She Owns The Night

by affany hwali

Rate: M

Disclaimer: Semuanya milik Tuhan

Warning: NC alot, Romance gagal, cerita pasaran, typo problems, tidak sesuai EYD, jauh dari sempurna.

a/n:

I'm back with another loathesome fic, muehe. Walaupun ga bagus, tapi gue pede ajahhh.. Di publish ajahhh..

Fic ini terinspirasi dari lagu FarEast Movement, She Owns The Night. Pada tau lagunya ga? Gue suka banget ama lagu ini.

Cerita sama lagunya ga sama persis, namanya juga cuma inspirasi.

enJOY~

"Minnie-ya, benar tidak ingin ikut bersama kami?"

"Aniyeo, eonnie. Aku masih mencari bahan untuk presentasi lusa." Sungmin menjawab disertai senyuman manisnya.

"Oh, ayolah. Kau butuh refreshing! Lagipula kita tidak sampai mabuk, kok." Sungmin menggelengkan kepalanya.

"Hey, hanya sebentar saja. Kau bisa mencari bahan sampai sore nanti lalu malamnya ikut dengan kami." teman namja Sungmin turut membujuknya. Sungmin tersenyum geli.

Mereka ngotot sekali.

"Mianhae, chingudeul. Tapi aku benar-benar tidak bisa. Dosen yang mengujiku nanti katanya sangat pintar. Aku harus mempersiapkan segalanya lebih dari yang biasanya."

Teman-teman Sungmin mengerti, Lee Sungmin adalah yeoja manis yang perfeksionis.

"Jangan lupa makan. Kau terlalu mementingkan tugas itu." Sungmin mengangguk.

"Annyeong!" Sungmin melambaikan tangannya lalu beranjak menuju perpustakaan.

Sebenarnya Sungmin tidak perlu over seperti ini. Ia mengerjakan tugasnya dengan ogah-ogahan saja hasilnya bagus. Tapi ia menginginkan yang lebih. Terlebih setelah ia mendengar bahwa dosen yang mengujinya besok lusa adalah dosen muda yang jenius.

Ia mengambil tiga buku hard covered. Mengambil tempat duduk di pojokan agar lebih tenang. Beberapa hal penting ia catat di note smartphone miliknya.

KYUMIN

Sungmin bergelut dengan sebuah laptop. Di sebelahnya ada sebuah mug berisi hot chocolate. Sesekali ia menyesap coklat panas itu kemudian kembali berkutat dengan laptopnya. Membaca note yang ia buat tadi siang –hingga sore- saat di perpustakaan.

"Haaah.. Lelahnya." Sungmin membaringkan tubuhnya diatas karpet yang menjadi alas duduknya. Memejamkan matanya sejenak menghirup udara banyak-banyak dan membuangnya perlahan. Kemudian ia melirik jam ditangannya.

"Jam sembilan. Apa masih terlalu siang? Siapa peduli! Aku butuh hiburan." Sungmin melangkahkan kakinya ke dalam kamar.

Selang beberapa menit ia keluar dengan pakaian yang-eerrr.. sexy?

Sungmin memakai sebuah gaun hitam berdada rendah yang membuat sebagian payudara sungmin menyembul, dengan silver scarf yang bertenggaer manis di lehernya. Kaki jenjangnya terekspos. Gaun itu hanya menutupi sebagian pahanya.

Rambutnya ia biarkan tergerai dengan natural. Smooky eyes menambah kesan sexy Sungmin malam ini. Ia terlihat begitu cantik dengan riasan sederhananya dan juga berbeda dengan stylenya.

Sungmin yang tiap hari hanya memakai pakaian biasa saat beraktifitas, kini berubah menjadi sosok yang anggun dan nakal disaat yang bersamaan.

Ia memakaikan sepasang boots hitam di kakinya. Biasanya, ia hanya memakai slippers, sneakers, atau flat shoes. Namun kali ini –sekali lagi- Sungmin benar-benar terlihat berbeda.

Siapa yang menyangka, yeoja seperti Sungmin dapat berdandan seperti itu?

