ATLANTIC PROJECT ~AP~
.
Original story from Rin.
Copied situation from Mutan Academy Atlantic Project ~AP~ by Rin.
Image original by Rin.
Uploader : Rin and Edden.
Disclaimer Katekyo Hitman Reborn not mine.
.
.
.
Prologue : First day at AP
.
********** Rin -X- Edden **********
.
.
Perkembangan ilmu pengetahuan manusia memang mengagumkan, selalu ada cara untuk mendapatkan yang lebih baik dari sebelumnya, namun di sisi lain menghasilkan sesuatu yang diluar perkiraan. Misalnya mutasi, tadinya hanya untuk kepentingan pertanian dan peternakan dengan tujuan mendapakan bibit unggul. Namun ternyata mutasi terjadi bukan hanya pada tumbuhan dan hewan, mutasi terjadi juga pada manusia dengan perbandingan 100.000 : 3 kelahiran. Biasanya manusia yang mengalami mutasi akan mati beberapa saat setelah dilahirkan, namun ada juga yang hidup. Mereka dianggap monster karena wujud dan kekuatannya yang tidak seperti orang kebanyakan.
Setelah perang nuklir mutasi makin menjadi-jadi dan terjadi di seluruh negara di dunia bahkan di pedesaan yang ada di pedalaman sekalipun. Hal ini menjadi masalah di setiap negara di dunia. Orang-orang tua yang memiliki anak mutan ada yang merasa malu dan menyembunyian anaknya bahkan membuangnya dan membunuhnya. Tapi ada juga yang berinisiatif membesarkannya dan mengajarkan mereka pengendalian dalam menggunakan kekuatannya dengan benar. Sisi lain yang juga menyedihkan adalah kekuatan mereka digunakan oleh penjahat misalnya dalam perdagangan obat terlarang, mencuri dan pembunuh bayaran. Akhirnya para pemimpin negara, ilmuan terkemuka di dunia, pecinta alam, dan sosiolog membuat suatu gagasan untuk mengatasi keadaan yang memprihatinkan tersebut. Mereka mengajak semua negara-negara di dunia bekerjasama dalam proyek raksasa. Proyek ini dipimpin oleh ilmuan muda bersama beberapa sahabatnya dan donatur - donatur rahasia yang memberian apa saja yang dibutuhkan untuk pembangunan itu, yang menghabiskan dana jumlahnya melebihi total jumlah kekayaan 100 orang terkaya di dunia. Sebuah pembangunan pulau raksasa di tengah samudra atlantik dengan teknologi dan sistem keamanan tingkat tinggi yang bahkan belum pernah dilihat manusia dan semua itu dikatakan melibatkan makhluk luar angkasa, sihir dan dunia lain. Tapi itu hanya desas-desus yang tidak bisa dibuktikan oleh siapapun.
.
Dalam 7 tahun proyek pulau raksasa beserta isinya berhasil diselesaikan. Ada 3 pulau yang dibuat pulau pertama dan kedua saling berhubungan dengan 8 jembatan dan 3 terowongan bawah laut. Pulau ketiga lebih kecil hanya ¼ dari besar kedua pulau lainnya dan menjadi tempat tinggal bagi para staf pengajar dan tamu yang berkunjung. Pada awalnya sekolah itu hanya mendidik mutan, namun akhirnya menerima siswa yang memiliki kemampuan lain. Selain pendidikan formal dan pengendalian kekuatan, mereka yang dianggap mampu mengendalkan emosi dan menggunakan kemampuannya dengan baik diberi tugas mencari dan membawa para mutan yang muncul di semua negara-negara di dunia hingga ke pelosok hutan belantara. Mutan yang dianggap bisa dilatih masuk kategori E dan D, sedangkan mutan liar dan ganas masuk kategory X bisa dibunuh dan dihancurkan. Lebih dari 30.000 orang bekerja di pulau itu mulai dari guru, dosen, ilmuan, ahli kimia, teknik, psikolog, tukang masak,tentara, dll, dari seluruh dunia, yang telah melewati seleksi ketat. Tahun 20xx akademi raksasa itu dibuka dengan nama Atlantic Project atau lebih sering di sebut AP dan hingga saat ini telah berjalan selama 12 tahun serta menampung lebih dari 18.000 mutan dan 2000 non-mutan. Meski banyak desas-desus yang muncul bahwa akademi itu untuk melatih mutan sebagai senjata hidup atau pun membuat manusia tipe baru yang akan menggeser manusia saat ini, namun tak ada yang membuat AP bergeming. Beberapa kali serangan teroris dengan rudal nuklir pun tak mampu menembus kubah luar pulau itu. Anak-anak dan para penghuni lain tetap aman di dalam pulau dan melakukan aktivitas mereka sebagaimana mestinya.
