Ehem, ehem.
Kali ini, atashi bakalan bikin fic D18 (lagi)!
Terinspirasi karena sekolah baru atashi~
Ahaha, selamat membaca.
Title: Ti amo, Sensei
Disclaimer: siapa sih yang ga tau kalau Hibari dan Dino itu punya Amano Akira-sensei? XD
Warning: awas, shounen-ai mode di mulai!
Hibari Kyoya, murid baru yang di transfer ke Namimori High School dari Kokuyo High School.
Penampilannya tampan, rapi, dan keren.
Tipe anak laki-laki yang akan populer dikalangan pria maupun wanita.
Walaupun begitu, sikapnya dingin kepada siapa pun dan ia merasa hidupnya seperti sedang berada di ujung jurang.
Hatinya hancur berkeping-keping.
Sang pria berambut pendek tersebut memiliki keluarga yang hancur.
Belum lagi, pacarnya baru-baru ini diketahui telah selingkuh beberapa kali di belakangnya.
Penyebab ia di transfer ke sekolah khusus laki-laki Namimori adalah perceraian orang tuanya.
Setelah usai proses sidang perceraian kedua orang tuanya, Kyoya ikut pindah bersama dengan ayahnya.
Kini, ia berdiri di depan gerbang Namimori High School.
'Ini sekolah baruku?' batinnya.
Ia pun berjalan memasuki sekolah itu dan pergi ke ruangan kepala sekolah sendirian.
Seharusnya ia ditemani oleh ayahnya, tetapi ayahnya tak mau mengantar Kyoya ke sekolah barunya karena alasan pekerjaan yang lebih penting daripada Kyoya.
"Tok, tok, tok," bunyi pintu yang diketuk oleh Kyoya.
Kyoya pun membuka pintu tersebut dan dilihatnya seorang pria dewasa yang memakai topi berwarna hitam sedang duduk di sebuah kursi.
Pria tersebut langsung bangkit berdiri dan menghampiri Kyoya.
"Apakah kau murid baru, Hibari Kyoya-kun?" tanya pria tersebut.
"Iya," jawab Kyoya datar.
"Perkenalkan, aku kepala sekolah di sini, Reborn. Sekarang, aku akan mengantarmu ke kelas barumu," kata Reborn sembari menuntun Kyoya ke kelas barunya.
Sembari berjalan menuju kelas 10, Reborn menjelaskan beberapa peraturan di sekolah Namimori.
Hibari yang berada di samping kanan Reborn tampak tidak mendengarkan kata-kata Reborn sama sekali.
Sepanjang perjalanan, ia memandang keluar jendela koridor.
Matanya seperti mengharapkan sesuatu.
Sesuatu yang ia cari selama ini, tetapi tak pernah ia dapatkan.
"Di sini kelasmu," kata Reborn yang menghentikan lamunan Kyoya sembari menunjuk sebuah kelas.
Di atas pintu kelas tersebut terdapat tulisan "X-3", bertanda kelas 10 yang ke-3.
Reborn pun memasuki kelas tersebut, tetapi Kyoya tetap tidak bergerak di depan kelas.
Saat masuk, suasana kelas yang tadinya gaduh menjadi hening.
"Irie-sensei, ini ada murid baru," kata Reborn sembari memberi tanda kepada Kyoya untuk menyuruhnya masuk.
Kyoya pun memasuki kelas dan langsung disambut bisikan-bisikan di kalangan murid kelas X-3 tersebut.
"Semuanya, tolong diam!" omel Irie.
Otomatis, Kyoya yang tidak suka dilihati dan suasana ramai langsung mengeluarkan hawa tidak bersahabat.
'Aura membunuh yang hebat,' batin Irie sweatdropped sembari melihati Kyoya.
"Tolong perkenalkan dirimu," perintah Irie ke Kyoya.
"Hibari Kyoya dari sekolah Kokuyo," kata Kyoya datar.
Langsung murid-murid mulai berbisik lagi.
Entah apa yang mereka bisikkan ke satu sama lain, yang pasti hal tersebut membuat Kyoya merasa tidak nyaman.
"Hibari-kun, kau duduk di sana," kata Irie sembari menunjuk salah satu kursi kosong di paling belakang sebelah jendela.
Kyoya pun langsung menuju kursi kosong tersebut tanpa menjawab apapun.
"Kalau begitu, aku tinggal dulu yah," kata Reborn ke Irie.
"Ah, iya," kata Irie sembari tersenyum ke Reborn.
