Disclaimer : Naruto milik Masashi Kishimoto-sensei, but cerita ini asli milik saya!
Pair : Saku x Sasu x Saso x Gaa x Neji (?)
Rate : T
Genre : Romance-Humor (gak kerasa)
Warnings! : Typo(s) alur kecepetan, dan masih banyak kesalahan lainya, jadi mohon kritik dan Sarannya ^^
Oke..
```Happy Reading Minna-san```
Jika kalian jadi aku, kalian akan memilih siapa? Uchiha, Sabaku, Akasuna atau Hyuuga?
-Sentaku- 選択-Pilihan-
.
.
(Normal Pov)
Pagi yang cerah dan damai disuatu kediaman keluarga Haruno, sebelum..
"KAA-SAN KENAPA TIDAK MEMBANGUNKAN KU!" teriak seorang anak perempuan yang langsung meloncat dari tempat tidur nya dan menuju kamar mandi dengan tergesa-gesa.
"Kamu sih! Kaa-san bangunin tapi nggak bangun-bangun!" balas sebuah suara dari lantai bawah.
(Sakura Pov)
Kuso! Mana ini hari pertamaku lagi! Udah telat aja!
Oh, hey! Perkenalkan namaku Haruno Sakura, banyak yang bilang namaku bagus sih. Rambutku panjang sepunggung berwarna Merah muda, ini dia yang nggak aku suka! Warnanya aneh! Aku sering diejek gara-gara warna rambutku ini huh! Aku adalah seorang gadis yang baru mulai masuk Sekolah menengah atas yang lumayan terkenal didaerahku. Namanya adalah Konoha High School. Sekian dulu perkenalannya aku harus cepat-cepat bersiap kalau tak ingin terlambat.
.
.
"Aku pergi dulu Kaa-san!" teriakku sambil mengambil sebuah roti bakar dari meja makan dan langsung berlari menuju KHS (Konoha High School) yang jaraknya lumayan dekat dengan rumahku. Karena terlalu terburu-buru aku tak begitu memperhatikan jalan.
Tiba-tiba ada sebuah mobil berwarna hitam yang melaju dari belakangku, dengan respon yang cepat akupun berhasil menghindar. Sialan tuh orang! Dasar orang kaya seenaknya saja jalan ngebut-ngebut! dia kira ini jalan milik kakek buyut dia apa?!
Karena kesal akupun mendatangi mobil itu,
"Hei! Kalau mengendarai itu hati-hati dong! Jangan main asal ngebut aja!" bentakku keras setelah kaca mobil itu terbuka.
"Hn, cerewet" balas laki-laki berambut model pantat ayam itu singkat, lalu mulai pergi dengan mobil mewahnya itu tanpa menanyakan 'Apakah kau baik-baik saja?' atau 'Apa ka terluka?' Dasar!.
"Hei! Aku belum selesai bicara!" teriakku cukup keras, tapi mobil itu terus saja melaju. Dasar nggak sopan!
Tampan sih tampan, tapi kalau sifat nya seperti itu lebih baik nggak usah deh.
Aaaah! Aku lupa! Aku telaatt! Akupun semakin mempercepat gerak kakiku.
(Normal Pov)
'Hah untung saja belnya belum berbunyi' ujar Sakura dalam hati. Ia pun mulai mencari kelasnya, Xa.
Lalu ia melihat seorang laki-laki berambut merah bata sedang berjalan pelan. Sakura pun memutuskan untuk bertanya pada lelaki itu.
"Permisi, kelas Xa dimana ya?" Tanya Sakura sopan.
"Kau lurus saja, nanti kau akan melihat kelas yang dipintunya bertuliskan Xa" jawab lelaki itu tanpa memberikan ekspresi yang berarti.
"Arigatou" tetap berusaha terlihat sopan Sakura pun menunjukkan senyum terbaiknya, sedikit banyak berharap lelaki itu akan balas tersenyum padanya.
"Hn" balas lelaki itu lagi tanpa tersenyum, dan langsung pergi meninggalkan Sakura yang sedang merasa kesal karena laki-lak merah tadi tak membalas senyuman nya.
'Huh! Dasar sombong! Senyum sedikit saja kek!' batin nya menggerutu.
