Hurt

Main Cast : - Kim Myungsoo

Lee Sungyeol

Lee Sungjong

Category: Yaoi, NC, BoyxBoy, BL

Author kali ini bikin ff Infinite MyungYeol dan … shipper. Buat para reviewers di ff author sebelumnya yang Misunderstanding, author sangat terima kasih. Mian gabisa dibales satu-satu. Karena banyak yang minta, author bikin lagi ff Infinite.^^

Hari ini adalah promosi untuk single "Man In Love" di M! Countdown. Anggota Infinite pun harus bangun lebih pagi untuk mempersiapkan penampilan mereka. Namun, sudah jam 8 tapi Sungyeol masih belum bangun. Padahal, member Infinite lain sudah menyiapkan kostum yang akan mereka pakai untuk tampil nanti.

"Yak, mana Sungyeollie?" Tanya Sunggyu kepada semua anggota lain. Ia baru menyadari bahwa salah satu anaknya ada yang belum bangun. Ia melihat anggota Infinite satu persatu, matanya tertuju pada Myungsoo yang daritadi hanya diam dan bermain handphone-nya.

"Myungsoo, apa kau sudah selesai?" Tanya Sunggyu. Myungsoo menoleh ke arah Sunggyu lalu mengangguk dan langsung menatap kembali layar handphone-nya.

"Aku minta tolong, bangunkan Sungyeol ya." Pinta Sunggyu dan Myungsoo pun langsung menatap ke arah Sunggyu.

"Mwo? Kenapa harus aku, hyung?" Tanya Myungsoo menolak permintaan sang leader.

"Aish, apa kau tidak lihat anggota Infinite yang lain? Mereka masih sibuk dengan kostum yang akan dipakai nanti. Sedangkan kau sudah selesai, jadi aku minta tolong agar kau membangunkan Sungyeol, chagiyaa." Jawab Sunggyu yang langsung mendapat respon tidak baik oleh Myungsoo.

"Baiklah." Ujar Myungsoo sambil bangun dari tempat duduknya menuju kamar Sungyeol.

"Oh iya, tolong juga agar kau membantunya menyiapkan kostum. Waktu kita sangat mepet, tidak mungkin dia bisa melakukannya sendiri." Pinta Sunggyu sekali lagi.

"Iya, hyung." Myungsoo langsung membuka pintu kamar Sungyeol yang tidak terkunci itu. Ia menatap sekeliling kamar ini, kamar Sungyeol diberi wallpaper berwarna merah-hitam. Membuat kamar ini terlihat elegan. Saat sedang menikmati keindahan kamar ini, Myungsoo tak sengaja menabrak bagian bawah tempat tidur Sungyeol. Hal itu menimbulkan rasa sakit pada bagian lututnya.

"Aish, sakit sekali." Kata Myungsoo sambil mengusap-usap lututnya yang agak sedikit memerah. Mendengar sedikit kebisingan di kamarnya, Sungyeol pun terbangun dan melihat ke arah Myungsoo yang sedang terduduk di dekat tempat tidurnya sambil mengsuap-usap lututnya.

"Yak, apa yang kau lakukan disini, Myungsoo?" Tanya Sungyeol dengan suara yang masih parau dan mata yang hanya terbuka setengah. Myungsoo langsung menatap ke arah Sungyeol. Ia menelan ludahnya sedikit. Dilihatnya Sungyeol yang duduk di atas tempat tidur dengan bertelanjang dada dengan wajah yang ngantuk dan membuat ia terlihat lucu.

"Mengapa kau diam saja, huh?" Tanya Sungyeol sekali lagi. Myungsoo langsung tersadar dan bangun dari duduknya. Tapi kakinya sedikit sakit karena benturan tadi.

"A-aku disuruh membangunkanmu dan m-membantumu menyiapkan kostum untuk nanti kita tampil." Jawab Myungsoo agak gugup dan langsung menuju ke lemari pakaian Sungyeol.

