Early author note : Di fanfic ini Lolita umurnya 15 tahun , itu headcanon gw sih
Warning : ada OC didalam , barangkali w kirim hero conceptnya
######
Tidak seperti biasanya , Lolita terlihat seperti menyembunyikan sesuatu yang sangat dia rahasiakan dan hal itu membuat Bruno penasaran . Rasa penasaran Bruno semakin meningkat ketika dia pernah melihat Lolita mengeluarkan sebuah amplop dari kantung celana jins miliknya dan begitu Lolita tahu , dia mendadak berlari ketakutan ke dalam kamarnya dan bersembunyi disana
Bruno kemudian mendiskusikan tentang surat rahasia Lolita dengan Alpha yang sedang gabut di Laboratorium dan dia mendapatkan satu teori cerdas dari Alpha kalau surat yang disembunyikan Lolita itu adalah surat cinta ..
" Tapi surat cinta itu dari siapa ? " Tanya Bruno yang kebingungan
" Mungkin dari Harley mengingat kalau Lolita kenal empat cowok dan antara kita dan Saber tidak ada sama sekali yang mengirim surat cinta itu , tapi rasanya aku ragu kalau Harley yang mengirim itu " Jawab Alpha
" Saranku sebaiknya kau lebih baik tidak perlu memaksa untuk mengetahui rahasia itu , kau seharusnya menghormati privasi dia " Lanjut Alpha
" Bagaimana kalau Harley benar-benar mengirim surat cinta itu ? Sungguh kalau misalnya dia benar-benar mengirim surat cinta itu nanti aku sleding palanya , masih bocah kok ngirim surat cinta segala ? " Kata Bruno yang masih penasaran
" Itu analisa asal-asalanku saja , jangan dibawa serius . Tidak ada bukti yang cukup untuk mengatakan kalau Harley mengirim surat itu " Balas Alpha
Alpha kemudian mengecek jam dinding yang tergantung di ruangan eksperimen Professor Rooney
" Oke , sekarang waktunya untuk meningkatkan sistemku . Kita bisa bicarakan tentang ini lain kali " Kata Alpha
Bruno kemudian meninggalkan Laboratorium itu dengan perasaan penasaran yang berkecamuk itu di hatinya , walaupun asal njelpat saja tapi perkataan Alpha itu makin memperkuat perasaan penasarannya saja dan kebetulan saja dia melihat Lolita tengah menutup lemari pakaiannya dari jendela kamarnya yang terbuka
######
Bruno kemudian mengintip kamar Lolita yang kosong dan dia menyelinap masuk ke dalamnya , dia melihat salah satu celana jinsnya yang tergantung di belakang pintu kamarnya dan dia kemudian merogoh-rogoh isi kantong celananya . Dia tidak menemukan sama sekali ada amplop yang Lolita sembunyikan di dalam celananya dan ketika dia ingin keluar dari kamarnya Lolita , dia bertemu dengan empunya kamar yang mau masuk ke dalam
" Kamu ngapain di kamar aku ? " Tanya Lolita
" Err ... Anu ... Aku cari ... " Jawab Bruno terbata-bata
" Kamu mau nyuri pakaian aku lagi kan ? " Tanya Lolita dan kali ini nada suaranya meninggi
" Nggak kok , aku cuma mau cari sisir aja ya hehe " Jawab Bruno yang mencoba nyengir sambil berjalan pelan keluar kamarnya Lolita , meninggalkan Lolita yang heran dengan kelakuan aneh Bruno
" Ngapain ya dia nyari sisir ? Kan rambut dia cuma sebaris doang ngapain disisir ? " Gumam Lolita yang menutup pintu kamarnya
Lolita kemudian melepaskan topi coklatnya dan mengamati rambut pirangnya yang terurai , setelah puas dengan rambutnya sekarang . Lolita melepaskan ikatan dari bandana coklat yang menutupi lehernya dan duduk di samping tempat tidurnya ...
Memori masa lalu mulai terlintas di pikiran Lolita ketika mengamati bandana coklat kesayangannya itu , dia masih ingat ketika dia sedang berulang tahun yang ketiga belas dan kakak tersayangnya melingkarkan bandana coklat itu di leher mungilnya sementara ibunya menyanyikan lagu ulang tahun kepadanya dan teman-temannya membawakan dia kado yang lumayan banyak ...