'Tapi, sepertinya aku pernah melihat lelaki itu… tapi dimana ya? Ah sudahlah tak penting' inner Sakura berujar.
Setelah mengikuti intruksi dari laki-laki tak sopan tadi, akhirnya Sakura sampai juga di tujuannya, yaitu kelas Xa. Iapun memasuki kelasnya sambil melihat teman-teman sekelasnya yang baru. Dia pun selalu membalas senyuman atau sapaan dari beberapa anak perempuan yang menyapanya. Lalu dia pun memilih duduk di bangku yang berdada di pojok dekat jendela, tapi sebelum dia meletakkan tas nya ada seorang pemuda yang lebih dulu meletakkan tas nya di bangku itu.
"Maaf, tapi aku lebih dulu disini" ujar Sakura sopan.
"Maaf, Tapi aku yang melihat bangku ini terlebih dahulu. Jadi silahkan mencari bangku yang lain" balas laki-laki berwajah Baby Face itudengan senyuman Innocent nya.
Sakura pun mengalah dan mengambil tempat duduk yang berada disamping tempat duduk pemuda tadi itu.
'Dasar! Lihat saja senyuman tak bersalahnya itu! Seakan menunjukkan dia tak melakukan apa-apa!' ujar Sakura dalam hati kesal.
Sakura terus menggerutu tak jelas ditempat duduknya tanpa menyadari pemuda Baby face tadi terus memperhatikannya.
"Hei" ujar lelaki itu pada Sakura. Merasa ada yang melihatnya Sakura pun balik memperhatikan pemuda itu.
"Aku Sasori, Akasuna no Sasori," ucap pemuda yang ternyata bernama Sasori itu dengan senyumannya yang ehm, manis mungkin?
"Sakura, Haruno Sakura. Panggil saja aku Sakura" balas Sakura ramah. Sepertinya ia telah melupakan kejadian tadi.
"Aku lebih suka memangilmu Jidat" ujar Sasori sekali lagi dengan senyum Super Duper Innocent-Nya. Dan itu berhasil memancing kemarahan Sakura lagi.
"SASORI NO BAKA!" teriak Sakura keras dan langsung menjitak kepala Sasori dengan tenaganya yang sangat luar biasa itu.
Sakura pun meninggal kelas dengan ekspresi kesal plus jengkel. Seakin kesal nya dia tak memperhatikan jalan untuk beberapa kalinya lagi. Dan menabrak orang untuk kesekian kalinya lagi..
"Hei cewek Pinky kau itu sebenarnya punya mata atau tidak?" ucap seseorang dengan tajam. Sakura yang terjatuh pun mendongak untuk melihat siapa yang ditabraknya tadi.
"Ano, Gomennasai senpai! Aku tidak sengaja!" ujar Sakura sambil ber-Ojigi. Dia pun melirik takut-takut pada lelaki yang sepertinya adalah kakak kelasnya.
Orang yang ditabraknya tadi mempunyai rambut coklat panjang dan mata lavender yang sedang menatapnya tajam, seakan ingin memakannya hidup-hidup.
"Hn, lain kali hati-hati" balas Lelaki tadi sambil menepuk pelan rambut Pink Sakura. Dan pergi meninggalkan Sakura yang pipi nya sedang merona hebat.
'Tak semengerikan seperti yang terlihat' ucap Sakura dalam hati sambil menyentuh pelan kepalanya yang baru saja ditepuk pelan oleh lelaki tadi.
~~TENGG~~TENGG~~
Bel masuk pun berbunyi, Sakura segera berlari menju kelasnya, ia tidak ingin terlambat masuk kelas dihari pertamanya. Setelah sampai dikelas ia segera duduk di tempat duduknya yang berada di samping lelaki 'merah' itu.
Tak lama setelah Sakura memasuki kelas, masuk lah seorang guru perempuan cantik berambut coklat panjang.
"Ohayou minna, Saya Kurenai wali kelas kalian sekarang. Saya harap kalian bisa diajak untuk bekerja sama dengan baik" ujar Kurenai-sensei dengan lembut tapi tetap tegas
"Sekarang buka buku Matematika kalian halaman pertama, dan harap tenang" pelajaran pertama pun dimulai dengan tenang.
.
.
