Last Night

By : Lumut Hijau

Warning : AU, boyxboy, Yaoi, Typo (s), NC.

Pairing : ChanBaek.

.

.

.

Ketak ketuk bunyi sepatu yang menyentuh lantai dansa menjadi melodi sendiri untuk memeriahkan pesta dansa kali ini.

Para wanita dengan gaun mewah meliak-liukan tubuhnya mengikuti musik pengiring di ikuti oleh pria-pria yang dengan tidak sopannya memegang bokong mereka. Triakan suka cita juga menjadi musik latar dalam ruangan pesta.

Bau bir menyengat di seluruh ruangan, kelap-kelip lampu dilangit-langit membuat kesan kebebasan.

Gelas didepannya sudah setengah kosong, satu tegukan lagi dan ini semua akan selesai.

Jam di tangan kirinya telah menujukan pukul satu dini hari, tapi keramaian pesta belum menunjukan akan berakhir.

Malam ini dia ingin dimanja, dan mengisi ulang energinya. Bibir semerah cherry digigit dan mata menatap sekeliling dengan tatapan bak elang yang sedang mencari mangsa. Satu objek terkunci. Pria di pojok ruangan dengan bir diatas mejanya, kepala menunduk dan sedikit bergerak mengikuti musik yang sedang diputar.

"Ketemu!"

Sebuah seringai terpatri dan dia melangkah turun dari kursinya, berjalan mendekat dengan segelas bir ditangan.

Dia memperhatikan penampilan pria itu, sambil melangkah mendekat. Kemeja biru dongker dengan lengan yang dilipat keatas dan sebuah celana kain hitam menjadi pelengkap. Terkesan sederhana dari pria-pria yang hadir di pesta dansa ini. Tapi tubuh dibalik pakian itu cukup menarik perhatiannya. Bagaimana lengan kekar yang bersembunyi dibalik lipatan kemeja yang digunakannya.

Hasrat mulai bergairah hanya dengan melihat lengan pria setengah mabuk itu. Wajahnya masih belum dia lihat karena sedari tadi pria itu hanya menunduk dan mengerakan sedikit kepalanya menikmati musik. Rambutnya sehitam malam terlihat berantakan.

"Ahh... Dia membuatku bergairah" dia bergumam sambil membawa jari telunjuk tangan kanan ke bibir merah cherry miliknya, mata sayu menatap dengan kilatan nafsu yang besar seakan menyalurkan bagaimana besar hasratnya untuk disetubuhi malam ini. Gelas bir ditangan kiri digoyang-goyangkan, membuat cairan itu terguncang karena hal tersebut.

Ramai lantai dansa tak membawa pengaruh langkahnya untuk mendekat. Seakan keramaian itu bukan suatu yang terlalu mengganggu. Matanya masih fokus ke target yang telah ia incar 3 menit yang lalu.

Satu langkah mendekat dan ia telah sampai didepan pria yang masih menunduk, tak menyadari seseorang telah berdiri didepan mejanya.

Jari lentiknya dibawa untuk mengetuk meja, memberi tau seorang disana bahwa ada orang yang perlu perhatian.

"Uuh?" Sebuah gumaman, kepala mendongak matanya setengah terpejam dan mulut terbuka sedikit.

"Hm-hai" Nada ceria dan sebuah senyum manis ia berikan kepada target didepannya. Padalah dalam hati dia sudah mengumpat habis-habisan. 'Sialan dia begitu seksi' . "-dan boleh aku bergabung disini?"

Dia mengambil tempat dan langsung duduk begitu saja disebelah tragetnya. Tangan bertopang dagu, dengan mata yang berkedip sekali kerah traget.

"Kau sendiri?"

Masih tak ada jawaban, pria disampingnya hanya menatap dingin kerahnya. Seperti tak ada minat untuk menanggapi. Jika biasanya orang lain akan kesal dan terlihat konyol karena diabaikan. Tapi dia tidak, dia malah sangat menyukai traget yang sangat susah didekati. Seperti pria di sampingnya.

"Tidak-" Oh, pria itu akhirnya menjawab meskipun suaranya terdengar tak bersahabat. Tapi-hei suara yang dia meliki terkesan berat dan sedikit ngebass dan-Oh dia ingin mendengar pria ini mendesah segera. "-aku bersamamu- sekarang" dan yang dapat di lihatnya sekarang adalah pria di depannya sedang menyeringai nakal kearahnya. Dia sudah menjerit keras di dalam hatinya, hanya dengan sebuah seringai diwajah tampan pria itu.

Tangan dibawa naik dengan siku yang menopang, jari tangan lentiknya terulur. "Aku Baekhyun. Dan kau?"