Sungmin menuju basement apartementnya sembari memainkan tali tas jinjing bling-bling yang ia bawa. Sepasang anting di telinganya bergerencing. Jemari lentik yang dilingkari cincin mengkilat itu membuka pintu mobil. Sungmin melajukan mobilnya keluar Ilsan.

KYUMIN

Sungmin memberhentikan mobilnya. Ia menyerahkan mobilnya pada jasa valet yang tersedia. Ia langkahkan kakinya kedalam lalu memperlihatkan member cardnya pada salah seorang petugas.

Sungmin diperbolehkan masuk. Semakin dalam semakin remang. Semakin dalam semakin terdengar gemuruh musik yang menggema.

Dan di sinilah Sungmin. Di sebuah pub malam di daerah Gangnam. Dengan yakin ia langkahkan kakinya lebih dalam lagi. Pub ini masih tak begitu ramai. Ia mengambil posisi meja di pojok. Kemudian memesan segelas cocktail.

Siapa kira, yeoja kalem, manis dan berIP 4.0 (baca: empat) itu berubah disaat malam tiba?

Ya, Sungmin adalah mahasiswi yang cerdas dan rajin, membuat dirinya diketahui banyak orang. Ia juga terkenal karena kelembutan sifatnya juga statusnya yang merupakan anak dari seorang pengusaha yang cukup terkenal.

Tapi tidak ada yang mengira, beginilah ia. Yeoja yang tertutup, rapuh, dan kesepian. Ia sering menghabiskan waktunya di bar-bar kota besar. Hanya untuk menenangkan pikirannya yang jenuh karena kuliah dan watak ayahnya.

Ia terbebani. Ayahnya memaksa Sungmin untuk menjadi apa yang tak ia inginkan –penerus perusahaan-.

"Haaah.." ia menghembuskan nafasnya. Matanya tertuju pada sekumpulan orang yang menari di dance floor. Sering ia menghabiskan waktu hanya untuk memandangi orang-orang itu atau ikut menari hanya untuk sebentar.

Sering juga ia menolak namja yang haus akan tubuh yeoja. Walaupun Sungmin pergi ke pub, tapi ia tak berminat tidur dengan namja-namja di sana.

Jenuh. Sungmin berjalan menuju dance floor. Ia gerakan tubuh sintal berbalut gaun hitam glamournya seiring dentuman musik DJ.

Sungmin yang paling menonjol diantara yeoja lain yang ikut menari di dance floor. Padahal gerakannya biasa saja tapi, Sungmin memang punya sesuatu yang berbeda. Terutama disaat seperti ini.

Aura. Sungmin terkesan sexy dan mahal.

Banyak namja yang menatapnya lapar tapi, mereka tak berani mendekatinya dan memilih menatap Sungmin sambil menikmati sajian dari pub.

GREP

Sepasang lengan memeluknya dari belakang. Sungmin berontak dan menghempaskan tangan itu. Ia tidak suka tubuhnya disentuh seenaknya.

Ia hendak menjauh namun, namja pemilik tangan tadi malah menaarik tangannya. Sungmin kembali berontak.

"Lepas!" namja itu hanya meracau tak jelas. Mabuk. Pantas saja hilang kendali sampai-sampai berani menyentuh Sungmin.

GREP

Genggaman tangan namja mabuk itu dilepas paksa oleh seseorang. Sungmin mendongak, melihat siapa yang telah mebantunya. Belum sempat ia menatap, tubuhnya ditarik menjauh dari namja mabuk tadi.

Orang yang menariknya tadi berhenti di dance floor yang tidak terlalu padat. Dengan cuek ia menggoyangkan tubuhnya. Menyaut sorakan DJ seperti pengunjung lainnya.

Sungmin memandangi wajah orang itu. Namja –orang itu laki-laki- itu tampan. Hidungnya bangir, bibirnya tebal, matanya... Sungmin bingung bagaimana mendeskripsikan.

Intinya, namja ini tampan!

Sungmin yang merasa dikacangin kembali terlarut dalam dantuman musik. Tiba-tiba, dari balakang, ada tubuh yang merapat ke tubuhnya yang sedang ia liukan. Sungmin memutar kepalanya dan malihat namja yang menolongnya tadi.

