Title : Psychic Detectives

Subtitle: The First Case

Author : V.D_Cho

Cast : Kyuhyun, Siwon, Changmin dan teman-teman ^^

Genre : Horror, Mystery, Friendship, Romance

Type : GS

Warning : It's a GS fanfict. As you see in other ff. DLDR. Please appreciate my hard work. Take with full credit. ^^

Remake dari sebuah anime berjudul Psychic Detective Yakumo dengan beberapa penambahan dari Grey.

V.D Entertainment

.

.

Proudly Present

.

.

:::Psychic Detectives:::

.

.

.

FIRST SERIES

"Sial!"

Kyuhyun mengumpat sembari menyeka darah yang keluar dari hidungnya. Berdiam diri beberapa saat di ujung lorong dan menolehkan kepala keseluruh penjuru untuk melihat apakah ada yang mengikutinya atau tidak. Kyuhyun mempercepat langkahnya menuju kelas untuk mengambil tasnya, namun kembali berhenti saat mengetahui bahwa ada yang mengikutinya. Kyuhyun berbalik dan menunjukkan telapak tangannya kedepan. Gestur yang biasa dilakukan untuk memberi isyarat berhenti.

"Jangan ikuti aku," Kyuhyun berujar dengan lantang. Keadaan sekolah yang masih sepi membuat suaranya sedikit bergema.

Merasa tidak lagi diikuti, Kyuhyun kembali melanjutkan perjalanan pulangnya. Dalam hati dia masih merutuki guru bahasa Korea nya yang selalu menjadikan dirinya 'pesuruh' setiap kali mereka bertemu. Menyebabkan Kyuhyun harus rela pulang lebih lambat dari jam biasanya.

Dengan langkah kaki setengah diseret, bahu yang lunglai dan kepala yang ditundukkan, Kyuhyun berjalan menuju ke halte bis di depan sekolahnya. Bis yang akan ia tumpangi tiba sekitar 15 menit kemudian. Kyuhyun duduk dibangku paling belakang dan menyandarkan kepalanya pada kaca bis. Ia sedang melamun. Entah apa yang dilamunkannya. Lamunannya buyar saat ia sampai dipemberhentiannya.

Kyuhyun turun dan berjalan dengan cara yang sama seperti sebelumnya. Ia terlihat seperti seorang gadis yang sedang dilanda masalah besar dan sama sekali tidak berminat dengan segala hal yang dilakukannya. Karena kepalanya yang menunduk dan pikirannya yang sedang tidak fokus, tanpa sengaja Kyuhyun menabrak seorang laki-laki yang berdiri didepannya. Ternyata Kyuhyun sudah tiba di ujung zebra cross yang biasa ia lewati untuk tiba dirumahnya. Para pejalan kaki yang menunggu lampu hijau tanda diperbolehkan menyebrang juga cukup ramai saat itu.

Kyuhyun membungkukkan tubuhnya 30 derajat dan mengucapkan maaf pada laki-laki yang ia tabrak tadi. Tapi laki-laki itu tidak membalasnya. Kyuhyun mengangkat kepalanya untuk melihat wajah si laki-laki, tapi laki-laki itu sudah terlebih dahulu memutar tubuhnya dan ikut menyebrang bersama pejalan kaki lainnya. Kyuhyun menggedikkan bahunya tak peduli, kemudian ikut menyebrangi jalan.

.

Hari-hari berikutnya Kyuhyun lalui dengan cara yang sama. Dan semuanya juga berlangsung dengan cara yang sama. Membosankan dan memuakkan. Itu menurut pendapat Kyuhyun.

Cho Kyuhyun (17 tahun) adalah seorang siswa tingkat akhir di sekolah menengah atas Gyuwon. Memiliki indera keenam yang membuatnya bisa merasakan dan melihat keberadaan makhluk-makhluk halus yang berada disekitarnya. Namun sialnya, jika radar Kyuhyun menangkap ada satu saja makhluk astral yang berjarak kurang dari 5 meter darinya, hidung Kyuhyun akan otomatis mengeluarkan cairan berwarna merah yang biasa kita sebut darah, singkatnya, Kyuhyun akan mimisan.

Tak ada yang tahu tentang hal ini. Teman-temannya mengira Kyuhyun mengidap suatu penyakit yang menyebabkan ia beberapakali mimisan secara tiba-tiba. Orang tua Kyuhyun juga tidak mengetahui hal ini. Mereka sempat terkejut saat mendapati Kyuhyun sering mengalami mimisan ketika berada dirumah dan membawa Kyuhyun kerumah sakit. Namun hasil pemerikasaan rumah sakit menyatakan Kyuhyun tidak mengidap penyakit mematikan atau berbahaya selain terkena anemia ringan akibat sering mimisan.

.

Hari ini Kyuhyun sendirian dirumahnya. Well, tidak sepenuhnya sendirian karena ada satu makhluk tembus pandang yang berada dalam jarak sekitar 12 meter dari tempat Kyuhyun menonton televisi.

"Kyu, kau masih tidak membiarkanku mendekat? Aku merasa seperti anak hilang kalau begini,"

"Tetap ditempatmu, Lee Donghae. Aku tak mau kehabisan darah karena terus-terusan mimisan akibat keberadaanmu yang terlalu dekat denganku,"

"Apa tidak ada cara untuk menghentikan mimisanmu itu?" satu makhluk tembus pandang lainnya muncul dan duduk dipinggiran pegangan tangga.

"Tidak tahu, Kim Kibum," balas Kyuhyun, "Ngomong-ngomong, kemana Wookie? Aku tidak melihatnya," sambung Kyuhyun.

"Sedang menangis –lagi, dikamarmu. Itu keadaan terakhir yang kulihat," jawab Kibum.

Kyuhyun mematikan televisinya dan mendongakkan kepalanya sehingga bersandar pada sofa dibelakangnya dengan mata terpejam.

"Kyu!"

Sebuah suara melengking membuat Kyuhyun membuka matanya dan cepat-cepat menjepit hidungnya. Wajah pucat dan penuh airmata milik seorang gadis yang saat ini berada tepat di depan wajahnya membuatnya terkejut. Kyuhyun mendorong wajah itu menjauh darinya, kemudian mulai mengomel.

"Kim Ryeowook, sudah kukatakan berapa kali padamu agar jangan terlalu dekat denganku. Minimal 5 meter!"

Kyuhyun memamerkan kelima jarinya pada Ryeowook yang sesekali masih sesenggukkan.

"Maaf, aku lupa," Ryeowook melayang menjauh dari Kyuhyun dan mendekat ke Donghae kemudian kembali menangis disana. Suara tangisan Ryeowook sangat menyakiti telinga. Maka dari itu, Kyuhyun menyuruh Ryeowook agar menangis dikamarnya saja. Soalnya, kamar Kyuhyun itu kedap suara. Tapi jika Kyuhyun sedang menggunakan kamar itu, maka Ryeowook akan disuruhnya untuk menangis di kamar orangtuanya atau kamar kakaknya, Zhoumi. Toh, mereka tak ada yang bisa mendengar suara tangisan Ryeowook.

"Ada masalah apa lagi dengan Yesung, hm?" tanya Donghae.

"Yesung, hiks… berselingkuh, hiks…"

"Kau tahu dari mana?" tanya Kyuhyun.

"Aku melihatnya. Aku melihat Yesung berkencan dengan perempuan lain tadi," jawab Ryeowook dengan terisak.

"Yakin itu selingkuhannya?" kali ini Kibum yang bertanya.

"T-Tidak…"

Aku menepuk dahiku mendengar jawaban Ryeowook.

"Astaga, Wookie, ini yang membuatku bingung harus melakukan apa padamu,"

"Kau bahkan tidak tahu apakah dia benar-benar berselingkuh atau tidak dan sekarang kau malah menangis seperti ini,"

Kyuhyun menggerutu tiada henti tentang perilaku Ryeowook. Dan membuat Ryeowook semakin menangis karenanya.

