Title : Freeze

Syntia : Iih! Kenapa Xanxus selalu jadi bidang perhatian Squ-chan! Padahal kan ada Dino yang selalu mencemaskan dia!

Gaoi : Buat aja Squalo suka ama Dino

Syntia : Tapi Dino punya Kyouya!

Gaoi : Buat aja dia suka sama yang lain

Syntia : Kufufu, benar juga

Gaoi : Disclaimer by Amano-sensei

Syntia : WARNING! OOC, shounen-ai, gaje, tidak mengandung EYD yang baik dan benar.

Gaoi : Mungkin bakal nyeremet atau jadi yaoi

Syntia : Pairing masih dirahasiakan!

xxxx

"Squalo sudah sadar!"tereak Lussuria saat melihat sosok di tempat tidur King Size itu terbangun.

"Ushishishi, Sleeping Beauty bangun juga,"ejek lelaki yang mengaku dirinya pangeran itu sambil makan apel.

"Captain, Bel-senpai memaksa-ku pakai topi ini lagi,"lapor Fran tetap dengan nadanya yang monoton.

"Voi, aku dimana?"Tanya lelaki berambut panjang itu sambil memegang kepalanya yang sakit. "VOI! PERBAN APA INI?"

"Yare yare, kalau dia semangat seperti itu berarti tidak ada yang perlu dikhawatirkan,"dengus Arcobaleno Mist yang masih santai nongkrong di pundak Bel.

"Squalo-chan, aku sudah membuatkan bubur untukmu. Nanti dimakan ya!"centil Lussuria.

"VOI! KENAPA AKU BISA ADA DISINI?"kesalnya saat tak ada satupun yang menjawab pertanyaannya.

"Ushishishi, ini kan kamar Bos. Bos berbaik hati(?) meminjamkan kamarnya hanya untukmu Squally."

"VOI! KENAPA TIDAK DI KAMARKU SAJA!"

"Squalo-chan, kamarmu kan belum selesai direnovasi gara-gara kejadian uji coba Verde minggu lalu,"ingat lelaki berkacamata itu sambil mengoyang-goyang kan telunjuknya kea rah Squalo.

"Che!"

"Yare, yare, mungkin penyakitnya lumayan parah sampai tidak ingat hal itu."

"Ushishishi, kalau begitu pangeran akan memanggilkan dokter dulu untuk Squally."

"BERHENTI MEMANGGILKU SQUALLY!"

"Captain, kalu kebanyakan teriak bisa-bisa darah tinggi captain kumat,"ingat lelaki bertopi kodok itu.

"Kyaa~ itu tidak boleh terjadi! Ayo Squalo-chan, kau harus banyak istirahat!"paksa Lussuria.

"Voi, berapa lama aku tidur?" Lussuria saling berpandangan dengan Fran.

"Sekitar tiga hari."

"APA?"

"Kata dokter, penyebabnya karena kau kurang tidur."

"VOI! YANG BENAR SAJA?"

"Hee, captain tidak ingat ya? Captain kan sudah lebih dari seminggu mendapatkan misi terus dari Bos."

"Lalu saat turun dari tangga, kau terjatuh,"jelas cowok centil itu.

"Che! Aku tidak mungkin seceroboh itu."

"Sebenarnya karena kau berjalan di depan Bos dan tidak cepat-cepat minggir, akhirnya bos menendangmu."

"APA?"

"Karena itu Bos membolehkanmu memakai kamar ini."

"Lalu dimana dia?"

"Bos pergi ke Vongola HQ dengan Lavi sejak 3 hari yang lalu." Squalo terdiam memikirkan kata-kata banci satu itu. "Yang penting sekarang Squalo-chan sudah sadar."

"Bagaimana dengan keluarga Cavallone?"

"?"

"Kenapa? Apa pertanyaanku aneh?"bingungnya saat wajah Lussuria menampakkan keterkejutan. Kalau Fran sih tetap tidak berubah.

"Sebenarnya hari ini mungkin kepala keluarga Cavallone akan da…"

BRAK!

"SQUALO!"teriak lelaki berambut pirang itu di depan ruang mereka berkumpul. Di belakangnya berdiri banyak sekali lelaki berpakaian rapi.

"Che, Bucking Horse." Lelaki itu mendekatinya dengan cepat.

"Bagaimana keadaanmu? Aku dengar kau tidak sadarkan diri selama berhati-hari karena kurang tidur. Apa kau masih merasa sakit?pusing? panas?" Dia menempelkan dahinya ke dahi Squalo yang membuat Lussuria bersorak kegirangan. "Apa kau sudah makan?" Bola mata Dino menangkap semangkuk bubur yang berada di atas Laci. "Apa kau bisa makan?"

"Che, berhenti mengurusiku. Kita sudah bukan teman satu sekolah lagi."

"Tapi kau tetap temanku. Romario!"panggilnya kea rah anak buahnya yang berada di belakangnya. Salah satu datang mendekat.

"Che, kau masih saja bergantung pada Romario ya?"ejeknya tapi Dino tidak mempedulikannya.

"Bagaimana?"tanyanya saat Romario selesai memeriksa denyut nadi Squalo.

"Tidak ada masalah."

"Syukurlah."

"VOI! Kau kira bisa membunuhku semudah itu?"

"Squalo, buka mulutmu!"suruhnya setelah mengambil bubur yang ada disana.

"Voi, mau apa kau?"

