Summary :

Haruno Sakura adalah gadis cerdas yang mengenyam pendidikan di Konoha University. Suatu hari, tanpa sengaja ia bertemu dengan Uchiha Sasuke. Cowok tampan dan sangat kaya raya. Apakah yang akan dilakukan Sakura, begitu tahu bahwa cowok yang sangat dibencinya ini adalah jodoh yang ditakdirkan untuknya? Warning! Mengandung banyak unsur gaje, humor yang memaksa, dll. Don't like, don't read!

Genre : Romance/Angst.

~Pauper Become Princess~

Author : Hotaru Ayuzawa.

Disclaimer : Naruto punya saya! Oom Kishimoto hanya meminjamnya untuk beberapa saat! –author digoreng Oom Kishimoto- Iya deh... Naruto milik Oom Masashi Kishimoto seorang. Puas?!

Main Pairing : SasuSaku.


Chapter 1.

Pagi ini sangat cerah. Burung-burung berkicau dengan riangnya. Di dalam sebuah apartemen bernomor 12, Haruno Sakura sedang bersiap untuk pergi kuliah. Iya, Sakura adalah mahasiswi jurusan kedokteran di Konoha University. Sebuah universitas elit yang didirikan oleh pengusaha kaya raya bernama Uchiha Madara.

Sebenarnya, Sakura tidak akan bisa masuk universitas mewah bin megah itu tanpa bantuan beasiswa dari pihak Konoha University. Yah, maklum saja. Sakura bukan golongan manusia beruang -?- (berduit maksudnya!). Orang tuanya sudah meninggal karena kecelakaan mobil ketika usianya 5 tahun.

Dan setelah orang tuanya meninggal, Sakura diasuh neneknya, Chiyo. Kini, neneknya itu telah tiada. Maka dari itu, Sakura pindah ke apartemen sederhana yang ia beli dari uang tabungannya selama 13 tahun. Untuk menopang hidupnya, Sakura bekerja part-time di toko bunga milik keluarga sahabatnya, Yamanaka Ino.

Pukul 8 pagi, Sakura menuntun sepeda pinknya keluar dari pekarangan apartemen dan berangkat ke kampusnya. Angin semilir berhembus pelan membelai rambut pink Sakura sementara ia terus mengayuh sepedanya. Ketika akan melewati taman bermain anak-anak, tiba-tiba sebuah mobil hitam menyerempetnya dari belakang. Sakura jatuh tersungkur. Tasnya jatuh dan isinya berhamburan keluar. Sambil menyumpah-nyumpah, Sakura bangkit dan menghampiri mobil gila yang menabraknya.

"Woi…!!! Keluar kau!!!" seru Sakura marah sambil menggedor-gedor kaca mobil itu dengan ganas.

Makhluk yang di dalam mobil hitam itu keluar dari persemayamannya dan munculah seorang cowok yang sangat tampan plus keren. Rambut hitamnya yang berstyle pantat ayam, berkibar tertiup angin. Dengan kesal, dia menghampiri Sakura.

"Heh, Pink! Kau apakan mobiku, hah?! Kalau mobil ini rusak, memangnya kau bisa menggantinya, eh?!" kata cowok yang (kita ketahui) bernama Sasuke itu dengan marah.

"Oh!!! Jadi kamu pemilik mobil baka ini?! Heh, ayam! Kamu itu bisa nyetir nggak sih?! Sok ngebut! Pakai nabrak lagi! Memangnya ini jalan punya nenek moyang kamu apa?! Lihat tuh! Barang-barangku pada berantakan semua! Semuanya itu gara-gara kamu tahu!!!" sembur Sakura. Suaranya sampai bergetar karena terlalu marahnya dia.

"Eh! Salah sendiri! Lagian, ngapain kamu bersepeda di sini?!" ujar Sasuke tak mau kalah. (dasar alasan yang tidak masuk akal!) "Dasar pink!" Setelah itu, sang cowok yang langsung masuk ke dalam mobilnya dan pergi.

Sakura yang baru sadar setelah melihat cowok ayam beserta mobilnya itu menjauh, berusaha mengejarnya.