Ryeowook itu sangat sensitif. Bahkan melihat Kyuhyun tergores pisau sedikit saja, ia bisa menangis seharian. Bahkan, melihat semut yang mati saja dia juga bisa menangisinya. Dia selalu bersedih hanya karena masalah yang sebenarnya tidak perlu dipermasalahkan.

Kyuhyun bertemu dengan Ryeowook saat ia berusia 12 tahun. Saat itu, dia sedang menjalani pemeriksaan –seperti yang diceritakan sebelumnya, dan saat ia berada di dalam ruangan dokter yang menanganinya, ia mulai mendengar suara isakan dari arah lemari besar yang berada dibelakang sang dokter. Kyuhyun yang penasaran membuka pintu lemari yang berada dibagian bawah dan menemukan Ryeowook dengan wajah pucat berlinang airmatanya tengah menangis dan menatapnya haru. Semenjak itu, Ryeowook selalu mengikutinya kemanapun dan tinggal bersamanya. Kyuhyun tidak keberatan selama Ryeowook tidak membahayakan orang lain dan dirinya, tentu saja.

"Kyu, kau membuat Ryeowook semakin sedih," ujar Kibum.

Kim Kibum adalah hantu laki-laki yang sejak awal berada dirumah Kyuhyun. Kyuhyun sangat menyukai Kibum karena Kibum selalu membantunya mengerjakan tugas sekolah. Kibum tidak banyak tingkah dan menolak untuk dibantu Kyuhyun agar ia bisa segera menyebrang kealam yang berikutnya. Kyuhyun juga tidak mempermasalahkan keberadaannya karena nyatanya Kibum memang tidak pernah mengganggu siapapun selama Kyuhyun mengenalnya.

"Cupcupcup… oppa disini. Kau boleh menangis sepuasnya,"

Nah, kalau yang itu Lee Donghae. Menurut Kyuhyun, ia adalah yang paling kurang ajar karena suka menggunakan tubuh Kyuhyun, dengan cara merasuki Kyuhyun saat Kyuhyun sedang tertidur. Membawa tubuh Kyuhyun masuk ke kelab malam dan menggodai para wanita penghibur disana sehingga ada yang mengira kalau Kyuhyun itu lesbian. Tapi, selain dari itu, keberadaan Donghae disekitarnya sering membawa hoki untuknya. Donghae sendiri bertemu dengan Kyuhyun saat Kyuhyun sedang tak sadarkan diri setelah diajak berpesta oleh temannya di dekat sebuah bangunan tua yang terletak tak jauh dari sekolah Kyuhyun 4 tahun silam.

"Bawa saja Wookie kekamarku. Biarkan dia menangis sepuasnya disana. Jangan disini. Kepalaku rasanya mau pecah mendengar suara tangisannya," kata Kyuhyun yang tentu saja membuat Ryeowook yang mendengarnya menangis sejadi-jadinya karena sedih mendengar perkataan Kyuhyun.

"HUWEEEE~"

"Ryeowook, sudahlah…"

"Cupcupcup, Wookie, jangan menangis terus…"

"Kim Ryeowook, masuk saja kekamar kalau ingin menangis, jangan disini!"

"HUWAAAA~"

"Cho Kyuhyun!"

Gantian Donghae dan Kibum yang menggeram karena Kyuhyun membuat tangisan Ryeowook semakin kencang.

.

Tidak biasanya Kyuhyun ditunggui oleh seseorang di depan gerbang sekolahnya saat waktu pulang tiba. Dilihat dari seragamnya, laki-laki itu berasal dari sekolah yang berbeda dengannya. Begitu melewati gerbang, ia langsung menarik tangan Kyuhyun tanpa mempedulikan umpatan yang keluar dari mulut Kyuhyun. Ia membawa Kyuhyun menuju kesebuah kafe di dekat sana.

"Apa-apaan kau seenaknya menarik tanganku seperti itu?!"

"Maafkan aku. Tapi ada yang perlu aku tanyakan disini,"

"Apa yang ingin kau tanyakan? Kita bahkan tidak saling mengenal,"

"Baiklah, pertama, aku akan memperkenalkan diriku. Namaku Choi Siwon,"

"Aku Kyuhyun. Lalu?"

"Beberapa hari yang lalu kau pernah menabrakku di dekat zebra cross. Ingat?"

"Aku ingat. Kau langsung pergi begitu saja saat aku sedang meminta maaf,"

"Bukan. Aku mendengar permintaan maafmu. Tapi aku sedang buru-buru saat itu," jelas Siwon.

"Jadi masalahnya apa?"

Siwon baru saja ingin menjawab saat pelayan menghampiri mereka. Mereka pun menyebutkan pesanan masing-masing. Selepas pelayan itu meninggalkan mereka, Siwon pun menjawab pertanyaan Kyuhyun dengan pertanyaan juga.

"Apa kau bisa melihat hantu?"

"Aku tidak suka pertanyaanku dibalas dengan pertanyaan juga,"

"Jawab saja,"

"Aku bisa melakukannya,"

"Apa bakatmu itu juga bisa menular ke orang lain?"

Kyuhyun menatap Siwon bingung.

"Apa maksudmu?"

"Begini, aku tidak tahu dengan pasti. Tapi yang jelas, setelah aku bertabrakan denganmu tempo hari, sekarang aku jadi bisa melihat hal-hal seperti makhluk halus dan sejenisnya. Parahnya, jika mereka berada terlalu dekat denganku, aku akan tiba-tiba pingsan," jalas Siwon dengan suara pelan.

"Kau menuduhku sebagai penyebabnya?"

"Ya. Bukan maksudku untuk bersikap menyebalkan, tapi tepat setelah aku bertabrakan denganmu, keanehan itu dimulai,"

"Bagaimana kalau penyebabnya bukan aku?"

Siwon menggedikkan bahunya.

"Aku tidak tahu,"

"Jadi sekarang kau ingin aku melakukan apa?"

"Hilangkan kemampuan ini dariku,"

"Aku tidak tahu bagaimana cara melakukannya. Kalau aku tahu cara menghilangkan kemampuan ini, aku pasti akan melakukan hal yang sama pada diriku. Mimisan disaat ada hantu yang berjarak kurang dari 5 meter dariku juga membuatku terganggu,"

Pembicaraan mereka kembali terhenti saat pelayan kembali datang untuk mengantarkan pesanan mereka.

"Yang perlu kau lakukan hanyalah menjauh dari mereka. Abaikan saja keberadaan mereka,"

"Tidak bisa. Mereka selalu mendekatiku," Siwon menjawab dengan lesu. Sedetik berikutnya, ia mengumpat karena mendapati ada seorang perempuan berwajah setengah hancur yang sedang melayang menuju kearahnya. Semakin dekat perempuan itu dengannya, ia merasa bahwa tubuhnya semakin lemah.

Kyuhyun yang tiba-tiba mimisan pun langsung menyeka darahnya dan menoleh kebelakang dan melihat perempuan yang sama dengan yang dilihat oleh Siwon tadi. Ia menggerutu kesal karena harus mendapat gangguan seperti ini.

"Kyu…"

Kyuhyun menolehkan kepalanya pada Siwon yang memanggilnya, matanya membulat saat mendapati bahwa Siwon sudah tidak sadarkan diri dengan kepala yang berada di atas meja.

"Ya ampun. Menyusahkan saja,"

Kyuhyun beruntung karena kafe yang mereka kunjungi saat ini sedang sepi. Hanya ada beberapa pengunjung disana dengan jarak saling berjauhan satu sama lain dari mereka. Kyuhyun kembali melihat kearah perempuan berwajah setengah hancur tadi dan menatapnya tajam.

