Disclaimer: "suikoden adalah milikku selamanya milik-". Sfx: bukkk!. "reader sekalian, suikoden adalah milik konami, fanfic nista ini baru milik Author sialan ini" ujar Frey yang baru aja ngelempar nunchakunya sambil nyengir kuda. "tidak! Suikoden adalah milikku, selamanya milikku!" teriak author yang masih idup. "*sigh* kalo ada yang mau ngebunuh ni Author silahkan, gue capek" jawab Frey. Semua star of destiny dari s1 sampe s5-frey maju dan menggebuk Author. "gyyyaaaaaa!" teriak Author lebay. "ehem… jadi reader, suikoden adalah milik konami, wookee?" jawab Riou yang muncul kayak hantu.

Summary: Frey adalah pangeran dari sol falena yang memiliki perasaan dengan SP-nya (self protection), di fic setan ini akan dijelaskan cerita saat Frey nembak Lyon… tunggu kok summarynya aneh? Ya sudahlah langsung baca aja ya, aku gak hebat bikin summary

Warning: full of gaje, OOC, gak nyambung, dll.

Note: please review after read this fic, thanks… oh, and there's another note, please don't burn this fic, this is my first fanfic.

.

.

.

The Radio

.

.

"pada hari Minggu kuturut ayah ke kota, naik becak istimewa duduknya di muka Frey…", piiip… "dasar! muka jelek, suara jelek, lagunya apalagi, kayak Author aja!".

Tiba-tiba, cowok ubanan itu tersambar petir…

Lalu, munculah seorang gadis manis yang menghampiri cowok yang awalnya itu ubanan jadi berambut afro itu…

"pangeran, anda tak apa?" tanya gadis itu. "jangan panggil aku pangeran, panggil saja Freyjadour" jawab cowok berambut afro karena abis kesambar petir. "eh… Frey jadul?" tanya gadis itu lagi. "Frey jadul! Eh, Frey aja deh…" jawab Cowok itu yang kita ketahui bernama Frey.

Setelah memperdebatkan nama, merekapun berpincang-pincang ampe puas

"eh, Lyon, kok kakiku sakit ya? Kayak orang pincang rasanya…" ujar Frey. "sama nih, kakiku juga. Pasti tadi Author salah ketik, kita kan harusnya berbincang-bincang, bukan berpincang-pincang"jawab Lyon

"kalo hatiku? Kenapa hatiku cenat-cenut tiap ada kamu? (kenapa tanya aku?). selalu merinding romaku tiap kau sentuh aku (kayak hantu aja, serem ih). Mengapa salah tingkah stiap kau tatap aku? (emangnya pernah gak?). selalu diriku malu tiap kau puji aku(salah pake baju kali). Mengapa… thor, jangan dicoment mulu lagunya". Frey tak melanjutkan lagunya karena author mencoba untuk mengcoment lagunya lagi.

Personil SM*SH pun terpaksa pergi sebelum dapat injakkan kaki eh maksud saya tepuk tangan massa. "pangeran bilang apa? Aku kan Cuma SP…" ucap Lyon sambil memotong adu mulut Frey dan Author. "cinta tak mengenal status, Lyon. Aku gak peduli kamu udah punya pacar, suami, atau udah sering kawin… aku gak peduli, kalo aku didatangi pacar, atau suamimu… aku kabur" ucap Frey.

"tapi pangeran, Author maunya fic ini bersambung disini…"ucap Lyon. "tidak bisa! Aku gak mau fic ini bersambung disini! Pokoknya kamu harus jadian dulu sama aku! Kalo gak aku pergi"bantah Frey. "aku pingin ke toilet". "ugh, kau lebih memilih toilet daripada aku? Cukup, aku pergi… pergi! cepat pergi!" tereak Frey.

"kok malah aku yang diusir sih? Aku benci kamu frey!" kata Lyon sambil meneteskan air mata.

Lyon pun pergi. Frey sangat rindu dengannya. "satu jam saja ku telah bisa, merindukan Lyon, Lyon, Lyon dihatiku… namun bagiku… aku harus menyatakan perasaanku, aku tau, aku harus minta pendapat Riou, dan Tir" ucap Frey dengan penuh ke-galauess-an

(hoho, jika ada yang bertanya kenapa gak ke Hugo dan Laz? Karena mereka dapet tiket ke Bogor habis main di pasar malam). Freypun masuk ke hutan dan berhenti di depan pohon beringin. Dia langsung masuk dan menemuka 2 sosok monyet bermain ninja saga *authro di sidekick*.

"Tir! Riou! Aku teh butuh butuh bantuan elu pade" tereak Frey secara tiba-tiba. 2 makhluk yang author kira monyet menengok Frey sebentar dan balik ke topik masing-masing. "nyatain perasaan lu coy, buktiin kalo lu itu gentle". "eyalah, aku teh udah gentle dari lahir, butuh bukti? Nih liat…" ujar Frey sambil mengendorkan celananya. Tir dan Riou kaget. "gak! Gak usah repot-repot" jawab Riou cepat dengan nada sedikit kaget.

"mending lu publish kalo lu sayang ama dia" ujar Tir sambil membuka facebooknya lagi. Freypun tersenyum dan mendatangi tempat yang diyakini dapat mempublish perasaannya.

Tak lupa dia membawa 2 sahabatnya tadi. "the radio?" tanya Tir bingung. "hari gini masih pake radio? frey emang jadul" jawab Riou. "namaku kan memang freyjadul eh, freyjadour maksudnya"jawab Frey.

Tak lama kemudian muncul seekor monyet dari dalam tanah(Author ditabok). "Frey, ngapain lu disini?"tanya makhluk mata satu itu. "eh, Georg minggir!" teriak Frey sambil menerobos masuk.

Mereka masuk ke dalam ruangan yang bernama RRI.

"tes, tes 1 2 3. Tes tis. Halo tes, apa kabar? Eh, askum wr. Wb. Saya Frey, ingin memberi pesan kepada Lyon, singkat hanya 7 kata. 3 kata pertama adalah I love U. 4 kata lainnya wanna be my girlfriend? Ok, makasih… jawabnya ASAP lho… askum wr wb" ujar Frey lewat sebuah microphone.

"jadi sekarang ngapain?" tanya Tir. "nunggu, apa lagi?"jawab Frey singkat. "nah, dari pada nunggu mending kita tutup dulu chapter singkat ini, sambung di chapter yang lebih panjang aja" ujar Author. "eh, jangan…". "ck… ah! Aku lagi kehabisan ide, sambung kapan-kapan aja!" paksa Author.

"ehem… minna-san diminta dari kebaikan kalian, aku selaku Author minta maaf jika chapter ini kependekan. Tapi aku janji bakalan bikinin lanjutan yang lumayan panjang. Terima kasih atas kebaikan kalian yang mau baca fic pertamaku. Dan Fuyuri sangat berterima kasih kalo ada yang mau ngereview fic amatir ini… ^_^" ujar Author.

"jadi kalimat terakhir di fic ini TBC?" tanya Tir. Author Cuma angguk-angguk.

~TBC~