"EKHH....!!!!! TUNGGU!!!! BAKA AYAM!!! MINTA MAAF DULU!! BERHENTI!!!" teriak Sakura sambil berlari mengejar mobil sport hitam tersebut.

Sementara itu, Sasuke yang melihat Sakura berlari-lari untuk mengejarnya dari kaca spionnya, hanya tersenyum sinis. 'Cih! Mau sampai kapan cewek baka itu mengejarku?! Hmm... oke kalau memang maunya begitu, kita lihat apakah dia sanggup mengikutiku terus?' tantang Sasuke dalam hati. Ia mempercepat laju mobilnya dan membuat Sakura yang mengejarnya kelelahan.

"Hah...hah...hah...! Baka ayam!!! Tak sumpahin kamu mandul seumur hidup!!!" teriak Sakura.

Beruntung dia teriak jalan dekat taman yang sedang sepi. Kalau tidak, dia bisa digampar warga setempat karena berisik pagi-pagi. Akhirnya Sakura memutuskan untuk kembali pada sepedanya yang tergeletak menyedihkan di sebelah got.

"Untung saja tidak sampai masuk got. Kalau iya kan, aku yang susah! Mana pagi-pagi aku udah keringetan lagi! Masa mau ke kampus dengan....." ucapan Sakura terhenti. Sambil menepuk jidat lebarnya dengan keras, dia langsung mengambil semua barang-barangnya yang berhamburan dan menjejalkan semuanya dengan asal-asalan ke dalam tasnya. Setelah itu ia mengambil sepedanya dan langsung ngebut ke kampus sambil berseru kesal plus panik.

"Aduuh!!! Gimana nih?! Kok aku bisa lupa sih! Hari ini kan ada kuliah! Mana udah telat lagi! Uuuh...! Semua gara-gara baka ayam itu!!! Awas aja kalo ketemu lagi! Bakal aku cincang tuh anak!" ucap Sakura geram sementara kakinya terus saja mengayuh sepeda pinknya dengan kecepatan maksimal.

Akhirnya setelah menempuh perjalanan selama kurang lebih 15 menit, Sakura beserta sepedanya sampai di parkiran sepeda motor di Konoha University. Dengan tergesa ia memarkir sepedanya dan menguncinya supaya tidak ada yang mencuri sepedanya. Kemudian ia berlari ke kelas Autopsi dengan kecepatan sepeda motor (?). Tetapi, saat jaraknya dengan kelas hanya tinggal 5,25 cm (nanggung amat!), tiba-tiba saja bel pergantian pelajaran berbunyi. Dan tak lama kemudian, mahasiswa dan mahasiswi kelas tersebut berhamburan keluar kelas. Wajah mereka terlihat sangat letih dan beberapa malah pucat. Diantara mereka, munculah Ino, Tenten, Temari, dan Hinata.

"Ino, Tenten, Temari, Hinata!!!" panggil Sakura pada keempat sahabatnya tersebut. Mereka serempak menoleh ke arah Sakura dan menghampirinya. Wajah mereka tak jauh berbeda dengan wajah para mahasiswa lainnya.

"Sakura?! Kamu nggak kuliah?!" tanya Ino tak percaya. Tak biasanya sahabatnya yang satu ini tidak masuk kelas atau telat masuk kelas. Kesehariannya, Sakura terlalu rajin masuk kuliah. Sehingga ia biasanya datang maksimal 30 menit sebelum pelajaran berlangsung.

"Iya nih! Tadi ada insiden kecil. Tadi materinya apa? Aku nanti pinjem catatan kalian ya?!" ucap Sakura cemas. Ia betul-betul tidak menyangka kalau ia sudah melewatkan pelajaran sepenting ini.

"Wah, kamu parah banget nggak masuk tadi! Tadi kita tes tahu! TES!!!" seru Temari yang sukses membuat Sakura shock berat. Tanpa berbasa-basi lagi, Sakura langsung masuk ke kelas Autopsi. Keempat sahabatnya hanya geleng-geleng kepala. "Kira-kira, Sakura-chan selamat nggak ya?" tanya Hinata cemas. Yang lainnya hanya mengangkat bahu tanda tidak tahu.

