Halo

Aku kembali dengan ff baru, kuharap kalian menyukainya

Sebenarnya, ini bukan salah satu dari 4 project ff ku yang ku ceritakan di ff sebelumnya

Tapi ya, berhubung tadi sedang dapat ide

Yasudahlah,

Sekali lagi, kuharap kalian menyukai ff ini

Selamat membaca!


"Xing, berhentilah menjadi playgirl. Sekarang Luhan, kemarin Chanyeol, kemarinnya lagi Jongin, kemarinnya lagi Jongdae. Besok siapa? Ayahku?" Ucapan sarkastik Baekhyun membuat Yixing mengalihkan padangan dari ponselnya.

Yixing menatap Baekhyun dengan jengah, sedikit sakit hati dengan ucapan sahabatnya itu. "Jangan berlebihan Byun. Aku tidak semurah itu."

Baru saja Baekhyun ingin membuka mulut, Yixing sudah menyelaknya. "Jika kalian menasihatiku karena yang menjadi korbanku adalah target kalian, tidak usah seperti ini. Toh, aku tidak melakukan apapun selain membuat mereka tergila-gila padaku―"

"―tapi kau mencampakan mereka hingga mereka jadi semacam alergi pada wanita, Xing. Astaga! Bagaimana aku bisa mendekati Chanyeol kalau dia selalu mengalihkan pandangan―layaknya orang sedang melihat setan―tiap kali aku berpas-pasan dengannya!"

"Jongin juga tak jauh berbeda dengan Chanyeol, fyi saja. Malah lebih parah mungkin. Dengar-dengar, Jongin memilih jadi gay sejak diputuskan olehmu," kali ini Sehun yang angkat bicara.

Tatapan mata Baekhyun terlihat sangat menuding Yixing. "Tuh, Xing. Dengar apa yang dikatakan Sehun! Perbuatanmu malah membuat orientasi seksual seseorang berubah. Astaga, Zhang Yixing ini pakai sihir macam apa sebenarnya?"

Yixing mendelik tanda tak suka. Sahabatnya ini kalau berbicara memang tidak pernah disaring dulu, atau bagaimana, sih?

Gadis kelahiran Changsha itu berdiri, menatap Baekhyun dan Sehun bergantian. "Ya jangan salahkan aku kalau mereka jadi seperti itu. Memangnya aku memaksa mereka untuk alergi pada wanita―bahkan merubah orientasi seksualnya? Tidak, bukan? Nah, now you get the point, girls. See you later!"

Kaki jenjangnya ia langkahkan menjauhi Sehun dan Baekhyun. Tak tau kemana ia akan pergi, ntah mencari korban baru atau sekedar mendinginkan kepalanya setelah mendapat ceramah singkat dari kedua sahabatnya tersebut. Yang penting, ia harus merasa bebas. Tak terkekang. Setidaknya untuk saat ini.


Pendek? Tentu saja, ini baru prolognya

Aku berharap aku bisa melanjutkan ff ini secepatnya

Dan semoga aku tidak mendapat write block

Doakan saja ya

Yang terakhir,

Tolong tinggalkan review, kawan?