~~SKIP~~ ISTIRAHAT~~
(Sakura Pov)
Ternyata dikelas ku banyak teman yang menyenangkan, aku baru saja mendapat dua teman baru. Yaitu Yamanaka Ino dan Hyuuga Hinata. Ino adalah anak perempuan yang sangat luar biasa energik dan jangan lupakan Hobi nya yang suka ber-Gossip itu.
Dan Hinata anak perempuan yang sifatnya sangat berbeda dengan Ino. Dia adalah anak perempuan yang lembut dan sangat pemalu. Aku senang mempunyai teman baru seperti mereka.
Kami sekarang sedang menikmati makan siang di Kantin. Saat kami sedang makan, terdengar bunyi para anak cewek yang (bagiku) sangat memekakkan telinga.
"KYAA! SASUKE-KUN!"
"SASORI-KUNN! NEJI-KUN!"
"GAARA-KUN! AKU MENCINTAIMU!"
"AKU MENCINTAII KALIAAAN!"
"Ukh, ada apaan sih ribut-ribut disana?" tunjukku pada sebuah tempat duduk yang sedang dikerumuni oleh banyak sekali anak cewek yang sedang berteriak-teriak gak jelas.
"Ckck, kau tak tau Sakura? Dasar nggak Up-to-date! Didalam kerumunan para cewek centil kurang kerjaan itu ada empat lelaki yang paling digilai oleh hampir seluruh cewek di KHS!" ujar Ino bersemangat.
"Kau tau Hinata?" tanyaku pada Hinata yang dari tadi hanya diam sambil memakan makanannya.
"A-aku ta-tau Sakura-chan" balasnya terbata-bata dan mengehentikan acara makannya.
"Memang disana ada siapa saja?" tanyaku pada Ino yang terus menerus memperhatikan kerumunan itu.
"Uchiha Sasuke, Sabaku no Gaara, Akasuna Sasori dan Hyuuga Neji" balas ino dengan mata bersinar-sinar.
"Hyuuga? Apa dia saudara mu Hinata?" tanyaku pada Hinata lagi mengingat Hinata juga ber-marga 'Hyuuga'.
"I-iya itu Nii-san ku" jawab Hinata malu-malu sambil memainkan kedua jari telunjuknya.
"Dan apa tadi Akasuna no Sasori? APA! SASORI NO BAKA ITU?!" teriaku sampai memukul meja dengan keras seakin shock nya.
Karena pukulan ku pada meja dan teriakan ku yang terlalu keras itu tadi, sampai menimbulkan bunyi yang sanggup membuat semua orang, bahkan cewek-cewek genit itu terkejut. Sampai empat orang yang berada dikerumunan itu keluar dari kerumunan itu dan melihatku.
"Ada apa Jidat? Merindukanku?" ujar Sasori sambil menyeringai jahil dan duduk disamping tempat dudukku yang kosong.
"Berharap ku jitak lagi Merah?" balasku pada Sasori sambil menekankan kata merah dan menujukkan kepalan tanganku yang sudah siap kapan saja untuk memukul kepala cowok menyebalkan sok keren ini.
"Maaf nona, aku juga Merah dan aku tersinggung" ujar pemuda berambut merah lain yang pernah aku tabrak sebelumnya, cowok menyebalkan yang tak mau membalas senyuman ku waktu itu.
"Kau ada urusan apa dengan cewek Pinky ini Sasori?" ucap seorang senpai berambut coklat panjang yang pernah menepuk kepalaku waktu tadi.
Aku semakin terkejut lagi saat melihat seorang cowok berambut pantat ayam yang pernah –hampir menabrakku dengan mobil mewahnya diwaktu aku ingin berangkat sekolah tadi pagi.
"Apa yang kau lakukan disini Pantat Ayam?!" ujar ku shock untuk keberapa kalinya dengan tak sopannya memanggil cowok itu dengan sebutan pantat ayam, dan menunjuk mukanya dengan jari telunjukku dengan sangat tidak elite nya.
Sasori tertawa dan dua temannya lagi menyeringai tak jelas melihat muka kesal Pantat Ayam yang –sepertinya marah karena ketidak sopanan ku.
Dia menepis kasar tangan ku,
"Siapa yang kau Panggil Pantat ayam hah Permen Kapas?!" balas nya emosi.
