Please! Don't leave me alone!
Ini Cuma ada 2 part :3
Gendre: Drama, Romance, PWP (mungkin :v )
rating : PG-13 / R13
author : Rya Seitsu( reader: siapa lagi?! :v )
OOC (maaf kalo OOC nya berlebihan :3
warning: typo ,cerita yang tidak nyambung, tanda baca yang abstrak + jangan meniru adegan yang bersifat negative di ff ini!
#NKY04
Hujan deras dari kota Kyoto, memperlihatkan sisi buruk dari diriku karena setiap hari hatiku terasa mempunyai hujan lebat dan dasyat. Karena, aku hanya bisa menatap mereka yang mempunyai keberuntungan lebih dariku. Aku berjalan dan terus berjalan di temani hujan lebat itu dan saat aku menengok ke kanan aku melihat seorang anak kecil yang sedang menangis karena memohon kepada orang tuanya untuk di belikan permen. Dan orang tua tersebut akhirnya membelikan permen itu kepada anak nya. Anak itu terlihat bahagia sekali ketika dia tahu bahwa orang tua nya membelikan permen yang dia inginkan. Dan hal itu sangat berbeda denganku.
"aku pulang" ucapku sambil membuka pintu rumah
Saat aku ingin melepas sepatuku, terdengar sebuah hentakan kaki. Dan setelah aku melepaskan sepatuku dan menggandeng tas ku untuk di bawa ke kamarku. Ternyata, ibuku sudah ada dihadapan ku dengan muka yang sangat marah. Aku tak tahu apa sebab nya karena aku baru saja datang dari sekolah.
"ibu ada apa?" ucapku dengan nada datar
Dan setelah aku mengucapkan kata-kata itu ibu langsung menamparku dengan sebuah kertas hasil ujian ku dan ibuku langsung memungut salah satu kertas ujian tersebut dan memperlihatkan ku. Saat aku melihatnya aku bertanya-tanya apa yang salah? Padahal nilai ku itu adalah nilai paling besar di kelas.
"ANAK YANG BODOH SEHARUSNYA KAU BELAJAR DENGAN BETUL! DAN APA INI?! NILAI SASTRA JEPANG MU 80?! JANGAN MEMBUATKU MARAH! HARUSNYA KAU MENDAPATKAN NILAI 90!" teriak ibuku dengan menyobek semua hasil ulangan itu
"ta-tapi i-itu—"
"TIDAK ADA TAPI! JIKA SIKAPMU MASIH SEOERTI INI KAU HARUS KELUAR DARI SINI!" teriak nya
"hai oka sama" ucapku sambil menundukan kepalaku karena tidak ada yang bisa ku lakukan selain menuruti apa yang dia kemudian dia langsung menuju ke kamarnya sambil menutup dengan keras
BLAM!
Aku adalah Sasaki Aoi (佐々木 葵) seorang gadis sma rakuzan tahun pertama yang sangat biasa dan orang yang paling tidak beruntung di , hampir setiap hari aku di perlakukan tidak adil di rumah maupun di sekolah. Jika aku melapornya kepada polisi ibuku berjanji akan membunuhku dan disekolah jika aku melaporkan ini kepada guru aku akan dihajar habis-habisan dan akan berdampak lebih buruk.
Setelah kejadian itu aku harus ke kamarku yang berada di lantai 2. Kamarku sangat kecil hanya bisa menampung 1 meja belajar dan juga 1 buah kasur yang sangat tipis. Tetapi hal itu sudah cukup buatku dari pada aku harus tidur di jalan tanpa ada alas sama sekali.
"sepertinya aku langsung tidur saja" ucap diriku sendiri
Akhir nya aku bisa meregangkan badan ku yang sakit karena mendapatkan banyak luka akibat bullying dan juga dari siksaan ibuku. Tetapi, ada yang aneh dengan mengapa aku tidak mempunyai ekspresi dan juga aku tidak pernah menangis sedikitpun meskipun sudah banyak hal yang terjadi dengan diriku.
Jonesss jonesss jonesss jonesss….
Suara burung kutilang(?) :v berciut di pagi hari membuat diriku terbangun dan bergegas untuk mandi menggunakan sower (?) :V karena aku tidak di perbolehkan memakai bak mandi air panas karena itu khusus untuk ibuku. Aku pernah sekali memakainya dan dia langsung membentakku dan juga mengguyurku dengan air panas. Luka dari air panas itu masih tedapat di punggung ku.