"Aku tidak tahu apa yang kau inginkan. Tapi pergilah sebelum aku mengusirmu dengan cara yang kasar," ujar Kyuhyun. Tak lama kemudian, hantu perempuan itu menghilang.

Setelahnya, Kyuhyun kembali melihat keadaan Siwon yang masih tak sadarkan diri. Satu tangannya terulur untuk mengguncang bahu milik Siwon.

"Hei, bangunlah…"

"Dia sudah tidak ada,"

"Jangan membuatku kesulitan seperti ini,"

"Hei, Siwon…"

"Ck!"

Kyuhyun berdiri dari kursinya dan mengitari meja untuk tiba disisi Siwon. Ia menggeledah semua isi tas Siwon dan sakunya untuk menemukan ponsel laki-laki itu. setelah menemukan yang ia cari, ia segera mencari kontak orangtua Siwon atau siapapun yang sekiranya bisa menjemput dan membawa pulang Siwon. Kyuhyun berhenti di kontak bertuliskan 'Nyonya Choi'

"Apa ini ibunya? Kenapa namanya disimpan seperti ini?"

Tapi, karena tak ingin banyak berpikir, Kyuhyun akhirnya menghubungi nomor itu. Panggilannya langsung diangkat pada dering pertama.

"Halo sayang? Ada apa? Tumben sekali kau menghubungi ibu," sapa suara diseberang.

"Maaf. Tapi saya ingin memberitahu bahwa Siwon sedang pingsan saat ini. Bisakah anda menjemputnya? Dia berada di kafe bernama Paradise, lokasinya di dekat SMA Gyuwon,"

"Apa? Pingsan? Bagaimana bisa?"

"Kami sedang berbicara dan tiba-tiba saja ia pingsan,"

"Baiklah, akan kukirimkan orang untuk menjemputnya sekarang,"

"Baiklah nyonya,"

"Kalau boleh tahu, dengan siapa aku berbicara sekarang?"

"Nama saya Kyuhyun,"

"Kyuhyun, terima kasih, ya,"

"Ya nyonya. Kalau begitu, saya tutup dulu," Kyuhyun hendak memutuskan sambungannya saat suara diseberang mengatakan 'tunggu'. Kyuhyun membatalkan niatnya dan kembali menempelkan ponsel ke telinganya.

"Ya, nyonya? Ada lagi yang bisa saya bantu?"

"Bisakah kau tetap menemani Siwon sampai orang yang kusuruh untuk menjemputnya tiba?"

"Ya. Tentu saja nyonya,"

"Kalau begitu, terima kasih sekali lagi, Kyuhyun,"

Kyuhyun kembali ke kursinya dan duduk sembari memperhatikan Siwon yang sedang tak sadarkan diri. Tapi kemudian, dia kembali berjalan menuju ke sisi Siwon dan menarik kursi yang berada disamping Siwon, menata posisi Siwon senyaman mungkin, kemudian merebahkan kepala Siwon ke pahanya.

Selagi menunggu orang yang akan menjemput Siwon, Kyuhyun duduk dengan tenang sambil menghabiskan pesanan mereka. Menurutnya, sangat disayangkan mengabaikan makanan dan minuman yang mereka pesan tadi. Sekitar 20 menit kemudian, Kyuhyun melihat dua orang laki-laki bertubuh tegap dengan pakaian serba hitam memasuki kafe dan terlihat seperti mencari seseorang. Kyuhyun berinisiatif memanggil mereka dan kedua laki-laki tadi menghampiri mereka.

Mereka memapah tubuh Siwon yang sedang tak sadarkan diri, Kyuhyun memberikan ponsel Siwon yang sedari tadi dipegangnya pada salah satu dari laki-laki tersebut kemudian membungkukkan tubuhnya 30 derajat sebelum mengambil tasnya sendiri dan meninggalkan kafe setelah membayar semua pesanan mereka tadi tanpa banyak bicara.

.

"Kau kelihatan jelek sekali hari ini," ejek Kibum.

Kyuhyun tak mempedulikannya. Ia sibuk dengan laptopnya.

"Tumben sekali kau tidak marah saat kukatai jelek,"

Kyuhyun masih tidak peduli.

"Kau tidak pernah mengabaikanku sebelumnya,"

Kyuhyun tetap tidak bergeming dan sibuk mengetikkan beberapa keyword di kotak pencarian.

"Tidak biasanya kau seserius ini," tukas Kibum.

Kyuhyun menghela napasnya dan menoleh kearah Kibum, "Dan tidak biasanya kau banyak bicara seperti ini, Kibum,"

"Aku hanya bosan,"

"Bukankah banyak buku diperpustakaan ayah?"

"Sudah kubaca semua. Bahkan buku pelajaranmu juga,"

"Sesekali kau ikutlah dengan Donghae keluar dari rumah untuk berkeliling. Masuk ke toko buku dan baca semua buku disana,"

"Ya, dan orang-orang akan heboh karena melihat ada buku-buku yang melayang disana," timpal Kibum.

"Lalu, kau maunya bagaimana?"

"Temani aku bicara,"

"Kita sedang bicara,"

"Baiklah. Apa yang sedang kau cari?"

"Sesuatu. Tapi aku tidak menemukan apapun," Kyuhyun menjawab dengan fokus kearah layar laptopnya.

"Bum-ah, apa menurutmu kemampuanku ini bisa ditularkan ke orang lain?"

"Tidak tahu. Kenapa memangnya?"

"Kemarin ada seorang laki-laki. Dia siswa dari sekolah lain. Dia mendatangiku dan mengatakan bahwa dia tertular indera keenamku. Sekarang, setiap kali ada hantu berjarak dekat dengannya, dia akan pingsan tiba-tiba," jelas Kyuhyun.

"Kasusnya sama dengan dirimu. Bedanya kau hanya mimisan, dan dia pingsan,"

"Ya. Memang mirip. Tapi anehnya, aku hanya menabraknya secara tidak sengaja beberapa hari lalu. Bagaimana mungkin itu bisa membuatnya menjadi seperti sekarang. Ya, 'kan?"

"Memang aneh. Tapi aku tidak tahu,"

"Dia dari sekolah mana?" tanya Kibum kemudian.

"Tidak tahu. Aku tidak bisa menyimpulkan jika hanya melihat celana seragamnya karena ada banyak sekolah yang memakai warna celana seragam yang sama. Sedangkan baju seragamnya tertutupi oleh jaket. Karena aku tidak pernah melihatnya disekolah, makanya aku menyimpulkan kalau dia berasal dari sekolah lain,"

"Yuhuuu~ aku pulang…"

Tak ada suara pintu yang dibuka atau pintu tertutup. Tentu saja, Donghae tidak membutuhkan pintu untuk akses keluar dan masuk rumah. Donghae setiap malamnya selalu berpenampilan fashionable, berbeda dengan Kibum yang selalu berpenampilan santai atau Ryeowook yang betah mengenakan gaun merah panjangnya.

"Aku selalu penasaran, sebenarnya untuk apa kau bergaya seperti itu padahal tak ada orang yang bisa melihatnya?"

Donghae tersenyum lalu menjawab, "Kami juga punya dunia malam sendiri. Mirip seperti dunia manusia, hanya tidak bisa dilihat oleh orang-orang yang tidak memiliki kemampuan sepertimu,"

"Lain kali akan kuajak kesana, kalau kau mau," sambung Donghae.

"Tidak perlu, terima kasih,"

"Oh ya, ngomong-ngomong, tadi ada kejadian lucu. Seorang anak laki-laki yang sepertinya seumuran dengan Kyuhyun masuk ke kelab malam kami dan tiba-tiba saja pingsan saat di pintu masuk,"

"Namanya?" Kyuhyun bertanya dengan nada antusias.

