Merasa dipanggil, Kai yang sedang menggiring bola pun menoleh dan berlari begitu saja meninggalkan bola menuju si pemanggil.
"Sehun songsaenim ada apa memanggilku?" Tanya Kai.
Sehun menyilangkan tangan nya di dada.
"Kau tidak lupa kan hari ini adalah jadwal klub tari. Kenapa malah bermain bola?" Tanya Sehun galak, membuat Kai bergidik ngeri.
"Hmm, begini Seh-"
Belum sempat Kai menjawab. Seseoranf telah menjawab nya duluan.
"Kai sedang berlatih untuk pertandingan minggu depan Sehun songsaenim." Ucap Luhan dengan seringaiannya berdiri dibelakang Sehun
Sehun membalikkan tubuhnya, tangannya masih bersidekap di dada. Menatap garang ke sosok pria yang sok-manly- dihadapannya ini.
"Tapi hari ini jadwal Kai di klub seni Luhan songsaenim." Ujar Sehun.
"Sayang nya aku memutuskan Kai berlatih hari ini." Balas Luhan.
"Tidak bisa seperti itu. Aku juga memerlukan Kai untuk lomba dance." Jawab Sehun.
"Pertandingan bola nya minggu depan, jadi Kai harus berada dilapangan bukan di ruangan yang dikelilingi kaca." Balas Luhan-lagi-.
"Lomba dance nya juga minggu depan. Harus nya Kai berada di studio sekarang." Sehun juga tidak mau kalah.
"Sepak bola lebih penting dari pada dance." Ujar Luhan.
"Dance jauh lebih penting." Sehun mulai berkacak pinggang.
Sedangkan Kai yang menjadi rebutan pasangan muda ini hanya menggaruk kepala belakang nya. Bingung bagaimana cara menghentikan perdebatan kedua guru nya ini. Begitu pula murid lain yang menyaksikan perdebatan sepasang guru muda itu yang tidak ada habis nya
"Aku akan membawa Kai ke studio." Putus Sehun.
"Tidak bisa, Kai akan tetap berada dilapangan." Tolak Luhan.
Sehun dan Luhan semakin mengeluarkan aura gelap mereka hingga tidak menyadari bahwa sepasang tangan menepuk kaki kedua nya.
"Papa, Mama." Panggilnya.
Luhan dan Sehun langsung menundukkan kepala mereka.
"Eoh, Sehan sudah bangun?" Luhan mengangkat tubuh mungil yang memanggil nya Papa tadi.
Sehan hanya menganggukkan kepala nya.
"Mimi" ujar Sehan mengarahkan badannya ke Sehun.
Luhan yang mengerti permintaan si anak langsung memberikan Sehan kepada Sehun.
"Latihan selesai, kalian boleh pulang. Kai beri tahu ke studio juga." Perintah Luhan.
"Ne coach." Kai membungkukkan badannya dan bernafas lega. Berterima kasih kepada Sehan yang menghentikan perdebatan orangtua nya.
Selesai memberi perintah kepada Kai, Luhan langsung membawa Sehun dan Sehan ke ruangannya dan memperhatikan Sehun yang menyusui Sehan.
"Kenapa Sehan menyusul kelapangan sih?" Luhan berujar kesal sambil mencubit pipi gempal Sehan yang masih didada ibu nya.
"Kenapa kesal? Harus nya berterima kasih pada bayi kita." Jawab Sehun.
"Ck, aku kan tidak bisa melihat wajah garang mu yang semakin cantik itu baby." Ucap Luhan menggombal
"Hubby." Sehun memukul dada Luhan dengan wajah yang merona termakan rayuan Luhan.
Beginilah pasangan muda ini. Selalu bersaing sebagai guru, saling mencintai sebagai pasangan suami istri. Ah jangan lupa dengan Lu Sehan-si bayi 14 bulan-yang selalu hadir dimana pasangan ini berada.
Besok entah masalah apalagi yang akan menjadi akar permasalahan mereka.
Sampai jumpa di kisah selanjutnya.
END