Lolita kemudian membaringkan dirinya di kasur itu dan dia jatuh tertidur dengan menggenggam bandana coklat itu di tangannya
######
Pada malam harinya ...
" Ngomong-ngomong kamu punya surat kan ? " Tanya Bruno
" Iya tapi aku ga bisa kasih tahu kamu isi suratnya " Jawab Lolita
" Bilang aja kamu ga mau kasih tahu isi suratnya , kamu lagi jatuh cinta kan ? " Tanya Bruno
" Ih kamu tuh gak banget ngomongnya , aku tuh ga lagi jatuh cinta sama siapapun " Jawab Lolita yang malu
" Terus isi suratnya apaan dong ? " Tanya Bruno yang makin kepo dengan isi suratnya Lolita
" Kan dah kubilangin itu rahasia " Jawab Lolita yang buru-buru menyelesaikan makannya
" Eh eh jangan buru-buru gitu makannya nanti keselek kan bahaya " Kata Professor Rooney yang kebetulan lewat di ruang makan itu
" Duh Loli sekarang kamu main rahasia-rahasiaan gitu ya ... " Goda Bruno
Lolita yang menyelesaikan makannya langsung pergi membawa piring kotornya ke dapur dan mencucinya , dia rasanya ingin pergi dan melindungi surat rahasianya yang sangat berharga itu ...
Sementara itu , Bruno yang kesulitan mengendalikan rasa penasarannya mulai berpikir tentang bagaimana cara mengambil surat rahasianya Lolita itu . Setelah lima menit kemudian , dia menemukan ide untuk mengambil surat itu secara diam-diam ...
Ketika jam dua belas malam , Bruno bangun dari tidurnya dan mulai berjalan mengendap-endap ke dalam kamar Lolita . Lolita yang sedang tertidur pulas tidak menyadari kehadiran Bruno yang menyelinap ke dalam kamarnya ...
Bruno membuka lemari pakaiannya Lolita dan menyelipkan tangannya di antara tumpukan bajunya yang tersembunyi . Dia tahu kalau Lolita bisa saja menyembunyikan suratnya di lemari pakaian itu dan dugaannya ternyata benar , surat rahasia itu terselip di bawah tumpukan bajunya Lolita dan Bruno mengambil surat itu secara perlahan-lahan ...
Bruno yang merasakan hatinya berdebar-debar karena ngeri ketahuan Lolita langsung menutup pintu lemari itu dan berjingkat keluar perlahan-lahan dari kamarnya Lolita , meninggalkan empunya yang terlihat gelisah dalam tidurnya
Setelah selesai mengambil diam-diam surat itu , Bruno kemudian menutup pintu kamarnya dan duduk di pinggir tempat tidurnya , dia mengamati amplop surat yang sedikit lusuh dan memiliki beberapa noda darah yang pudar ..