"Tidak tahu. Untuk apa kami mencari tahunya?"

"Itu pasti Siwon,"

"Siwon itu laki-laki yang barusan kau ceritakan, ya?"

"Ya," Kyuhyun menjawab pertanyaan Kibum, lalu beralih lagi ke Donghae, "Lalu, apa yang kalian lakukan?"

"Tidak ada. Kami ingin menolongnya, tapi dua orang pria berpakaian hitam datang menghampiri dan memapah tubuhnya terlebih dahulu. Karena kelab malam kami tidak terlihat, dimata manusia biasa, laki-laki itu akan terlihat jatuh pingsan di pinggir jalan dekat taman kota," jelas Donghae.

"Aku mengantuk. Apa Wookie sudah berhenti menangis?"

"Mana kutahu. Lihat saja sendiri," balas Kibum.

Kyuhyun mendengus atas jawaban Kibum. Dia berdiri dan memeluk laptopnya. Kyuhyun memberikan gestur mengusir Kibum dari tempatnya –dipinggir tangga– karena Kyuhyun akan melewati tangga itu untuk tiba dikamarnya.

Setelah ia sampai dikamar, ia tidak menemukan atau merasakan keberadaan Ryeowook disana. Itu berarti dia bisa tidur dengan tenang tanpa perlu mimisan dan mendengar tangisan Ryeowook yang sedih karena disuruh pindah dari kamarnya.

.

"Kyuhyun!"

Menoleh ke kanan, Kyuhyun mendapati Siwon berdiri tak jauh darinya dengan tangan yang melambai padanya. Kali ini Siwon tidak mengenakan jaketnya sehingga Kyuhyun bisa melihat seragam milik Siwon. Mata Kyuhyun melotot saat melihat lambang yang berada disaku seragam Siwon. SMA Robin. SMA yang baru tiga tahun ini berubah menjadi sekolah umum. Sebelumnya, Robin adalah SMA khusus laki-laki dan terkenal karena cerita-cerita mistisnya. Kyuhyun tidak membantah. Karena dulu Zhoumi, kakaknya, bersekolah disana dan Kyuhyun beberapa kali berkunjung untuk mengantarkan beberapa barang. Ia sering melihat penampakan di bagian gedung asrama timur.

"Kenapa?"

Suara Siwon membuyarkan lamunan Kyuhyun tentang SMA Robin. Ia tak sadar bahwa Siwon telah berada di depannya. Perbedaan tinggi mereka membuat Kyuhyun harus mendongak untuk melihat wajah Siwon.

"Kau dari Robin?"

"Ya. Aku tersiksa sekali berada disana. Awalnya aku tinggal di asrama, tapi karena tak tahan dengan gangguan yang aku terima, aku memutuskan untuk tinggal dirumah saja,"

"Berapa kali kau pingsan dalam sehari selama waktu sekolah?"

"4-5 kali, mungkin. Aku tidak bisa mengendalikan mereka. Jumlah mereka terlalu banyak. Kau harus membantuku,"

Kyuhyun tersenyum, "Aku bersyukur karena kau tidak takut dengan mereka,"

"Ya. Aku memang tidak takut. Tapi jumlah mereka membuatku kewalahan,"

"Aku akan mencoba untuk membantumu. Anggap saja itu sebagai bentuk pertanggungjawabanku karena telah membuatmu menjadi seperti ini,"

"Aku bersyukur karena kau bukan tipe orang yang mengabaikan penderitaan orang lain,"

Kyuhyun tertawa, "Oh, sebenarnya aku orang seperti itu. Tapi karena kau tampan, makanya aku bersedia,"

Siwon ikut tertawa mendengar perkataan Kyuhyun, "Apa sekarang kau sedang menggodaku?"

"Terserah padamu mau menganggapnya apa. Sampai bertemu disekolah besok!"

Kyuhyun berjalan menjauh. Meninggalkan Siwon yang masih berdiri ditempatnya, meresapi perkataan Kyuhyun barusan.

"Sampai bertemu disekolah besok?" ulangnya, "Apa maksudnya?"

.

Orangtua Kyuhyun tergolong sebagai orang yang sibuk. Keduanya memiliki bisnis di luar negeri sehingga sering berpergian. Dan ketika mereka mengurusi bisnis mereka yang berada diluar negeri, bisa memakan waktu hingga berbulan-bulan dan membuat Kyuhyun jarang bertemu dengan mereka. Kyuhyun biasanya akan ditemani oleh Zhoumi selama orangtua mereka tidak ada dirumah. Tapi sekarang, Zhoumi sudah memiliki pekerjaan sendiri dan memutuskan untuk menetap di negeri kelahiran ibu mereka, Beijing. Tinggallah Kyuhyun sendiri dirumah besar itu ditemani oleh Kibum, Donghae dan Ryeowook.

Karena sering ditinggal sendiri inilah, Kyuhyun tumbuh menjadi pribadi yang mandiri dan nyaris tidak pernah menyusahkan orangtua maupun kakaknya. Orangtuanya selalu mengiriminya uang bulanan dan membebaskan Kyuhyun untuk menjadi dirinya, sesuka hatinya, asal tidak dalam konteks yang negatif. Kyuhyun sering mengambil hampir semua keputusannya sendirian. Termasuk keputusannya untuk pindah ke sekolah Siwon, padahal ini sudah tahun terakhir dan sangat tanggung untuk pindah sekolah disaat seperti ini.

Orangtua Kyuhyun tidak mempermasalahkan hal ini saat Kyuhyun memberitahu mereka semalam melalui telepon. Tapi kepala sekolah asalnya lah yang tidak ingin Kyuhyun pindah. Mau bagaimana pun, Kyuhyun itu adalah salah satu murid berprestasi dan akan sangat disayangkan jika melepaskan Kyuhyun untuk pindah kesekolah lain. Tapi, setelah Kyuhyun menjelaskan alasannya bahwa ia memiliki sesuatu hal yang penting yang harus dilakukannya disana, akhirnya kepala sekolahnya menyetujui.

Kyuhyun mempersiapkan semuanya dalam waktu satu malam. Kyuhyun tidak tahu mengapa, yang jelas, ia hanya berpikir, jika ia berada di dekat Siwon, maka hantu-hantu yang mengejar Siwon akan bisa dia atasi dengan mudah. Lagi pula, kenapa hantu-hantu itu mengejar Siwon? Kyuhyun akan menanyakan hal ini saat mereka bertemu besok.

.

Pagi ini, dia sudah disambut dengan aroma roti panggang yang menggoda dan segelas susu cokelat kesukaannya dimeja makan. Semuanya disiapkan oleh Ryeowook. Entah sadar atau tidak, jika Kyuhyun sedang sendirian dirumah, maka Ryeowook lah yang bertindak seolah-olah sebagai ibu Kyuhyun, Donghae sebagai ayahnya dan Kibum sebagai kakaknya. Meskipun sebagian besar waktu Ryeowook sering dihabiskan untuk menangis dikamar -_-

"Kau jadi pindah sekolah?" tanya Donghae yang ikut bergabung di dapur bersama Kyuhyun dan Ryeowook. Tentunya, dalam jarak 5 meter. Kyuhyun tidak perlu repot mencari dimana keberadaan Kibum karena Kibum memang tidak pernah muncul dipagi hari seperti ini, Kibum akan muncul saat siang menjelang hingga larut malam, kemudian menghilang dipagi hari, selalu seperti itu. Donghae adalah kebalikannya, sedangkan Ryeowook hampir terlihat setiap saat.

Kyuhyun mengangguk dengan mulut yang mengunyah roti panggang selai cokelat ditangannya.

"Seragammu?"

"Aku akan membelinya nanti. Tak ada cukup waktu untuk membeli seragam karena kemarin aku sibuk mengurus surat-surat kepindahanku," jawab Kyuhyun setelah menelan rotinya.

