Namanya Tan Kyuhyun. Ia kuliah di kampus yang sama denganku. Ia teman masa kecilku, anaknya sahabat Ummaku, tetanggaku.. Cinta pertamaku. Hahaha. Terdengar gombal ya? Ya, dia cinta keduaku setelah makanan. Siapa yang tak tergoda pada senyumannya, rambut brunette lembutnya yang tertiup angin dan berkilau saat ditimpa matahari. Mungkin dia memang mewarisi kecantikan Heechul ahjumma. Aku tak tahu sejak kapan memandangi Kyuhyun menjadi hobiku, namun memandangnya setiap hari takkan membuatmu bosan. Di balik sifat jahilnya dan mulut pedasnya yang kadang kumat, ia adalah gadis yang sangat sempurna untukku.

"Kyunnie!" panggilku.

"Eh, Changminnie. Mau ke kelas?" tanyanya.

Sejenak aku terpana melihat dirinya.

"Ih tiang, aku nanya. Kamu mau ke kelas?"

Nah kan, mulut pedasnya keluar lagi.

"Ah ne, kamu mau ke kelas juga? Mau aku antar?" tanyaku.

"Nggak usah, aku bukan pizza yang harus pake delivery service kok. Udah sana ke kelas, bosen tau ngeliat kamu dimana-mana!" sahutnya santai lalu menjulurkan lidahnya.

"Kyunnie, mau bareng nggak? Ayo kita ke kelas!" panggil salah satu temannya yang kutahu namanya adalah Ryeowook.

"Ne, aku ke kelas dulu ya tiaaang, paipai!" sahutnya lalu berlari menuju Ryeowook.

Saat melihat Kyuhyun yang berjalan menjauh, tiba-tiba kudengar seseorang berdiri di sebelahku dan berkata padaku,

"Makanya cepet tembak sana, malah cengar-cengir nggak jelas pagi-pagi gini!"

"Ah Yesungie Hyung cerewet, udah urusin kura-kura Hyung aja sana!" ledekku.

"Ah walaupun hobi ngurusin kura-kura tapi kan aku nggak jomblo kayak kamu," elaknya sambil berjalan menuju kelasnya. Kami memang satu jurusan, jurusan Modern Music.

"Ah berisik, di masa depan juga aku yakin Kyuhyun akan berganti nama jadi Jung Kyuhyun!" ujarku yakin.

Yesung Hyung hanya mengangkat bahunya dan berjalan mendahuluiku. Ya, entah bagaimana caranya, aku akan mendapatkan Kyuhyun. Itu pasti.

Di sore itu, kulihat Kyuhyun murung. Ia tidak seperti Kyuhyun yang biasanya. Aku pun berjalan mendekatinya dan duduk di sebelahnya. Inginku memeluknya namun apa boleh buat, aku tak bisa melakukannya saat ini.

"Kyunnie?" panggilku.

"Eh Changminnie!" balasnya. Tak usah menutupinya Kyu, aku tahu kau sedang bersedih.

"Kamu lagi ada masalah ya?" tebakku.

"Aniya.." katanya sambil menatap lurus ke depan.

"Bohong kan? Ayo lihat ke arah sini?" kataku.

"Umma marah sama aku," katanya.

"Kenapa? Bukannya biasanya kamu biasa aja kalo Hee Ahjumma marah?" tanyaku.

"Ne, cuma kali ini beda.. Aku ngilangin kalung Heebum yang limited edition. Mana Umma belinya di Cina lagi.." jawabnya lirih.

"Ooh kalung kucing yang aksennya oriental banget itu?" tanyaku memastikan.

"Ne.. Aku cuma nggak mau liat Umma sedih!" katanya.

"Kamu bisa ngelukis kan? Gimana kalo kita beli kalung kucing yang polos terus kamu lukis sendiri?" saranku. Ayolah Kyu, gimana bisa otak kamu yang katanya jenius nggak kepikiran ke arah sana.

"Tapi emangnya Umma bakal suka?"