"Chanyeol" katanya singkat dengan jemari yang menerima uluran dari pria didepannya.

"Nama yang bagus" memuji adalah point utama menaklukan mangsa.

Sebenarnya Baekhyun tak menyukai hal yang terlalu bertele-tele saat telah menemukan targetnya. Biasanya dia akan langsung membawa tragetnya ke acara utama. Tapi kali ini berbeda target di depannya terlihat mengabaikannya.

Bahkan sekarang targetnya kembali menunduk setelah tegukan terakhir bir digelasnya. Dan benar- benar mengabaikan Baekhyun. Masih menikmati musik dengan kepala yang digerakan random.

Baekhyun berdecak kesal disebalahnya, Baekhyun tak pernah terbaikan sebelumnya dan tak pernah ada manusia yang akan mengabaikannya.

Mungkin sedikit sihir akan membuat pria di sampingnya ini takluk.

Seringai terpatri.

Tangan dibawa meraih pangkal paha pria di sebelahnya. Jemari lentik di usap-usap berlahan dengan remasan sesekali. Tubuh pria di sebelahnya menegang dan menoleh sedikit dengan kepala masih tetap menunduk. Sebuah seringai terpatri indah disana.

Jemari lentiknya masih setia menggoda di pangkal paha Chanyeol dan merangkat mencari tempat yang lebih tinggi, tapi sebelum sampai tangan besar yang sedikit kasar mencegah.

Baekhyun di sebelah hanya menaikan alis dan seringai yang masih belum luntur dari wajahnya. Sebelum Chanyeol berucap yang berhasil membuat seringainya makin melebar.

"Tidak disini babe..." Ucap Chanyeol dengan diakhiri sebuah kecupan di tangan lentik yang menggoda pangkal pahanya dan sebuah jilatan sensual sebagai bonusnya.

Setelah itu tangannya ditarik meninggalkan ruang pesta. Sebuah lorong dengan tangga menuju lantai 3, lantai dimana kamar-kamar disediakan untuk tamu yang hanya ingin menghabiskan malam panas penuh gairah.

Sebelum langkah kaki menapaki tangga lantai 3, Chanyeol mendorong pria yang lebih kecil ke tembok dibelakangnya dan menyatukan bibir mereka dalam ciuman panas saling membelit. Tak ada yang saling mendominasi, mereka ahli dalam melakukan ciuman itu. Air liur menetes di sudut bibir dua insan itu saat paru-paru membutuhkan oksigen untuk mengisi mereka. Satu tarikan nafas dan mereka melanjutkan ciuman tak kalah panas dari sebelumnya, sambil menyusuri lorong lantai 3. Pintu-pintu berjejer dikanan kiri, lampu temaram yang mendukung nafsu yang meletup-letup.

Mereka belum membuka salah satu pintu, tapi Chanyeol telah membawa ciumannya turun keleher mulus itu, menyisakan sebuah tanda kemerahan. Baekhyun disana teregah-egah dengan tangan yang dibawa untuk mengacak-ngacak rambut targetnya.

Kancing kemeja telah dibuka meski baru 3 teratas. Chanyeol mengangkat Baekhyun kesebuah gendongan koala, meremas bokong montoknya yang menciptakan jeritan seksi dari si empunya.

Baekhyun masih mengatur nafasnya. Dia belum pernah mendapatkan mangsa yang menabjubkan, mereka belum keacara utama tapi Baekhyun sudah hampir diajak melayang saking nikmatnya.

"Kau tak akan menyetubuhi aku didepan pintu kamar, bukan?" Baekhyun berkata saat merasakan Chanyeol yang mulai membuka kancing celananya.

"Oowh, untung kau mengigatkan ku." Chanyeol terkekeh sambil memutar knop pintu dibelakang mereka, masih dengan bibirnya yang menghisap leleh pria mungil didepannya.

Pintu terbuka dan langsung membalik tubuhnya membuat tubuh Baekhyun yang langsung menutup pintu itu.

"Aahk" Rintihan suara Baekhyun terdengar saat tubuhnya digunakan untuk menutup pintu atau karena sekarang Chanyeol sedang menghisap dan menggigit nipple milik Baekhyun.

Entah sejak kapan bajunya telah terlepas Baekhyun tidak menyadarinya. Pertama kali ada manusia yang membuat ia kewalahan dalam melakukan making out. Bahkan Baekhyun sangat menyadari pria ini terlalu mendominasi.

Baekhyun meraba meja disampingnya, mata sayu menatap Chanyeol yang masih terus mengisap nipple mungil merah muda miliknya. Karena tangan Chanyeol masih berusaha melepas celana yang masih menutupi bagian bawah tubuh Baekhyun.