" Kayaknya ga mungkin deh surat cinta ada darah-darahnya segala " Kata Bruno yang membolak-balik amplop itu
Ketika Bruno sedang mengamati amplop itu , HP miliknya yang diletakkan di nakas samping tempat tidurnya berdering dan rupanya ada SMS yang masuk . Bruno meletakkan amplop itu di samping HP miliknya dan langsung membuka HP itu
" Apaan sih Saber , gangguin momen mendebarkan aja " Kata Bruno yang membuka isi SMS itu
" Sebaiknya kau berhenti melakukan itu sekarang , aku tahu apa yang kau rencanakan sebelumnya dan itu bukanlah sesuatu hal yang baik untuk kau lakukan " Begitulah isi SMS dari Saber
" Persetanlah sama Saber , mending gue buka aja ini surat " Kata Bruno yang membuka isi surat itu
Bruno bisa merasakan kalau surat itu tidak cuma dibuka sekali saja tapi sudah berkali-kali dibuka dan begitu Bruno mengeluarkan isi dari amplop surat itu , dia melihat sebuah kertas berisikan tulisan panjang dan di bagian bawah surat itu terdapat noda tetesan air yang baru saja kering
" Hmm ... Maafkan aku adikku tersayang " Kata Bruno yang membaca isi surat itu di dalam hatinya
" Tunggu sebentar , jadi Lolita punya kakak ya ? "
Setelah mengetahui tentang salah satu rahasia yang Lolita sembunyikan , Bruno kemudian melanjutkan membaca isi surat itu . Rupanya surat itu berisi permintaan maaf dari kakaknya Lolita tentang hal yang telah dia lakukan sebelumnya
" Jadi begitu ya ... "
Ketika Bruno hampir selesai membaca isi surat itu , dia melihat nama penulis surat itu di bagian bawahnya beserta tanda tangannya
" Oh gitu ya .. Nama kakaknya Lolita itu Robert ya dan dia sepertinya sudah meninggal " Kata Bruno
" Oke , sudah cukup aku tahu rahasianya Lolita sekarang " Lanjut Bruno yang buru-buru melipat kertasnya dan memasukkannya ke dalam amplop itu lagi
Setelah puas membaca surat itu , Bruno kemudian membuka pintunya dan ternyata dia menemukan Lolita yang sudah menunggunya di depan pintu
" Kamu bisa tolong ban... " Lolita mendadak berhenti ketika melihat surat rahasianya berada di tangan Bruno
" Aku gak bakalan nyangka kamu tega melakukan ini ... " Kata Lolita dengan nada rendah
" Aku sempat mengira kalau kita adalah sahabat ... Tapi ternyata " Lanjut Lolita
" KAMU TEGA SEKALI MEMAKSA UNTUK MELIHAT RAHASIA TERBURUKKU ! KEMBALIKAN SURAT KAKAKKU SEKARANG JUGA ! " Bentak Lolita yang merebut amplop itu dari tangannya Bruno yang bingung mau bereaksi seperti apa , air matanya tumpah ketika dia tahu kalau Bruno sudah melihat rahasia terburuknya
" Tapi aku gak bakalan nyangka kalau surat itu ternyata dari kakakmu yang sudah lama hilang itu " Kata Bruno
" AKU SUDAH BERUSAHA KERAS SEKALI UNTUK MENYEMBUNYIKAN BOROK TERBURUK YANG ADA DI DALAM HIDUPKU ! TAPI KAMU TETAP MEMAKSA UNTUK TAHU ! " Bentak Lolita
" SEKARANG TINGGALKAN AKU SENDIRI ! " Lolita kemudian pergi dan menutup pintu kamarnya , Bruno masih bisa mendengar suara tangisannya yang membuat dia merasa berdosa sekali
Bruno kemudian memikirkan tentang isi surat itu dan bagaimana perasaan Lolita begitu dia mengungkap rahasia itu , perasaan berdosa langsung menusuk hatinya ketika dia menyadari kalau dia sudah melukai perasaan Lolita yang mencoba menyembunyikan rahasia terburuknya di balik wajahnya yang terlihat ceria itu ...