.
********** Rin-X-Edden **********
.
Pagi yang cerah di tahun ke dua belas bulan september adalah awal masuk semester baru di AP. Semua anak sedang menunggu pembagian kelas, termasuk anak-anak SMP. Pembagian kelas diurus oleh Komite Pelajar sementara para guru rapat untuk kurikulum baru. Saat semuanya sedang menunggu di aula seorang anak berambut merah menyelinap masuk kedalam barisan anak kelas dua. Kyouya Hibari yang merupakan wakil ketua Komite Pelajar SMP menyadarinya dan menyambar mike dari Belphegor sang sekretaris yang sedang membacakan pengumuman pembagian kelas.
.
"Ae? Oi hi-"
"Rambut merah yang baru datang, maju ke DEPAN SEKARANG ATAU KAMIKOROSU!" Hibari memanggil baca : treak merintah- anak itu dengan nada geram. Semua anak langsung menoleh untuk melihat siapa yang dimaksud dan mereka tertawa begitu tahu siapa anak itu.
"Hieee, ketahuan deh! Maaf..., kan baru telat sepuluh menit!" anak itu maju dan membungkuk mohon maaf pada Hibari.
"Yang namanya telat tetap telat, perbaiki lagi jam wekermu itu! Kamu ini kan ketua komite, Sawada Tsunayoshi!"
"Hie...maaf!"
"Kok bisa-bisanya nyantai begitu? Rambutmu juga, sejak kapan jadi merah menyala begitu?" Belphegor memberikan beberapa lembar copyan pada Tsuna yang kini cengar cengir menanggapi kemarahan Hibari.
"Baru kucat pagi-pagi buta tadi! Gimana? Cocok ngak, keren kan Hayato-chan?" tanyanya pada Gokudera Hayato yang merupakan bendahara komite.
"Lebih bagus rambut aslimu, aku lebih suka rambut coklatmu itu." Gokudera sama sekali tidak meliriknya. Dan sibuk dengan pembagian dasi dan jas baru.
"Aku kan pengen ganti gaya, ini cuma rambut! Paling beberapa minggu lagi balik warnanya"
"Oh, cuma rambut? Dan gara-gara itu kau telat?! Hayato, habisi rambutnya itu!" Hibari emosi dan menyodorkan gunting pada rekannya.
"HIEEE! Sabar Kyou, jangan gila dong! Bisa jelek aku kalau botak!" Tsuna memegang kepalanya dengan wajah memelas.
"Tapi aku pengen lihat, ushishishishi!"Belphegor mulai ngayal dan lusinan pisau muncul dari saku dan badannya, membuat semua anggota komite menyingkir tak mau dekat-dekatnya.
"Kufufufufu, Bel jangan jadi provokator! Sudahlah, kerja dulu! Kerja! Berantemnya nanti!" Rokudo Mukuro yang juga sekretaris komite berusaha menengahi. " Simpan pisau anehmu!"
Prang, trang , cring! "Ushishishishishi!" meski menyimpan kembali pisaunya, si pirang melempar beberapa pisaunya dan tentu di tangkis trident kesayangan Mukuro.
"Hei Hayato, kau saja yang jadi ketua gantikan dia!" Hibari melirik Gokudera yang masih sibuk dengan bagiannya.
"Tidak mau, jadi bendahara saja sudah repot. Kenapa bukan kau saja Kyouya?"
"Aku juga malas..." sahut Hibari, dia lebih memilih menjadi ketua group dan bebas melakukan apa yang dia mau dibanding bergelut dengan tumpukan laporan.
"Kalau begitu jangan segitu sengitnya memprotes orang lain dong! Padahal kalian bertiga sudah berteman sejak balita tapi kamu masih saja bersikap seperti tidak kenal dia, ushishishishishi!"