Setelah sarapannya habis, Kyuhyun berpamitan pada Donghae dan Ryeowook. Sambil berjalan menuju pintu, Kyuhyun berkata, "Wookie, besok buatkan aku sarapan seperti ini lagi, ya? Masakanmu yang paling enak,"

Dengan demikian, Kyuhyun pergi menuju kesekolah barunya, sementara Ryeowook kembali menangis karena terharu dengan kata-kata Kyuhyun -_-

.

"Anak-anak, semester ini kita kedatangan seorang murid baru. Dia pindahan dari Gyuwon. Ibu harap kalian bisa berteman dengan baik. Nah, silahkan masuk dan perkenalkan dirimu,"

Kyuhyun melangkahkan kakinya masuk kedalam kelas. Sebelumnya, ketika berada diluar, ia sempat memperingatkan kepada beberapa hantu yang berada didekat sana agar jangan mendekat ke kelasnya.

Seperti biasa, Kyuhyun hanya akan membungkuk 30 derajat, ia mengucapkan salam dan menyebutkan namanya serta beberapa kalimat ramah-tamah kepada seluruh penghuni kelas kemudian ditutup dengan senyuman tipis yang membuat banyak siswa laki-laki dikelasnya terpesona.

"Kyuhyun, kau bisa duduk disebelah Changmin. Changmin, angkat tanganmu,"

Changmin duduk sendirian dibarisan ke tiga dari akhir alias ditengah-tengah. Tepat ditengah-tengah. Dibelakangnya, duduk Siwon bersama seorang murid lainnya. Siwon menatap bingung kearah Kyuhyun sementara Kyuhyun berjalan dengan santai ke kursinya. Ketika Kyuhyun sudah duduk, Siwon mengulurkan telunjuknya untuk menoel bahu Kyuhyun.

"Apa yang kau lakukan disini? Inikah maksud dari 'sampai bertemu disekolah besok'?

"Aku harus membantumu, 'kan? Makanya aku pindah,"

"Kau tidak perlu pindah sekolah hanya karena aku,"

"Sudah kulakukan. Aku tidak keberatan, kok," jawab Kyuhyun.

Pembicaraan mereka berakhir saat Changmin menginterupsi dan mengajak Kyuhyun berkenalan diikuti dengan anak-anak sekelas lainnya.

"Kyuhyun, aku tahu kalau kau berbeda. Bergabunglah dengan klubku," ujar Changmin. Kyuhyun mengerutkan dahinya bingung.

"Maaf, maksudmu?"

"Kau memiliki indera keenam, 'kan? Kau bisa melihat makhluk-makhluk astral itu, 'kan?"

"Bagaimana kau bisa mengetahuinya?"

"Aku melihatmu berbicara sendiri dengan tampang galak di luar kelas tadi. Saat itu aku menyadari kalau kau berbeda. Bergabunglah dengan klubku,"

"Memangnya klubmu itu klub apa?"

"Klub penelitian makhluk astral,"

"Kenapa aku harus mau? Aku saja mengalami kesulitan kalau berdekatan dengan mereka,"

"Kyuhyun, ayolah… Aku jamin kau tidak akan berada terlalu dekat dengan mereka,"

"Bagaimana caranya?"

"Aku juga bisa melihat mereka. Aku sudah mengajak beberapa orang untuk bergabung, tapi mereka terlalu takut dan aku sangat membutuhkan orang untuk bergabung diklub kalau tidak ingin klub penelitian itu ditutup,"

"Kenapa kau sangat memaksa?"

"Aku tidak memaksa. Aku memohon padamu. Klub itu adalah klub binaan kakakku. Tapi dia meninggal setahun yang lalu. Ia sempat mendatangiku dalam mimpi dan mengatakan untuk menjaga klub itu baik-baik. Kalau klub itu ditutup, aku tidak bisa memenuhi permintaan terakhirnya…"

Kyuhyun menatap Changmin intens, "Kau tidak membohongiku, 'kan, Min?"

"Tidak. Untuk apa aku berbohong sampai membawa-bawa kakakku yang sudah meninggal?"

"Baik. Aku akan ikut. Tapi dengan syarat,"

"Apa?"

"Choi Siwon juga harus ikut masuk ke klubmu,"

Siwon yang sedari tadi hanya diam mendengarkan pembicaraan dua insan yang duduk didepannya kini terlihat terkejut mendengar perkataan Kyuhyun.

"Kyu!" protesnya.

"Tidak apa-apa Won. Aku akan bersamamu. Tenang saja,"

"Tapi, kau tahu sendiri, 'kan…"

"Aku tahu. Makanya kubilang aku akan bersamamu,"

"Tidak bisakah aku menolak?"

"Tidak. Ini juga untuk melatihmu. Kau akan kesulitan jika terus-terusan pingsan seperti itu. kita belum tahu apakah aku bisa menghilangkan kemampuan itu atau tidak,"

"Err… Aku mau bertanya, apa sebenarnya hubungan kalian? Kalian saling kenal sebelumnya? Kalian pacaran?" tanya Changmin.

"Aku tak sengaja bertemu dengan Kyuhyun. Kami teman," jelas Siwon yang diangguki oleh Kyuhyun.

"Oh. Baiklah, kukira kalian pacaran. Hehehe…"

Sejak hari itu, mereka telah ditetapkan menjadi anggota klub penilitian mahkluk astral dan semuanya juga akan bermula dari sini…

.

Siang itu, Kyuhyun sedang membaca sebuah novel di ruang klubnya. Seorang siswi datang ke klubnya.

"Apa benar ini klub penelitian makhluk astral?"

"Hm? Ada apa?"

"Aku mendengar dari para senior diklubku kalau anggota klub ini memiliki semacam kekuatan supranatural, dan tahu banyak tentang penampakan serta bermacam hantu,"

"Siapa dan dari mana kau berasal?"

"Na-namaku Im SooJung, kelas –"

"Cukup namamu saja," ujar Kyuhyun.

"Eh? Baiklah…"

"Ada urusan apa dengan klub kami?"

"Itu… bisakah sunbae tetap menyimpan apa yang kuceritakan ini sebagai rahasia?"

Kyuhyun mengalihkan perhatiannya dari novel yang sedang dibacanya pada perempuan yang berdiri didepannya saat ini, "Kenapa?" tanyanya.

"Sebab ini tentang sesuatu yang terjadi di bangunan tua sekolah,"

Kyuhyun menutup novelnya dan meletakkannya dimeja. SooJung menunjukkan sebuah foto yang terdiri dari 6 orang berseragam siswa Robin, 3 perempuan dan 3 laki-laki yang salah satunya adalah SooJung sendiri, mereka mengambil foto tersebut di depan bangunan tua sekolah.

"Kejadiannya sekitar setengah bulan yang lalu. Pada malam pesta ulang tahun salah satu sunbae di klub kami, kami mengadakan semacam uji nyali. Lalu, enam orang dari kami, pergi ke bangunan tua itu,"

Flashback

Mereka masuk kedalam bangunan tua itu setelah berhasil melepaskan rantai dan gembok yang mengunci pintu masuk bangunan.

"Jadi, ini… Ruangan terlarang itu,"

Di dalam bangunan tersebut terdapat sebuah piano tua yang sudah tidak bisa berbunyi lagi,

"Ah, ini tidak seru sama sekali," ujar Jonghyun.

Kemudian terdengar suara seperti benda jatuh yang membuat mereka terkejut, "Apa barusan yang kudengar itu?"

"Sudah kuduga, tempat ini ada apa-apanya!" seru Jinki.

Tanpa mereka sadari, ada sebuah banyangan hitam muncul dari sela-sela lantai bangunan, perlahan dan mendekat kepada mereka.

"Ayo kita berfoto dan lekas keluar dari sini," ujar Victoria.