Setelah mandi aku langsung bergegas menuju Dapur untuk memasak. Karena tidak mungkin ibuku ingim , saat di dapur aku mengalami kesalahan fatal karena bahan makanan yang habis dan aku tidak mengetahui itu sepertinya aku akan di marahi lagi karena tidak teliti tentang ini.
Kemudian, setelah aku mengetahui kejadian ini aku langsung bergegas meninggalkan rumah ku dan pergi berbelanja meskipun banyak toko yang belum buka aku tetap mencari bahan-bahan apa saja yang tersedia di sana. Karena, akan berdampak buruk jika aku membeli makanan yang langsung jadi di supermarket.
Sesudah berbelanja cukup banyak aku berlari menuju rumah ku karena tidak ada waktu lagi. Tetapi saat aku menyebrang jalan. Aku menabrak seseorang berambut merah ,aku langsung duduk dan meminta maaf sambil memungut kembali bahan masakan ku yang berserakan di jalan. tiba-tiba orang itu duduk dan langsung membantuku memungutnya. Dan sesudah beres aku kembali berdiri dan diapun juga ikut berdiri. Kemudian, disanalah mata kami bertemu.
Iris mata delima berwarna merah dan juga seragam sma yang terlihat rapih memancarkan pesona orang itu sampai-sampai diriku juga sampai terpesona olehnya. Karena lampu sudah ingin menjadi hijau dia langsung berbicara kepadaku.
"lampu akan hijau, sebaiknya kita bicara di tengah jalan saja supaya tertabrak" ucapnya dengan sangat sopan (author : maaf terjadi kesalahan :v)
"lampu akan hijau, sebaiknya kita bicara dipinggir jalan" ucapnya dengan sangat sopan
Aku berdiam diri sejenak memperhatikan seifuku milik nya dan ternyata.
"(sma rakuzan? Dia satu sekolah dengan ku ya?)" batin ku
"umm Nona ?"
"a- aummm wakatta" ucapku dengan gugup
Setelah itu kami langsung berjalan kembali ke trotoar dan langsung berhenti di depan sebuah toko elektronik dan aku langsung meminta maaf karena menabrak dirinya dan juga berterimakasih karena sudah menolongku memungut bahan masakanku. Karena jika aku sendiri yang memungutnya mungkin aku akan telat untuk menyiapkan masakan untuk ibuku.
"a-anoo sumimasen karena menabrakmu dan arigatou karena sudah menolongku memungut ini"
"tidak apa-apa saya juga salah karena tidak melihat jalan" ucapnya
"umm baiklah kalau begitu, jaa"
"a-anoo!" serunya sambil memegang pundak ku
"umm? Nani?"tanyaku kepadanya sambil menoleh kembali dan menatap wajah tampannya itu
"bolehkah aku tahu namamu?" tanyanya kembali
"boleh saja, namaku sasaki aoi yoroshiku" jawabku
"aoi kaa? nama yang indah, namaku seijuurou Akashi yoroshiku ne aoi!"ucapnya sambil tersenyum manis
"umm!, mata nee!" ucapku sambil berlari kencang
Setelah kejadian itu aku langsung pulang ke rumah dan sesampai nya di sana ternyata aku masih beruntung karena ibuku belum bangun. Dan disaat-saat seperti itu aku langsung memanfaatkan situasi dan langsung memasak.
Beberapa saat setelah aku memasak aku langsung mengepel , dan membersihkan rumah karena kemarin malam ibuku berpesta dengan teman nya. Bau sake yang menyengat dan juga sampah puntung rokok yang berserakan di ruang televisi membuatku harus extra membersihkan nya. Karena jika ibuku melihat debu saja sedikit dia pasti akan menyekapku di kamar mandinya.
"Aku berangkat!" teriak ku
Burung-burung yang berterbangan menghiasi langit ku yang biru dan entah mengapa baru kali ini aku merasa sangaat senang. Karena aku kemarin berpapasan dengan seorang yang tampan. Betapa beruntung nya aku yang bisa bertemu dengan laki-laki seperti itu. Tetapi, aku tetap menyadari bahwa orang seperti ku tidak mungkin jatuh cinta dan juga tidak mungkin dia menyukai ku.
"ahhh sudah jam segini? Aku harus lari" ucapku sambil melihat jam karena sebentar lagi bel sekolah berbunyi
Aku bergegas menuju gerbang sekolah dan saat aku berada di depan gerbang itu aku langsung memperlambat lariku dan melihat sekitar. Karena jika aku berlari terlalu kencang orang-orang akan melihatku dan juga akan menambah image buruk ku di sekolah. Meskipun aku sudah tau bahwa gerbang akan ditutup 3 menit lagi. Tetapi untung aku bisa melewati gerbang itu dalam waktu 2 menit 13 detik.