Namja itu tersenyum. Sungmin membalas senyumannya sambil terus bergoyang. Detik selanjutnya tubuh mereka sudah menenpel sempurna. Keduanya masih mengikuti irama musik. Sampai lengan itu memeluknya dari belakang.

Sungmin terperanjat tapi, ia suka sentuhan ini. Tidak seperti saat namja mabuk tadi melakukannya.

Sungmin dapat merasakan hembusan namja itu di telinganya dan hal itu cukup membuat jantung Sungmin bedegup lebih cepat.

Cukup lama mereka dalam posisi seperti itu. Posisi yang merangsang si namja. Bagaimana tidak? Tak jarang juniornya bergesekan dengan butt tebal di depannya ini.

"Cho Kyuhyun. Nugu?" bisik si namja seduktif.

Sungmin membalikan tubuhnya. Ia melingkarkan lengannya di leher si namja dan tersenyum menatap wajah tampan itu. "Lee Sungmin."

Mereka tetap menggerakan tubuh. Sungmin tau, namja bernama Cho Kyuhyun ini sudah sedikit terangsang olehnya.

"Mengapa gadis kecil sepertimu ada di sini? Tersesat, huh?" Kyuhyun yang melihat sisi imut pada wajah Sungmin sontak mengeluarkan pertanyaan konyolnya.

Sungmin merengut. Ia mempoutkan bibirnya. "Aku ini sudah kuliah. Aku mahasiswi." Ujarnya.

Kyuhyun terkekeh.

Mahasiswi sih, mahasisiwi. Tapi wajahnya masih seperti anak sekolah menengah pertama yang belum datang bulan.

Batinnya nyerocos.

Kyuhyun menurunkan tatapannya dari wajah Sungmin menuju leher dan dada Sungmin. Pandangannya terkunci pada payudara Sungmin yang terlihat belahannya dan menyebul dari pakain yang yeoja itu kenakan.

Dia beneran sudah dewasa. Payudaranya saja sebesar itu.

KYUMIN

Tempo musik beramabh cepat. Setiap yang mendengarnya pasti ingin bergoyang seiring dengan lagu. Tak terkecuali Kyuhyun dan Sungmin.

Dengan posisi yang berhadapan mereka meliukan tubuh mereka. Tak peduli orang yang berada di sekitar, menatap mereka dengan tatapan iri, jengah atau nafsu. Mereka hanya ingin menari di dance floor berdua.

Gerakan Sungmin semakin panas, Kyuhyun mengimbanginya. Entah sudah berapa kali kemaluan mereka bergesekan. Orang bilang itu petting.

"Mmmhh.." desahan kecil mereka tenggelam oleh riuknya musik.

Tak hanya bagian kemaluan yang bergesekan, dada keduanya juga telah melekat entah sejak kapan. Kyuhyun dapat merasakan bulatnya payudara Sungmin dan Sungmin dapat meraskan nipple Kyuhyun yang masih ditutupi kemejanya.

"Ha-ahh.." Mereka menikmati apa yang sedang mereka lakukan.

Tangan Kyuhyun tak diam saja. Ia meraba punggung Sungmin sedangkan tangan Sungmin masih bertengger manis di leher Kyuhyun sambil sesekali mengelus tengkuk namja itu.

Keduanya terbuai dalam sentuhan masing-masing. Keduanya masih 'baru' dalam hal ini. They're going slowly but hard then. Just wait for it.

Tangan Kyuhyun kembali melakukan aksinya. Ia tangkupkan kedua telapak tangannya pada butt Sungmin dan meremasnya perlahan.

"Aaah.." desahan Sungmin melantun indah di sebelah telinga Kyuhyun.

Sungmin meremas rambut Kyuhyun sebagai pelampiasannya. Ia menengadahkan kepalanya sehingga leher putih jenjangnyayang masih dibalut scarf sedikit terekspos dihadapan Kyuhyun.