"Ayo berfoto di depan piano," usul Jonghyun.

Jinki dan Victoria terkesiap saat melihat ada pergerakan aneh dari bayangan yang berada di belakang Jonghyun barusan.

"Tunggu… Apa yang barusan?"

"Tidak mungkin…"

Suasana semakin mencekam didalam bangunan tersebut. Jinki tak sengaja melihat ke lantai dan mendapati ada bayangan hitam lainnya berada diantara kakinya. Bayangan itu seolah-olah ingin keluar dari tempatnya dengan cara yang menyeramkan, kemudian…

"ARGHHH!"

Kemudian, sepuluh hari setelah kejadian itu…

Victoria tiba-tiba saja berdiri dari kursinya ketika jam pelajaran sedang berlangsung. Membuat seluruh siswa dan guru yang sedang mengajar dikelas terkejut.

"Hei, ada apa?"

Victoria hanya diam saat ditanyai oleh guru dan teman-temannya kemudian mengamuk sebelum akhirnya tak sadarkan diri.

Flashback end

"… Hingga saat ini Victoria masih dirawat di rumah sakit. Disaat yang sama, Jonghyun pun dirasuki oleh arwah jahat, lalu melompat dari gedung,"

"Yang kaubilang padaku barusan, apa kau melihat kematian kedua temanmu dengan kedua matamu sendiri?" tanya Kyuhyun sambil memperhatikan foto yang tadi ditunjukkan oleh SooJung.

"Tidak. Aku hanya mendengarnya,"

"Kalau begitu, kelihatannya temanmu itu tidak sedang dirasuki arwah jahat,"

"Tapi, tak mungkin Jonghyun sampai berniat bunuh diri! Itu sebabnya…"

"Berikan saja kami fakta, tanpa mencampur-adukkannya dengan pendapat pribadimu. Jika tak kau lakukan itu, kita takkan bisa menemukan jawabannya," Changmin masuk bersama Siwon dan menimpali perkataan SooJung barusan.

"Maaf…"

"Jadi, apa yang kau inginkan dari kami?"

"Aku ingin kau menyelamatkan Victoria. Pengusiran setan, penyucian, apapun itu tak masalah,"

Changmin mengulurkan tangannya pada SooJung, dan membuat SooJung kebingungan.

"100.000 Won, sudah termasuk pajak. Dan juga, kami perlu 30.000 di muka,"

"Kau mengenakan biaya?" tanya SooJung.

"Klub ini juga butuh pemasukkan nona,"

Tiba-tiba saja raut wajah SooJung berubah menyebalkan. Ia berbalik menuju pintu.

"Kalau begitu tidak jadi. Aku permisi,"

"Lagipula, siapa yang mau membayar jika hasil kerja kalian belum terlihat, cih," sambung SooJung.

"Jangan meremehkan kami, nona. Kami semua disini bisa melihat arwah orang yang sudah mati," ujar Changmin.

"Kami bahkan bisa berkomunikasi dengan mereka,"

"Sungguh konyol, bahkan tidak masuk akal," cibir SooJung.

"Tentunya, kami tak punya kemampuan untuk menyucikan atau mengusir setan. Tapi, jika arwah tersebut bisa berkomunikasi, kita mungkin bisa menyelamatkan temanmu," timpal Siwon.

"Permisi," SooJung membungkuk 90 derajat kemudian berbalik lagi. Tapi, ketika tangannya memegang gagang pintu, pernyataan yang diutarakan Kyuhyun membuatnya terdiam.

"Kau punya kakak perempuan. Namanya Yoona. Dia seumuran denganmu, kalian saudara kembar. Dia… Tewas dalam kecelakaan lalu-lintas,"

"Apa yang menimpa teman-temanmu itu bukan urusanku. Percaya atau tidak kepada kami, itu terserah dirimu," lanjut Kyuhyun.

.

"Seperti yang sunbae lihat, dia benar-benar lemah," ujar SooJung pada Changmin saat mereka menjenguk Victoria di rumah sakit. Gadis itu terbaring diranjangnya, tubuhnya terlihat sangat kurus, wajahnya pucat dan tirus serta matanya yang sayu membuatnya terlihat sangat memprihatinkan. Kyuhyun dan Siwon tidak ikut masuk karena itu akan menyusahkan Changmin. Rumah sakit adalah tempat yang rawan, terlebih dengan Siwon yang bisa tiba-tiba pingsan jika ada hantu yang berjarak dekat , meskipun mereka sudah parker cukup jauh dari rumah sakit, mereka masih bisa melihat beberapa arwah yang berterbangan, berputar-putar, di dekat atap rumah sakit.

"Dokter bilang, kalau kondisinya terus seperti ini, nyawanya bisa dalam bahaya. Penyebabnya masih belum diketahui,"

"Seperti yang kuduga,"

Tiba-tiba saja Victoria mengerang dan matanya melotot, menatap tajam kearah Changmin. Dari sudut pandang Changmin, ia bisa melihat ada banyak sekali arwah-arwah yang melekat pada Victoria, mereka mengatakan sesuatu yang hanya bisa didengar oleh Changmin.

"Begitu, jadi, itu yang menimpa kalian," gumam Changmin, "Seperti apa rupa orang itu?" tanya Changmin. Kemudian, arwah-arwah itu kembali menjawab.

"Apa Victoria bisa diselamatkan?"

"Temanmu telah dirasuki oleh arwah orang yang sudah mati. Mereka semua para gadis muda yang telah dibunuh," jawab Changmin sekembalinya mereka dari gedung rumah sakit. Mereka bergabung dengan Kyuhyun dan Siwon yang menunggu di seberang rumah sakit.

"Dibunuh?"

"Arwah tersebut biasanya akan bergentayangan di tempat dia mati atau ditempat mayatnya berada. Itu artinya…" ujar Kyuhyun.

"Para gadis itu dibunuh di dalam ruangan terlarang itu atau mayat mereka masih tersimpan disana," sambung Siwon yang diangguki oleh Kyuhyun dan Changmin.

.

Hari sudah mulai gelap, dan saat ini Changmin, Siwon, Kyuhyun dan SooJung sedang berada disebuah stasiun kereta yang merupakan tempat kejadian perkara dimana salah satu dari teman Soojung yang juga ikut uji nyali pada malam itu ditemukan tewas karena bunuh diri.

"Tidak, aku tidak tahu apa itu bisa disebut bunuh diri. Kejadiannya sama seperti Victoria. Saat kami membahas tentang ketua kelas, dia mendadak berubah. Kemudian melompat ke kereta yang sedang berjalan," jelas Pak Han yang merupakan salah satu guru yang mengajar di Robin.

SooJung tampak sangat terkejut mendengar cerita tersebut sedangkan Kyuhyun, Changmin dan Siwon terlihat fokus pada sekeliling TKP.

"Oh, ya, selagi membahas itu, apa kalian berempat menyelinap ke dalam bangunan tua sekolah?" tanya Pak Han pada SooJung. Kyuhyun melihat kearah pak Han dan SooJung saat mendengar pertanyaannya itu.

"Bagaimana anda tahu?"

"Jinki yang bilang padaku. Banyak beredar kabar miring tentang tempat itu. kejadian ini juga pasti akibat perbuatan arwah jahat. Masalahnya, polisi takkan percaya dengan hal seperti itu," ujar pak Han.

"Mengenai arwah jahat itu, sebaiknya kita simpan ini sebagai rahasia kita berdua. Paham?"

"Baik," jawab SooJung lirih.

Kyuhyun menyeringai mendengar pembicaraan pak Han dan SooJung barusan. Sepertinya ia sudah mendapatkan petunjuk tentang apa yang sebenarnya terjadi pada teman-teman SooJung.

.