"Bukannya begitu! Kenapa kamu malah membelanya Bel, Kamikorosu!" Hibari melotot.
"Sudah hentikan Kyouya! Selesaikan ini dulu, jika tidak kau tak dapat makan siang!" Gokudera menyodorkan sebuah kardus penuh dengan dasi dan baju seragam.
"Tapi kenapa Cuma aku? Si Tuna gimana? Dia kan baru aja datang suruh saja dia selesaikan pembagian buku dan seragam untuk anak kelas 1-1 sampai 1-7!" protes Hibari.
"Sudah hampir selesai. Saat kamu menggerutu dia, Yamamoto dan Chrome sudah melakuannya."
"Apa?! Cepat sekali tidak ada kudengar dia memanggil siapapun tadi!" Hibari menoleh pada beberapa barisan yang sudah mulai membubarkan diri dan disana Tsuna tengah melambaikan tangan pada Hibari dengan cengirannya. Gokudera ikutan nyengir meihat wajah BT Hibari.
"Meski tampang OON, rada bego, seenak udel dan tampang kayak cewek, begitu-begitu dia kan ingat nama dan wajah semua anak disini. Jadi gampang saja." Gokudera tersenyum pada Tsuna dan membalas lambaian tangan sang brunette. Coba Tsuna denger apa yang dibilang Gokudera tadi, tampangnya mungkin lebih ancur dari Hibari yang hujan sweatdrop dengan komentar sahabatnya.
"Baiklah!" Akhirnya Hibari berhenti menggerutu dan mengerjakan bagiannya. Jam 11 semuanya selesai dan masuk ke kelas.
"Heee? Kenapa Gokudera Hayato ada di 1-2? Kan harusnya di 1-1." Tanya Belphegor ketika melihat Gokudera duduk di depannya.
"Kau keberatan Belphegor?" meski Gokudera tersenyum, di tangannya sudah ada sebuah dinamit mini di antara telunjuk dan jari tengah yang artinya 'protes? Gue angusin loe!'
"Tidak, cuma heran, Ushishishishishi!" remaja pirang dengan tiara miring itu kembali melanjutkan membaca novel horornya.
"Aku tukaran dengan Chrome. Lagian Chrome bilang dia bosan sama Mukuro jadi bersedia tukaran."
"Apa?! Serius dia bilang begitu?!" Mukuro terlonjak dari kursinya mendengar adik sepupunya bosan padanya.
"Aku cuma bercanda, kepala nanas! Kamu ini selalu saja menganggap serius semua omongan orang. Tsuna dan Kyouya mana?" Gokudera mencari keberadaan kedua sahabatnya.
"Mungkin ikan Tuna dan anak burung itu sedang dimasak di ruang rapat guru, ushishishishishi!" Jawaban ngawur Belphegor membuat semua anak yang mendengarnya sweatdrop. 'itu kan niat pribadimu!'
.
********** Rin-X-Edden **********
.
"perhatian semuanya, hari ini tidak ada pelajaran jadi dibebaskan kembali ke asrama masing-masing. Pelajaran akan dimulai 2 hari lagi, jadwal dan informasi selanjutnya akan dikirim ke e-mail masing-masing!" beberapa saat kemudian Tsuna kembali bersama Hibari dan memberi pengumuman. Hampir semuanya bersorak dan keluar kelas. Namun Tsuna, Hibari, Gokudera, Belphegor, Haru dan Mukuro tetap tinggal. Tanpa bicara apapun Tsuna memeluk Gokudera yang segera blushing bagai kepiting rebus. Tak ada yang perduli dengan mereka karena itu sudah biasa.
"hei, berhentilah bersikap begini setiap berantem dengan Kyouya!" Gokudera protes karena terkadang pelukan Tsuna seakan mau mencekiknya, seperti hari ini.
"bukan karena dia kok! Aku Cuma senang kita sekelas. Ini kan perwujudan cintaku!" Tsuna menggembungkan pipinya, kesal karena tanggapan Gokudera yang dingin.
"tapi wujud cintamu membuatku tercekik!"
"ups, maaf!" Tsuna segera melepaskan pelukannya yang disertai cemooh dari Hibari, gelengan kepala dari Mukuro dan kikikan Belphegor.