"Dan siapa yang kau panggil Permen Kapas hah Pantat Ayam?!" balas ku dengan emosi juga. Enak saja dia memanggil ku Permen Kapas! Sadar diri kali Pantat Ayam.
Ino yang sepertinya mulai merasa akan terjadi pertengkaran hebat antara aku dan si Pantat Ayam pun mulai memisahkan kami.
"Sakura, hormat sedikit kenapa? Dia itu senpai kita tahu!" bisik Ino pelan, peduli amat dia itu kakak kelas! Dia sudah menghina warna rambutku!
"Peduli amat! Amat aja gak peduli!" balas ku Es-mos-si (baca: emosi)
"Su-sudah lah Sa-sakura-chan, dan Sa-sasuke-senpai. Kalian ti-tidak usah bertengkar. Nii-san juga sebaiknya hen-hentikan mereka," ujar Hinata terbata-bata dan meminta pertolongan pada senpai berambut coklat yang berdiri disebelahnya.
"Sudahlah kalian berdua. Kalian berisik" kata Hyuuga-senpai tajam.
Akupun duduk sambil men-deathgler si Pantat Ayam itu berharap dia mati karena tatapan sayang-ku padanya.
"Kita duduk disini saja ya! Disana berisik!" ujar Sasori seenak jidatnya. Yang ditanggapi dengan duduknya teman-temannya disamping dan di depan Hinata, aku dan Ino.
"Nah Jidat, mari kuperkenalkan teman-temanku. Disamping temanmu yang pemalu itu namanya Neji, didepanmu yang kau panggil Pantat ayam itu Sasuke. Didepan cewek pirang itu, kau lihat? cowok rambut merah yang mirip panda itu namanya Gaara" ujar Sasori memperkenalkan satu-persatu temannya.
"Dan siapa yang kau bilang pantat ayam itu Sasori?!" amuk si Pantat Ayam-ups Maksudku Sasuke-senpai sambil menatap tajam Sasori.
"Dan siapa yang kau panggil cewek pirang hah merah?" ujar Ino dengan empat siku-siku di keningnya.
"Tenang Teman-teman, itu hanya supaya Jidat mengerti " balas Sasori ketakutan, tadi apa? Dia menyebut ku Jidat?
DUG!
Aku berhasil membuat benjolan besar dikepala Sasori dengan jitakan mautku.
"Jangan panggil aku begitu lagi!" ucapku pada Sasori yang sedang meringis kesakitan
"Benar jangan panggil begitu lagi, lebih cocok Pinky" ujar Neji-senpai dengan raut muka datar.
"Jangan panggil aku begitu! Apa masalahmu Senpai?!" ujarku tak terima.
"Tidak ada, hanya saja aku lebih suka memanggilmu begitu. Itu cocok dengan warna rambut Pink mu yang menurutku bagus itu" balasnya lagi tetap dengan wajah datar, aku tak tahu itu pujian atau hinaan yang terpenting sekarang aku dapat menyembunyikan pipiku yang ku rasa mulai memanas.
.
.
.
~~PULANG SEKOLAH~~
"Tak kusangka kau cukup dekat dengan empat cowok keren tadi Saku" ujar Ino sambil menyenggolku dengan sikut nya.
"Bukan dekat, tapi pernah tak sengaja bertemu" balasku malas dan tak berminat.
"Kau beruntuuung sekali bisa mengenal empat cowok paling tampan se-KHS!" ujar Ino dengan mata berbinar –binar. Nampaknya dia tak mendengarkan omonganku barusan. Terserahlah..
Ia sama sekali tak tahu..
Apa yang akan terjadi berikutnya…
.
.
.
/To Be Continue/
Hollallehhoo (?) semuaaa!
Saya datang dengan Fict baru saya yang gimana ya mau bilangnya? Ya pokok nya begitu deh!
Gomennasai Minna! Kalau misalnya ada yang nggak memuaskan.. m(_ _)m
Saya sudah berusaha membuat yang terbaik untuk anda semua..
Dan lagi Maaf untuk Fict saya yang lain belum sempat dilanjutkan.. saya nggak ada Ideeeee! #nangis guling-guling.
Kalau mau ngasih Kritikan, Saran atau pujian pun boleh(?) silahkan tuangkan di kotak Review! ^3^
Arigatou –milkyways99-