Sungyeol pun berdiri dan menuju ke arah Myungsoo. Tiba-tiba ia memeluk Myungsoo dari belakang. Myungsoo sontak kaget dengan perbuatan Sungyeol.

"A-apa yang kau lakukan, hyung?" Tanya Myungsoo gugup sambil terus mencari kostum milik Sungyeol. Tangannya sedikit gemetar mendapat pelukan hangat dari tubuh shirtless Sungyeol. Tanpa sadar, kejantanannya berdiri.

"Gomawo, chagiya. Kau sudah membangunkanku dan membantuku." Kata Sungyeol sambil mempererat pelukan dan membuat tubuh Myungsoo sedikit bergetar.

"S-sudah sana. Sebaiknya kau mandi, w-waktu kita sudah mepet." Ujar Myungsoo sambil melepas pelukan Sungyeol.

"Iya, chagii." Kata Sungyeol menuruti perkataan Myungsoo dan langsung mencium pipi Myungsoo. Sungyeol yang takut Myungsoo akan marah dengan tingkah jailnya langsung mengambil handuk dan masuk ke kamar mandi.

Myungsoo sontak kaget dengan perlakuan Sungyeol tadi. Saat ini pasti pipinya benar-benar merah. Myungsoo memang menyukai Sungyeol sejak Infinite melakukan promosi Over the Top. Ia sangat menyukai tampilan Sungyeol yang begitu maskulin dan berkarisma.

Myungsoo langsung tersadar dan membereskan kostum untuk Sungyeol sambil tersenyum-senyum sendiri mengingat ciuman yang diberikan Sungyeol tadi. Ia harus memberitahu Sungjong. Ya, hanya Sungjong yang tahu bahwa Myungsoo menyukai Sungyeol.

Myungsoo pun langsung menuju ke kamar mandi untuk memberitahu kepada Sungyeol bahwa ia telah selesai menyiapkan kostum untuknya. Baru ia mau mengetuk pintu kamar mandi, Sungyeol keluar dengan tubuh yang sedikit basah. Ia menggunakan handuk di pinggangnya sehingga terlihatlah abs-nya yang terbentuk. Butiran-butiran air turun dari badannya. Membuat dirinya sangat terlihat seksi.

"Ada apa?" Tanya Sungyeol sambil mengeringkan rambutnya dengan mengacak-acak rambutnya yang basah. Myungsoo tak berkedip sama sekali melihat pemandangan yang tidak bisa dilihat Inspirit.

"A-aku…. Bukan, bukan.. Maksudku, aku sudah selesai menyiapkan kostum untukmu di atas kasur." Jawab Myungsoo dan langsung segera meninggalkan kamar Sungyeol. Ia takut, jika terlalu lama di kamar Sungyeol membuat kejantanannya semakin tidak bisa berkompromi. Myungsoo langsung menutup pintu kamar Sungyeol dengan cepat.

Hari ini merupakan kemenangan Infinite pertama di M! Countdown untuk "Man in Love". Untuk itu, mereka merayakannya dengan pergi ke restoran. Mereka mengambil tempat lesehan agar tidak terlalu capek.

"Kau mau pesan apa, Hyunnie?" Tanya Sunggyu sambil menggenggam erat tangan sang namja-chingunya itu.

"Bolehkah aku memesan soju?" Pinta Woohyun dengan wajah seimut mungkin. Sebenarnya Woohyun tidak diperbolehkan minum oleh Sunggyu, juga member Infinite lainnya. Sunggyu tidak mau para dongsaeng-nya sakit karena minum soju terlalu banyak.

"Baiklah, baiklah. Tapi kau jangan minum terlalu banyak." Jawab Sunggyu meng-iyakan permintaan Woohyun.

"Kita semua boleh juga kan, hyung?" Tanya Dongwoo.

