I Won't Left You

Genre: Romance, Adventure, Angst, Hurt/Comfort

Rated: T

Chapter 1: I'm Katsumi Uzumaki

Warning: OOC, Gaje, Romance alay, maklum masih amatiran ye. OCxKakashi

Disclaimer: Masashi Kishimoto own NARUTO and all the characters. I just own my OC and the story.

Katsumi Uzumaki

Cerita ini dimulai. Dengan adanya keberadaan seorang ninja jenius.

Seorang ninja yang selalu melindungiku.

Memperhatikanku lebih dari segalanya.

Memberiku kehangatan,

yang hampir kulupakan.

Menenangkanku,

di setiap masalah.

Sejauh apapun jarak kami,

ia selalu dapat bergegas ke tempatku

disaat aku sedang dalam bahaya.

Apakah,

aku terlalu egois,

jika memintanya tetap bersamaku?

Untuk selamanya..

Aku berharap,

ia dapat selalu bersamaku,

sekalipun dunia hancur.

Tetapi,

ia adalah,

seorang pahlawan.

Yang akan kucintai,

apapun yang terjadi.

o0o

Rambut merahku berkibar, dengan ikat kepala berlambangkan Desa Konoha tertampang jelas dari dahiku. Aku berlari mengejarnya, lelaki yang selalu kuimpikan.

"Kakashi-kuuunnnn!"

Aku tersandung sebuah batu kerikil dan mendarat tepat di tangannya. Ia merentangkan kedua tangannya, Kakashi Hatake, lelaki inilah. Lelaki yang selalu dapat membuatku tersenyum.

"Ada apa, Katsumi?" suaranya yang cool seperti biasa, menyapu perasaan kesepian yang mencekam di dadaku sejak tadi.

"Sekarang aku sedang sibuk, aku tidak ada waktu untuk bermain hari ini. Ada misi bersama Minato-sensei dan yang lainnya. Lagipula, kamu sekarang kan sudah menjadi seorang chuuni. Cobalah untuk lebih banyak berlatih, kita ini.. Sedang dalam peperangan, Katsumi"

Seperti biasa, ia selalu sempat menceramahi ku, "Uhhh,, aku tidak mau mendengar ceramahmu pagi-pagi!" Walaupun ia lebih tua dariku──Hanya beberapa tahun sih, mungkin 2/3 tahun──, aku selalu membalas setiap ceramahnya dengan omelan seperti ini.

"Kakashi! Ayo cepat kemari!" teriakan itu, suara cewek itu. Aku.. tidak begitu menyukainya, dia satu kelompok dengan Kakashi di bawah bimbingan Minato-sensei. Sedangkan aku? Aku satu kelompok dengan Guy juga.. Yuma, lelaki yang selalu bilang bahwa ia menyukaiku. Yah, setidaknya kami dibawah bimbingan Kushina-sensei yang satu klan denganku. Kami juga masih bersaudara sih, walau perbedaan umurnya cukup jauh.

Rin Nohara, sainganku. Dalam hal jutsu medis maupun cinta. Aku selalu berharap, dapat menang darinya. Ia, selalu dapat mengobati Kakashi, kapan aku bisa.. Mendapatkan Kakashi?

Semua lamunanku buyar, dengan satu tepukan pelan di kepalaku, tangan hangat itu. Miliki Kakashi, "Baiklah, Katsumi, aku pergi dulu. Berlatihlah, kau kan anggota klan Uzumaki." ia melepaskan tangannya dari kepalaku, aku memegangi bekas tepukannya. Hangat. "Ya, sampai jumpa, Kakashi-kun. Berhati-hatilah.." Ia segera berlari mengejar Minato-sensei, bersama Obito Uchiha, dan.. Rin Nohara. "Hati-hati.. Kakashi-kun"

Aku berlari ke arah rumahku, segera memasuki halaman belakang. Berlatih hingga rasa kesepian yang muncul setelah Kakashi meninggalkanku, tidak lagi terasa. Kedua orang tuaku, masih sibuk dengan misi mereka.

Entah kapan mereka akan pulang, sepi.

Rasanya begitu sepi disini.

TOK! TOK!

Ada seseorang yang mengetuk pintu depan rumahku, aku berlari membukakan pintu. Siapa yang datang jam segini? Ini kan, sudah malam. Sudah waktunya makan malam. Surai merah yang berterbangan karena angin, sepasang iris berwarna violet menatapku. "Kushina-sensei" sapaku akhirnya.

"Katsumi, aku sudah bilang kan diluar misi dan sesi latihan.."