Baekhyun dibawa naik keatas meja, tangan Chanyeol masih sibuk dengan nipple yang telah basah oleh air liur dan bibirnya yang mulai mencium dan melumat bibir yang lelah membengkak.

Tak mau kalah, Baekhyun membawa tangannya untuk melepas kancing kemeja yang dikenalan Chanyeol setelah selesai tangannya turun menuju celana kain dengan gundukan yang telah kentara disana. Tangan lentiknya dibawa untuk meremas cukup keras bagian itu dan mendapat erangan seksi dari empunya. -balas dendam ceritanya.

"Ooh Baek, tanganmu cukup nakal." Chanyeol berkata sambil menyeringai iblis.

Karena sekarang tangan Chanyeol telah bermain di penis kecil kepunyaan Baekhyun.

"Oowh C-cha-" erangan nikmat keluar dari mulut Baekhyun yang terbuka.

Baekhyun bahkan belum bisa melepas celana Chanyeol tapi lelaki ini sudah bermain dengan penisnya. Baekhyun mengumpat dalam hati, dia belum pernah ke tinggalan start sebelum-sebelumya. Tapi ini terlalu nikmat untuk di kesalkan.

"Apa kau menyukainya babe?" Tanya Chanyeol disebelah kuping Baekhyun, suara rendah dan jilatan basah-Oh bahkan Chanyeol menghisapnya sekarang.

"Chan-yeol oh..." Baekhyun memejamkan matanya saat dirasa orgasmenya sudah akan tiba. Tapi Baekhyun menyadari pria didepannya menyeringai.

"Babe, kau jahat sekali bahkan aku belum disentuh..."

"Ooh Chanyeol ini menyakitkan!!" Erangan frustasi Baekhyun suarakan, karena jalur keluarnya ditutup dengan jempol tangannya.

Baekhyun menggigit bibir bawahnya saat menahan sakit karena jalur keluarnya ditutup dan melihat bagaimana seksinya Chanyeol melepas celananya dengan mudah menggunakan satu tangan. Padahal Baekhyun tadi susah payah membukanya.

Tubuh Baekhyun diangkat dan dilempar cukup keras kearah ranjang. Bukannya protes Baekhyun malah kegirangan. Sekarang adalah gilirannya.

Baekhyun menatap Chanyeol yang masih berdiri di depan kasur dengan tubuh setelah telanjang, masih ada celana dalam yang menutupi bagian penisnya. Seringai Chanyeol masih belum luntur di wajahnya. Baekhyun mengubah posisinya, merangkak diatas kasur dengan tubuh yang diliuk-liukan menggoda. Diputar tubuh itu membuat Chanyeol dapat melihat bagian belakang milik Baekhyun. Sebuah bokong montok dan hole berwarna merah muda yang berdenyut mengoda.

Chanyeol terlihat susah payah menelan liurnya saat di hadiahi sesuatu yang sangat menggairahkan didepannya.

Tangan lentik Baekhyun bergerak di bibir yang sedikit membengkak membasahinya dengan air liur. Lalu dibawanya kearah hole yang masih berdenyut. Seakan menggoda, jarinya di arahkan melingkari kerutan merah muda itu, lalu menekan-nekannya sedikit yang menciptakan desahan tertahankan.

Chanyeol didepannya menjilat bibirnya yang mengering. Menahan libido yang sudah ingin meledak.

Bahkan tanpa Baekhyun sadari tubuhnya sudah ditarik dan sebuah benda menerobos holenya sekali hentak. Teriakan adalah reaksi pertama Baekhyun bahkan Chanyeol dengan kurang ajarnya langsung bergerak bringas menghujam hole yang masih belum selesai ia persiapkan. Sialan.

Baekhyun meringis merasakan holenya yang seakan di robek begitu saja. Tapi setelahnya rasa nikmat mulai menyerang saat Chanyeol menemukan prostat Baekhyun dan menghujami titik itu berkali-kali.

"Ahh, yeah, Chanyeol. Di situ! Fuck yeah" Baekhyun sudah mendesah ke enakan.

Semakin cepatlah gerakan maju mundur Chanyeol saat dirasa klimaksnya semakin dekat.

Semburan sperma Chanyeol memenuhi liang Baekhyun, dan sperma Baekhyun yang mengotori bagian perutnya bahkan sedikit ada yang mengenai bawah dagunya.

Chanyeol terjatuh disebelah Baekhyun saat sudah mencabut penisnya dari hole Baekhyun. Mereka teregah-egah.

Baekhyun telah mendapatkan energinya kembali, sperma yang memenuhi holenya cukup untuk beberapa hari. Jadi Baekhyun mulai bangkit untuk pergi, sebelum pergelangan tangannya ditahan. Dan dibuat kembali terlentang diatas kasur. Matanya sipitnya membola mendapati Chanyeol sudah diatas tubuhnya kembali.