"Umm.. Boleh! Tapi, Myungsoo dan Sungjong tidak. Kalian masih dibawah umur." Mendengar jawaban dari Sunggyu, YaDong dan Sungyeol pun berteriak semangat. Berbeda dengan Myungsoo dan Sungjong yang komplein. Sebenarnya yang komplein hanya Myungsoo, karena Sungjong tidak terlalu suka minum.

"Yak! Kau jahat, hyung." Kata Myungsoo sambil mempoutkan bibirnya dan membuat wajahnya terlihat sangat imut.

"Aku bukan jahat, aku hanya tidak ingin kau sakit. Lihat saja Jongie, ia tidak protes sama sekali." Kata Sunggyu membenarkan perkataan Myungsoo. Sungjong yang disebut-sebut namanya hanya diam di pojok meja sambil bermain handphone. Myungsoo tidak menghiraukan perkataan terakhir Sunggyu, ia malah duduk mendekati Sungjong.

Saat Myungsoo mendekati Sungjong, dengan cepat Sungjong mengendap-endapkan handphone-nya agar tidak terlihat oleh Myungsoo.

"Mwo? Kenapa kau menutupinya dari diriku, Jongie?" Tanya Myungsoo sambil terus mencoba melihat ke arah handphone Sungjong.

"Y-yak! Aku tak menutupinya." Jawab Sungjong.

"Kau bohong, Jongie. Apa yang kau lihat, huh? Jangan-jangan.. kau sedang melihat yaoi fanart ya? Atau FF rated M?" Tanya Myungsoo sambil menyeringai. Sungjong yang ditanya begitu terlihat sangat ketakutan.

"A-aku tidak semesum itu, hyung." Jawab Sungjong agak gugup.

"Jangan bohong, ini buktinya.." Ucap Myungsoo langsung menggenggam kejantanan milik Sungjong dari luar yang agak menegang. Sungjong merasakan ada getaran hebat dalam tubuhnya saat Myungsoo menggenggam kejantanannya.

"Yak! Apa yang kau lakukan, hyung!" Kata Sungjong sambil melepas genggaman tangan Myungsoo dari kejantanannya.

"Jika kau sedang membaca FF rated M, aku juga tidak apa-apa kok. Aku pun sering membacanya." Kata Myungsoo yang membuat Sungjong sedikit lega. Hampir saja ia ketahuan sedang membaca FF rated M yaoi yang mem-pairing MyungJong.

"Yak, Jongie-ah." Bisik Myungsoo tepat ditelinga kanan Sungjong.

"Apa?" Tanya Sungjong menatap wajah Myungsoo.

"Kau tahu, saat aku sedang membereskan pakaian Sungyeol, tiba-tiba ia memelukku dari belakang." Jawab Myungsoo.

DEG!

Sungjong yang mendengar jawaban dari Myungsoo merasa dadanya terasa sangat perih. Bagaikan ribuan pedang menusuk dadanya. Padahal ia sudah tahu bahwa Sungjong mencintai Sungyeol, bukan dirinya. Padahal Sungjong sudah memperingati kepada Myungsoo agar hati-hati dengan Sungyeol. Sungyeol suka mengganti-ganti pasangan.

"D-dia m-memelukmu?" Tanya Sungjong sambil menatap kosong ke arah lain.

"Iya, bahkan ia mencium pipiku. Kau tahu, aku merasa seperti orang yang paling bahagia di dunia ini." Jawab Myungsoo yang membuat dada Sungjong semakin terasa perih. Betapa sakit rasanya apabila orang yang kau cintai memberitahu padamu bahwa ia mencintai orang lain.

Myungsoo yang merasa tidak mendapat respond dari Sungjong, langsung mengguncang-guncangkan badan Sungjong pelan.

"Jongie, mengapa kau tak menjawabku?" Tanya Myungsoo sambil melambai-lambaikan tangannya didepan wajah Sungjong. Sungjong pun segera tersadar.

"Sebaiknya kau berhati-hati dengannya. Kau kan tahu, dia itu suka gonta-ganti pacar." Kata Sungjong. Kata-kata ini sudah berpuluh-mungkin beratus kali diucapkan oleh Sungjong jika Myungsoo menanyakan hal tentang Sungyeol.