Saat aku masuk ke sekolah orang-orang melihatku sambil menahan tawa nya. Itu membuat perasaan ku tak enak dan curiga dan saat aku ingin membuka loker ku. Ternyata benar Setumpukan sampah berserakan kemana-mana dan juga sampah itu banyak bertuliskan kata-kata yang berhasil mengucilkan semangat ku seperti.
"Lu gak usah ke sekolah!"
"dasar dungu! Kami tak menyukai mu!"
"anak sepertimu lebih baik bunuh diri!"
Aku sudah terbiasa dengan hal ini tapi entah mengapa hati ini terasa sangat sakit saat membacanya. Aku selalu bertanya aku . apakah ada yang salah dengan ku. Aku tediam sejenak dan langsung mengambil tong sampah yang berada di dekatku dan ternyata beberapa orang disana menertawaiku. Aku sudah kebal dengan itu semua tetapi apa rasa sakit ini.
Setelah aku membereskan sampah itu aku langsung berjalan dan masuk kekelas 1-1 yaitu aku memasuki menengok ke arah banguku. Tetapi, ini sudah kelewatan biasanya aku hanya dipukuli dan juga selalu ada bunga di bangku dan sekarang.
"dimana bangku ku?" tanyaku kepada semua orang di kelas
Semua nya hanya terdiam sambil menahan tawa. Dan saat aku berjalan menuju letak biasanya bangku ku terdapat banyak sekali bunga pertanda berkabung dan juga foto ku yang dicorat coreti kata-kata kasar yang seperti mereka lakukan di lokerku. Entah mengapa aku memang merasa kesal tetapi aku tak bisa mengkespresikannya muka ku selalu datar apapun yang terjadi. Disaat senang,susah,sedih, dan lain lain
Setelah terdiam beberapa menit aku langsung melihat keluar jendela dan ternyata aku melihat meja ku ada di lapangan basket dan aku langsung ke luar untuk menghampiri meja ku. Untuk membawanya kembali ke kelas meskipun pelajaran pertama akan dimulai beberapa menit lagi.
Sesampainya di lapang basket aku langsung mengangkat meja , aku tidak kuat untuk membawa meja dan kursi sekaligus tetapi jika aku membawanya 1 per 1 mungkin aku akan ketinggalan pelajaran maka dari itu. Aku harus memita seseorang untuk membantuku. Tapi aku yakin, tak ada satu pun orang yang akan membantuku meskipun aku harus memohon sambil berlutut.
Dug… dug.. dug…
Suara bola basket yang memantul dari lapangan itu membuat ku terkejut dan langsung menoleh. saat menoleh ke sumber suara itu entah mengapa aku melihat banyak sekali warna seperti warna pelangi. Di sana aku juga melihat kembali anak berambut merah itu yang kutemui di jalan.
"apakah kau butuh bantuan aoi?" ucapnya dengan senyum yang lembut
"seijuurou?" ucapku sambil menatapnya karena terpesona
"aku tak menyangka bahwa kau juga 1 sekolah dengan ku" ucapnya masih dengan senyuman
"ah sumimasen aku lupa member tahu mu" ucapku kepadanya
"taka pa, jadi kenapa meja mu ada di luar?" ucapnya
"aku… " ucapku sambil menundukkan kepala karena aku tak mau ia mengetahui nya
Setelah aku mengucapkan itu dia langsung menundukan kepalanya. Sepertinya dia , tetap aku tidak ingin dia mengetahui masalahku karena jika dia mengetahui nya itu akan menjadi masalah besar.
"baiklah, jika kau tak mau bicara tetapi aku akan membantu mu membawakannya" ucapnya sambil mengangka kembali wajahnya yang tampan itu dengan senyuman dan langsung mengangkat meja ku
"ehh? Tidak usah" ucapku karena terkejut melihat Akashi membawakan meja ku
"tidak apa, terlebih lagi aku tak bisa melihat seorang gadis cantik sepertimu mengangkat meja yang berat" ucap nya sambil memasang muka cool nya di depan ku
"ahh…. Sumimasen" ucapku dengan malu
"kau tak perlu meminta maaf" ucapnya dan langsung berjalan menuju gedung sekolah
"ahh.. hai"
Entah mengapa hari ini aku bahagia saat mengetahui bahwa aku di bantu oleh seseorang yang sangat selalu berfikir apakah ini mimpi karena ada orang yang membantu ku dalam hal ini. Tetapi aku selalu sadar dan sangat sadar bahwa orang yang tampan seperti itu tidak mungkin jatuh cinta terhadap diriku yang sangat biasa ini.
