A White Day

Disclaimer: I am not own Fairy Tail

Warning: Au, and crack pair


Seorang pria berambut hitam menyandarkan tubuhnya pada dinding,menanti seseorang. Memang tidak ada yang aneh dengan hal tersebut. Hanya saja pemuda itu adalah Rogue Cheney, Seorang murid Sabertooth Highschool dan dinding yang ia sandarkan adalah rival dari Sabertooth, Fairy Tail Academy.

Sudah sejak lama kedua sekolah yang paling top ini menjadi rival di berbagai bidang. Ada yang menjadi musuh walaupun mereka diluar sekolah seperti Sting dan Natsu atau berteman baik seperti Yukino dan Lucy. Apapun yang terjadi merupakan hal yang sangat tidak wajar jika salah satu dari siswa Sabertooth berdiri didekat Fair Tail academy.

Tentu saja kehadiran,Rogue itu membuat kehebohan. Para siswa pria sedang menyusun rencana. Lain halnya dengan para siswi yang berbisik - bisik mengomentari ketampanan Rogue. Ditengah semua kerusuhan tersebut, ada satu gadis yang sedari tadi mengamati Rogue dari jendela kelasnya. Gadis berambut pirang tersebut, hanya tertawa kecil sambil merapikan peralatan sekolahnya. "Lucy, mau pulang bersama?"ajak Levy,si gadis kutu buku.

"Ah tidak, Aku akan pulang sendiri" tolak Lucy dengan sopan."Ya sudah,hati - hati dijalan ya. Lu-chan"seru Levy sambil meninggalkan kelas. Setelah kepergian Levy, Lucy langsung saja terburu - buru meninggalkan kelas.

Rogue bersandar sambil menutup menyadari akan kehadiran Freed,Elfman dan Gajeel yang bersiap menyerangnya membuat dirinya waspada. Rogue tentu saja sudah bersiap meladeni mereka saat suara manis yang ia kenal menyebut namanya merdu. "Rogue-kun"panggil Lucy sambil berlari kearahnya. Bibir pria berambut hitam tersebut mengembang. "Maaf aku terlambat"kata Lucy yang terengah - engah ketika gadis itu berada dihadapan pria yang sudah kekasihnya selama tiga bulan tersebut.

"Tidak apa - apa"balas Rogue singkat. Lucy tahu kekasih yang ada dihadapannya ini adalah pria tanpa kata alias pendiam. "Jadi kita akan kemana?"tanya Lucy riang.

"Taman."sahut Rogue singkat sambil menggandeng tangan Lucy dan mereka berdua berlalu dari tempat itu.

Taman Magnolia

Sepasang kekasih tersebut berjalan memasuki taman yang terkenal akan pohon sakura pelangi tersebut,namun bagi Rogue dan Lucy tidak hanya keindahan sakura yang menjadikan tempat favorite mereka berkencan . Tiga bulan yang lalu disinilah mereka menyatakan perasaan masing - masing.

"Lucy,"panggil Rogue. Ditangannya terdapat kotak yang sudah terbungkus dengan kertas kado berwarna biru. Lucy pun menatap wajah Rogue. "Apa ini ?"tanya Lucy sambil menerima hadiah pemberian Rogue.

"Bukalah"kata Rogue membuka bingkisan itu dengan hati - hati. Sekotak marshmallow kini berada ditangannya. Hadiah klasik white day. "Ro - kun terima kasih"kata Lucy sambil tersenyum lebar. Rogue pun membalas senyuman Lucy dengan menyunggingkan senyuman khasnya.

Di sisa hari itu, Lucy dan Rogue menghabiskan sekotak Marsmallow atau lebih tepatnya Lucy yang sebagian besar camilan putih nan manis tersebut. Terkadang Lucy menyuapkan Marsmallow pada Rogue dan Rogue melakukan hal yang sama. Mereka saling berbincang - bincang Rogue terkadang membiarkan Lucy tiduran dipangkuannya sambil membaca novel. Memang terlihat membosankan tapi bagi mereka berdua hal itu sama sekali tidak membosankan. "Nee,Ro-kun bagaimana bila kita membuat janji" usul Lucy membuat pemuda berambut hitam itu bingung. "Setiap valentine atau white day kita harus memberikan hadiah di taman ini"kata Lucy riang. Rogue hanya menganggukan kepalanya dan mengaitkan jari kelingkingnya dan Lucy sebagai tanda janji