Kyuhyun mencium ceruk leher Sungmin, menghirup wanginya, masih dengan meremas butt Sungmin. Sungmin semakin mengeratkan pelukannya. Membuat ia dan Kyuhyun semakin menempel.

"Sudah jam dua lewat. Nanti tidak ada mata kuliah, hmm?" bisik Kyuhyun lalu mengulum daun telinga Sungmin. Ada suara gemerincing anting Sungmin tersenggol Kyuhyun.

"Masih ada yang lebih menarik daripada kuliah sekarang ini." Sungmin tersenyum seduktif. Kyuhyun terkekeh.

Sungmin melepaskan pelukan mereka, berjalan menjauhi dance floor. Kyuhyun mengikutinya dari belakang.

Sungmin keluar gedung, Kyuhyun mengerenyit bingung.

Tak lama kemudian, mobil Sungmin tiba. Ia duduk di bangku sebelah bangku kemudi. Kyuhyun yang menegrti langsung masuk dan membawa mobil itu keluar dari kawasan pub malam tersebut.

KYUMIN

Kyuhyun membawa mobil Sungmin ke asal arah. Ia tidak tahu Sungmin mau kemana. Lagipula ia masih ingin berlama-lama dengan Sungmin. Sungmin juga ga protes.

Saat melintasi jalanan yang sepi, Kyuhyun menepikan mobil Sungmin. Ia menengok ke arah Sungmin yang –ommo- sejak kapan ia melepas scarfnya?

Nafsu Kyuhyun semakin menggila. Kyuhyun melepas seat belt Sungmin dan memundurkan kursi kemudinya.

PUK PUK

Ia menepuk pahanya, menyuruh Sungmin untuk duduk di pangkuannya.

Tanpa disuruh dua kali Sungmin langsung duduk di pangkuan Kyuhyun dengan kaki yang mengkangkang.

Gaun hitam sepaha yang ia kenakan tersingkap hingga pinggul. Kyuhyun membelai paha Sungmin dari atas sampai bawah. Terus naik turun dengan tempo konstan.

"Mmmhh.. Kyuh.." Sungmin mulai membuka kancing kemeja Kyuhyun. Kemudian ia singkap dan mulai meraba dada bidang Kyuhyun.

"Minh.. Ahk!" Sungmin memelintir nipple Kyuhyun.

Sungmin menatap Kyuhyun dengan senyum jahilnya.

CUP

Ini ciuman pertama mereka.

Kyuhyun hisap bibir atas Sungmin. Sungmin hisap bibir bawah Kyuhyun. Dan sebaliknya. Ciuman pertama ini sangat menggairahkan.

"Aahhh.." Kyuhyun berhasil menyusupkan lidahnya ke dalam mulut Sungmin.

Sebelah tangan Sungmin ia gunakan untuk memberi sentuhan kecil di dada Kyuhyun, sebelahnya lagi meremas lebut surai kecoklatan milik namja yang kini tengah meremas payudaranya dengan gemas.

Kyuhyun dan Sungmin saling membelitkan lidah mereka. Suara kecipka saliva terdengar begitu jelas.

Kyuhyun menurunkan zipper gaun Sungmin yang berada di punggung. Ia turunkan gaun Sungmin. Tubuh Sungmin bergidik merasakan dinginnya udara mobil.

Tanpa ba-bi-bu, Kyuhyun meremas payudara Sungmin yang sudah tidak tertutupi apa-apa lagi.

"Mmmmphhh..." desahan Sungmin tertahan ciuman panas yang mereka ciptakan.

"Ooohh.. Kyuhh, aahhh.." Kyuhyun mencumbu leher putih Sungmin. Menggigit, menjilat, dan menghisapnya.

"Ssshh, Miinhh.." Jemari lentik Sungmin terus mengerjai nipple Kyuhyun. Ia usap perut berabs samar milik Kyuhyun.

Sungmin melepas kemeja Kyuhyun. Kyuhyun topless.

Ia lingkarkan lengannya di leher Kyuhyun menarik tubuh Kyuhyun agar lebih dekat. Dada mereka yang sudah sama-sama polos saling bersentuhan. Mengalirkan aliran aneh tapi nikmat.

