Title : "I hope one day you're as happy as you're pretending to be."
Pairing : Karuri
Genre : Friendship
Rated : K
Karma menyukai Rio.
Rio menyukai Nagisa.
Nagisa menyukai Kayano, dan Kayano juga menyukai Nagisa.
Karma dan Rio bersahabat sejak kecil. Bahkan mereka bersekolah di sekolah yang sama dan berada di kelas yang sama pula sejak taman kanak-kanak dan sampai kelulusan sekolah dasar.
Keduanya jenius, menjadi murid unggulan.
Tetapi sejak naik ke Sekolah Menengah Pertama, nilai Rio turun dengan drastis.
Membuat Rio, terdampar di kelas itu. End Class.
Depresi, ntah apa yang dilakukannya itu benar atau tidak. Dan tiba-tiba saja ia mendapatkan seorang guru yang sangat berarti baginya dan bagi seluruh teman sekelasnya.
Seorang guru, yang dapat membuatnya termotivasi tanpa membuatnya kehilangan seorang teman.
Koro-sensei.
"Karma?"
"Hmm … ?"
"Kenapa kau ada di kelas ini?"
"Kurasa lebih menyenangkan jika sesekali menjadi murid buangan. "
"Kenapa kau melakukan itu-"
"Lalu kenapa juga dengan nilaimu yang tiba-tiba turun itu, Nakamura?"
" ... "
Festival perayaan berlangsung selama tiga hari.
Hari pertama dan hari kedua, kelas mereka membuat sebuah restoran dan bersaing mendapatkan pelanggan paling banyak dengan kelas lain.
Pengunjung mereka banyak, dan restoran yang mereka buka yang bertempatkan di kelas mereka itu menjadi cukup ramai.
Sebenarnya, mereka berkesempatan untuk menang. Tetapi, guru mereka melarang untuk mengambil habis sumber daya alam di sekitar kelas mereka. Maka restoran mereka berakhir di tengah hari karena kehabisan bahan.
Hari ketiga. Kelas mereka dibagi menjadi beberapa kelompok.
Karma ikut kelompoknya Nagisa, Kayano, Okuda, dan Sugino. Sebenarnya tidak ada yang setuju, tetapi Karma dengan bersikeras memaksa untuk membuka stand pemotretan dan penyewaan baju cosplay dengan Nagisa sebagai modelnya.
Di lain sisi, berhubung Rio mahir dalam Bahasa inggris, kelompok mereka membuka stand kursus kilat Bahasa Inggris.
"Ah … akhirnya selesai juga," gumam Rio dengan riang.
"Hari ini menyenangkan, aku jadi mempunyai banyak bahan untuk membully Nagisa nanti." Ujar Karma sambil memperlihatkan foto-foto Nagisa yang mengenakan baju cosplay.
"Kau tidak pernah berubah ya, Karma."
Sontak kata-kata yang Rio ucapkan barusan membuat pemuda yang sedang berjalan di sebelahnya berhenti secara mendadak.
Rio menoleh kearah Karma yang berada di belakangnya.
Heran. Aneh. Tidak biasanya Karma seperti itu. Rio memutuskan untuk berjalan kembali ke tempat di mana Karma sedang berdiri.
"Ada apa, Karma?"
"Aku … sebenarnya aku sudah berubah-"
"Hah … mereka memang pasangan yang cocok, ya. Aku tidak akan pernah bisa mengalahkan Kayano."
"Apa maksudmu-"
"O-Okajima?!" Pandangan Rio cepat mengarah ke sungai yang berada di sebelah kiri mereka tanpa memperhatikan Karma yang omongannya diputus sedari tadi.
Keduanya terbelalak ketika melihat Okajima yang sedang berenang dengan bugil tersebut sambil membawa kamera dan mengejar-ngejar angsa yang kebetulan sedang berenang juga disitu bersama anak-anaknya yang berjumlah tujuh.
'fuh …' Rio menghela nafas.
"Aho, Okajima. Ne Karma, ayo pulang," Ajak Rio dengan wajah riangnya.
"Ternyata memang benar, sebaiknya aku tidak mengatakannya."