Back to Sakura...

"Permisi..." salam Sakura ketika hendak masuk ke dalam kelas tersebut. Di dalamnya sepi. Hanya ada Anko-sensei yang sedang membereskan barangnya. Kini wanita cantik tersebut tengah menatap Sakura dengan ekspresi dingin.

"Kau Haruno." katanya singkat. Sekarang perhatiannya kembali ke barang-barangnya. Sakura melangkah dengan takut-takut menuju salah satu tutor tergalak di Konoha University tersebut. "Err... Anko-sensei. Maaf, tadi saya terlambat." gumam Sakura takut. Anko yang sudah kesal dari tadi, kini berbalik menghadap Sakura. Wajahnya yang cantik dipenuhi gurat-gurat kemarahan. Wajahnya sudah mulai memerah tanda bahwa ia tidak suka ada yang terlambat apalagi sampai tidak mengikuti pelajarannya kecuali dia memang sakit atau ijin.

"TERLAMBAT KATAMU?!!! KAU ITU SUDAH BOLOS KELAS SAYA!!! APA KAU TAHU KALAU TADI ITU ADA TES, HAH?!!! APA KAU MAU MENGULANG LAGI TAHUN DEPAN HANYA KARENA KAU TAK PUNYA CUKUP NILAI?!!!" sembur Anko marah.

Sementara Sakura hanya menunduk dalam-dalam. Padahal dalam hati ia mengutuk guru killer ini, 'Hufft...Ini kan bukan salah saya, sensei! Salahin aja baka ayam yang menabrak saya tadi pagi!' katanya dalam hati. Tapi, ia sekarang lebih memikirkan pendidikannya. Ia sangat takut kalau hal ini akan mempengaruhi prestasinya dan akhirnya akan berujung pada beasiswanya. Ia akan membayar semua ini pakai apa?! Daun?!

Anko yang meskipun sangat marah dengan kelakuan Sakura yang satu ini, ia tetap menyukainya dan tak bisa membencinya. Bagaimana tidak, Sakura adalah salah satu murid favoritnya. Dia cantik, lucu, pintar, berbakat, dan mandiri. Anko salut kegigihannya dalam berjuang melawan segala rintangan demi impian dan cita-citanya menjadi seorang dokter. Maka dari itu, ia memutuskan untuk memaafkan Sakura dan memberinya kesempatan untuk mengikuti ulangan susulan hari itu juga.

"Yah... Baiklah Haruno. Kuberikan kau tes susulan, sekarang juga! Sekarang duduklah dan kerjakan soal ini. Waktunya hanya setengah jam!" tegas Anko sambil membegikan kertas ulangan pada Sakura. "Dan dimulai dari sekarang!" sambungnya seraya membalik jam pasir yang ada di mejanya.

Skip time ~ (30 menit kemudian...)

"Waktunya habis! Kumpulkan soal beserta jawabannya, Haruno!" seru Anko setelah melihat pasir pada bagian atas jam tersebut sudah habis. Sakura berdiri dan mengumpulkan soal beserta rincian jawabannya pada Anko seraya mengucapkan, "Terima kasih, sensei" dengan pelan. Anko hanya tersenyum dan berkata, "Ya, kembali. Tapi lain kali aku tidak akan memberikan toleransi seperti ini lagi padamu Haruno! Jadi ingatkan dirimu untuk tidak telat atau pun bolos saat pelajaranku kalau kau tak ingin mengulang semester depan! Mengerti?!" "Baik, sensei!" jawab Sakura sambil membungkukkan badannya. Anko (lagi-lagi) tersenyum melihat tingkah muridnya yang satu ini. "Baiklah Haruno. Sekarang kau boleh pergi!" "Terima kasih, sensei!" ucap Sakura sambil berjalan meninggalkan kelas.

Setelah Sakura pergi, Anko memeriksa jawaban Sakura. Seulas senyum pun terbentuk dari bibirnya. "Dia memang hebat! Dalam keadaan apapun dia masih tetap bisa tenang dan berkonsentrasi pada pelajarannya. Meskipun ada tes mendadak sekalipun" katanya senang.