Setelah sepuluh menit kemudian . Bruno mendengar ketukan pelan di pintu kamarnya dan dia langsung menghampiri pintunya , ternyata Lolita menunggunya kembali dengan wajah sendu
" Yah kamu tahu kan , kamu sudah terlanjur melihat semuanya jadi aku bisa bicarakan tentang itu di kamarku " Kata Lolita dengan nada rendah
" Aku benar-benar minta maaf atas kejadian itu , yah soalnya aku penasaran sekali dengan isi surat itu " Kata Bruno
" Aku maafkan asal jangan bilang-bilang soal isi surat itu ke Harley , Saber , Alpha atau siapapun " Kata Lolita
Mereka berdua kemudian berjalan di kamarnya Lolita dan Bruno duduk di sampingnya Lolita
" Kamu tahu kan soal kakak aku ? " Kata Lolita yang membuka isi surat itu
" Ya , dia minta maaf kepadamu kan " Balas Bruno yang tahu tentang kakaknya Lolita setelah membaca surat itu
" Sebenarnya aku yang minta maaf ke dia karena aku adalah adik yang buruk baginya " Kata Lolita
" Adik yang buruk ? Kamu itu cewek yang pemberani dan baik , kamu juga ramah . Kenapa kamu bicara seperti itu ? " Tanya Bruno
" Ceritanya panjang sekali ... " Kata Lolita
" Dulu ketika aku masih kecil , aku sering melihat kakakku bertengkar dengan anak-anak lain dan karena itu aku sering memarahi dia . Walaupun ibuku dan aku sering memarahi dia tapi dia tetap saja bertengkar sampai anak-anak lainnya takut dengan dia "
" Setelah aku bertumbuh besar , aku melihat kakakku mulai menjadi anak berandalan . Aku benar-benar malu dengan kakakku sampai aku berbohong kepada teman-temanku kalau aku tidak punya kakak sama sekali "
" Walaupun kakakku terlihat sebagai berandalan di luar tapi dia sebenarnya sayang kepadaku , dia sering bertengkar karena dia ingin melindungiku dari cowok-cowok nakal yang ingin menggodaku dan dia memberikanku sebuah hadiah yang tidak akan pernah kulupakan ini "
Lolita kemudian menunjukkan bandana coklat mungil yang selalu melingkari leher mungilnya kepada Bruno
" Dia memberikan aku ini pada saat aku berulang tahun yang kesebelas dan pada saat itu dia bilang kalau dia sudah dapat pekerjaan di pabrik . Pamanku juga kerja di pabrik itu dan dia mengawasi kakakku "
" Semenjak kakakku bekerja di pabrik , dia mulai melupakan aku dan jarang kelihatan di rumah . Kakakku sering pergi nongkrong dengan teman kerjanya dan dia juga sering pulang larut malam sampai ibuku sering marah kepadanya "
" Pamanku membela kakakku karena dia sebenarnya aktif di serikat pekerja pabrik dan pamanku adalah ketua serikatnya sehingga kakakku adalah tanggung jawabnya dari pamanku "
" Semuanya menjadi lebih buruk ketika kakakku sering pulang dengan perban di wajah dan tubuhnya , aku dengar dari sahabatku kalau dia mengikuti arena pertarungan liar untuk mencari uang tambahan . Aku tentu saja terkejut karena tahu kakakku telah melanggar janji untuk tidak bertarung lagi "
" Kakakku bilang kalau dia terpaksa melakukan ini dan aku tidak mau dengar satu katapun dari dia , aku benar-benar malu punya kakak berandalan yang sering mabuk dan bertengkar . Aku sebenarnya hanya ingin kedamaian dalam keluargaku , aku benci pertengkaran dan aku tidak mau melihat kakakku menghajar seseorang lagi "
" Pada suatu malam , kakakku tidak pulang ke rumahnya sama sekali dan ibuku benar-benar khawatir dengan keadaannya . Aku mencari dia dan aku menemukan dia sedang duduk di depan rumah temannya , Marcus anaknya kolonel Jefferson yang tinggal di pinggiran desa "
" Aku menemukan dia sedang bicara sambil memegang botol bir yang isinya setengah , aku dengar dia bicara kalau dia akan pergi dari rumah ini karena dia mengetahui kalau aku tidak ingin punya kakak seperti dia "
" Dan tidak hanya itu , aku dengar dia membicarakan masa depan Steel Elf dan temannya bicara tentang mempersenjatai mereka dengan senjata api "
" Itulah malam terakhir dimana aku bisa tidur dengan tenang , tanpa kakakku sama sekali karena esok harinya ... "