"Aku harus memanggilmu, onee-chan, aku tidak lupa itu, Kushina-nee!" sahutku pada kakak sepupuku ini. Ia masuk begitu saja ke dalam rumahku, melepas sepatunya saat aku menutup dan mengunci pintu rumah. "Nee-chan, ada perlu apa kesini?" sahutku, mungkin terdengar agak jutek. "Katsumi, jangan jutek begitu dong! Nee-chan, khusus kesini untuk menemanimu malam ini! Sampai kedua orang tuamu kembali, paman dan bibi sepertinya akan kembali besok.. Baiklah! Kamu sudah makan?" Aku menggeleng, "Belum, nee-chan sendiri?" ia mendongakan kepalanya dan tersenyum "Tentu saja belum! Aku kan mau makan bersama kawaii imouto ku ini! Ayo, kita masak sekarang!"

Kushina-nee, memang selalu bersemangat dan cerewet, ia sekarang sudah bergrilya di dapur rumah ku ini, hehe. Onee-chan yang sangat kusayangi di dunia ini, selain Kakashi-kun!

Aku segera membantunya memasak, seperti dulu, saat desa Uzushiogakure masih ada. Kami sering memasak bersama dan makan malam hanya berdua, karena orang tuaku dan orang tuanya sering melaksanakan misi sampai malam. Sekarang pun begitu, aku ditinggal sendiri karena peperangan yang tengah berlangsung. Kalau tidak ada onee-chan aku pasti sudah menangis sendirian di kamar saat ini.

o0o

Kakashi, berhasil menjadi jonin, Rin berlari-lari mendatangiku untuk memberitahukan pesta perayaan yang akan di adakan untuknya. Walaupun aku senang, hanyalah fake smile, yang terdapat di wajahku saat ini. Dengan membawa sebuah gulungan jutsu tentang elemen petir sebagai kado dan armband lambang Klan Uzumaki, aku datang ke acara perayaan itu.

Kakashi sedang di kerubungi ninja seangkatan kami, ia menunjukan seragam ninja barunya lengkap dengan surat kelulusan dia sebagai jonin. Aku segera menghampirinya, "Kakashi-kunnnn! Omedeto! Hehe, aku senang sekali, Kakashi-kun menjadi seorang jonin!" Aku segera menaruh hadiah dariku yang dibungkus dengan sebuah kotak kayu, terdapat lambang spiral Klan Uzumaki di atasnya. "Arigatou, Katsumi"

Aku melihat Obito yang semakin cemberut di sebelahnya dan Rin yang tidak memperhatikan Obito, matanya.. Hanya menatap ke arah Kakashi berada, matanya yang bersinar dengan wajah yang berseri-seri dan pipinya yang bersemu pink. Aku merasa kesal, kesal melihatnya. Aku ingin memuntahkan semua kekesalan ini di depannya. Melihat ekspresinya, aku.. Ingin melakukan itu?

Bukan, bukan itu yang kuinginkan. Aku hanya menginginkan Kakashi selalu berada di dekatku. Kumohon, itulah harapanku. Setelah pesta ini selesai, aku akan berbicara jujur pada Rin, tentang semua hal yang kurasakan padanya. Ya, pasti.

o0o

"Rin, aku.. Ingin bicara berdua denganmu" aku mendekati Rin yang sedang bercanda ria dengan Obito. Obito terlihat merengutkan dahinya, memandang aneh wajahku. "Eh? Ada apa? Baiklah, Obito, aku pergi bersama Katsumi ya, kamu pulang duluan saja" katanya sambil berpaling pada Obito lalu berjalan bersamaku. Tanpa menunggu jawaban Obito lagi, meninggalkan dirinya yang dilanda rasa ingin tahu.

Kami berjalan di taman Desa Konoha, memang tempat ini sangat indah, banyak bunga, ada kursi kayu juga untuk menikmati pemandangan sekitar sambil bersantai. Aku memilih untuk duduk di rerumputan. Rin mengikutiku dan duduk berhadapan denganku. Matahari sebentar lagi akan turun dan digantikan oleh bulan yang bersinar terang menerangi malam yang cukup dingin.

"Jadi, Katsumi, kamu mau bicara apa?" tanya Rin membuka percakapan.

"Aku.. Ingin bicara jujur"

"Tentang apa?"

"Gomen.. Selama ini, Katsumi.. Selalu bersikap buruk pada Rin.. Katsumi kesal, Katsumi ingin dekat dengan Kakashi seperti Rin yang selalu sekelompok dengannya, Katsumi, selalu menganggap Rin sebagai rival dalam jutsu medis maupun percintaan. Rin tidak marah ke Katsumi kan?" sahutku jujur, menyuarakan semua isi hatiku yang selama ini mendekam begitu jauh di dalam hati.