Keesokan harinya, Kyuhyun, Siwon dan Changmin pergi mendatangi bangunan tua sekolah.

"Meskipun kalian membarikan ini, aku tak bisa membiarkan kalian berkeliaran di dalamnya," kata penjaga sekolah yang bertugas menjaga bangunan tua tersebut seraya menerima sebuah kotak berisikan kue yang dibawa oleh Changmin.

"Bila kalian masih bersikeras, silahkan menghadap pak Han untuk mendapatkan izin,"

"Izin dari guru?" gumam Siwon.

Karena mereka tiba bisa masuk, akhirnya mereka putuskan untuk kembali ke ruang klub. Dalam perjalanan mereka membicarakan tentang bangunan tua tersebut.

"Bangunan tua itu di bawah pertanggung jawaban guru. Ini baru pertama kali kudengar," celoteh Changmin. Langkahnya terhenti saat mengetahui bahwa Kyuhyun menghentikan langkahnya.

"Ini agak mengangguku saat di perjalanan kemari," Kyuhyun memandangi jejak-jejak tak beraturan di tanah dekat semak-semak. Karena penasaran, Kyuhyun menarik tangan Siwon dan Changmin untuk mengikutinya masuk ke dalam semak-semak, mengikuti jejak tersebut. Dan mereka menemukan sebuah lubang galian berisikan banyak benda seperti dompet, payung kecil, buku catatan, dan lain-lain, jika dilihat dari bentuk dan motifnya, besar kemungkinan bahwa barang-barang tersebut adalah properti milik para gadis muda yang telah dibunuh tersebut.

.

Sekembalinya mereka dari bangunan tua itu, mereka mencari tahu keberadaan pak Han dan menemukan beliau sedang bersantai di kafetaria sekolah sambil membaca koran dan meminum segelas kopi. Mereka bertiga duduk agak jauh dari pak Han dan memperhatikan gerak-geriknya.

"Orang yang telah membunuh para gadis itu serta membunuh teman SooJung dan membuatnya terlihat seperti bunuh diri, adalah laki-laki itu, aku sangat yakin," ujar Kyuhyun.

"Saat aku memeriksa denah di ruang informasi, ruangan terlarang itu ternyata memiliki ruang bawah tanah. Besar kemungkinan, para gadis itu dibunuh disana, atau mayat mereka disembunyikan disana," jelas Siwon.

"Banyak hal ganjil disini,"

"Apa ada diantara kalian yang tahu kenapa hanya dua orang dari mereka yang tidak memasuki ruang terlarang?" tanya Changmin.

"Semalam aku juga sudah menanyakan hal itu pada SooJung. Dia mengatakan bahwa itu karena, Jinri memiliki riwayat penyakit jantung dan mereka meminta Taemin untuk menemaninya menunggu diluar," jawab Siwon. Changmin mengangguk mengerti.

"Kemarin, saat di stasiun, apa kalian mendengar apa yang pak Han katakan?" tanya Kyuhyun, "Hm? Yang 'apa kalian berempat menyelinap ke dalam bangunan tua sekolah'?"

Kyuhyun mengangguk,

"Jumlah siswa yang masuk ke bangunan tua itu seluruhnya berjumlah enam orang, 'kalian berempat' mengacu pada jumlah orang yang memasuki ruangan terlarang, tapi jika kau tak berada diruangan tersebut, kau takkan tahu jumlah orang yang berada di dalam sana,"

"Malam itu, pak Han yang bersembunyi di ruang bawah tanah melihat Jinki, Jonghyun, Victoria dan Soojung memasuki ruangan itu. dia menganggap, hanya mereka berempat yang memasuki bangunan itu,"

"Kita membutuhkan bukti," kata Changmin.

Begitu pak Han berdiri dan membuang gelas kertas kopinya, Changmin segera melangkah mendekati tong sampah dan memungut kembali gelas kertas kopi milik pak Han tadi menggunakan sapu tangan.

"Ini… akan menjadi bukti yang tak terbantahkan,"

.

"Dasar food monster kurang ajar!"

"Memanggil orang lain untuk bertemu, tapi tak ada seorangpun yang datang?!" gerutu seorang laki-laki. Penampilannya terlihat seperti seorang pekerja kantoran yang banyak digilai wanita, fashionable dan sedikit terdapat unsur bad boy. Ia kemudian mengeluarkan sebatang rokok dari bungkusnya, tapi sebelum ia sempat menyalakan rokok tersebut, sebuah suara telah menghentikan aksinya.

"Dilarang merokok disekitar area kampus, Jung Yunho,"

"Aku masih belum menyalakannya, 'kan?" kilah Yunho. Ia ingin mengomel sebenarnya, tapi saat melihat Siwon dan Kyuhyun yang berada dibelakang Changmin, ia membatalkan niatnya.

"Oh, rupanya kau terlibat cinta segitiga?"

Changmin memandang Yunho datar, "Terserahmu saja mau berkata apa," ujar Changmin seraya memberikan sebuah kantung berisikan gelas kertas milik pak Han tadi pada Yunho. Yunho menerimanya dan pergi tanpa banyak bicara.

"Siapa dia?" tanya Siwon.

"Meskipun penampilannya seperti itu, dia seorang polisi,"

"Kenalanmu?" tanya Kyuhyun.

"Dia ayahku,"

"NEEEE!?"

.

Hari sudah memasuki senja. Sudah tidak ada lagi siswa yang berkeliaran di sekolah, kecuali Changmin, Siwon dan Kyuhyun. Changmin sedang tidur di sofa, Kyuhyun melanjutkan kegiatan membaca novelnya sedangkan Siwon mengerjakan tugas sekolah yang tadi diberikan.

"Aku akan ke toilet sebentar," ujar Kyuhyun.

"Perlu ditemani?" tanya Siwon.

"Tidak. Aku bukan anak-anak lagi,"

"Kalau ada yang aneh, berteriaklah,"

"Akan kulakukan,"

Saat sedang berjalan menuju ke toilet, Kyuhyun melihat ada seseorang yang berdiri di ujung lorong. Cukup jauh darinya dan keadaan di ujung lorong saat itu gelap sehingga sulit untuk melihat bagaimana rupa orang tersebut. Kyuhyun terlihat tak memiliki keinginan untuk berjalan kesana, namun orang tersebut telah lebih dulu berjalan dengan cepat kearahnya dan menyerangnya hingga pingsan.

.

"Sidik jadi dari benda-benda ini dan dari gelas kertas itu sama. Dan kami mengambil sidik jari dari pemilik masing-masing benda ini. Saat kami memeriksanya, ternyata barang-barang tersebut milik orang-orang hilang itu," jelas Kim Jaejoong, wanita yang berprofesi sebagai kepala tim forensik kepolisian Seoul sekaligus istri Yunho dan ibu Changmin.

"Persis seperti yang dipikirkan Changmin," gumam Yunho. Yunho mengambil ponselnya untuk menghubungi Changmin, namun Changmin tak mengangkat panggilan darinya.

"Sayang, sebenarnya Changmin terlibat masalah apa?"

"Entahlah. Aku akan menyiapkan personil untuk menangkap pelakunya,"

"Oke. Berhati-hatilah,"

.

Ponsel itu terus berdering selama beberapa saat. Tak ada yang mengangkatnya karena memang ruangan klub itu sedang kosong. Siwon yang merasa bahwa Kyuhyun telah pergi terlalu lama untuk sekedar urusan ke toilet pun membangunkan Changmin dan mengajaknya untuk mencari Kyuhyun. Namun, ditengah perjalanan, mereka tidak menemukan Kyuhyun, melainkan hanya tas Kyuhyun yang tergeletak dilantai dengan isi yang berceceran di dekat ruang loker. Siwon tersentak dan menoleh kebelakang saat merasakan ada sesuatu yang memanggil mereka, begitupun Changmin. Mereka berdua melihat seorang laki-laki, berwujud transparan yang memanggil mereka,

"Kyuhyun ada di ruangan terlarang itu," ujar laki-laki itu.