Saat kami memasuki lorong kelas banyak orang yang memperhatikan kami. Dan beberapa saat kemudian aku mendengar bahwa kalau Akashi itu adalah pangeran di sekolah ini. Aku tidak terkejut jika orang yang berada di sampingku adakah ouji karena dia memang baik dengan wajah yang sangat tampan. Mungkin jika semuanya melihat ku sedang bersama dengan nya itu seperti ouji dan juga budak nya.
"aoi di mana kelasmu?" Tanya nya kepadaku
"ah.. disana!" ucapku sambil menunjukan kelas 1-1
"eh? Kita sekelas?"
"eh? Memang seijuurou kelas berapa?"
"aku kelas 1-1"
"hmm hahahahahaha ternyata kita sekelas" tawa ku dengan sedikit keras
Saat aku melihat seijuurou kembali. aku terkejut karena matanya langsung berbinar-binar dan mukanya merah merona. Aku yang melihat itu langsung tertunduk malu. Dan saat aku melihat nya lagi dia pun ternyata juga tertunduk dengan muka yang sangat merah . aku yang melihat itu menjadi sangat malu karena pertama kalinya aku melihat muka Akahi memerah.
Dan saat memasuki kelas disanalah mimpi buruk terjadi. Dia melihat aku sedang di bully oleh teman , dia tidak bisa diam melihat ku seperti langsung menyimpan mejaku di dekat daftar piket dan langsung bertanya kepada semua teman yang berada di kelas.
"ini perbuatan siapa?" Tanya nya kepada salah satu teman ku
"itu perbuatan ku, baguskan?" ucap salah satu teman perempuan ku
"HAHAHAHA! Bagaimana kau dapat ide ini?!" ucapnya kepada temanku
Disaat itu aku terkejut jengan jawaban Akashi. Mataku melihat dirinya dengan kesakitan dari hati. Aku tahu itu semua pasti akan membenciku. Karena itu setelah aku melihatnya beberapa saat aku langsung menundukan mataku untuk mengintropeksi diri.
"aku mendapatkan nya dari internet!, oh iya bukan nya kau Akashi kun?"
"hai, ore wa Akashi Seijuurou,yoroshiku ne!" ucapnya Nampak senang sambil memungut bunga itu.
"ah? Apa kau menyukai bunga itu? Itu bunga pertanda berkabungnya seseorang!" tawa temanku
"bagaimana ya aku mengatakannya"
Saat itupun aku tersadar bahwa ternyata dia itu…
"IDE MU SANGAT BURUK! BAHKAN LEBIH BURUK DARI PADA JAILAN ANAK TK!" ucap akashi sambil menaburkan bunga itu kepada wajah temanku.
"ap-"
"KALIAN JUGA JANGAN SUKA MENERTAWAKAN ORANG LAIN!"
Aku kembali melihatnya. Aku melihatnya! Aku melihatnya! Ada seseorang yang membelaku saat itu aku merasa sangat senang. Entah mengapa hatiku merasa ingin menangis karena aku selalu menunggu ini. Seseorang yang menyelamatkan diriku seperti seorang pahlawan tanpa jasa.
"oh iya aoi. Kaki mu sakitkan? Ayo ku gendong ke uks!" serunya sambil memangku diriku.
"a-arigatou" ucapku dengan muka memerah
Pangkuan nya sangat hangat, punggungnya yang sangat besar,rambut merah yang sangat indah, dan muka yang sangat tampan membuatku menjadi jatuh cinta padanya. Tetapi aku tahu kalau dia pasti tidak menyukai ku. Aku sangat tahu itu.
"nah kita sudah sampai aoi"
Ruangan yang penuh debu dan juga bau obat kimia membuatku ingin mengatakan kepadanya bahwa aku menyukai nya walaupun kami baru beberapa kali bertemu. Aku ingin mengungkapkannya. Tetapi, itu tidaklah mungkin.
"arigatou, kau telah menolongku"
"apa? Aku tidak dengar?" ucapnya
"arigatou"
"hee kalau berterima kasih kau harus tersenyum" ucapnya sambil tersenyum licik
"ari- a- ariga"
Ditempat itu air mataku keluar untuk pertama kalinya. karena aku tidak kuat untuk terus menahan air mata yang sangat menyedihkan itu. Aku kemudian menundukan muka ku untuk menyembunyikannya karena aku tidak mau dianggap lemah oleh Akashi.