"Astaga.. Katsumi!"

"Kyaaa!"

Tiba-tiba saja Rin menerjangku dan memelukku erat sehingga kami berdua bergulingan di atas rumput. "Aku.. Selalu ingin berteman dengan Katsumi! Hanya saja kupikir kau membenciku, sejak Kushina-sensei datang bersama dengan muridnya, aku selalu penasaran denganmu. Kamu ninja medis yang hebat! Cantik, memiliki rambut merah yang halus seperti milik Kushina-sensei. Justru aku yang selama ini iri padamu, Katsumi kau jauh lebih baik dariku!" Rin memberitahukan semuanya, yang selama ini ia rasakan. Aku begitu terharu mendengarnya, beberapa bulir air mata terjatuh dari mataku,

"L-lho? Katsumi? Kenapa kamu menangis?" nada suara Rin penuh dengan kekhawatiran.

"Tidak.. Gomen, gomen ne! Gomen ne, Rin…" aku berkata di tengah isakan ku karena menangis. Rin menepuk kepalaku pelan, "Tidak,, aku tidak pernah menyalahkanmu kok, Katsumi… Sekarang kita bisa berteman baik kan?" Aku mengangguk cepat, "Ya! Tentu saja, hehe.. Rin, aku senang dapat berteman denganmu!"

Rin terdiam sebentar menatap wajahku, lalu ia memeluk ku erat lagi "Kawaii! Beruntungnya Kakashi disukai gadis manis sepertimu, Katsumi!" Uwaaaa, Rin memelukku lagi.. Hehe, rasanya senang, mempunyai teman sepertinya.

"APA?!"

Eh? Siapa itu? Rin melepaskan pelukannya kepadaku, tiba-tiba 4 orang muncul dari balik semak-semak. Baka. "Kakashi! Obito! Guy! Yuma! Apa yang kalian lakukan disini?!" Sontak Rin berdiri diikuti olehku yang menatap ke empat cowok itu yang sepertinya bersembunyi di semak-semak, Guy terjatuh dengan tidak elite-nya di atas rerumputan yang terpotong rapih.

Kalau begitu, berarti. Mereka mendengar semua obrolanku bersama Rin disini?!

"Kalian… Sejak kapan ada disini? Kalian mendengar obrolan kami darimana?" aku tidak dapat menahan nada dingin pada suaraku, "Ehem… Dari 'Jadi Katsumi mau bicara apa?' sampai.. 'Kawaii! Beruntungnya Kakashi disukai gadis manis sepertimu, Katsumi!' hehehe.." Yuma yang menjawab pertanyaanku itu, langsung kulempari death glare dari iris berwarna brilliant blue milikku ini. Aku mengeluarkan aura oni yang kutahan ini, mengepalkan kedua telapak tanganku dan berpose siap memukul orang.

Kukejar ke empat lelaki itu, Rin tertawa terbahak-bahak melihatnya, Obito berhasil kutangkap dan ku pukulkan kepalan tanganku ke kepalanya. Guy menertawakan ekspresi Obito yang begitu konyol. Tak tahan, aku pun sontak tertawa melihatnya, membuat yang lain ikut tertawa bersamaku, di tengah kekonyolan dan canda tawa yang dilanjutkan oleh Obito dan Yuma, Kakashi menggenggam tanganku erat, aku menatapnya lekat-lekat. Lalu tersenyum dengan pipi bersemu, arigatou Rin. Karena berteman dengan Rin, aku bisa bercanda dan tertawa seperti ini.

Disaat itu belum kusadari, bayangan hitam yang akan menelan kami semua dalam kegelapan, kesengsaraan yang amat dalam. Kakashi yang menyesal, aku yang tidak bisa apa-apa melihat Kakashi seperti itu, Guy yang bersedih dan ikut merasa bersalah, Yuma yang berubah menjadi seorang buronan ninja. Obito dan Rin, yang pergi meninggalkan kami semua.

A/N:

Yup, salam kenal! Aku Chi pemilik author ini dengan pen name ZhaoYan22, ini fic pertama Chi di fandom NARUTO, hehe. Mohon bantuannya untuk para author yang sudah lebih lama nulis fic di fandom ini dan dukungan para readers yang akan sangat membantu mood nulis Chi! Chi terima semua saran dari para authors yang lebih senior dari Chi, terimakasih banyak! Ngga usah malu" karena Chi juga ga tau malu kok orangnya :b hehe, okeylh, terimakasih semuanya! Chi tunggu reviews dari para readers!