"Itu jelas kan? Menyuapimu."

"KYAAA! Romantisnya~"jerit Lussuria. Fran memandang mereka santai, dia kan memang poker face.

"Voi, kau gila ya?"

"Orang sakit harus banyak makan."

"Aku bisa makan sendiri."

"Tidak! Aku akan menyuapimu."

"Voi!"

"Squalo, buka mulutmu!" Squalo memandang lelaki itu.

"Baiklah,"pasrahnya sambil membuka mulutnya. Membiarkan Dino menyuapinya.

"Ushishishi, sepertinya pangeran kembali di saat yang tepat,"celutuk suara dari arah pintu. Bel dan Mammon sudah ada disana bersama salah satu dokter Varia.

"Yare, yare, kalau kau begitu sehat, mungkin kami tidak perlu membawakan dokter.

"Kasu, apa yang terjadi disini?"kesal seseorang yang langsung berjalan masuk ke sana.

"Bos, sudah kembali?"

"Ushishishi, ada masalah apa di Vongola HQ?"

"Yare, yare, sepertinya Squalo sudah harus dipindahkan lagi."

"Maaf Xanxus, aku menyusahkanmu dengan orang-orangku."

"Bagaimana keadaanmu Trash?"Tanya Xanxus tanpa sekalipun melirik yang lain. Dia kini berada lurus di samping Dino.

"Itu bukan urusanmu,"jengkelnya.

"Sepertinya kau sudah sehat. Cepat pergi!"

"AKH!"erang Squalo saat lagi-lagi rambutnya ditarik dengan paksa oleh Xanxus dan dilemparkannya cowok itu ke lantai.

"SQUALO!" Dino mendekatinya sambil memeriksa perban yang masih melekat di kepala cowok itu. "Apa kau tidak apa-apa?"khawatirnya. Lussuria menerima mangkuk yang disodorkan Dino padanya.

"Ushishishi sepertinya ini akan jadi pemandangan yang menarik."

"Huh,"dengus Lavi senang. Tentu saja dia kan sudah Xanxus freak.

"Yare, yare, endingnya tidak berubah ya?"

"Kau bisa berdiri?"Tanya Dino ke Squalo yang terus saja memandang kesal kea rah cowok yang tadi membantingnya.

"Aku bisa sendiri,"jawabnya setelah jeda beberapa saat. Dia menoleh kea rah Dino. Wajahnya terlihat cemas sekali.

"Xanxus, aku akan membawa Squalo ke tempatku sampai dia benar-benar sembuh."

"Itu terserah kau, aku sama sekali tidak peduli dengan nasib Trash itu."

"Bos, kalau terus seperti itu captain bisa direbut keluarga Cavallone."

"?" Semua orang memandang kea rah Fran.

"Ada apa?"bingungnya.

"Ushishishi, ini lebih menarik daripada yang kukira."

"Yare, yare, mungkin lebih baik aku pergi dulu,"ucap Mammon lalu langsung lenyap dari pandangan. Rupanya dia tidak ingin tertimpa masalah gara-gara mereka sama-sama Guardian of Mist Varia.

"Kalau begitu kami akan pergi juga. Ayo Squalo!"ajak Dino sambil menggandeng tangan Squalo keluar dari ruangan itu.

"Tunggu!"suruhnya menghentikan Dino yang menyeretnya. Dia berjalan mendekati lelaki yang dipanggil Xanxus itu.

"Dengar, aku tidak tahu kau siapa atau Bos keberapa Varia, tapi aku tidak akan membiarkan kau memperlakukanku seenaknya,"tegasnya lalu kembali kea rah Dino.

"HAhahahahah!"

"Bos… tertawa?"bingung guardian Varia yang lain kecuali Fran dan Squalo.

"Oi Trash! Apa maksudmu dengan tidak tahu siapa aku ini?"tanyanya.

"Karena aku memang tidak tahu kau siapa. Kau bos baru Varia ya?"

"EHHHHH?"

xxx

(Background song : Re Cycle)

Tsuna : sy…syntia-san… apa… tidak apa-apa?

Syntia : apanya?

Tsuna : kalo Dino-san dekat-dekat Squalo-san?

Syntia : Oh, kau takut Kyouya datang dan meng-kami korosu ya?

Hibari : Siapa yang tadi memanggil namaku?

(Background song : Namimori Chuu theme song)

Tsuna : HIEE! Dia datang!

Syntia : Hibari-san?

Hibari : Kau yang tadi memanggilku kan Herbivore?

Tsuna : GYAAAA! Bukan aku!

Syntia : Ah, tadi katanya Tsuna ingin sekali bertarung melawan Hibari-san!

Hibari : Ooh baiklah, kalau itu maumu.

Tsuna : SYNTIA-SAN PENGKHIANAT!

(Background song : Familiar)

Syntia : Fyuh, rupanya jurus timpahkan semua pada Tsuna hasil ajaran Reborn-san berguna di saat begini, kufufu

Gaoi : Cepat selesaikan chapter ini, pembaca sudah mulai kesal tuh!

Syntia : Ah, gomen para reader sekalian. Aku baru bisa posting fanfic tentang Squalo lagi karena kekurangan materi untuk fanfic normalnya.

Gaoi : Apa? Fanfic normal? Bukannya kau mau jodohin… UMP!

Syntia : Sampai jumpa di chapter depan! Jangan lupa ya! PLEASE REVIEW MINNA!