"Ya urusan suka sama nggak sih ntar aja, sekarang mending kamu nebus dosa. Soal motif kan bisa nanya ke Han ahjussi, punya appa asli Cina kok nggak dimanfaatin sih?" ujarku jahil.

"Aaah, doakan aku ya Minnie. Ide kamu boleh juga!" katanya sambil tersenyum.

Kami pun pulang ke rumah masing-masing dengan tersenyum.

Saat masuk ke rumah, aku disambut dengan tatapan jahil Umma.

"Pulang bareng Kyunnie ya?" selidik Umma.

"Hehehe," cengirku.

"Makanya, jadiin pacar dong kalo emang serius. Kyunnie tuh nggak akan selamanya single loh!" celetuk Umma jahil.

"Ih Umma jahil deh, aku kan lagi proses.." belaku.

"Proses apa? Proses menuju kehancuran? Udah lama ngeceng juga!" celetuk Appa sambil turun dari lantai atas.

"Yunnie, makanya ajarin Changminnie dong gimana biar nggak pacaran sama makanan mulu. Katanya yeoja killer," sindir Umma pada Appa.

"Iya Boo, namanya juga proses. Kayak aku dulu, mengubah Kim Jaejoong jadi Jung Jaejoong. Keren kan!" cengir Appa.

"Proses apaan Appa, proses menuju kehancuran? Muji kok ke diri sendiri :p" kataku sambil menjulurkan lidahku ke arah Appa.

"Turunan siapa sih kok bisa ngejawab kayak gitu?" tanya Appa heran.

"Turunan kamu, Yunnie bear. Kamu ngejawab gitu juga kan tadi?" jawab Umma acuh.

Beberapa hari kemudian, Kyuhyun berlari ke arahku dan tiba-tiba memelukku.

"Aaah Changminnie jeongmal gomawo! Berkat idemu Umma udah nggak marah lagi, malahan sekarang Heebum pake kalung itu!" ujarnya gembira.

Kebahagiaanku adalah disaat melihatmu tersenyum bahagia, Kyu.

"Ah, chukkae ne. Aku senang mendengarnya," jawabku sambil tersenyum tulus.

"Kalo gitu nanti weekend kita ke Lotte World yuk! Aku yang traktir," ajaknya.

"Jinjjayo?" ujarku gembira. Bukan karena ditraktir, namun karena aku bisa pergi berdua saja dengan Kyuhyun.

"Ne, jam 10 pagi jemput aku di rumah ne? Aku tunggu," sahutnya.

"Ne, aku pasti datang!" jawabku yakin.

Saturday, 10 am

Sesuai janjiku, jam 10 pagi aku pergiuntuk menjemput Kyuhyun. Aku memantapkan hatiku untuk menyatakan perasaanku hari ini.

"Ah Changminnie, mari masuk dulu, minum teh dulu bersama ahjussi ne?" ujar seorang namja Cina yang merupakan appa dari Kyuhyun, Hankyung ahjussi.

"Ah ne, apa tidak merepotkan?" tanyaku sambil duduk di ruang tamu keluarga Tan.

"Aniyo, Kyunnie masih di kamarnya. Ayo silakan diminum tehnya, ini dari Cina lho," kata Han ahjussi sambil mengangkat cangkirnya.

Saat teh di cangkirku tinggal setengah, Kyuhyun turun dari lantai atas. Dengan menggunakan dress berwarna baby blue selutut dan rambut brunette yang digerai, ia nampak begitu cantik. Aku tak sabar membayangkan bahwa aku akan melihat senyumannya tiap pagi, ia akan menjadi ibu yang baik bagi anak-anakku kelak, ialah makhluk pertama yang akan aku lihat di saat aku membuka mata di masa depanku.

"Minnie? Ayo kita berangkat, mian ya udah bikin kamu nunggu.." katanya.

"Ah gwenchana, ahjussi saya berangkat dulu ne?" pamitku pada Han ahjussi.

"Ah ne, jaga Kyunnie ya, pulanglah sebelum jam 9 malam," pesan Han ahjussi.

Saat tiba di Lotte World, hal pertama yang aku lihat adalah mata Kyuhyun yang berbinar bahagia. Hatiku dialiri perasaan senang melihatnya.