"Babe, aku belum selesai-" katanya dengan sebuah seringai. "masih ada beberapa honde lagi untuk kita" lanjutnya percaya diri.

Baekhyun memalingkan wajahnya, biasanya manusia hanya satu ronde saja sudah kepayahan setelah menumpahkan spermanya atau Baekhyun yang menumpahkan sperma didalam liang wanita. Tapi manusia di depannya bahkan tidak terlihat tanda-tanda kepayahan. Bahkan saat Baekhyun masih di dalam pemikirannya. Ujung tumpul nan panas itu sudah mulai mendesak holenya, masuk tanpa permisi.

Oh sialan.

Tempo sekarang bahkan semakin cepat dari sebelumnya, kaki Baekhyun dibawa keatas pundak Chanyeol. Hentakan makin keras, kocokan dikejantanan Baekhyun juga semakin memabukan.

Oh Baekhyun bahkan hampir lupa jika pria yang menghujam holenya adalah seorang manusia karena dia tak pernah menemukan manusia yang sememabukan ini.

Ia dapat merasakan prostatnya yang membengkak karena hujaman yang bertubi-tubi dirasakan tubuh manusianya.

Saat dinding hole Baekhyun menyempit karena penis Chanyeol yang berdenyut, Baekhyun dapat merasakan Chanyeol mencapai klimaks keduanya.

Chanyeol terjatuh tepat diatas tubuh Baekhyun dan memberikan sebuah ciuman dengan lumatan disana. Dan setelah itu Baekhyun mendorong Chanyeol kesamping tubuhnya.

Untuk beberapa saat setalah aktifitas panas mereka Baekhyun telah mendapati Chanyeol telah tidur disampingnya dengan nafas teratur.

"Semoga kau tak mati, setalah memberiku begitu banyak energi hari ini. Setidaknya terimakasih, Chanyeol" Baekhyun berdiri dan memunguti pakiannya yang tersebar dihampir seluruh ruangan. Dia harus segera pergi sebelum mentari menampakan cahayanya. Tapi saat akan mengambil kemejanya di dekat pintu sebuah tangan besar memegang pinggangnya dan memaksanya berbalik membuat tubuhnya terhimpit dinding dan tubuh besar Chanyeol.

"C-chan-ye-Ahkk" belum sempat merespon holenya sudah dimasuki lagi. "Sialan!!" Baekhyun mengumpat. Tak pernah ada manusia yang melecehkannya seperti ini.

"Aku lebih suka mendengar kau mendesah dari pada mengumpat babe" Chanyeol berkata disela permainannya.

Tangan Baekhyun mencengkaram pundak Chanyeol karena hanya itu pegangan satu-satunya sekarang. Kakinya melingkar di pinggang Chanyeol dan tangan Chanyeol dengan kurang ajarnya melecehkan pantatnya dengan meremas-remasnya cukup kuat.

Baekhyun tak punya banyak waktu lagi, saat dilihatnya kearah jendela sinar oranye telah nampak dari sana. Ia harus cepat menyelesaikan permaian Chanyeol ditubuhnya. Tapi Chanyeol seakan belum ada tanda-tanda untuk berhenti. Jadi dia memutuskan untuk mengerutkan dinding holenya.

"Fuck!" Chanyeol mengumpat "Kau main curang babe" dan setelahnya mulai menghisap leher yang telah dipenuhi tanda merah keunguan itu.

Untuk ketiga kalinya Chanyeol mengerang mendapatkan klimaks ketiganya. Dan selatah itu menurunkan Baekhyun dari gendongannya.

Baekhyun jatuh terduduk dengan nafas yang belum teratur, mendapati Chanyeol yang telah berbalik menuju ke arah jendela.

"Malam yang hebat Baekhyun-" Chanyeol melirik Baekhyun yang masih duduk ditempatnya. "atau bisa ku bilang- malam yang hebat Asmodeus"

Baekhyun melotot di tempatnya menatap pria yang sekarang telah memiliki dua sayap emas di punggungnya.

"Sampai bertemu lagi" berkata sebelum mulai terbang menuju ke cahaya mentari.

"Sialan kau Samael" Baekhyun mengumpat.

END...

A/n

:

Asmodeus atau Ashmedai sering disebut iblis sang penguasa nafsu birahi.

Samael adalah malaikat yang digambarkan sebagai sosok yang jahat namun juga baik. Hal itu karena ia merupakan malaikat yang bekerja dibawah tuhan namun memiliki peran sebagai malaikat kematian.

Ps : ini adalah cerita pertama ku mohon kritik dan sarannya semua / peluk cium /

Lumuthijau/