"Kyu-mphh.." Kyuhyun mengajak Sungmin untuk adu lidah lagi. Sungminpun tak mau kalah.

Sambil terus memagut dan menggesekan dada, perlahan Kyuhyun memutar posisi mereka. Ia on top. Ia turunkan sandaran kursi mobil sehingga Sungmin terbaring pasrah di bawahnya.

"Haahhh.." mereka terengah paska ciuman panas yang berlangsung cukup lama.

"Ah, Kyuuhh.. Aaahh.." Kyuhyun meraup payudara Sungmin tiba-tiba. Menghisapnya menggigit nipple Sungmin yang mencuat.

"Ooh, Kyuuhh.. Suck ith, hard-derh.." Sungmin meremas rambut Kyuhyun kasar sambil membusungkan dadanya.

Ia letakan tangan kanannya di atas tangan kiri Kyuhyun yang meremas payudara kanannya. Ia menuntun Kyuhyun untuk meremasnya lebih.

"Awh.. Ahh.. Sakith, Kyuuh.." aduh Sungmin saat nipplenya digigit gemas.

"Mian." Kyuhyun kembali melanjutkan kegiatan menghisapnya. Ia pindah menghisap payudara Sungmin yang kiri.

Tak sekeras saat menghisap yang kanan, takut menyakiti Sungmin lagi. Giliran yang kanan yang diremas. Ia menggelitik nipple kiri Sungmin dengan lidahnya.

Tangan Sungmin mulai menjalar kebawah. Mencari sesuatu di bawah sana yang masih terbungkus rapi.

"Ahk, Mingh.. Aaahh.." Kyuhyun melepaskan kulumannya pada payudara Sungmin saat tangan Sungmin meremas juniornya dari luar.

Sungmin membuka ikat pinggang Kyuhyun, membuka kaitan celana Kyuhyun dan yang terakhir menurunkan zippernya.

Kyuhyun yang sudah tak tahan karena sesak, berdiri dengan lututnya. Ia turunkan celananya sendiri sampai sebatas lutut. Mengacunglah junior besar yang menegang dengan pre cum di ujungnya.

Dengan sigap Sungmin bangun dan meraih junior Kyuhyun untuk dikocok.

"Ssshh.. Miiinhh... aaahh.." Kyuhyun menengadahkan kepalanya. Tangannya ia gunakan untuk menjambak lembut rambut Sungmin yang berantakan.

Sungmin mengeratkan bibirnya di junior Kyuhyun. Menghisapnya kuat-kuat. Membuat Kyuhyun belingsatan.

"Eeehh, Miiinhh.. Aaahh.."

Sungmin gerakan lidahnya, memnbelit junior Kyuhyun dan menusuk-nusuk lubang Kyuhyun.

"Ooohh, Miiinh.." Kyuhyun mengeratkan jemarinya diantara helaian rambut Sungmin.

Sungmin mengeluarkan junior Kyuhyun dari mulutnya.

"Minh, waeh?" tanya Kyuhyun kecewa.

Tanpa memperdulikan Kyuhyun, Sungmin apit junior Kyuhyun diantara payudaranya. Kyuhyun yang mengerti, langsung menggerakan pinggulnya.

Sungmin menekan payudaranya agar junior Kyuhyun semakin terjepit. Tak lama, Kyuhyun datang. Semennya membasahi dada Sungmin

"Ahk, Miiinhh... Haaaahh.." Sungmin melumuri jarinya dengan cairan Kyuhyun dan menjilatnya.

Kyuhyun yang sudah tidak tahan, menyuruh Sungmin pindah ke kursi belakang. Sungmin nurut saja. ia melepas gaun hitamnya, sekarang tersisia celana dalamnya saja.

Berbeda dengan Kyuhyun yang sudah melepas celananya. Ia telanjang.

Sungmin meraih Kyuhyun ke dalam pelukannya dan mempertemukan bibir mereka. French kiss kembali tercipta.

Junior Kyuhyun yang bebas tak sengaja menyentuh paha bagian dalam Sungmin dan menusuk kemaluan Sungmin yang masih terbalut underware.