"Jongie, aku bosan dengan kata-katamu itu. Kenapa kau harus selalu mengulangi kata itu tiap aku bertanya tentang Sungyeol. Lagipula itu berbeda, ia sering gonta-ganti yeoja, kan? Jangan samakan aku dengan yeoja-yeoja murahan yang statusnya sekarang menjadi ex-yeojachingu Sungyeol." Kata Myungsoo tidak setuju dengan perkataan Sungjong tadi.

"Yasudah, aku kan hanya mengingatkan." Ucap Sungjong lalu mengambil handphone dari sakunya dan memainkannya.

Malam semakin larut, begitu juga anggota Infinite selain MyungJong yang sudah larut dalam minuman beralkohol dan membuat mereka mulai bertingkah konyol. Setelah Sungjong mendapat telepon dari sang manajer, bahwa para anggota Infinite harus pulang karena minggu depan akan ada promosi lagi, Sungjong pun terpaksa membawa anggota Infinite satu persatu. Tentu saja dibantu oleh Myungsoo. Karena Myungsoo tidak bisa membawa mobil, akhirnya Sungjong lah yang terpaksa harus mengendarai mobil menuju dorm yang jaraknya lumayan jauh dari restoran itu.

Sesampainya di dorm, lagi-lagi Sungjong yang menggendong satu persatu anggota Infinite. Myungsoo hanya membantu menggendong Sungyeol saja, apalagi saat Sungyeol yang meminta digendong oleh Myungsoo. Tentu saja Myungsoo tidak mungkin menolaknya. Alhasil, Sungjong harus menggendong semua anggota Infinite (kecuali Sungyeol) yang mabuk. Ia sangat kesulitan saat menggendong Sunggyu, bukan karena tubuh Sunggyu yang lebih besar darinya, tetapi karena ia tidak mau digendong oleh Sungjong, tetapi ia mau digendong oleh sang namja-chingunya, Woohyun. Hal tersebut terjadi juga pada Hoya. Bahkan, Hoya tidak mau turun dari mobil. Tadinya, Sungjong mau meninggalkan Hoya saja. Namun, takut nantinya ia malah dapat cacian dari Dongwoo, dengan terpaksa ia harus menggendong Hoya yang terus saja memberontak.

Hampir satu jam Sungjong menunggu agar Hoya mau turun dari mobil. Akhirnya, dengan cepat, Sungjong langsung menarik tubuh Hoya dan menggendongnya menuju kamar. Setelah ia selesai, Sungjong langsung menuju kamarnya dan tertidur lelap di atas kasur kesayangannya.

Sedangkan dikamar Sungyeol…

"Yak, hyung. Kau sangat berat." Ujar Myungsoo yang menggendong Sungyeol lalu membaringkannya diatas kasur. Tiba-tiba, Sungjong meminta agar ia digantikan pakaian oleh Myungsoo.

"Myungsoo-ah." Panggil Sungyeol saat Myungsoo hendak keluar.

"Ada apa, hyung?" Tanya Myungsoo langsung kembali mendekati Sungyeol.

"Tolong gantikan aku pakaian. Aku tidak nyaman dengan pakaian ini." Pinta Sungyeol. Myungsoo menelan ludahnya. Karena tidak mau hyung yang ia sukai itu marah, Myungsoo pun dengan cepat mengambilkan piyama kesukaan Sungyeol di lemari pakaian lalu meletakkannya disebelah Sungyeol yang sedang berbaring. Lalu, Myungsoo pun mulai membuka pakaian Sungyeol satu persatu. Ia agak bingung saat akan melepaskan celana yang dikenakan Sungyeol. Tetapi Sungyeol terlihat memperbolehkannya. Setelah celana Sungyeol ia lepaskan, hanya boxer lah yang tinggal melekat di tubuh namja yang ia sangat sukai. Juniornya tercetak jelas dibalik boxer berwarna putih yang agak tipis itu. Juniornya terlihat setengah menegang, disaat seperti ini saja juniornya terlihat sangat besar. Tanpa sadar, junior Myungsoo mulai menegang.