" Ketika aku duduk bersama ibuku di rumah , aku mendengar suara tembakan senjata api dan banyak yang menjerit di luar . Ibuku memerintahkan aku untuk bersembunyi dan beberapa orang jahat menyerbu rumahku . Ketika aku bersembunyi di dalam lemari rumahku , aku mendengar suara jeritan yang mengerikan ... "
" Aku yang takut dengan apa yang terjadi pada ibuku mengintip dari lemari dan ternyata mereka telah menghabisi ibuku " Nada suara Lolita mendadak jauh lebih rendah dan Bruno bisa melihat matanya Lolita menjadi berkaca-kaca
" Mereka yang melihat aku bersembunyi di dalam lemari langsung saja menarik tanganku dengan keras dan aku digeret keluar dari lemari itu , tak hanya itu tapi mereka juga menginjak dan menendang tubuhku keras-keras "
" Lebih buruknya lagi , aku diseret ke sebuah tempat dimana aku disekap bersama teman-temanku dan aku melihat kumpulan orang jahat itu melakukan sesuatu yang mengerikan kepada teman-temanku "
" Ketika aku benar-benar terluka parah dan tidak sanggup bergerak lagi , tiba-tiba sebuah pasukan Steel Elf yang lain menyerbu orang-orang jahat itu dan aku melihat kakakku membawa sebuah senapan . pasukan itu dipimpin oleh pamanku dan aku diselamatkan oleh kakakku yang aku benci "
" Kakakku menyerbu siapapun yang ingin menghentikanku dan teman-temannya membantu dia membawaku keluar dari tempat itu , dia benar-benar terlihat pemberani sekali dan aku pertama kalinya melihat dia berubah seperti itu "
" Dia membawaku ke Professor Rooney dan sebelum dia pergi kembali ke medan pertempuran , dia menitipkan pesan kepadaku kalau dia akan kembali lagi kepadaku setelah peperangan itu selesai dan dia memberikanku surat ini " Kata Lolita sambil menunjukkan surat yang dia sembunyikan sejak lama
" Lalu kenapa kamu menyembunyikan surat itu ? Kan kamu bisa bicara dengan Professor Rooney , aku atau seseorang yang kamu percaya " Tanya Bruno
" Karena surat itu membuatku merasa seperti adik yang buruk , aku nggak mau terlihat seperti itu " Jawab Lolita
" Kamu mau tahu kenapa aku merasa seburuk itu kan ? Aku belum jelaskan soal itu " Lanjut Lolita
" Sebenarnya kakakku itu tidak hanya peduli kepadaku , dia juga peduli dengan masa depan Steel Elf yang suram karena kontrak kerja mereka yang sangat kejam dan berbahaya dan aku baru tahu kalau kematian ayahku telah mengancam masa depan para pekerja lainnya . Aku juga baru tahu kalau kakakku sering bekerja lembur karena gajinya yang semakin lama semakin sedikit dan para manusia itu semakin pelit sehingga pamanku menyebutnya itu sebagai perbudakan . Tak hanya itu tapi kakakku juga ikut ring pertarungan gelap dengan taruhan besar untuk mencari uang tambahan supaya aku bisa hidup dengan nyaman , pamanku bilang kalau kakakku itu pekerja keras dan dia mirip sekali ayahku yang meninggal ketika aku baru berumur satu minggu "
" Serikat pekerja Steel Elf juga sering bentrok dengan manusia dan kakakku sudah melakukan usaha terbaiknya untuk tidak ikut campur tapi bentrok itu menjadi keterlaluan dan kakakku menghajar manusia yang menghina temannya "
" Tak hanya itu , dia juga mengembangkan serikat pekerja menjadi satu kekuatan yang cukup untuk menggoyahkan keangkuhan para manusia yang menguasai desaku dan dia juga mengembangkan sebuah teknologi bersama dengan temannya yang kutu buku untuk membuat persenjataan bagi para Steel Elf sehingga mereka bisa melawan balik para manusia itu "
" Dan tak hanya itu , sebenarnya temannya Robert yang kutu buku itu menemukan formula dari Noumenon Energy Core yang diciptakan dari mineral hasil pertambangan dan para ilmuwan dari Eruditio membawa formula itu untuk dikembangkan "
" Ngomong-ngomong temannya kakakmu yang kutu buku itu namanya siapa ? " Tanya Bruno
" Dia namanya Terry . Dia suka membaca buku tentang pengetahuan di perpustakaan desa dan dia juga suka melakukan eksperimen "