"tak punya kerjaan, Mukuro aku lapar!" Hibari mengeluh seperti minta makan pada ibu atau mungkin istrinya saja *ditonfa*.
"iya aku ambilkan sekarang" Skylark muda itu mengikuti si rambut biru mengambil beberapa kotak makanan di loker. "aku buat agak banyak jadi pasti cukup untuk semua."
"Hahi? Semuanya buat sendiri?" Haru melongo melihat makanan sebanyak itu, ia membawa 1 kotak dan meletakkannya di meja dekat Gokudera.
"iya, aku buat bersama Chrome, Fuuta dan Basil kemarin malam. Bentar lagi mereka juga datang bersama yang lain."
"oh, aku kira Fuuta cuma bisa makan, Ushishishishi!"
Tiba-tiba sebuah buku kamus melesat ke kepala Belphegor, dia berhasil menghindar tapi hampir saja ia menjatuhkan kotak makanan yang dibawanya. Namun kamus itu mengenai anak lain yang ada di belakangnya. Tepat mengenai kepala anak itu hingga ia jatuh dari kursinya.
"wuah! Mukuro-nii! Maaf, tadinya aku bermaksud melempar Belphegor!" dan sudah pasti yang melempar adalah Fuuta yang baru datang bersama Chrome, Ryouhei dan Kyoko yang merupakan adik Ryouhei.
"Kutu buku cilik..., kau benar-benar menyebalkan!" Mukuro memungut kamus itu dan di tangannya kamus itu hancur berantakan.
"Muku-nyan, itu kamusku! Jangan lampiaskan kemarahanmu pada barangku!" Hibari menghela nafas melihat kamusnya hancur jadi sobekan-sobekan kecil yang berantakan di lantai. Mukuro merupakan pemilik kekuatan pikiran yang lumayan gampang emosian, setara lah dengan Hibari.
"jangan bilang itu padaku, kau jaga saja anak asuhmu itu! Jangan melempar barang orang sembarangan!"
"sudah! Jangan bertengkar! Ribut lagi aku tembak kalian satu-persatu! Aku bosan dengan pertengkaran kalian!" Haru sudah mengeluarkan pistol listriknya. Tak ada yang berani membantah jika dia sudah mengeluarkan ancaman karna itu bukan hanya gertakan.
Akhirnya Mukuro dan Fuuta sendiri yang membersihkan kamus yang berantakan itu, mereka tidak mau membuat Haru lebih marah lagi. Untuk mengisi waktu luang mereka pergi ke pantai beramai-ramai banyak anak sedang bermain di sana, terutama para mutan air. Mereka menyelam mencari kerang, ikan, cumi-cumi, apa saja yang bisa dimakan dan membakarnya bersama di tepi pantai.
.
"Seperti barbeque masal saja, apa bisa memecahkan rekor dunia ya?" Tsuna mulai berkomentar sambil ngiler ngebayangin ratusan orang barbeque mmenuhi pantai hingga udara dipenuhi aroma yummy.
"Bumi ke Tsuna, jawab dong, desu!" sayangnya Tsuna terlalu larut dalam khyalannya hingga tak mendengar teguran Haru.
"Ngak mungkin! Lagian mana ada orang luar yang masuk akademy ini jika bukan karena hal penting. Buat mereka tempat ini kan sama dengan rumah horor" Gokudera menjawabnya dengan nada ketus dan itu berhasil menyadarkan Tsuna. Remaja bersurai perak itu baru saja menyelam berburu ikan dan kerang.
"Menjelek-jelekkan teman sendiri, sampai kapan mau seperti itu?" tampang Yamamoto tampak memelas, ia memang paling tak suka ada yang menyinggung tentang pendapat orang yang menganggap mereka menakutkan.
"Kau sendiri dapat apa Hayato?" Tsuna menghampiri Gokudera yang baru keluar dari air.
"Ah, ikan sniper, GT dan kerang. Mungkin ada mutiaranya" ia mulai mencongkel kerang-kerang itu dengan pisau lipatnya dan mengiris keluar dagingnya. 1 kantung besar kerang yang di dapatkan Gokudera hanya ada 3 yang berisi mutiara. "Ternyata benda buatan Yakyuu baka berguna juga."