Karena takut terjadi apa-apa, Myungsoo dengan cepat memakaikan piyama itu ditubuh Sungyeol. Setelah selesai, ia dengan cepat keluar. Tetapi tangan Sungyeol menarik lengannya.

"Myungsoo-ah, kenapa rasanya panas sekali disini?" Tanya Sungyeol. Myungsoo bingung, ia melihat angka di remote AC yang menunjukkan angka 24 derajat. Dan menurutnya itu sudah sangat dingin ditambah dengan udara di Seoul yang saat ini masuk ke musim dingin.

"Lalu, apa yang harus kulakukan, hyung?" Tanya Myungsoo.

"Bisa tolong kau lepaskan piyama ini? Aku sangat tidak nyaman." Pinta Sungyeol. Myungsoo lagi-lagi harus berhadapan dengan tubuh Sungyeol yang hot itu lagi. Ia takut apabila ia melihat hyungnya itu half naked, ia akan terbawa napsunya. Jadi ia putuskan agar melepas piyama Sungyeol dengan mata tertutup. Sungyeol yang menatap Myungsoo aneh, segera bertanya.

"Myungsoo-ah, kenapa kau menutup matamu?" Myungsoo yang ketahuan menutup matanya langsung gugup.

"A-aku tidak menutup mataku." Kata Myungsoo bohong.

"Baiklah, bisa kau kesini sebentar?" Tanya Sungyeol meminta Myungsoo mendekati wajahnya. Bau alkohol yang keluar dari mulut Sungyeol sangat menyengat. Bahkan Myungsoo bisa merasakan deru nafas Sungyeol. Tiba-tiba—

CUP~

Sungyeol langsung mencium bibir Myungsoo dengan cepat. Myungsoo agak kaget dengan perlakuan Sungyeol barusan. Ia pasti merasa pipinya sudah sangat merah akibat ciuman dari Sungyeol.

"Yak! Apa yang kau lakukan, hyung?!" Tanya Myungsoo. Sebenarnya ia hanya berpura-pura saja.

"Myungsoo-ah, aku mohon. Lakukan denganku, aku sudah sangat tidak tahan." Pinta Sungyeol. Tanpa persetujuan dari Myungsoo, Sungyeol langsung bangun dan melumat bibir Myungsoo yang merah itu. Myungsoo pun tidak mau kalah, ia langsung membalas lumatan dari bibir Sungyeol. Sungyeol pun langsung melepaskan pakaian Myungsoo dengan cepat dan melemparnya dengan asal. Dalam beberapa menit saja mereka berdua sudah half naked.

Sungyeol langsung menciumi leher jenjang putih Myungsoo dan membuat kissmark yang banyak. Myungsoo hanya bisa mendesah kenikmatan. Akhirnya ia mendapatkan apa yang ia mau. Cintanya kepada Sungyeol terbalas.

Sungyeol langsung menciumi nipple Myungsoo dan menggigitnya kecil. Myungsoo terus mendesah kenikmatan karena titik sensitifnya diberi servis yang sangat memuaskan. Tangan Sungyeol mulai meraba lubang kenikmatan milik Myungsoo dan memasukkan ketiga jarinya lalu menusukkannya dengan cepat. Myungsoo langsung tersentak kaget.

"Yak! Hyung, appo!" Teriak Myungsoo. Ia merasa lubangnya sangat perih saat ini. Ia tidak pernah menjadi uke. Karena ia lebih menyukai menjadi seme.

"Hyung, aku bukan uke." Kata Myungsoo menjelaskan.

"Sekali ini saja kumohon kau jadi uke-ku." Pinta Sungyeol sambil mengeluarkan puppy eyesnya yang bisa melelehkan hati Myungsoo. Sebenarnya Myungsoo agak takut, karena junior Sungyeol yang ukurannya lebih besar dari miliknya dan lubangnya masih perjaka. Namun, ia tidak mau menyia-nyiakan kesempatan ini.