"Kau siapa?" tanya Changmin.

"Namaku Kibum. Tak ada waktu menjelaskan. Cepatlah!" ujar Kibum yang seketika membuat Siwon dan Changmin berlari secepat mungkin ketempat Kyuhyun berada.

.

Kyuhyun terbangun dalam keadaan kedua tangan dan kaki yang terikat dikursi serta mulut yang ditutupi plester. Ia menatap tajam pada sosok laki-laki yang kini tengah berdiri dihadapannya sambil memegang sebuah balok kayu besar.

"Karena tiga kasus bunuh diri yang terjadi secara berurutan itu tak wajar, aku harus 'menghilangkan' dirimu juga,"

"Itu akibat kesalahanmu sendiri. Mencoba menjadi pahlawan dengan membongkar rahasia yang selama ini ku sembunyikan,"

"Tak ada yang perlu dikhawatirkan. Ada teman-teman yang sedang menunggumu. Yang tak lain adalah mayat busuk yang ada di bawah ruangan ini!"

Han Seunghyun terus berceloteh pada Kyuhyun tentang ini dan itu. sampai ketika terdengar suara langkah kaki orang yang sedang berlari di luar bangunan, ia memutuskan untuk bersembunyi. Kyuhyun sendiri mulai mengeluarkan darah dari hidungnya, pertanda ada hantu yang berjarak kurang dari 5 meter darinya.

"Siwon, jangan masuk!" terdengar suara Changmin dari luar. Changmin masuk dan langsung menghampiri Kyuhyun tanpa menyadari keberadaan Han Seunghyun yang sedang bersembunyi. Tiba-tiba, Seunghyun muncul dan menyerangnya dengan balok kayu yang tadi dipegangnya. Changmin berhasil menghalau serangan tersebut dengan tangannya, meskipun ia terjatuh setelahnya. Saat itulah Siwon muncul dan menghantam wajah Seunghyun dengan tinjuannya sehingga Seunghyun terjatuh.

Seunghyun sempat bangkit namun ia menjerit ketakutan saat melihat Kibum dengan ekspresi mengerikannya sedang berdiri tak jauh dari Kyuhyun. Siwon sebenarnya masih ingin memukul Seunghyun sekali lagi kalau ia tidak ingat dengan Kyuhyun yang masih terikat dan Changmin yang terluka dibagian tangannya.

"Kau tidak pingsan?" tanya Kyuhyun pada Siwon yang sedang melepaskan ikatannya.

"Tidak,"

"Kibum, kau tadi terlalu dekat denganku. Aku mimisan lagi karenamu," gerutu Kyuhyun pada Kibum seraya menyeka darah yang mengalir keluar dari hidungnya.

"Ini aneh. seharusnya banyak arwah yang bergentayangan disini, tapi aku tidak merasakan satupun dari mereka. Itu sebabnya Siwon tidak pingsan saat memasuki tempat ini meski sebenarnya resiko yang ia miliki itu besar," ujar Changmin.

"Memang tidak ada satupun jiwa mereka disini. Mereka disembunyikan ditempat lain. Akan kutunjukkan," ujar Kibum.

"PENGGANGGU! KALIAN JUGA AKAN MATI DISINI!"

Teriakan dari Han Seunghyun terdengar dari luar bangunan disusul dengan api yang menjalar dengan cepat membakar bangunan tersebut. Jalan keluar mereka tertutup total saat bagian depan bangunan perlahan ambruk.

"Satu-satunya pilihan adalah kabur dari atap,"

"Tapi tangganya terbakar…"

"Tenang saja, aku ingat gambar dari denah bangunan ini," ungkap Siwon.

Samar-samar, terdengar suara sirine dari luar. Changmin, Siwon dan Kyuhyun berhasil mencapai atap dengan selamat.

"…Yang penting cepatlah. Lokasinya dibelakang SMA Robin," Yunho yang sedang menghubungi tim pemadam kebakaran, mendongak keatas saat mendengar suara Changmin memanggilnya.

"Min, Seunghyun sudah ditangkap. Aku sudah memanggil tim pemadam kebakaran, tunggulah disana!" ujar Yunho setengah berteriak.

Sebuah ledakan kemudian terjadi, api membesar dan menerjang keluar dari jendela yang pecah, membuat Kyuhyun memekik kaget.

"Mundur!"

Siwon menarik Kyuhyun dan Changmin yang berdiri ditepi atap kebelakang. Mereka bertiga kemudian duduk diatas atap.

"Saat kita memberitahukan bahwa pak Han sudah ditangkap, arwah-arwah para gadis itu pasti akan tenang. Dan mereka akan meninggalkan tubuh Victoria,"

"Victoria bisa diselamatkan,"

"Wah! Aku tidak menyangka kasus pertama kita akan sehebat ini jadinya!" Seru Changmin.

"Ya. Siapa yang tahu," timpal Kyuhyun.

"Hei, bagaimana kalau kita membuat nama grup?"

"Ha? Kau ingin melakukan hal itu disini? Diatas bangunan yang terbakar?"

"Tidak apa, 'kan? Selagi menunggu tim pemadam kebakaran tiba,"

"Changmin and Two Psychics, bagus,"

"Konyol. Dan kenapa harus namamu?"

"Ganti saja dengan Siwon and Two Psychics,"

"Kyuhyun and The Boys,"

"Eii~ norak sekali,"

"Bagaimana kalau…"

"Tidak…"

"Itu jelek,"

"Ganti, ganti, yang lain…"

Akhirnya waktu mereka habiskan untuk memperdebatkan apa nama kelompok mereka. Petugas pemadam kebakaran tiba tak lama kemudian dan langsung membantu Kyuhyun, Siwon dan Changmin untuk turun dari atas atap.

Kibum langsung memimpin mereka ketempat yang tadi ia katakan dan berpuluh-puluh jasad gadis yang telah terkubur ditemukan disana dengan segel di masing-masing kuburannya. Hanya beberapa yang terlepas, mungkin itulah yang menyebabkan beberapa arwah dari mereka bisa terlepas dan merasuki teman-teman SooJung tempo hari.

Alasan kenapa pak Han melakukan pembunuhan terhadap banyak gadis tersebut masih belum diketahui sampai sekarang karena pak Han selalu diam saat ditanyai perihal hal tersebut oleh pihak kepolisian.

Tapi, Kyuhyun, Siwon dan Changmin bisa lega karena kasus mereka ini berakhir dengan sukses dan tidak memakan korban. Bahkan, sebagai tanda terima kasih, mereka mendapatkan bayaran dari ayah Victoria sebesar satu juta won saat mereka berkunjung untuk melihat keadaan Victoria, sehari setelah kejadian malam itu –tentunya, Kyuhyun dan Siwon tidak ikut masuk ke rumah sakit.

"Satu juta won. Mau kita apakan uang ini?" Changmin berujar dengan mata berbinar senang.

"Ku dengar ada restoran bulgogi baru di ujung jalan," celetuk Siwon.

"Okay! Kalau begitu sepulang sekolah kita akan berpesta disana!"

"Call!" balas Kyuhyun dan Siwon bersamaan.

.

Seperti itu, kasus pertama mereka akhirnya selesai.

Sampai bertemu dikasus berikutnya…

.

.

.

THE END

Author's Note:

The end. Tamat. Iya tamat.

FF ini bakalan Grey jadiin series aja.

Ini remake dari anime Shinrei Tantei Yakumo. Anime lama. Tapi Grey suka sama karakter Yakumo disana.

Mungkin ini ga bakalan sama persis karena bakalan ada kasus kasus karangan Grey sendiri. So, jangan lupa review dan see ya at next series…