"Ahahaha, hadiah pun harus ada manfaat selain sebagai senjata! Pistol laser haru, pisau lipat Gokudera, headset Tsuna, pisau Belphegor dan tonfa Hibari kan ada sistem pelacak di dalamnya."
"Wao." hanya itu yang keluar dari Hibari yang sedang makan daging kerang bakar. Entah kata 'wao' itu ditujukan pada makanan atau kata-kata Yamamoto.
"Ada bom juga sih..."nah, tambahan dari remaja berkulit tan itu membuat apa yang sudah masuk ke mulut keluar lagi dan paling malang Lambo kena siram kecap asin karena Hibari nga sengaja menjatuhkan mangkok yang dipegangnya.
"HAH?!" yang disebut namanya diatas langsung melempar alat-alat itu ke pasir.
"Lha, kok di lempar?" Yamamoto memungutnya kembali. "takkan meledak kok..., kan pakai kode rahasia. Cuma aku yang tahu"
"Jaminan?! Pasti takkan meledak?!"tanya mereka kompak.
"Tidak akan! Buatan Shouichi Irie, Spanner, Gianini dan Verde ini di jamin 100% takkan rusak dan membahayakan!"
'Justru kalau Gianini ikut buat kami makin khawatir!' jerit mereka dalam hati.
"Lagipula semua sudah dinyatakan aman Karena pengujinya adalah Ryouhei-senpai dan Skull!"
"Kok aku TO THE EKSTREME?! Tega bener jadi orang TO THE EKSTREME! Kalau aku mati karena kesalahan kalian yang TO THE EXTREME gimana TO THE EXTREME?! Itu kejahatan paling kejam karena memanfaatkan hatiku yang baik TO THE EKSTREME demi kepentinganmu yang EKSTREME TO THE EKSTREME!" Ryouhei mengguncang-guncang bahu Yamamoto dengan berlinang air mata.
"Ahahahaha, Ekstreme'nya banyak sekali!" yak, author puji karena Yamamoto masih sanggup ketawa meski Ryouhei berteriak di samping kupingnya.
"BERISIK!" Raung (?) Hibari dan Gokudera, sisanya bertepuk tangan karena Ryohei bisa berteriak sepanjang itu dengan satu tarikan nafas.
"Ushishishishi!" Belphegor ngakak hingga susah menelan makanannya dan akhirnya keselek.
"Lambo-san minta tambah!" Lambo sudah kembali 'Good Mood' setelah dapat permen anggur dan bekas kecap yang nempel di wajah dan rambutnya dibilas pake air laut.
"Aku sih ngak apa-apa Ryohei-nii mati, kan penting ada Haya-chan!" Tsuna memeluk Gokudera tanpa perduli tampang Gokudera yang udah seperti setan karena jengkel.
"Tsunayoshi Sawada! Apa cuma sebatas itu persahabatan kita yang TO THE EKSTREME selama ini?!" Ryohei mencekiknya dengan kesal.
"Aku kan cuma bercanda! Mati aku! Haya, Kyou-ekh! Tolong!"
"Kalau kau mati damailah dunia" Gokudera menyambar jaketnya dan pergi begitu saja. "Sekalian kalo bisa nitip bunuh Kyouya dan Mukuro juga!"
"WHAT?! Apa salah diriku padamu?!" Mukuro pundung di bawah pohon palm sembari mengorek pasir. Chrome sama sekali tak memperdulikannya dan bersama para gadis lainnya sibuk melahap makanan di hadapan mereka.
"Hayato Gokudera/Kamikorosu!" Tsuna dan Hibari berteriak dengan kesal. Namun tak digubris yang bersangkutan yang sudah makin jauh dari pandangan.
.
.
.
.
.
TBC
.
.
.
Rin : terasa agak aneh karena semua character OOC luar biasa di sini -kecuali ryouhei-. Tapi sekali lagi itula ciri dari fic buatan Rin yang aneh bin ajaib ini! Jika kalian suka dan ingin ini di lanjutkan, tolong tinggalkan REVIEW. Jika tidak maka dalam seminggu kedepan akan saya delete seperti cerita-cerita sebelumnya. Terimakasih sudah membaca fic kami!