"Ayo kita coba semuanya!" ajak Kyuhyun sambil menarik tanganku.

"Ayo!" ujarku semangat.

Setelah lelah mencoba hampir semua permainan, kami pun duduk di sebuah kafe. Aku sibuk memakan wafelku dan Kyuhyun sibuk meminum jus strawberrynya.

"Gomawo ya Minnie, aku seneng banget hari ini.." ujarnya tulus.

"Justru aku yang harusnya gitu. Gomawo ya Kyunnie, aku seneng banget hari ini.." kataku.

"Ih Changminnie follower! Ikut-ikutan aja!" protesnya.

"Eh Kyunnie, kalo aku ngasih barang ke kamu, kamu terima ya? Bakalan ada namja yang marah nggak?" tanyaku.

"Ada.." jawabnya.

"Mwo? Nugu?" kataku. Di dalam hati, aku merasa pesimis.

"Appaku! Hihihihi," tawanya jahil.

"Ih seriusan!" ujarku sambil mencubit pipinya.

"Nggak usah cubit-cubit! Emang kamu mau ngasih apa?" ujarnya penasaran.

"Ini!" jawabku sambil mengeluarkan sebuah kotak dari tasku.

"Apa ini?" tanyanya.

"Buka aja.. makan disini ya!" kataku.

"Ih makanan sih kamu aja yang makan, kenapa dikasihin ke aku?" protesnya.

"Soalnya aku udah maksa Umma buat belajar bikin fortune cookies itu buat kamu!" batinku evil.

"Soalnya aku mau kamu makan itu disini! Ppali!" ujarku.

Ia pun membuka kotak itu dan melihat isinya.

"Oooh fortune cookies.. Kok cuma satu? Kamu nggak makan?" tanyanya.

"Aniya, ayo cepat dimakan!" kataku.

Ia pun membelah fortune cookies itu menjadi dua bagian. Di tengahnya ada sebuah kertas.

"Waah, ada kertasnya juga.." ujarnya sambil membaca kertas tersebut. Hatiku berdebar nggak karuan. Ia meletakkan kertas itu dan menutup kotak yang berisi fortune cookies tersebut.

Aku kecewa..

"Kamu nggak suka ya?" tanyaku.

Tiba-tiba ia memelukku.

"Aku suka banget! Jeongmal gomawo udah ngasih itu buat aku.. Aku mau nyimpen kertasnya, aku mau nyimpen kuenya.." katanya sambil memelukku erat.

Aku balas memeluknya. Akhirnya. Akhirnya Kyuhyun jadi milikku. Kyunnieku..

"Saranghae.." ujarku.

"Nado saranghae.." jawabnya.

Saat pulang, kami bergandengan tangan. Saat tiba di bawah bianglala, kami berhenti sejenak.

"Gomawo ya Kyunnie udah mau jadi yeojachinguku," ujarku sambil tersenyum.

Ia hanya menganggukan kepalanya. Aku mengangkat dagunya dan mencium bibirnya lembut.

Malam ini malam terindah kami, awal dari malam-malam selanjutnya yang pastinya lebih indah dari ini. Kyuhyun, salah satu anugerah terindah hidupku dari Tuhan.

Malam itu, Kyuhyun sedang berbaring di kamarnya. Ia mengeluarkan kotak yang berisi fortune cookies dan kertasnya. Ia melihat lagi tulisan di kertas itu dan tersenyum bahagia. Sebuah tulisan sederhana yang membuat perutnya terasa berisi ribuan kupu-kupu. Disana tertulis..

"To meet you in my life is a fortune. Be mine?"

-end-

qyu said : yeah ! lagi banjir ide jadi ngetik ff mulu mihihi. mian ya ff lain blm dilanjut, tapi ini sebagai penebusan dosaku sama kalian. FF ini terinspirasi dari lagunya SHINee yang Your Name. Semoga kalian suka ya ^^~ jangan lupa reviewnya, review kalian penyemangat buat aku buat nerusin dan juga bikin ff baru. Gomawo buat yang udah mau baca :D