Usai Reborn meninggalkan kelas, Irie berkata, "Sawada-kun, tolong nanti kau ajak Hibari-kun berkeliling sekolah."
"Ba-baik!" jawab Tsuna sedikit gugup.
"Tidak usah, aku bisa berkeliling sendiri," tolak Kyoya dengan dingin.
Seketika, kelas hening karena kedinginan Kyoya.
Beberapa dari mereka berbisik kembali.
'Sekolah khusus cowo seperti sekolah khusus cewe saja, banyak yang bisik-bisik tak penting,' batin Kyoya kesal.
"Kalau begitu, semuanya kembali lihat ke buku! Spanner, lanjutkan bacaan tadi dari paragraf 2," perintah Irie ke Spanner.
Spanner pun mulai membaca seperti yang diperintahkan Irie.
"Hi-Hibari-san, kau belum ada buku, kan?" tanya Tsuna yang duduk di sebelah Kyoya.
"Iya, lalu kenapa?" tanya Kyoya dingin.
"Ini, aku bisa beri pinjam buku-ku kalau kau mau," jawab Tsuna sembari menyodorkan bukunya.
Kyoya memandang buku yang dipinjami tersebut dengan rendah.
"Aku tidak perlu meminjam bukumu," jawab Kyoya dingin lagi.
"Hoi, apakah kau tidak bisa sopan sedikit ke Jyuudaime? Padahal dia sudah berbaik hati meminjamkan bukunya kepadamu!" omel Gokudera yang duduk di depan Kyoya.
"Gokudera-kun! Jangan teriak-teriak dipelajaranku!" omel Irie ke Gokudera.
"Su-sudahlah, Gokudera-kun. Tidak apa-apa jika Hibari-san tidak mau pinjam," kata Tsuna berusaha menenangkan Gokudera.
"Kalau Jyuudaime berbicara begitu... Ya sudah," kata Gokudera kembali tenang.
Tiba-tiba, bel istirahat pun berbunyi.
"Pelajaran kali ini sampai di sini saja," kata Irie sembari meninggalkan kelas.
"Hibari, kau ingin makan siang bersama kami?" tanya Yamamoto menghampiri Hibari bersama dengan Gokudera dan Tsuna.
"Hoi, yakyuu baka! Ngapain sih kau ajak dia? Biarkan saja dia sendiri!" omel Gokudera ke Yamamoto.
"Hahaha, tidak apa-apa. Makan siang lebih enak rasanya kalau di makan bersama-sama," jawab Yamamoto ceria.
Kyoya yang tidak menghiraukan mereka pun langsung bangkit dari kursinya dan pergi keluar kelas.
"Cih, sombong sekali, padahal murid baru," kata Gokudera.
'Sikapmu juga begitu saat baru masuk ke sekolah ini,' batin Tsuna sweatdropped.
"Sudahlah, sudahlah, mungkin ia malu karena baru saja pindah," kata Yamamoto yang positive thinking.
Kini, Kyoya sedang mencari tangga untuk ke atap sekolah.
Beberapa menit ia berkeliling sekolah dan akhirnya pun menemukan tangga untuk naik ke atap sekolah.
Tak lama, ia sudah sampai di depan pintu menuju atap sekolah dan membukanya.
Saat ia membuka pintu tersebut, angin kencang pun mulai memasuki gedung sekolah dan membelai rambut hitam dan halus Kyoya.
Ia memasuki atap sekolah dan pintu ia tutup.
Kyoya menghampiri jeruji di atap sekolah tersebut dan memandang lapangan sekolah Namimori dari tempat tersebut.
Pikirannya hening.
"Hei."
Sebuah suara tiba-tiba muncul dari belakang Kyoya.
Kyoya buru-buru menengok ke belakang dan dilihatnya, seorang laki-laki muda berambut pirang sedikit panjang.
"Yo! Murid baru?" tanya laki-laki tersebut.
Kyoya terdiam melihat pemuda tersebut.
'Orang asing?' batin Kyoya.
Sadar bahwa ia ditanya oleh pemuda tersebut, ia langsung mencueki pemuda tersebut dan berbalik arah.
"Dinginnya," pemuda tersebut sweatdropped.
"Kau tau? Murid 'kan dilarang ke atap sekolah. Kau tidak mendengar peraturan-peraturan sekolah ini dari Reborn-sensei?" tanya pemuda tersebut.
"Masa bodoh," jawab Kyoya dingin.
"Haha. Aku guru di sini, guru BK (Bimbingan dan Konseling), namaku Dino. Salam kenal," kata Dino sembari menyodorkan tangannya.
Kyoya tetap mendiaminya.