"Baiklah, tapi kumohon pelan-pelan." Jawab Myungsoo meng-iyakan permintaan Sungyeol. Sungyeol pun langsung meneruskan aktivitasnya dengan tempo yang diperlambat sedikit. Setelah dirasanya cukup, Sungyeol pun menyuruh Myungsoo berdoggy style. Lalu ia memasukkan juniornya yang besar itu kedalam lubang Myungsoo. Myungsoo menahan rasa sakit yang sangat mendalam pada lubangnya. Namun ia hanya bisa menggigit bibir bawahnya yang pasti sudah berdarah saat ini. Ia tidak mau mengecewakan namja yang selama ini ia suka.

Setelah junior Sungyeol masuk semua, ia pun mulai memaju-mundurkan pinggulnya. Dalam beberapa hentakan saja, Sungyeol sudah dapat menemukan titik spot Myungsoo yang membuat Myungsoo mendesah.

"Akhhhh…Disssiituuu hhhyyuuunngghhhh…"

Sungyeol langsung mempercepat gerakan pinggulnya dan mengocok junior Myungsoo yang daritadi sudah mengeluarkan precum dan membuat kasurnya sedikit basah. Myungsoo mendesah keras. Bagaimana tidak? Kedua titik sensitifnya diberi kenikmatan.

"Hhyyyuunggghhh….aahhkkkuuhhh kkhhheelllluuaaahhhrrhhhh….." Teriak Myungsoo panjang saat ia mencapai klimaksnya.

CROTT! CCRROOTTT!

Sperma Myungsoo membasahi sebagian kasur dan tangan Sungyeol. Tak lama, Sungyeol pun merasa akan mencapai puncaknya dan langsung menambah tempo permainannya.

"AAAAHHHHHHHH!" Lenguhan panjang keluar dari mulut Sungyeol saat ia mencapai klimaksnya. Spermanya sedikit keluar dari lubang Myungsoo saking banyaknya.

Mereka berdua pun langsung terbaring diatas kasur.

"Terima kasih ya, Myungsoo-ah." Kata Sungyeol langsung mengecup lembut bibir Myungsoo lalu menyeringai. Myungsoo hanya tersenyum. Mereka pun terlelap.

Sungjong terbangun, ia langsung menatap jam. Jarum jam menunjukkan pukul 3 pagi. Ia langsung teringat sesuatu.

"Sungjongieee! Pabo-yaaaaa!" Teriak Sungjong yang mungkin tidak akan terdengar oleh anggota Infinite lainnya karena mereka semua sudah tidur. Sungjong dengan cepat keluar dari kamarnya lalu menuju ke kamar Myungsoo. Saat ia buka pintu kamar Myungsoo, tidak ada siapa-siapa. Ia mencoba mencari ke setiap sudut dorm, namun tidak ada. Ia pun mencoba memasuki kamar para member Infinite.

Kamar YaDong (?) tidak ada. Ia lalu menuju ke kamar Sunggyu. Tidak ada. Ke kamar Woohyun. Tidak ada juga. Ia langsung mencoba ke kamar Sungyeol, namun terkunci.

'Mana mungkin Sungyeol bisa mengunci kamarnya sendiri sedangkan ia setengah mabuk.' Pikirnya.

Ia sudah tau apa yang sudah mereka lakukan. Sungjong merutuki dirinya sendiri. Lalu menuju kamarnya dan duduk dipojok kasur. Ia menangis.

'Pabo-ya. Pabo-ya! Kenapa kau tidak mencegahnya, Jongie! Aku tidak akan memaafkan diriku sendiri apabila terjadi sesuatu dengan Myungsoo!' Batin Sungjong.

TBC

This ff is for all of Inspirit and MyungYeol shipper. Mian kalo kurang hot dan terlalu pendek. Rnr please^^