"Ah, Minh. Akuh ti-dak tah-hanh.." ucap Kyuhyun disela-sela ciuman mereka.

Sungmin meraih tali underware sebelah kirinya dan melepsakan tali simpul yang ia ikat. Kyuhyun membantu melepas simpul sebelah kanan.

Kemaluan Sungmin sudah benar-benar basah. Kyuhyun melebarkan kaki Sungmin. Ia sisipkan kepalanya diantara paha Sungmin. Ia ciumi paha bagian dalam Sungmin.

"Kyuh, jang-anh menggodah-kuh."

Kyuhyun mulai menciumi bibir kemaluan Sungmin. Mengulumnya lalu menggigit kecil klitoris Sungmin yang memerah.

"Aaah, Kyuh.. Ooohh.."

Kyuhyun melesakan lidahnya ke dalam lubang Sungmin. Sesekali memainkan klitorisnya. Mengecup bagian luar kemaluan Sungmin.

"Mmhh, Kyuh... aahhh.." Sungmin menjambak rambut Kyuhyun dan mendorong agar kepala itu lebih dalam dan terus di sana, memberikan kenikmatan untuk Sungmin.

Tangan Kyuhyun yang menganggur merambat ke atas, meraba payudara Sungmin yang menggelantung bebas lalu, meremasnya kasar.

"Ohh... Kyuh.. Ooohh.." Sungmin membanting kepalanya ke belakang. Menghirup udara sebanyak yang ia bisa.

Entah sudah berapa kali Sungmin orgasme. Kyuhyun terus menelan cairan Sungmin.

KYUMIN

"Kyu-ahh... terus. Di-san-ahh.." Sungmin mendesah mendapat hujaman kencang dari Kyuhyun.

Kyuhyun telah menemukan titik sensitifnya dan menumbuk titik itu berkali-kali.

"Minh, semp-phit. Oooh... nik-math... ssshh.."

KYUMIN

"Gomawo, sudah mau mengantar balik ke pub." Kyuhyun membuka seat beltnya. "Dan yang tadi." ia mengedipkan matanya.

"Don't mention it. Both of us really have a good time." Sungmin memberikan senyum terbaiknya.

Kyuhyun keluar dari mobil Sungmin. Sungmin pindah ke kursi kemudi dan mereka berpisah.

KYUMIN

Hari ini adalah hari ujiannya. Sungmin telah mempersiapkannya secara matang dan lebih sempurna dari biasanya.

Ia langkahkan kakinya ke dalam ruang ujiannya. Menundukan tubuhnya, memberi hormat kepada para penguji.

Dan betapa terkejutnya ia melihat seorang penguji yang ia kenal tersenyum... mesum kearahnya?

"Silahkan dimulai presentasinya, Sungmin-ssi."

Awalnya Sungmin terlihat kaget dan salah tingkah. Namun, dengan watak pribadinya yang luar biasa ia berhasil mengatasi beberapa kendala.

Para penguji menyukai presentasi Sungmin, sesuai dengan targetnya.

"Ah, Sungmin-ssi!" Sungmin tertegun. Suara itu memanggilnya saat ia hendak keluar.

"Ne?"

"Ini ada catatan untukmu. Tolong dibaca." Kyuhyun memberi selembar kertas kecil kepada Sungmin.

The Palace Apartement no. 713

Hari apa saja. Pukul berapa saja.

Aku menyambutmu dengan senang hati.

END

a/n (lagi):

Baru sempet mampir ke ffn untuk publish pikiran pervert gue-_-

Walaupun fic Daylight disambutnya ga sehangat Got a Pimp, tidak melumpuhkan(?) semangat nulis cerita nista gue, wks.

Mohon maaf buat kekurangan, baik di fic ini maupun fic gue yang sebelumnya.

Juga buat permintaan sequel, yang -maaf pake banget- belum bisa gue penuhin.

Adanya fic ini, nikmatin aja yo! Seperti biasa, this fic i dedicate for all JOYers and readers.

Makasih, makasih, makasih, syudah mampir, baca, dan review.