Sakura's POV.

'Huuh... Selamat, selamat!!! Untung kali ini Dewi Fortuna sedang berpihak padaku. Thank's Kami-sama' aku bersyukur dalam hati. Tadinya aku mengira kalau aku akan berada dalam masalah yang sangat amat besar (author kumat lebay-nya). Tapi ternyata... Huh, tapi tetap saja! Semua ini tidak akan terjadi jika cowok ayam itu tidak menabrakku! Hih! Pokoknya kalau ketemu dengannya lagi, akan kuhajar dia!

End Sakura's POV.

Normal POV.

Sakura berjalan pelan menuju kafetaria. Perutnya terasa sangat lapar akibat beragam kejadian yang menimpanya pagi ini. Dan ia butuh suplai makanan untuk memulihkan tenaganya. Sesampainya di kafetaria kampus, Sakura sudah melihat sahabat-sahabatnya sedang duduk sambil bergosip di meja pojok barat. Ia mendekati mereka berempat dan duduk diantara Tenten dan Hinata.

"Hai Sakura!" sapa Temari dan Hinata kompak. "Gimana tadi? Kamu dimarahi Anko-sensei selama setengah jam ya?!" tanya Temari sedikit cemas.

"Nggak kok Tem~ Malah, Anko-sensei tadi sangat baik padaku!" jawab Sakura sambil tersenyum. "Dia memberiku tes susulan. Jadi tadi aku ikut tes susulan selama setengah jam" jelasnya (lagi).

"Hah... Untunglah kau tidak dimakannya..." ucap Ino. Sakura hanya tersenyum menanggapinya. "Eh! Aku mau pesan makanan dulu ya! Lapar nih!" ucap Tenten sambil berdiri. "Eh tunggu! Aku ikut!" seru Sakura dan mereka berdua pergi ke stand makanan favorit mereka berdua yaitu, ramen (kayak Naru-chan aja!)

"Paman, ramennya dua ya!" pesan Sakura. Si penjual ramen, Paman Ichiraku yang memang sudah mengenal Sakura dan Tenten sebagai pelanggan tetapnya pun langsung menyiapkan pesanan mereka berdua. "Semuanya berapa paman?!" tanya Tenten setelah ramen pesanan mereka sudah siap. "Dua puluh ryo nona" jawab Paman Ichiraku. "Ini uangnya paman" kata Sakura sambil menyerahkan uang pada paman Ichiraku. "Ten, kali ini kamu, aku traktir. Anggap aja ini sebagai ucapan syukur karena tadi aku nggak ditampol Anko-sensei." "Thank's Saku-chan! Kamu emang baik deh!" ucap Tenten gembira. Ia menyerahkan mangkok ramen milik Sakura. Dan mereka berdua kembali ke tempat Ino dan yang lainnya.

Karena tidak hati-hati, Sakura tak sengaja menabrak seorang cowok yang lewat di sampingnya. Untung saja ramennya tidak tumpah. Kan rugi! "Eh! Maaf ya! Aku nggak sengaja" kata Sakura. "Hn...?! (baca : Kamu kan...?!)" kata orang itu (tahu kan siapa dia?!). 'Eh?! Kok kayaknya aku kenal ya suara itu?' batin Sakura. Dan betapa terkejutnya Sakura waktu dia mengetahui siapa orang yang ditabraknya. Ternyata...

"KAMU...?!!!"


~Pojok Author~

Apa ini?! Fict aneh! *nangis di pojokan*

Maafkan saya ya readers-sama dan para senpai. Saya anak baru di sini. Jadi, saya masih memiliki banyak sekali kekurangan dalam menulis fict ini. Maka dari itu, saya mohon saran dan kritikan dari para senpai semua. Caranya gampang! Cuma tinggal klik tombol hijau dengan tulisan 'REVIEW' yang ada di bawah ini. ^^

NB : Saya menerima flame. Tapi flamenya jangan yang jahat-jahat, ya! .

Salam Hangat,

Hotaru Ayuzawa