"gomen" ucapnya
Sinar matahari yang muncul dari jendela uks membuat hati ku semakin tenang dan aku menangis semakin keras karena sudah lama aku menginginkan ini. Tetapi wajahku yang masih saja dingin membuat tangisan ku menjadi sedikit aneh. Meski begitu aku tetap senang bisa mengalirkan air mataku ini.
"oh iya aku tadi melihat kau tersenyum, ternyata saat aoi tersenyum itu sangat manis ya" ucapnya dengan senyuman yang tidak terlalu lebar.
"aku tersenyum?"
"ummm kau tersenyum kan saat di lorong tadi"
"hontou…?"
"hai hontou"
Saat itu aku berhenti menangis dan langsung berkaca ke cermin yang sudah di sediakan di dekat wc uks itu. Dan saat aku bercerimin betapa bahagianya aku bisa tersenyum dengan lebar. Dengan ini aku bisa berubah dan tidak akan di cap aneh kembali oleh teman ku karena di saat mana pun,sedang apapun aku selalu memasang muka datar.
"seijuurou! Lihat aku bisa tersenyum! Lihat!"
"memang nya kenapa kau ?" ucapnya
"sebenarnya aku belum pernah tesenyum dan menangis sejak saat aku bayi jadi saat aku berhasil melakukannya aku rasa ini kebahagiaan yang tak terduga" ucapku kepadanya dengan hati yang berbunga –bunga
"kau belum pernah tersenyum sebelumnya?" ucapnya sambil memandangi ku dengan wajah tidak percaya
"ummm pasti kau akan menganggapnya aneh"
"tidak… kau luar biasa" ucapnya sambil memberikan ku senyumannya
Setelah hal itu kami langsung menuju kelas karena pelajaran sudah dimulai. Hari ini adalah hari sangat indah aku seperti sedang menari di padang bunga yang sangat banyak dan juga berwarna warni dan tetapi sangat sayang seribu sayang hari itu harus selesai setelah sore tiba.
Langit mulai menjadi orange pertanda langit sudah sore dan juga sebuah pertanda pulang sekolah. Angin terus berhembus membuat hati ku sakit karena aku tak mau hari ini berakhir begitu saja.
"mata nee Aoi" ucapnya sambil melambaikan tangan kearahku.
"ano! Sejuurou matte!" ucapku
"nani?"
"nandemonai" ucapku
Akashi langsung tersenyum dan membalikan badannya. Aku tahu kalau aku tak akan berani berbicara bahwa aku ingin mengajaknyake sebuah taman hiburan yang baru buka. Aku tahu itu sangat mustahil aku sungguh tahu itu. Dan sebelum ke rumah aku harus ke sebuah tempat penting yang sangat berat bagiku.
Disaat awan sudah menghitam aku baru saja pulang karena harus membeli kebutuhan ku di rumah. Dengan sangat santai tampa mempedulikan sekitar dan juga apa yang sudah terjadi olehku. Saat pulang dari supermarket untuk kembali ke rumah aku ternyata melupakan sesuatu di supermarket itu jadi aku harus mengambilnya kembali meski aku tahu bahwa aku akan pulang telat jika mengambilnya.
"aku pulang" begitulah ucapanku ketika pulang sekolah dan langsung di hampiri oleh amukan ibuku
"APA YANG KAU LAKUKAN! MANA MAKANANNYA?!"
"ko-kore okaa sama" ucapku sambil memberikan 1 bungkus makanan yang kubeli di mini market
PLAKKK!
"APA YANG KAU LAKUKAN?! INI MEMBUANG-BUANG UANGKU!" ucapnya
Sebuah tamparan dari tangan kasar okaa sama. Itu sangatlah biasa sungguh biasa karena akusudah sering mengalami penderitaan ini
"t-temo!"
"KAU HARUS MELAYANIKU KARENA SEBENTAR LAGI KAU JUGA MATI! JADI KAU HARUS MELAKUKAN YANG TERBAIK UNTUKKU!"
BRAKKK!
Sebuah pintu depan rumahku terbuka secara misterius. Tadi nya yang aku pirkir pintu itu buka sendiri tetapi...
"seijuurou?!"/ "siapa kau?"
"aoi kita harus berbicara sesuatu"
-END