"Hoi, kenapa kau diam saja?" tanya Dino.
"Berisik," omel Kyoya dingin.
"Namamu siapa?" tanya Dino.
Kyoya pun langsung mengambil sepasang tonfa yang disembunyikan di dalam blazer-nya dan memasang kuda-kuda untuk menghajar Dino.
"Uwaaah! Ok, tenang, maaf!" kata Dino setengah panik.
'Hanya orang bodoh,' batin Kyoya.
"Kamikorosu!" kata Kyoya dan langsung menyerang Dino.
Tak disangka oleh Kyoya, Dino langsung menghindar dari serangan Kyoya dan mengunci kedua tangan Kyoya di belakang punggung Kyoya.
"Lepaskan aku!" teriak Kyoya.
"Tenang, tenang, aku akan melepaskanmu kalau kau berjanji tidak akan menyerangku lagi," kata Dino.
"Seperti aku akan berjanji saja. Lepaskan aku sekarang juga!" aura haus darah Kyoya pun melonjak karena Dino.
Dino pun sweatdropped dan menghela nafas.
"Baiklah," katanya sembari melepas tangan Kyoya.
Kyoya yang tangannya sudah dilepas oleh Dino langsung memasang ancang-ancang untuk menyerang Dino kembali.
"Kau tidak pernah belajar dari pengalaman yah, Kyoya-kun?" tanya Dino.
"Tau dari mana kau namaku?" tanya Kyoya sembari melototi Dino.
"Aku 'kan sudah bilang, aku itu guru di sini. Tentu saja aku tau siapa saja murid di sekolah ini, termasuk murid baru," jawab Dino tersenyum.
"Memangnya kau tidak menyimak perkenalanku tadi?" tanya Dino.
"Kenapa aku harus menyimak perkenalanmu tadi? Tidak penting," jawab Kyoya.
"Sakit, nusuk ke dalam hati," kata Dino pundung.
"Aku tidak mau berurusan denganmu lagi," kata Kyoya sembari menuju pintu untuk masuk kembali ke dalam gedung sekolah.
"Tung-tunggu, Kyoya-kun!" kata Dino sembari menarik tangan Kyoya.
"Ada apa lagi?" tanya Kyoya sembari memancarkan hawa membunuh.
"Perkenalan dari ulang lagi," jawab Dino sembari tersenyum lebar.
"Kau sudah tau namaku dan aku sudah tau namamu, lalu mau apa lagi?" tanya Kyoya.
"Perkenalan dari ulang," ulang Dino sembari tetap tersenyum lebar.
"Cih," kata Kyoya sembari memicingkan matanya ke Dino.
"Baiklah, kalau sudah selesai perkenalan, lepaskan tanganku," kata Kyoya sembari memandang tangan Dino yang memegang tangannya.
"Namaku Dino Cavallone, aku guru BK," kata Dino sembari tertawa lebar.
"Aku Hibari Kyoya, dari sekolah Kokuyo," jawab Kyoya manyun. (Author nosebleeds membayangkan muka manyun Kyoya yang imut~)
"Salam kenal yah!" kata Dino sembari memegang kedua tangan Kyoya.
"Sekarang, lepaskan tanganku atau kamikorosu!" ancam Kyoya.
"Ok, ok," jawab Dino sembari melepas tangan Kyoya.
Kyoya yang bad mood pun langsung menuju pintu masuk gedung Namimori.
Sekilas, Kyoya menengok ke belakang untuk melihat guru aneh tersebut.
Mata mereka bertemu.
Dino melambaikan tangannya dan tersenyum dengan ramah.
Kyoya pun buang muka dan langsung masuk kembali ke dalam kelasnya.
'Baka sensei,' batin Kyoya.
Bersambung~
Baru pembukaan, jadi adegan D18 nya baru sedikit.
Hihi, tenang aja, nanti atashi bakalan bikin yang lebih heboh! XD /plak
Ngomong", adegan fav atashi itu di atap sekolah, makanya yang udah baca "Love is Bitter, Love is Sweet"-nya atashi pasti juga tau. XD
Silahkan baca "Love is Bitter, Love is Sweet" juga! Itu D18 juga, walaupun cuman shounen-ai~ -promosi mode-
Dan kemungkinan atashi juga bakalan bikin 6918 (Mukuro x Hibari), tapi atashi kurang tau, penggemar 6918 banyak tak yah? o.O
Untuk sekarang, boleh kan minta review, minta saran, minta ide, dan minta perbaikan kalau atashi salah? XD -tak menerima flame /plak-