" Dan kamu tahu kan seberapa parah perasaan berdosaku terhadap kakakku yang telah menyelamatkan nyawaku ... " Kata Lolita
" Ketika aku membaca surat itu , aku benar-benar merasa menyesal telah menyatakan kalau aku benar-benar membenci kakakku dan aku tidak sempat meminta maaf kepadanya sebelum melihatnya pergi berperang , aku benar-benar takut kalau kakakku meninggal dalam peperangan itu dan aku tidak sempat meminta maaf kepadanya "
" Andaikan saja aku mau mengerti tentang kakakku maka masalahnya tidak akan seburuk ini , aku sudah melukai kakakku dengan sikapku yang buruk ini dan dia masih mau menyelamatkan nyawaku ... "
" Dan aku baru menyadari kalau dia benar-benar menyayangiku lebih dari apapun di dunia ini sehingga dia rela berkorban demi aku , andaikan saja aku punya satu kesempatan lagi untuk bertemu dengannya ... "
Bruno kemudian merangkul Lolita dan membiarkan dia menangis di bahunya , dia tiba-tiba merasa jahat karena memaksa untuk membuka rahasia terburuk Lolita dan mengetahui kalau Lolita memiliki masa lalu yang buruk
" Aku cuma mau peluk dia dan bilang kalau aku benar-benar salah tentangnya , aku gak ingin kehilangan dia lagi untuk kedua kalinya ... "
Bruno mengelus punggung Lolita yang menangis di pundaknya dengan elusan lembut
" Bagaimana kalau misalnya dia meninggal di peperangan itu dan aku belum sempat minta maaf sama dia ? Aku beneran takut kalau hal itu terjadi " Ucap Lolita dengan nada parau
Dan Bruno benar-benar bingung mau apa terhadap Lolita yang hancur perasaannya seperti ini , berawal dari kepercayaan bodohnya terhadap analisa Alpha yang ngawur dan berakhir dengan cerita tentang kepergian kakaknya Lolita yang menghilang tanpa kabar di medan pertempuran
" Bagaimana kalau misalnya Harley tahu tentang ini ? Aku gak mau dia menjauhi aku karena dia tahu kalau aku ini jahat ... " Suara Lolita semakin parau ketika dia bertanya tentang ketakutan terburuknya
" Kamu nggak jahat kok , aku tahu kalau kamu dulunya seperti itu tapi kamu sudah berubah menjadi baik sekarang . Jadi kamu gak perlu khawatir tentang itu " Jawab Bruno
" Untuk sekarang kamu lebih baik mengharapkan kalau kakakmu bisa bertahan dari peperangan itu dan dia akan kembali kepadamu , dari ceritamu itu aku tahu kalau kakakmu adalah orang yang kuat sepertimu dan aku sangat yakin kalau kakakmu akan kembali " Kata Bruno
" Yaudah , makasih ya udah mau dengerin aku . Aku capek , mau tidur dulu " Kata Lolita
" Baiklah , semoga mimpi indah ya " Balas Bruno yang meninggalkan kamarnya Lolita
Bruno yang lelah langsung pergi ke kamarnya dan menghempaskan tubuhnya ke kasurnya yang empuk , dia mempersiapkan pelayaran menuju pulau kapuk yang menyenangkan ...
Setelah satu jam kemudian , Bruno mendengar suara deru mobil van yang berhenti di depan rumah dan setelah mobil itu berhenti , dia bisa mendengar suara pintu mobil van yang dibuka dan pintu diketuk
" Ini siapa sih malam-malam mau bertamu segala , Professor Rooney lagi bobo pules jam segini " Gerutu Bruno yang mengucek matanya dan bangun dari tempat tidurnya
Ketika Bruno membuka pintunya untuk menyambut tamu yang datang pada jam satu malam itu , dia mendadak terkejut karena tamu yang datang itu adalah orang yang dia tidak akan duga kalau dia akan datang
" Apa kamu pernah melihat Elf yang bertubuh pendek , matanya coklat dan rambut pirang pendek ? Aku dengar dari warga kota ini kalau dia ada disini "
To be continued ...
#######
Author Notes : Hero concept dari OC yang muncul di fanfic ini bakalan gw kasih lihat setelah chapter kedua dari fanfic ini muncul
Fanfic ini menjelaskan tentang masa lalunya Lolita yang kehilangan teman , keluarga dan desanya karena sebuah peperangan . Di lore aslinya cuma dibilang perang aja dan di fanfic ini elu bisa lihat detailnya
Maaf kalau misalnya fanficnya rada berantakan , w nulis ini full di HP dan laptop w dah rusak sejak sebulanan lebih
